Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehKhoiriyah Sari Nyayu Rosdiana Telah diubah "5 tahun yang lalu
2
SISTEM PRODUKSI DISUSUN : ANDI ALVIN ARDIANSYAH KHOIRIYAH SARI KELAS : IN51
3
Schroeder “persediaan adalah stok bahan yang digunakan untuk memudahkan produksi atau untuk memuaskan permintaan pelanggan” Rangkuti “persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi” Kusuma “persediaan adalah barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang” Munandar “persediaan adalah persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang menjadi sebuah objek usaha pokok perusahaan” John J Wild, K. R. Subramanyam dan Robert F Halsey, “persediaan merupakan sebuah barang yang dijual di dalam aktivitas operasi normal perusahaan”.
4
Menurut Prawirosentono berdasarkan jenis operasi perusahaan, arti persediaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut : Pada Perusahaan Manufaktur yang memproses Input menjadi Output Persediaan adalah simpanan bahan baku dan barang setengah jadi (work in proses) untuk diproses menjadi barang jadi (finished goods) yang mempunyai nilai tambah lebih besar secara ekonomis, untuk selanjutnya dijual kepada pihak ketiga (konsumen). Pada Perusahaan Dagang Persediaan adalah simpanan sejumlah barang jadi yang siap untuk dijual kepada pihak ketiga (konsumen).
5
1)Mekanisme pemenuhan atas permintaan 2)Keinginan untuk meredam ketidakpastian 3)Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga di masa mendatang 1)Memanfaatkan Diskon Kuantitas 2)Menghindari kekurangan bahan (out of stock). 3)Manfaat pemasaran 4)Spekulasi 1)Fungsi Decuopling 2)Fungsi Economic Size 3)Fungsi Antisipasi
6
Persediaan bahan mentah (raw material) Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/ componen) Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies) Persediaan dalam proses (work in process) Persediaan barang jadi (finished goods) Menjaga independensi operasi Untuk menjaga variasi/fluktuasi permintaan produk Memungkinkan fleksibilitas dalam pembuatan skedul produksi Memberikan kemanan terhadap variasi waktu pengantaran bahan Mendapatkan keuntungan ekonomis dari jumlah pembelian yang lebih besar
7
Kesulitan memprediksi tingkat penjualan dan waktu produksi secara akurat (fluctuation inventory) Beberapa item barang memiliki permintaan yang bersifat seasonal (anticipation inventory) Mendapatkan manfaat dari economic of scale dalam produksi dan pembelian (lot size inventory) Jarak dan waktu yang diperlukan untuk pengadaan barang sehubungan dengan proses transit dalam sistem logistik. untuk sejumlah besar persediaan (pipe-line inventory)
8
Perkiraan pemakaian bahan baku. Harga bahan baku Biaya persediaan Kebijakan pembelanjaan Pemakaian bahan Waktu tunggu Model pembelian bahan Persediaan pengaman Pembelian kembali Permintaan Independen (Independent Demand) Permintaan Dependen (Dependent Demand)
9
Biaya Penyimpanan (Holding Cost) Biaya fasilitas Biaya asuransi persediaan Biaya pajak persediaan Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan dan lain sebagainya Biaya Penyimpanan (Holding Cost) Biaya fasilitas Biaya asuransi persediaan Biaya pajak persediaan Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan dan lain sebagainya Biaya Pemesanan / Pembelian (Ordering Costs) Pemrosesan pesanan dan ekspedisi Biaya telepon Pengeluaran surat menyurat Biaya pengepakan dan penimbangan Biaya pengiriman ke gudang dan lain sebagainya Biaya Pemesanan / Pembelian (Ordering Costs) Pemrosesan pesanan dan ekspedisi Biaya telepon Pengeluaran surat menyurat Biaya pengepakan dan penimbangan Biaya pengiriman ke gudang dan lain sebagainya
10
Biaya Penyiapan (Setup Cost) Biaya mesin-mesin menganggur Biaya penyiapan tenaga kerja langsung Biaya penjadwalan Biaya ekspedisi dan lain sebagainya Biaya Penyiapan (Setup Cost) Biaya mesin-mesin menganggur Biaya penyiapan tenaga kerja langsung Biaya penjadwalan Biaya ekspedisi dan lain sebagainya Biaya kehabisan (Shortage Costs) Kehilangan penjualan Kehilangan pelanggan Biaya pemesanan khusus Biaya ekspedisi Selisih harga Terganggunya operasi Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan lain sebagainya. Biaya kehabisan (Shortage Costs) Kehilangan penjualan Kehilangan pelanggan Biaya pemesanan khusus Biaya ekspedisi Selisih harga Terganggunya operasi Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan lain sebagainya.
11
1.Metode Pengendalian Persediaan Statistik a) Economic Order Quantity (EOQ)Economic Order Quantity (EOQ) b) Reorder PointReorder Point c) Metode ABCABC 2.Metode Dalam Penilaian Persediaan a) First In First Out (FIFO)First In First Out (FIFO) b) Last In First Out (LIFO) c) Average
12
Economic Order Quantity (EOQ) adalah sejumlah produk yang harus dipesan untuk memenuhi persediaan Secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dimana R : Kebutuhan bahan mentah satu tahun Co = Cs = S : Ordering Cost setiap kali pesan Ch = H : Holding Cost per unit per satu satuan waktu
13
Secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dimana Q : EOQ Lead Time: Waktu yang diperlukan Secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dimana T : Cycle Time Q* : EOQ R : Kebutuhan bahan selama satu tahun N : jumlah hari operasi dalam satu tahun
14
Pertama kali dikenalkan oleh H.F. Dickie di General Electric pada awal tahun 1950-an Konsep ABC membagi atau mengelompokkan item-item persediaan menjadi tiga kelompok : 1) Kelompok A Memiliki nilai berkisar antara 70% - 80% dari seluruh nilai persediaan yang ada Kuantitasnya berkisar antara 15% - 30% dari seluruh jumlah persediaan 2) Kelompok C Nilai persediaan kelompok ini berkisar antara 5% - 15% dari seluruh nilai persediaan Kuantitasnya berkisar 50% dari seluruh jumlah persediaan. 3) Kelompok B Memiliki karakteristik antara A dan C
15
Kurva ABC Secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dimana Ch : biaya simpan per unit per waktu Co : biaya pesan setiap kali pemesanan Cb : biaya backorder per unit per satu satuan waktu R : kebutuhan/permintaan selama satu waktu Q* : EOQ S* : jumlah backorder per satu satuan waktu
16
KelebihanKekurangan Nilai persediaan disajikan secara relevan di laporan posisi keuangan Pajak yang harus dibayarkan perusahaan ke pemerintah menjadi lebih besar. Menghasilkan laba yang lebih besarLaba yang dihasilkan kurang akurat. KelebihanKekurangan Mudah membandingkan cost saat ini dengan pendapatan sekarang Bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan sesungguhnya. Apabila harga naik maka harga barang jadi konservatif Biaya pembukuan menjadi mahal karena metode ini lebih rumit. Laba operasional tidak terpengaruh oleh untung atau rugi dari fluktuasi harga. Laba atau rugi yang dihasilkan lebih rendah.
17
JURNAL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU CEMPAKA PADA INDUSTRI MEBEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. BATU ZAMAN
18
Sektor Kehutanan UD. Batu Zaman Bahan Baku Metode EOQ
19
Jumlah Bahan Baku Optimal Tahun 2013 ? Total Biaya Persediaan Tahun 2013 ? Kapan Pemesanan Kembali Tahun 2013 ? Besar Persediaan Pengaman Ideal Tahun 2013 ?
21
Perbandingan hasil antara Metode EOQ dan Kebijakan Perusahaan : PermasalahanMetode EOQPerusahaan Pembelian bahan baku optimal4,448 m³23,375 m³ Frekuensi pembelian bahan baku optimal2 kali4 kali Persediaan Maksimum (Maximum Inventory)4,688 m³- Kuantitas persediaan pengaman (Safety Stock)0,24 m³- Waktu pemesanan kembali (Re - Order Point)0,603 m³- Total biaya persediaan optimal selama satu tahunRp. 881.670Rp. 1.335.000
22
Sebaiknya pembahasannya disertakan dengan grafik sehingga bisa terlihat jelas perbedaannya Penulis memberikan solusi dengan metode EOQ sehingga dapat meminimalisir total biaya persediaan pada UD. Batu Zaman Kelebihan Kekurangan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.