Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehfriska dahlia Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
TEKNOLOGI HASIL HUTAN PENGUJIAN DAN ANALISI BRIKET ARANG LIMBAH DAUN MAHONI ( SWITENIA MAHAGONI) DAN SERBUK KAYU YANG ADA DI KAB MA JAMBI PROV INSI JAMBI KELOMPOK 4 AKBAR PRATAMA( D1D016016 ) FRISKA DAHLIANA( D1D016007 ) JULIANTO SAPUTRA( D1D016014 ) HERNITA( D1D016017 ) ABDUL MA SILABAN (D1D016025) HAFIZ TAUFIQUL ZULTON (D1D016045 )
2
LATAR BELAKANG Daun limbah mahoni merupakan salah satu limbah yang banyak dan mempunyai potensi yang cukup melimpah, mudah diperoleh di pelataran kawasan wilayah kampus unja mendalo dan kebanyakan dibuang begitu saja oleh masyarakat sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karena keberadaanya yang cukup melimpah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang terbarukan yang memiliki nilai ekonomis. Selain limbah daun mahoni serbuk-serbuk kayu juga banyak ditemukan sebagai limbah dari pembuatan meuble kayu maupun hasil gergajian di bansal, sehingga keberadaanya yang melimpah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dasar pembuatan briket
3
BRIKET ARANG Briket merupakan perubahan bentuk material yang pada awalnya berupa serbuk atau bubuk menjadi material yang lebih besar dan mudah dalam penanganan atau penggunaannya. Perubahan ukuran material tersebut dilakukan melalui proses penggumpalan dengan penekanan dan penambahan bahan perekat. Briket yang berkualitas baik adalah briket yang memiliki kadar air, kadar abu dan kadar zat terbang yang rendah, tetapi memiliki kerapatan, nilai kalor dan suhu api atau bara yang dihasilkan tinggi
4
Alat 1. plastic / karung sebagai tempat menumbuk dan menghaluskan arang, 2. paralon sebagai tempat untuk mengempa briket dan pengempa kayu, 3. nampan, 4. oven, 5. timbangan, 6. tungku pengarangan, 7. stopwatch, 8. botol plastic 9. jaring-jaring kawat besi / saringan, 10. Bunsen, 11. wadah persegi Panjang / bak serta ember.
5
Bahan a. kertas bekas b. daun Mahoni kering ( Swietenia mahagoni ) c. Batok kelapa ( Cocos nucifera ), d. serbuk gergajian Berumbung ( Adina minutiflora val ), e. Pulai ( Alstonia scholaris ), f. Bulian ( Eusideroxylon zwageri ). g. tepung kanji h. air
6
TAHAPAN PEMBUATAN BRIKET 1. Pengelompokan bahan Perekat yang digunakan berupa tepung alami (Shuma dan Madyira 2017, Lubwama dan Yiga 2016). Perekat briket arang dibuat dari bahan tepung kanji yang dicampur dengan air kemudian dipanaskan diatas pemanas atau kompor gas. Perekat menggunakan campuran air sebesar 1:12 dari Yank et al. (2016). Pemanasan dilakukan sampai campuran berubah warna dari putih menjadi bening atau kurang lebih 15 menit.
7
2. Pengayakan atau penyaringan arang Arang yang sudah diperoleh dari proses pirolisis dihancurkan sampai berbentuk serbuk dan disaring menggunakan saringan. Arang yang sudah lolos saringan ditimbang dengan minimal berat 500 g. Arang yang sudah halus siap digunakan untuk pembuatan briket. 3.Pencampuran serbuk arang dengan perekat Adonan briket arang dibuat dengan mencampurkan serbuk arang dengan perekat. Masing-masing komposisi jenis bahan arang menggunakan kadar perekat sebesar 50% menyesuaikan hasil penelitian Thabuot et al. (2015) dan Lubwama dan Yiga (2016). Perekat kanji dibuat dengan cara memasak tepung kanji dan air dengan perbandingan 1:12 atau 100 ml tepung kanji dan 12.000 ml air lalu diaduk
8
4. Pengempaan briket arang Campuran antara serbuk arang dan bahan perekat ditimbang masing-masing 20 g. Kemudian dipisahkan sebanyak 20 buah. Masing-masing yang sudah ditimbang 20 g bisa langsung dikempa. Pengempaan menggunakan alat paralon dan pengempa kayu. Minimal briket yang akan dibuat sebanyak 25 buah.
9
PENGUJIAN DAN ANALISI BRIKET ARANG
11
TAHAPAN
14
HASIL S EMUA H ASIL P ERSENTASE T INGGI N YA K ADAR Y ANG N ILAI K ADAR A IR N YA D I B AWAH D ARI 8 % A DA 5 S AMPLE. 1. KADAR AIR
15
K ERAPATAN
16
Terlihat bahwa nilai kerapatan tertinggi sebesar 1.02g/cm3 pada serbuk bulian, sedangkan nilai kerapatan terendah yaitu 0.31g/cm3 pada serbuk pulai. Densitas yang tinggi disebabkan karena ikatan antar bubuk arang serbuk bulian lebih padu dan kuat serta tekstur yang halus. Ukuran partikel yang lebih kecil dapat memperluas bidang ikatan antar serbuk, sehingga dapat meningkatkan kerapatan briket (Masturin, 2002). Kerapatan juga dipengaruhi oleh perekat yang digunakan untuk pembuatan briket arang.
17
U JI K ETAHANAN B EBAN
18
K ETAHANAN AIR (WRI)
19
Tingginya kadar air disebabkan karena faktor jumlah pori –pori yang lebih banyak. Kadar air sangat berpengaruh terhadap kualitas briket yang dihasilkan, semakin rendah kadar air briket maka akan semakin tinggi nilai kalor dan pembakarannya. Kadar air yang tinggi akan membuat briket sulit dinyalakan pada saat pembakaraan dan akan banyak menghasilkan asap, selain itu akan mengurangi temperature penyalaan dan daya pembakarannya ( Hutasoit, 2012 ).
20
L AJU PEMBAKARAN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.