Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

GANGGUAN SENSORI DAN INTEGUMENT PADA LANSIA Kelompok VI  Chintya Dinda V  Haidah  Melisa A  Renda Puspitasari  Tegar Harapano.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "GANGGUAN SENSORI DAN INTEGUMENT PADA LANSIA Kelompok VI  Chintya Dinda V  Haidah  Melisa A  Renda Puspitasari  Tegar Harapano."— Transcript presentasi:

1 GANGGUAN SENSORI DAN INTEGUMENT PADA LANSIA Kelompok VI  Chintya Dinda V  Haidah  Melisa A  Renda Puspitasari  Tegar Harapano

2 Definisi sensori Sensori adalah stimulus atau rangsangan yang datang dari dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori ( panca indera). Stimulus mencapai organ sensori dan menghasilkan reaksi yang segera atau informasi tersebut saat itu disimpan ke otak untuk digunakan dimasa depan.

3 Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Seiring dengan proses menua tersebut tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan atau yang biasa disebut penyakit degeneratif.

4 Perubahan fisiologis pada lansia Indra Pengelihatan Lensa kehilangan elastisitas dan menjadi kaku. Otot penyangga lensa lemah dan kehilangan tonus. Ketajaman pengelihatan dan daya akomodasi dari jarak jauh atau dekat berkurang.

5 5 masalah yang sering muncul  Penurunan kemampuan penglihatan (pandangan kabur)  ARMD ( Age-related macular degeneration ) ( gangguan pemusatan penglihatan)  Glaukoma  Katarak  Entropi dan eutropi ( mata merah)

6 Indra Pendengaran Hilangnya sel – sel rambut koklear, reseptor sensorik primer sistem pendengaran atau sel saraf koklear ganglion, brain stem trucks dikenal dengan sensoric neurel hearing loss. Kerusakan sistem ini sangat kompleks dan umumnya tidak dapat disembuhkan. Hal yang sering terjadi pada lansia adalah hilangnya high pitch terutama konsonan. Sehingga menyebabkan penurunan daya dengar oleh lansia

7  Gangguan Pendengaran Tipe Konduktif (kerusakan kanalis auditorius)  Gangguan Pendengaran Tipe Sensori-Neural (bising)  Prebiakusis (Hilangnya pendengaran terhadap nada murni berfrekuensi tinggi)  Tinitus (mendengung)

8 Indra Penciuman Pada sistem penciuman terjadi pembentukan kartilago yang terus menerus terbentuk didalam hidung sesuai proses penuaan, menyebabkan hidung menonjol lebih tajam. Atropi progresif pada tonjolan olfaktorius juga terjadi, mengakibatkan kemunduran terhadap indra penciuman. Masalah yang sering terjadi pada lansia adalah gangguan pada penciuman terhadap bau-bauan. Ini juga akan berpengaruh terhadap keinginan pemenuhan nutrisi.

9 Indra Pengecap Pada lidah terdapat banyak tonjolan saraf pengecap yang memberi berbagai sensasi rasa (manis, asin, gurih, dan pahit). Akibat penambahan usia maka jumlah tonjolan saraf tersebut berkurang, sehingga lansia kurang dapat merasakan rasa kecap, akibatnya mereka butuh lebih banyak jumlah gula atau garam untuk mendapatkan rasa yang sama dengan kualitas yang meraka inginkan.

10 Indra Peraba Pada lansia, kulit mengalami atrofi, kendur, tidak elastis, kering, dan berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehinggga menjadi tipis dan berbercak. Kekeringan kulit disebabkan atrovi glandula sebasea dan glandula sudorivera. Menipisnya kulit ini tidak terjadi pada epidermisnya, tetapi pada dermisnya karena terdapat perubahan dalam jaringan kolagen serta jaringan elastisnya. Bagian kecil pada kulit menjadi mudah retak dan menyebabkan cechymosen. Timbulnya pigmen berwarna coklat pada kulit, dikenal dengan liver spot. Perubahan kulit banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, antara lain angin dan sinar matahari, terutama sinar ultraviolet.

11 Perubahan Anatomik pada Sistem Integumen 1. Kulit Keriput, tidak elastis, muncul bintik-bintik coklat/ hitam 2. Rambut a. Pertumbuhan menjadi lambat, lebih halus dan jumlahnya sedikit. b. Rambut pada alis, lubang hidung dan wajah tumbuh lebih panjang. c. Rambut memutih. d. Rambut banyak yang rontok.

12 3. Kuku a. Pertumbuham kuku lebih lambat, b. Kuku menjadi pudar. c. Warna kuku agak kekuningan. d. Kuku menjadi tebal, keras tapi rapuh. e. Garis-garis kuku lebih jelas

13 Terimakasih


Download ppt "GANGGUAN SENSORI DAN INTEGUMENT PADA LANSIA Kelompok VI  Chintya Dinda V  Haidah  Melisa A  Renda Puspitasari  Tegar Harapano."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google