Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Low Back Pain Prevalence and Related Workplace Psycosocial Risk Factor: A Study Using Data From the 2010 National Health Interview Survey Haiou Yang et.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Low Back Pain Prevalence and Related Workplace Psycosocial Risk Factor: A Study Using Data From the 2010 National Health Interview Survey Haiou Yang et."— Transcript presentasi:

1 Low Back Pain Prevalence and Related Workplace Psycosocial Risk Factor: A Study Using Data From the 2010 National Health Interview Survey Haiou Yang et al

2 Abstrak Tujuan Memperkirakan prevalensi LBP
Menyelidiki hubungan antara LBP dan faktor resiko kerja Mengetahui kelompok kerja dengan peningkatan resiko LBP

3 Metode Sumber data adalah Survey Wawancara Kesehatan Nasional US 2010
Penelitian dibagi menjadi kelompok laki-laki dan perempuan Faktor: Ketidak seimbangan kerja dan keluarga Lingkungan kerja yang tidak nyaman Kegelisahan pekerjaan Jam kerja Jenis pekerjaan Faktor lain

4 Hasil Prevalensi laporan LBP pada 3 bulan terkahir di tahun adalah 25,7%. Perempuan dan lansia memiliki resiko lebih tinggi untuk LBP. Adanya hubungan antara LBP dan faktor psikososial yang disebutkan sebelumnya. Wanita dengan jam kerja > jam/ minggu dan pekerja muda dengan jam kerja > 60 jam/ minggu memiliki penigkatan resiko Beberapa pekerjaan seperti dibawah ini memiliki peningkatan resiko : praktisi kesehatan laki-laki, petugas kesehatan laki-laki dan perempuan Pekerja perempuan di bidang pertanian, kehutanan dan kelautan

5 Kesimpulan Ditemukan adanya hubungan antara faktor psikososial diatas dengan dengan LBP Faktor tesebut harus dipertimbangkan di lingkungan pekerjaan.

6 Pendahuluan LBP merupakan gangguan kesehatan yang sering ditemukan oleh pekerja. LBP memiliki dampak secara langsung dan tidak langsung pada pekerja dan keluarganya. Penelitian dalam 3 dekade terakhir ditemukan beberapa faktor yang behubungan dengan LBP. Faktor tersebut dibagi dalam 2 kategori besar, yaitu fisik dan psikososial. Dalam hal ini, beban psikososial sering dimasukan dalam beban pekerjaan

7 Belakangan ini, titik berat penelitian lebih memfokuskan pada beberapa faktor resiko psikososial.
Konflik keluarga dan pekerjaan. Lingkungan kerja yang kurang nyaman. Kegelisahan pekerjaan Jam kerja yang tinggi juga lembur. Beberapa penelitian menghubungkan antara tingginya jam kerja dengan kecelakaan kerja.

8 Tujuan penelitian ini adalah:
Memperkirakan prevalensi LBP di populasi pekerja umum pada demografi berbeda Mengetahui hubungan antara LBP dan faktor psikososial . Mengetahui hubungan LBP dengan faktor resiko pekerjaan.

9 Metode Survey ini berbentuk quesioner yang bervariasi tiap tahun.
Sumber data adalah Survey Wawancara Kesehatan Nasional US 2010 (NHIS) Survey ini berbentuk quesioner yang bervariasi tiap tahun. 2 data NHIS 2010 digunakan pada penelitian ini dengan total respon 60,8%. Umur rata-rata responden adalah tahun. Jumlah sampel adalah 13,924 orang yang bervariasi.

10 Pengukuran LBP Faktor kerja
Diukur dengan pertanyaan tertutup (ya/tidak) Pertanyaan adalah, dalam 3 bulan terakhir apa anda mengalami nyeri pada punggung bawah? Faktor kerja Ketidak seimbangan kerja-keluarga Pertanyaan: mudah bagi saya untuk menggabungkan tanggung jawab keluarga dengan pekerjaan (Setuju/tidak) Lingkungan kerja yang tidak nyaman Pertanyaan: Pada 12 bulan terakhir, apa anda diancam, di bully, atau dilecehkan di pekerjaan anda? (ya/tidak) Kegelisahan pekerjaan Saya takut akan tidak memiliki pekerjaan (ya/tidak)

11 Jam kerja dibagi berdasarkan 5 kategori

12 Karakteristik demografi
Umur 18-25 26-40 41-55 56-64 Ras Hispanic Kulit putih Kulit hitam Lainnya Sosial ekonomi

13 Analisis Model regresi logistik dikembangkan untuk menilai hubungan antara LBP dan faktor psikososial juga pekerjaan. Potensi adanya faktor rancu termasuk demografi dan karakterisitik lain akan dikendalikan termasuk: Jenis kelamin Umur Ras Etnik Sosial ekonomi Edukasi Pendapatan Waktu luang Gangguan psikologi serius Obesitas

14

15

16 Faktor Psikososial

17 Jam Kerja

18 Pekerjaan

19 Diskusi Didapatkan bahwa prevalensi LBP pada pekerja di US pada 2010 adalah sebanyak 25,7%. Temuan ini masih mirip dengan temuan tahun dimana didapatkan prevalensi 28% Penelitian ini juga menunjukan perbedaan prevalensi LBP berdasarkan demografi: 23,8% pekerja muda 27,7% pekerja lansia 24,5% laki-laki 27,1% perempuan.

20 Didapatkan juga pola persebaran LBP berdasarkan pekerjaan.
Praktisi kesehatan, bidang pertanian, juga bantuan kesehatan menunjukan peningkatan resiko LBP. Jam kerja tinggi pada perempuan (41-45 jam) dan pekerja muda (>60 jam) meningkatkan resiko LBP Hal ini sesuai dengan penelitian dembe et al dimana didapatkan hubungan antara pekerja lembur dan jam kerja panjang dengan kecelakaan kerja. 34,9% cedera kerja diatas adalah kondisi muskuloskeletal.

21 Hubungan antara beberapa faktor psikososial dan LBP ditemukan dalam penelitian.
Pekerja yang memiliki tempat kerja tidak nyaman, kecemasan kerja, dan masalah keluarga lebih mudah terkena LBP. Prevalensi resiko psikososial tersebar merata ke semua kelompok demografi

22 Beberapa penelitian menunjukan hubungan antara stress kerja dan gangguan kesehatan.
Kecemasan pekerjaan dapat menyebabkan hipertensi, kurang tidur, depresi, dan kecemasan. Keluhan diatas juga dapat disertai kelainan muskuloskeletal termasuk nyeri punggung. Beban mental pekerjaan juga dapat menyebabkan kelemahan fisik yang menghasilkan LBP.

23 Lingkungan kerja yang buruk juga berperan penting pada munculnya keluhan LBP.
Beban pekerjaan, bullying, juga kelebihan jam kerja dapat menimbulkan efek fisik dan psikologis. Penelitian tahun 1990 menemukan bahwa lingkungan kerja yang buruk dapat menimbulkan masalah kesehatan. CHD, depresi, kecelakaan kerja, masalah tidur, dan masalah muskuloskeletal. Peningkatan beban mental diperkirakan mempengaruhi proses fisiologis juga persepsi nyeri.

24 Manfaat Penelitian Mengetahui hubungan antara faktor resiko pekerjaan dengan LBP. Praktisi kesehatan dan terapis diharapkan mengingat faktor resiko tersebut dalam menghadapi pasiennya. Faktor resiko ini juga diharapkan menjadi bahan pertimbangan untuk penyedia lapangan kerja.

25 Keterbatasan Penelitian
Tidak adanya keterangan tentang intensitas nyeri. Diagnosis dari faktor psikososial hanya tergantung pada 1 jenis pertanyaan. Perbandingan antara faktor psikososial dan jenis pekerjaan tidak dapat dihubungkan. Informasi tentang resiko pekerjaan lebih lanjut sulit didapatkan (postur bekerja, jam kerja tiap jenis pekerjaan, dll)

26 Kesimpulan Prevalensi dari laporan adanya nyeri punggung antara pekerja di US adalah sebanyak 25,7% pada tahun 2010. Perempuan dan pekerja lansia lebih cenderung terkena LBP. Faktor psikososial memiliki hubungan dengan LBP. Diantara pekerja laki-laki, praktisi kesehatan memiliki prevalensi LBP paling tinggi. Jam kerja tinggi juga memiliki hubungan kuat terhadap terjadinya LBP.


Download ppt "Low Back Pain Prevalence and Related Workplace Psycosocial Risk Factor: A Study Using Data From the 2010 National Health Interview Survey Haiou Yang et."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google