Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AKHLAK MAHMUDAH & MAZMUMAH (TA’ARUF, TAFAHUM, TA’AWUN, TASAMUH, & HUSNUDZON) Ridwan., S.T., M.Eng.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AKHLAK MAHMUDAH & MAZMUMAH (TA’ARUF, TAFAHUM, TA’AWUN, TASAMUH, & HUSNUDZON) Ridwan., S.T., M.Eng."— Transcript presentasi:

1 AKHLAK MAHMUDAH & MAZMUMAH (TA’ARUF, TAFAHUM, TA’AWUN, TASAMUH, & HUSNUDZON) Ridwan., S.T., M.Eng

2 TA’ARUF (SALING MENGENAL) Pengertian :  Bahasa : Saling mengenal/saling mengetahui.  Istilah : Upaya untuk saling mengenal dan mengetahui keadaan secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun keada’an keluarga. Dalil anjuran tentang ta’aruf (Q.S. al-Hujurat/49: 13) يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَر وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِير “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dalam keadaan sama, dari satu asal: Adam dan Hawâ'. Lalu kalian Kami jadikan, dengan keturunan, berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal dan saling menolong. Sesungguhnya orang yang paling mulia derajatnya di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Allah sungguh Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Mengenal, yang tiada suatu rahasia pun tersembunyi bagi-Nya”

3 HUKUM TA’ARUF Hukum ta’aruf ini boleh selama sesuai koridor syari’at, yakni dengan dua cara: والشرع أباح التعرف على المخطوبة من ناحيتين فقط الأول عن طريق إرسال امرأة يثق الخطيب تنظر إليها وتخبره بصفتها – إلى أن قال – وللمرأة أن تفعل مثل ذلك بإرسال رجال فلها أن تنظر إلى خاطبها فإنه تعجبه منه ما يعجبه منها. الثانية النظر مباشرة من الخاطب للمخطوبة للتعرف على حالة جمال وخصوبة البدن فتنظر إلى الوجه والكفين والقامة Dalam redaksi di atas menerangkan bahwa syara’ memperbolehkan ta’aruf atas wanita yang ingin dinikahi dari dua arah saja 1.Dari arah seseorang itu mengirimkan seorang perempuan yang adil pada wanita yang ingin dinikahi, untuk melihatnya dan memberitahu sifat-sifatnya. 2.Seorang tersebut melihat langsung pada wanita yang hendak dia nikahi untuk ta’aruf (mengetahui) kecantikannya dan kesuburan badannya, maka dia melihat pada wajah dan telapak tangannya serta postur tubuhnya.

4 LANJUTAN.. (HUKUM TA’ARUF) Adapun, yang di luar dari dua hal tersebut maka tidak diperbolehkan. Hal ini mengingat konsekuensi yang ditimbulkannya seperti  Nadhor (memandang lawan jenis),  Khalwah (berduaan dengan lawan jenis),  Fitnah dll. Sebagaimana kaidah Fiqih yang kita kenal; دَرْءُ الْمَفَاسِدِ أَوْلَى مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ Mencegah bahaya itu lebih utama daripada menarik datangnya kebaikan.

5 DAMPAK-DAMPAK TA’ARUF Dampak-Dampak Positif Ta’aruf dalam pergaulan remaja, antara lain : 1.Menambah banyaknya teman sehingga memperluas persaudaraan; 2.Mengurangi dan menanggulangi munculnya musuh; 3.Menambah suasana riang karena banyak teman; 4.Dapat tukar menukar pengalaman dan pengetahuan; 5.Terwujudnya kerukunan hidup sesama remaja; 6.Sebagai sarana membina persatuan dan kesatuan bangsa; 7. Dapat dijadikan sarana penyebaran informsi sehingga terbuka peluang kerja.

6 TAFAHUM (SALING MEMAHAMI) Pengertian :  Bahasa : Saling memahami/saling mengetahui secara mendalam kondisi orang lain.  Istilah : Upaya untuk saling memahami dan mengetahui secara mendalam keadaan secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun keada’an keluarga. Dalil anjuran tentang ta’aruf (Q.S. al-Hujurat/49: 13) يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَر وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِير “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dalam keadaan sama, dari satu asal: Adam dan Hawâ'. Lalu kalian Kami jadikan, dengan keturunan, berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal dan saling menolong. Sesungguhnya orang yang paling mulia derajatnya di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Allah sungguh Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Mengenal, yang tiada suatu rahasia pun tersembunyi bagi-Nya”

7 LANJUTAN...  Dalam Bahasa indonesia tafahum sama makna dengan istilah "Empati". Empati menurut kamus besar bahasa indonesia adalah keadaan mental yg membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dl keadaan perasaan atau pikiran yg sama dng orang atau kelompok lain.  Dari ayat diatas sudah jelas bahwa Allah swt memerintahkan kepada hambanya untuk saling mengenal dan memahami antara satu hamba dengan hamba yang lain dan ini adalah alasan kenapa Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam jenis baik fisik dan hal lainnya.

8 DAMPAK POSITIF TAFAHUM Dampak-dampak Tafahumdalam pergaulan remaja, antara lain : 1.Menambah banyaknya teman sehingga memperluas persaudaraan; 2.Mengurangi dan menanggulangi munculnya musuh; 3.Menambah suasana riang karena banyak teman; 4.Dapat tukar menukar pengalaman dan pengetahuan; 5.Terwujudnya kerukunan hidup sesama remaja; 6.Sebagai sarana membina persatuan dan kesatuan bangsa; 7.Dapat dijadikan sarana penyebaran informsi sehingga terbuka peluang kerja; 8.Teman akan memahami kita.

9 PERBEDAAN TA’ARUF DAN TAFAHUM Perbeda’an Ta’aruf dan Tafahum: = Antara lain : ~Ta’aruf : Mengenal orang lain. ~Tafahum : mengenal dan Memahami orang lain. ~Ta’aruf : Mengetahui orang lain secara bisa. ~Tafahum : Mengetahui orang lain secara mendalam.

10 TA’AWUN (SALING MENOLONG) Pengertian :  Bahasa : Saling menolong.  Istilah : Upaya untuk saling menolong. Dalil anjuran Ta’awun dalam al-Qur’an (Al-Maidah ayat 2) وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ﴿المائدة: ٢﴾﴿المائدة: ٢﴾ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya

11 PENJELASAN DALIL/AYAT TA’AWUN  Makna al-birru ( اَلْبِرُّ) dan at-taqwa (التقوى) Dua kata ini, memiliki hubungan yang sangat erat.Karena masing-masing menjadi bagian dari yang lainnya.  Secara sederhana, al-birru ( الْبِرِّ ) bermakna kebaikan. Kebaikan dalam hal ini adalah kebaikan yang menyeluruh, mencakup segala macam dan ragamnya yang telah dipaparkan oleh syariat.  “Al-Birru adalah satu kata bagi seluruh jenis kebaikan dan kesempurnaan yang dituntut dari seorang hamba. Lawan katanya al-itsmu (dosa) yang maknanya adalah satu ungkapan yang mencakup segala bentuk kejelekan dan aib yang menjadi sebab seorang hamba sangat dicela apabila melakukannya”.(Imam Ibnul Qayyim)  Allah Sub ḥ ānahu wa Ta’ālā mengajak untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan beriringan ketakwaan kepada-Nya. Sebab dalam ketakwaan, terkandung ridha Allah. Sementara saat berbuat baik, orang-orang akan menyukai. Barang siapa memadukan antara ridha Allah dan ridha manusia, sungguh kebahagiaannya telah sempurna dan kenikmatan baginya sudah melimpah

12 SIKAP & DAMPAK POSITIF TA’AWUN  Sikap positif Ta’awun dalam pergaulan remaja, antara lain : 1.Memberi bantuan seseorang; 2.Menjenguk Seseorang yang sakit; 3.Meringankan penderita’an seseorang; 4.Menutupi Aib seseorang. Dampak Positif :  Dampak-dampak Ta’awun dalam pergaulan remaja, antara lain : 1.Terwujudnya kesatuan dan persatuan generasi muda; 2. Terjalinya hubungan batin hidup yang mesra antar sesama remaja; 3.Terwujudnya kehidupan yang rukun dan damai; 4.Tercapainya ketenteraman batin hidup bersama.

13 TASAMUH (TOLERANSI) Pengertian :  Bahasa : Sama-sama berlaku baik, saling berbuat baik (toleran dan tenggang rasa).  Pengertian: Upaya untuk sama-sama berbuat baik dan saling berbuat baik. Dalil anjuran untuk tasamuh dalam al-Qur’an فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى “Maka berbicalah kamu berdua (Nabi Musa dan Nabi Harun) kepadanya (Fir’aun) dengan perkataan yang lemah lembut dan mudah-mudahan ia ingat dan takut “(QS. Thaha: 44). Ayat ini menjelaskan bahwa perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan dan Nabi Harun agar bertutur kata dan bersikap baik dengan Fir’aun. Imam IbnuKatsir menjelaskan, sesungguhnya dakwah Nabi Musa dan Nabi Harun adalah menggunakan perkataan yang penuh belas kasih, lemah lembut dan ramah. Hal ini dilakukan supaya lebih menyentuh dalam hati, lebih mudah diterima dan lebih berfaidah.

14 SIKAP DAN TOLERANSI TERHADAP PLURALITAS AGAMA DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN. Pertama, menyakini bahwa pluralitas agama (perbedaan agama, bukan pluralisme yang menyakini kebenaran semua agama) di dunia merupakan sunnatullah. Ini seharusnya yang menjadi asas dalam amr ma’ruf nahi munkar, sehingga jelas tujuannya untuk melakukan perintah Allah SWT, bukan untuk benar-benar berhasil menghilangkan semua kemungkaran dari muka bumi yang justru dalam prosesnya sering melanggar prinsip-prinsip-Nya. Allah SWT berfirman وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِيمَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikannya kepadamu, maka berlomba- lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah SWT kamu semua kembali, lalu diberitahukannya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan. (QS. al Maidah: 48.:

15 SIKAP DAN TOLERANSI TERHADAP PLURALITAS AGAMA DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN. Kedua, memperkuat keyakinan atas kebenaran ajaran Islam dengan tidak mengikuti ajaran agama lain dan menghindari memaki-maki penganutnya. Allah SWT berfirman: وَلا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْواً بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِما كانُوا يَعْمَلُونَ “Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah SWT, karena mereka nanti akan memaki Allah SWT dengan melampui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada tuhan, tempat kembali mereka, lalu dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah ia kerjakan”. (QS. al An’am: 108).

16 SIKAP DAN TOLERANSI TERHADAP PLURALITAS AGAMA DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN. Kedua, memperkuat keyakinan atas kebenaran ajaran Islam dengan tidak mengikuti ajaran agama lain dan menghindari memaki-maki penganutnya. Allah SWT berfirman: وَلا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْواً بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِما كانُوا يَعْمَلُونَ “Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah SWT, karena mereka nanti akan memaki Allah SWT dengan melampui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada tuhan, tempat kembali mereka, lalu dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah ia kerjakan”. (QS. al An’am: 108).

17 SIKAP DAN TOLERANSI TERHADAP PLURALITAS AGAMA DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN. Ketiga, menolak dakwah yang bertentangan dengan Islam dengan cara terbaik dan bijaksana, serta menunjukkan kebaikan ajaran Islam. Allah SWT berfirman: وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِمَّنْ دَعا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صالِحاً وَقالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ. وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَداوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah SWT dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang- orang muslim (yang berserah diri)”. Dan tidaklah sama kebajikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik (sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia”. (QS. Fushilat: 33-34).

18 SIKAP DAN TOLERANSI TERHADAP PLURALITAS AGAMA DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN. Keempat, dengan amr ma’ruf nahi munkar secara arif dan bijaksana. ادْعُ إِلى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ. وَإِنْ عاقَبْتُمْ فَعاقِبُوا بِمِثْلِ ما عُوقِبْتُمْ بِهِ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِين “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah (musyawarah) dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, ialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan- Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”. (Qs. AnNahl: 125).

19 TOLERANSI TERHADAP AGAMA LAIN Toleransi terhadap agama lain yang berkembang di masyarakat merupakan keniscayaan, demi terbangunnya kerukunan antar umat beragama di tengah pluralitas. Bahkan Islam mengajarkan agar berpekerti baik terhadap semua manusia, terhadap orang yang seagama maupun tidak, dan terhadap orang salih maupun sebaliknya. Al Hakim at-Tirmidzi dalam Nawadir al-Ushul (III/97) mengatakan: وقال صلى الله عليه وسلم: أوحى الله إلى إبراهيم عليه السلام يا إبراهيم حسن خلقك ولو مع الكفار تدخل مداخل الأبرار فإن كلمتي سبقت لمن حسن خلقه أن أظله في عرشي وأن أسكنه في حظيرة قدسي وأن أدنيه من جواري. وحسن الخلق على ثلاث منازل: أولها أن يحسن خلقه مع أمره ونهيه، الثانية أن يحسن خلقه مع جميع خلقه، الثالثة أن يحسن خلقه مع تدبير ربه فلا يشاء إلا ما يشاء له ربه. Dalam rangka mendakwahkan agama Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, toleransi dapat dipraktikkan dengan menjalin mu’amalah zhahirah yang baik antar umat beragama, memberi jaminan keselamatan jiwa dan harta, serta tidak mengganggu pengamalan keyakinan lain selama tidak didemonstrasikan secara provokatif di kawasan yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam.

20 TOLERANSI TERHADAP AGAMA LAIN Namun demikian, penerapan toleransi kaum muslimin terhadap agama lain perlu memperhatikan batas-batasnya sebagaimana berikut: 1.Tidak melampaui batas akidah sehingga terjerumus dalam kekufuran, seperti rela dengan kekufuran, ikut meramaikan hari raya agama lain dengan tujuan ikut mensyiarkan kekufuran, dan semisalnya, kecuali dalam kondisi darurat. 2.Tidak melampaui batas syariat sehingga terjerumus dalam keharaman, seperti ikut datang ke tempat ibadah agama lain saat perayaan hari rayanya, mengundang pemeluk agama lain untuk menghadiri perayaan hari raya umat Islam, mengucapkan selamat hari raya kepada mereka dan semisalnya, kecuali dalam kondisi darurat.

21 SIKAP DAN DAMPAK POSITIF TASAMUH Sikap Positif :  Sikap positif Tasamuh dalam pergaulan remaja, antara lain : 1.Tidak mengganggu ketenangan tetangga; 2.Tidak melarang tetangga apabila ingin menanam pohon di batas kebunnya; 3.Menyukai sesuatu buat tetangganya sebagaimana ia menyukai buat dirinya sendiri. Dampak Positif :  Dampak-dampak Tasamuh dalam pergaulan remaja, antara lain : 1.Terwujudnya kesatuan dan persatuan generasi muda; 2.Terjalinya hubungan batin hidup yang mesra antar sesama remaja; 3.Terwujudnya kehidupan yang rukun dan damai; 4.Tercapainya ketenteraman batin hidup bersama.

22 HUSNUDZAN (BERBAIK SANGKA) Pengertian perilaku Husnudzan menurut bahasa berasal dari lafal bahasa Arab 'husnun' yang artinya baik dan 'adzzhonnu' yang artinya prasangka. Kata husnudzan berarti prasangka baik yang merupakan lawan dari su'udzan atau prasangka buruk. Sedangkan secara istilah, husnudzan adalah setiap pikiran, anggapan dan prasangka baik terhadap orang lain. Dalil Anjuran husnudzan di dalam al-Qur’an (Q.S. Al-Hujurat, 49: 12) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

23 CONTOH PERILAKU HUSNUDZAN 1.Husnudzan terhadap Allah l Husnudzan terhadap Allah l artinya berbaik sangka pada Allah Swt sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta alam semesta dan segala isinya yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan serta bersih dari segala sifat kekurangan. Adapun jenis Husnudzan kepada Allah SWT dapat dibagi menjadi 4 yaitu: 1.Husnudzan dalam ketaatan kepada Allah SWT 2.Husnudzan dalam nikmat Allah SWT 3.Husnudzan dalam menghadapi ujian dari Allah SWT 4.Husnudzan dalam melihat ciptaan Allah SWT

24 CONTOH PERILAKU HUSNUDZAN 2. Husnudzan Terhadap Diri Sendiri Muslim dan muslimah yang husnudzan atau berbaik sangka terhadap diri sendiri tentu akan berprilaku terpuji terhadap dirinya sendiri, seperti: a. percaya diri yakni yakin dengan kemampuan dirinya, sehingga berani mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu tindakan, b. gigih dalam mencapai apa yang dinginkan dengan berkeras hati, tabah dan rajin, dan c. mampu berinisiatif yang positif dalam bidang yang ditekuninya dan sesuai dengan keahliannya.

25 CONTOH PERILAKU HUSNUDZAN 3. Husnudzan terhadap sesama manusia Husnudzan atau berbaik sangka terhadap sesama manusia merupakan sikap mental terpuji yang harus diwujudkan melalui sikap lahir batin, ucapan dan perbuatan yang baik, diridahi Allah Swt dan bermanfaat. Sikap, ucapan, dan perbuatan baik, sebagai perwujudan dari husnudzan itu hendaknya diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga serta bermasyarakat. Contohnya saling menghormati antar tetangga, dan tidak saling mencurigai.

26 MANFAAT DAN HIKMAH HUSNUDZAN 1. Manfaat Perilaku Husnudzan Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi sumber kebahagiaan karena didasari ketulusan. Terhindar dari penyesalan dalam hubungan antar sesama. Selalu merasa senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain. Timbulnya ketenangan dan ketentraman dalam hidup. 2. Hikmah Berperilaku Husnudzan Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah SWT. Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya. Menumbuhkan sikap sabar dan tawakal. Menumbuhkan keinginan untuk mendapat anugerah dan rahmat Allah SWT dengan cara ikhtiar dan berusaha.

27


Download ppt "AKHLAK MAHMUDAH & MAZMUMAH (TA’ARUF, TAFAHUM, TA’AWUN, TASAMUH, & HUSNUDZON) Ridwan., S.T., M.Eng."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google