Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL PASURUAN – PROBOLINGGO STA S.D METODE ERECTION GIRDER SS ICPT STA X BENTANG SAMPING (16.8 M) 1 X BENTANG.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL PASURUAN – PROBOLINGGO STA S.D METODE ERECTION GIRDER SS ICPT STA X BENTANG SAMPING (16.8 M) 1 X BENTANG."— Transcript presentasi:

1 PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL PASURUAN – PROBOLINGGO STA 0+000 S.D 31+300 METODE ERECTION GIRDER SS ICPT STA. 30+775 2 X BENTANG SAMPING (16.8 M) 1 X BENTANG TENGAH (50.8 M )

2 1. Pendahuluan2. Plan Area3. Metode Pengaku Lateral4. Metode Lifting Plan5. Lifter Girder6. Metode Transport Girder7. Metode Erection8. Metode Bracing9. Aspek K3LM10. Jadwal Pelaksanaan POKOK BAHASAN

3 Sta. 30+375 Lokasi Pekerjaan Simpang Susun ICPT di Sta 30+775 berfungsi sebagai akses masuk dari Interchange Probolinggo Timur ke dalam Main Road 1. PENDAHULUAN Jl. Raya Leces

4 1. Overpass di Sta.30+775 memiliki 3 bentangan yaitu 2 bentang panjang 16,8m dan bentang panjang 50,8 m 2. Terdapat 18 PC-1 Girder 16,8m dan 9 PC-I Girder 50,8m 1. PENDAHULUAN Gambaran Umum Konstruksi 9 PC-I Girder 50,8 m 18 PC-I Girder 16,8 n A1 P1 P2 A2 U Erection Tahap 3 Erection Tahap 2 Erection Tahap 1

5 1. PENDAHULUAN Situasi A1-P1

6 1. PENDAHULUAN Situasi P1-P2

7 1. PENDAHULUAN Situasi A2-P2

8 Mulai Loading Girder Trucking Girder Lifting Girder Bracing Bracing Samping Bracing Atas Girder Persiapan Lahan Persiapan Alat Persiapan Personil Tahap Persiapan Selesai Loading Test Persiapan Material Bracing Samping 1. PENDAHULUAN Flow Chart Erection Girder

9 16,0m 0,4m GIRDER 16,8 m Jumlah: 18 Balok Berat: 14,520 Ton Tinggi Balok: 1,0 m 50,0m 0,4m Jumlah: 9 Balok Berat: 123,742 Ton Tinggi Balok: 2,3 m GIRDER 50,8 m 1. PENDAHULUAN Spesifikasi Girder

10 Gambar Detail Girder Bentang 50,8m 1. PENDAHULUAN Gambar Detail Girder Bentang 50,8 m

11 1. PENDAHULUAN Gambar Detail Girder Bentang 50,8 m

12 1. PENDAHULUAN Gambar Detail Girder Bentang 50,8 m

13 1. PENDAHULUAN Gambar Detail Girder Bentang 50,8 m

14 1. PENDAHULUAN Gambar Detail Girder Bentang 16,8 m

15 PENDAHULUAN Gambar Detail Girder Bentang 16,8 m

16 PENDAHULUAN Gambar Detail Girder Bentang 16,8 m

17 PENDAHULUAN Gambar Detail Girder Bentang 16,8 m

18 NoJenis PeralatanKapasitasJmlSat. 1 Jenis Alat Berat Crawler Crane250 ton2unit 2Service Crane110 ton1unit 3Service Crane100 ton1unit 4Boogie Truck2unit 1 Jenis Alat Penunjang Genset -2unit 2Plat Injak (6x1,2x0,02)m, est. track 4x25 m + 4x25 m-34Pcs 3Travo Las-2unit 4Lifter Girder-2Pcs 5Radio Komunikasi- 7unit 6Pengaku Tengah (Stiffner)-24Pcs 7Bracing Tepi Girder 16.8 m Baja Kanal 70.70.7 mm-144Pcs 8Bracing Atas Girder 16.8 m Baja Kanal 70.70.7 mm @2.5m-112Pcs 9 Bracing Tepi Girder 50.8 m Baja H - Beam 200.200.8.12 mm -3636Set 10 Bracing Atas Girder 50.8 m dan Baja Kanal 70.70.7 mm @2.5m -160Set 1. PENDAHULUAN Daftar Peralatan

19 2. PLAN AREA Pekerjaan Erection Tahap 1 (A1-P1, 9 Unit Girder 16,8 m) Erection Tahap 1 16.8m A1 A2 P1 P2U Stockyard Peralatan yang digunakan : 1.1 Unit Servis Crane Kap. 110 t (C1a) 2.1 Unit Servis Crane Kap. 100 t (C1b) 3.2 Unit Crawler Crane Kap. 250 t (C2) 4.2 Buah Boogie Truck (BT) C2C2

20 2. PLAN AREA Pekerjaan Erection Tahap 2 (P2-A2, 9 Unit Girder 16,8 m) Erection Tahap 2 16.8m A1 A2 P1 P2U Stockyard Peralatan yang digunakan : 1.1 Unit Servis Crane Kap. 110 t (C1a) 2.1 Unit Servis Crane Kap. 100 t (C1b) 3.2 Unit Crawler Crane Kap. 250 t (C2) 4.2 Buah Boogie Truck (BT) C2C2

21 2. PLAN AREA Pekerjaan Erection Tahap 3 (P1-P2, 9 Unit Girder 50,8 m) C2 C2C2 Peralatan yang digunakan : 1.1 Unit Servis Crane Kap. 110 t (C1a) 2.1 Unit Servis Crane Kap. 100 t (C1b) 3.2 Unit Crawler Crane Kap. 250 t (C2) 4.2 Buah Boogie Truck (BT) U Erection Tahap 3 50.8m

22 3. METODE PENGAKU LATERAL Perhitungan Perkuatan Tengah Bentang (Girder 50,8 m)

23 3. METODE PENGAKU LATERAL Gambar Detail Perkuatan Tengah Bentang (Girder 50,8 m)

24 Baja Kanal 100.50.6.8,5 mm 45 m 1 m Balok Kayu 12/6 Girder 50,8m 3. METODE PENGAKU LATERAL Catatan : Pemasangan bracing pengaku lateral dilakukan di stockyard (sehari sebelum pelaksanaan erection pemasangan pengaku lateral telah dilaksanakan) Gambar 3D Perkuatan Tengah Bentang (Girder 50,8 m)

25 4. METODE LIFTING PLAN Posisi Titik Angkat Girder

26 4. METODE LIFTING PLAN Lifter girder dipasang pada titik angkat girder Pemasangan Lifter Girder

27 4. METODE LIFTING PLAN Cara Pengangkatan Girder yang Benar

28 4. METODE LIFTING PLAN Perhitungan Lifting Plan Girder 16,8 m dan 50,8 m

29 Recommendation Letter Lifter Girder 5. Lifter Girder

30 Structural Analysis Lifter Girder 5. Lifter Girder

31 Structural Analysis Lifter Girder 5. Lifter Girder

32 Structural Analysis Lifter Girder 5. Lifter Girder

33 Structural Analysis Lifter Girder 5. Lifter Girder

34 Structural Analysis Lifter Girder 5. Lifter Girder

35 Structural Analysis Lifter Girder 5. Lifter Girder

36 Structural Analysis Lifter Girder 5. Lifter Girder

37 Structural Analysis Lifter Girder 5. Lifter Girder

38 Mill Test Certificate Lifter Girder 5. Lifter Girder

39 Mill Test Certificate Lifter Girder 5. Lifter Girder

40 Certificate of Quality Lifter Girder 5. Lifter Girder

41 Certificate of Quality Lifter Girder 5. Lifter Girder

42 Test Certificate Lifter Girder 5. Lifter Girder

43 Pengikatan Girder pada Boogie Truck Dilakukan Sebelum Sling Service Crane Dilepaskan Tampak Samping Pengikatan Girder Bagian Belakang Tampak Belakang Pengikatan Girder Bagian Belakang Foto Pelaksanaan Pekerjaan Pengikatan Girder Bagian Belakang 6. METODE TRANSPORT GIRDER

44 7. METODE ERECTION Hal-hal yang perlu di pastikan kembali sebelum erection girder dimulai 1.Panjang actual PC-I girder sesuai dengan panjang/jarak actual antar abutment/pier. 2.Sudah dilakukan marking pada abutment/pier, dan titik angkat girder sebagai panduan untuk pekerjaan erection. 3.Bracing, lifting frame dan peralatan erection lainnya harus tersedia di lokasi erection. 4.Jalan akses telah tersedia dan siap untuk digunakan (Nilai CBR = 6% + plat injak + kerataan area manuver <10%) 5.Load Test sudah dilakukan 6.Area kerja telah di berikan garis tanda batas zona, rambu-rambu kerja, dan jalur evakuasi.

45 Urutan Kerja : 1.Girder 16.8 m di stockyard, diangkat dengan menggunakan C1a dan C1b ke boogie truck. 2.Girder diikat ke boogie truck dengan rantai seperti penjelasan sebelumnya. 3.Setelah dinyatakan girder stabil, boogie truck maju dan berbelok ke arah kiri. 4.Boogie datang dari stockyard, mendekat ke arah A1 – P1 5.Sling crane di pasang pada kedua sisi girder. 6.Pengikat girder pada boogie truck dilepas. 7.Dilakukan loading test. 8.Boogie truck kembali ke stockyard. Erection Girder Tahap 1 (A1-P1, 9 Unit Girder 16,8 m) U P1P1 A1A1 C1a (110 T) BT C1b (100 T) C2 (250 T) 7. METODE ERECTION

46 Erection Girder Tahap 1 (A1-P1, 9 Unit Girder 16,8 m) U P1P1 A1A1 C1a (110 T) BT C1b (100 T) Urutan Kerja : 1.Crane maju ke kearah penempatan girder. 2.Girder diletakkan diatas bearing pad sesuai dengan marking. 3.Pasang bracing tepi pada kedua ujung girder. 4.Setelah dipastikan girder stabil kemudian lepas sling crane dari kedua sisi girder. 5.Crane kembali ke posisi semula untuk erection girder berikutnya. C2 (250 T) 7. METODE ERECTION

47 Urutan Kerja : 1.Girder bentang 16.8 m (A1 – P1) terpasang semua. A2A2 P2P2 P1P1 A1A1U Erection Girder Tahap 1 (A1-P1, 9 Unit Girder 16,8 m) 7. METODE ERECTION

48 Urutan Kerja : 1.Girder 16.8 m di stockyard, diangkat dengan menggunakan C1a dan C1b ke boogie truck. 2.Girder diikat ke boogie truck dengan rantai seperti penjelasan sebelumnya. 3.Setelah dinyatakan girder stabil, boogie truck maju dan berbelok ke arah kiri. 4.Boogie datang dari stockyard, mendekat ke arah P2 – A2 5.Sling crane di pasang pada kedua sisi girder. 6.Pengikat girder pada boogie truck dilepas. 7.Dilakukan loading test. 8.Boogie truck kembali ke stockyard. Erection Girder Tahap 2 (P2-A2, 9 Unit Girder 16,8 m) U A2 P2 C1a (110 T) BT C1b (100 T) C2 (250 T) 7. METODE ERECTION

49 Erection Girder Tahap 2 (P2-A2, 9 Unit Girder 16,8 m) U C1a (110 T) BT C1b (100 T) P2P2 A2A2 Urutan Kerja : 1.Crane maju ke kearah penempatan girder. 2.Girder diletakkan diatas bearing pad sesuai dengan marking. 3.Pasang bracing tepi pada kedua ujung girder. 4.Setelah dipastikan girder stabil kemudian lepas sling crane dari kedua sisi girder. 5.Crane kembali ke posisi semula untuk erection girder berikutnya. C2 (250 T) 7. METODE ERECTION

50 Urutan Kerja : 1.Girder bentang 16.8 m (A1 – P1) terpasang semua. 2.Girder bentang 16.8 m (P2 – A2) terpasang semua. Erection Girder Tahap 2 (P2-A2, 9 Unit Girder 16,8 m) A1 P1 P2 A2 U 7. METODE ERECTION

51 Urutan Kerja (sisi selatan) 1.Girder 50.8 m di stockyard, diangkat dengan C1a dan C1b ke boogie truck menggunakan sling. 2.Girder diikat ke boogie truck dengan rantai seperti penjelasan sebelumnya. 3.Setelah dinyatakan girder stabil, boogie truck diijinkan untuk berangkat kelokasi erection. Erection Girder Tahap 3 (P1-P2, 9 Unit Girder 50,8 m) 1. Lokasi Stockyard U C1b (100 T) C1a (150 T) 7. METODE ERECTION

52 Erection Girder Tahap 2 (P2-A2, 9 Unit Girder 16,8 m) 2. Lokasi Erection A1 P1 P2 A2 C2 (250 T) C2 (250 T) Urutan Kerja : 1.Boogie datang dari stockyard, mendekat ke arah P1 – P2 2.Lifter frame girder dipasang pada kedua sisi girder. 3.Pengikat girder pada boogie truck dilepas. 4.Dilakukan loading test. 5.Boogie truck kembali ke stockyard. U 7. METODE ERECTION

53 Erection Girder Tahap 2 (P2-A2, 9 Unit Girder 16,8 m) 2. Lokasi Erection A1 P1 P2 A2 C2 (250 T) C2 (250 T) Urutan Kerja : 1.Crane maju ke kearah penempatan girder. 2.Girder diletakkan diatas bearing pad sesuai dengan marking. 3.Pasang bracing tepi pada kedua ujung girder. 4.Setelah dipastikan girder stabil kemudian lepas lifting frame girder dari kedua sisi girder. 5.Crane kembali ke posisi semula untuk erection girder berikutnya. U 7. METODE ERECTION

54 Urutan Kerja 1.Girder bentang 16.8 m (A1 – P1) terpasang semua. 2.Girder bentang 16.8 m (P2 – A2) terpasang semua. 3.Girder bentang 50.8 m (P1 – P2) terpasang semua. Erection Girder Tahap 2 (P2-A2, 9 Unit Girder 16,8 m) A1 P1 P2 A2 U 7. METODE ERECTION

55 Perhitungan Bracing Tepi Girder 16,8 m 8. METODE BRACING

56 Tampak 3D Bracing Girder 16,8m pada Abutment/Pier 8. METODE BRACING

57 Perhitungan Bracing Tepi Girder 50,8 m 8. METODE BRACING

58 Tampak 2D Bracing Girder 50,8m pada Abutment/Pier 8. METODE BRACING

59 9. ASPEK K3LMP Rencana Pengaturan Lalulintas Saat Erection Girder

60 9. ASPEK K3LMP

61 Rencana Pengaturan Lalulintas Saat Erection Girder 9. ASPEK K3LMP

62 10. JADWAL PELAKSANAAN Tahap 1 (A1-P1) Tahap 2 (P2-A2) Tahap 3 (P1-P2) 2-Apr-183-Apr-184-Apr-185-Apr-189-Apr-18

63 TERIMAKASIH


Download ppt "PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL PASURUAN – PROBOLINGGO STA S.D METODE ERECTION GIRDER SS ICPT STA X BENTANG SAMPING (16.8 M) 1 X BENTANG."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google