Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HIPERTIROID RAHMATUL ARSYI A.WAHYUNI SEKTA JATI NENGSI ARUM SUWARDI AHMAD SAFRI SYAM RIZAL.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HIPERTIROID RAHMATUL ARSYI A.WAHYUNI SEKTA JATI NENGSI ARUM SUWARDI AHMAD SAFRI SYAM RIZAL."— Transcript presentasi:

1 HIPERTIROID RAHMATUL ARSYI A.WAHYUNI SEKTA JATI NENGSI ARUM SUWARDI AHMAD SAFRI SYAM RIZAL

2 DEFINISI Hipertiroid (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.

3 KLASIFIKASI Hipertiroid (Tiroktosikosis) di bagi dalam 2 kategori: Kelainan yang berhubungan dengan Hipertiroidisme Kelainan yang tidak berhubungan dengan Hipertiroidisme

4 Klasifikasi lain yaitu: Goiter Toksik Difusa (Graves’ Disease) Nodular Thyroid Disease Subacute Thyroiditis Postpartum Thyroiditis

5 ETIOLOGI Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu : Penyakit Graves Toxic Nodular Goiter Minum obat Hormon Tiroid berlebihan Produksi TSH yang Abnormal Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid) Konsumsi Yodium Berlebihan

6 Penyebab Utama: Penyakit Grave Toxic multinodular goitre Solitary toxic adenoma Penyebab Lain: Tiroiditis Penyakit troboblastis Ambilan hormone tiroid secara berlebihan Pemakaian yodium yang berlebihan Kanker pituitari Obat-obatan seperti Amiodarone

7 PATOFISIOLOGI Penyebab hipertiroid biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroid, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan- lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar.

8 Pada hipertiroid, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang “menyerupai” TSH, Biasanya bahan – bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH.

9 Bahan – bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroid. Karena itu pada pasien hipertiroid kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior.

10 PATHWAY

11 MANIFESTASI KLINIS Peningkatan frekuensi denyut jantung. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap Katekolamin. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan.

12 Penurunan berat badan, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik. Peningkatan frekuensi buang air besar Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid Gangguan reproduksi Tidak tahan panas Cepat lelah Pembesaran kelenjar tiroid Mata melotot (exoptalmus). Hal ini terjadi sebagai akibat penimbunan zat dalam orbit mata.

13 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini: Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid. TSH (Tiroid Stimulating Hormone) Bebas T4 (tiroksin)

14 Bebas T3 (triiodotironin Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk memastikan pembesaran kelenjar tiroid Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia.

15 KOMPLIKASI Komplikasi hipertiroid yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkermbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis.

16 Hasilnya adalah pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid. Krisis tiroid: mortalitas

17 PENATALAKSANAAN Konservatif  Tata laksana penyakit Graves a.Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika dosis berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme.Contoh obat adalah sebagai berikut : Thioamide Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis maksimal 2.000 mg/hari

18 Potassium Iodide Sodium Ipodate Anion Inhibitor b.Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk mengurangi gejalagejala hipotiroidisme. Contoh: Propanolol

19 Indikasi : Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi pada pasien muda dengan struma ringan –sedang dan tiroktosikosis Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum pengobatan atau sesudah pengobatan yodium radioaktif Persiapan tiroidektomi Pasien hamil, usia lanjut Krisis tiroid

20 Surgical  Radioaktif iodine. Tindakan ini adalah untuk memusnahkan kelenjar tiroid yang hiperaktif  Tiroidektomi. Tindakan Pembedahan ini untuk mengangkat kelenjar tiroid yang membesar.

21 ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Identitas pasien Identitas pada klien yang wajib diketahui diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan,pekerjaan,suku/bangsa,alamat,jenis kelamin,status perkawinan, dan penanggung biaya. Riwayat Sakit dan Kesehatan Keluhan utama Pasien merasa perutnya tidak enak dan sering buang air besar dengan konsistensi cair.

22 Riwayat penyakit saat ini Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Dalam keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit hipertiroid. Pengkajian pola fungsional (Gordon) Pemeriksaan Fisik ( ROS : Review of System )

23 Pemeriksaan Fisik seperti: Pernafasan B1 (breath) Kardiovaskular B2 (blood) Persyarafan B3 (brain) Perkemihan B4 (bladder) Pencernaan B5 (bowel) Muskuloskeletal/integument B6 (bone)

24 Data Laboratorium Tes ambilan RAI : Berkembang/berubah naik pd penyakit graves & toksik goiter noduler,menurun pada tiroiditis T4 dan T3 serum : berkembang/berubah naik (normal : T3 = 26-39 mg, T4 = 80-100 mg) T4 dan T3 bebas serum : berkembang/berubah naik TSH : tertekan dan tidak bereson pd TRH Tiroglobulin : berkembang/berubah naik

25 Stimulasi TRH : dikatakan tiroid jika TRH tidak ada sampai berkembang/berubah naik setelah pemberian TRH ikatan protei iodiun : berkembang/berubah naik gula darah : berkembang/berubah naik (sehubungan dengan kerusakan andrenal) kortisol plasma : turun (menurunnya pengeluaran pada andrenal) pemeriksaan fungsi heper : abnormal

26 elektrolit : hiponatrenia mungkin sebagai akibat dari respon andrenal atau efek dilusi dalam tera cairan pengganti. Hipoklemia terjadi dengan sendiranya pada kehilangan melalui gastrointestinal dan dieresis katekolamin serum : menurun kreatinin urine : berkembang/berubah naik EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek, kardiomegali

27 Diagnosa Keperawatan Resiko tinggi teradap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energy.

28 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan atau pemasukan dengan penurunan berat badan ). Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.


Download ppt "HIPERTIROID RAHMATUL ARSYI A.WAHYUNI SEKTA JATI NENGSI ARUM SUWARDI AHMAD SAFRI SYAM RIZAL."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google