Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Konstruksi Beton II1 PERTEMUAN 3 Jenis-jenis Keruntuhan Kolom.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Konstruksi Beton II1 PERTEMUAN 3 Jenis-jenis Keruntuhan Kolom."— Transcript presentasi:

1 Konstruksi Beton II1 PERTEMUAN 3 Jenis-jenis Keruntuhan Kolom

2 Konstruksi Beton II2 1.3.5 Jenis-jenis Keruntuhan Kolom Berdasarkan besarnya regangan pada baja tulangan tarik,keruntuhan penampang kolom dapat dibedakan atas : 1.Keruntuhan Tarik : Keruntuhan kolom diawali dengan lelehnya baja tulangan tarik. : 2. Keruntuhan seimbang (Balanced) : Pada keruntuhan ini, lelehnya baja tulangan tarik bersamaan dengan runtuhnya beton bagian tekan. 3. Keruntuhan Tekan : Pada waktu runtuhnya kolom, beton pada bagian tekan runtuh terlebih dahulu, sedangkan baja tulangan tarik belum leleh.

3 Konstruksi Beton II3 Jika P n adalah beban aksial nominal suatu kolom, dan P nb adalah beban aksial nominal pada kondisi seimbang (balanced), maka : P n < P nb : Tipe keruntuhan Tarik P n = P nb : Tipe keruntuhan Seimbang P n > P nb : Tipe keruntuhan Tekan Dalam segala hal, keserasian regangan (strain compatibility) harus tetap terpenuhi. Untuk disain tulangan kolom, tipe keruntuhan yang dianjurkan adalah tipe keruntuhan tekan.

4 Konstruksi Beton II4 a. Tipe Keruntuhan Seimbang (Balanced) Kondisi keruntuhan seimbang (balanced) tercapai apabila baja tulangan tarik mengalami regangan leleh (  s =  y ), dan pada saat itu pula beton mengalami regangan batasnya,  cu = 0,003. Dari segitiga regangan yang sebangun, dapat diperoleh persamaan tinggi garis netral pada kondisi seimbang (balanced), c b yaitu : dengan nilai E s = 200.000 MPa, diperoleh :...( 1.14 )

5 Konstruksi Beton II5 dan Kapasitas Penampang : dan...( 1.15 )...( 1.16 )...( 1.17 )...( 1.18 )

6 Konstruksi Beton II6 CONTOH 1 : Hitunglah beban pada kondisi balanced (seimbang) (P nb dan M nb ) dari suatu penampang kolom yang mengalami beban aksial dan lentur pada gambar berikut : f c ’ = 25 MPa dan f y = 390 MPa 3D22 300 500 50 3D22 0,003  s =  y 0,85.f c ’ A s ’.f y 0,85.f c ’.a b.b a b =  1.c cbcb A s.f y d P nb ebeb Jawab : Luas tulangan tarik : A s = 3D22 = 1140,40 mm 2 Luas tulangan tekan : A s ’ = 3D22 = 1140,40 mm 2

7 Konstruksi Beton II7 Garis netral pada kondisi seimbang : Tegangan pada tulangan tekan :

8 Konstruksi Beton II8 Kapasitas Penampang pada kondisi seimbang : Eksentrisitas pada kondisi seimbang :

9 Konstruksi Beton II9 b. Tipe Keruntuhan Tarik Keruntuhan tarik terjadi dengan lelehnya baja tulangan tarik. Eksentritas yang terjadi adalah : e > e b atau P n < P nb Apabila tulangan tekan, A s ’ belum leleh, maka : dan apabila baja tulangan tekan sudah leleh, dan A s ’ = A s, maka :...( 1.19 )...( 1.20 )...( 1.21 )

10 Konstruksi Beton II10 Oleh karena : maka :...( 1.22 )...( 1.23 )...( 1.24 )...( 1.25 )

11 Konstruksi Beton II11...( 1.26 )...( 1.27 )...( 1.28 )

12 Konstruksi Beton II12 Jika :  maka : dimana :...( 1.29)...( 1.30 )

13 Konstruksi Beton II13 CONTOH 2 : Hitunglah beban aksial nominal P n untuk penampang pada Contoh 1, apabila beban yang bekerja dengan eksentrisitas e = 270 mm. Jawab : Dari contoh 1 diperoleh e b = 254,5 mm < e = 270 mm :  Keruntuhan yang terjadi diawali dengan lelehnya tulangan tarik dimana :

14 Konstruksi Beton II14 c. Tipe Keruntuhan Tekan Tipe keruntuhan tekan terjadi diawali dengan hancurnya beton sedangkan baja tulangan tarik belum leleh. Eksentrisitas e lebih kecil daripada eksentrisitas pada kondisi seimbang (balanced), e<e b dan tegangan pada tulangan tariknya lebih kecil daripada tegangan leleh (f s < f y ). Selain diperlukan persamaan dasar (1-10) dan (1–11), diperlukan prosedur coba-coba dan penyesuaian serta adanya keserasian regangan di seluruh bagian penampang. Cara lain yang lebih praktis dapat dilakukan dengan menggunakan solusi pendekatan dari Whitney.

15 Konstruksi Beton II15 Persamaan Whitney didasarkan atas asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Tulangan diletakkan secara simetris pada suatu lapisan yang sejajar dengan sumbu lentur penampang segi-empat. 2. Tulangan tekan sudah leleh. 3. Luas tekan beton yang tergantikan oleh tulangan tekan diabaikan terhadap beton tertekan total 4. Untuk kontribusi C c dari beton, tinggi blok tegangan ekivalen dianggap sebesar 0,54.d. 5. Kurva interaksi dalam daerah tekan adalah garis lurus. Persamaan Whitney, untuk kolom dengan keruntuhan tekan :...( 1.31 )


Download ppt "Konstruksi Beton II1 PERTEMUAN 3 Jenis-jenis Keruntuhan Kolom."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google