Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengelolaan Sampah Sampah ( waste ); suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengelolaan Sampah Sampah ( waste ); suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis."— Transcript presentasi:

1 Pengelolaan Sampah Sampah ( waste ); suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

2 Sumber dan klasifikasi sampah 1 Sampah basah (garbage) sampah organik yang mudah busuk (degradable) 2 Sampah kering (rubbish) sampah anorganik yang tidak mudah busuk (undegradable) 3 Sampah lembut, yaitu sampah yang merupakan partikel-partikel ukuran kecil, ringan dan mudah diterbangkan angin, berbentuk debu dan abu. 4 Sampah besar (bulky waste) yaitu sampah yang berukuran besar, misal bekas furnitur, kursi, meja.

3 5 Sampah berbahaya (hazardous waste) sampah yang berbahaya baik bagi manusia, binatang maupun tumbuhan.Sampah ini terdiri dari; sampah yang berbahaya baik bagi manusia, binatang maupun tumbuhan.Sampah ini terdiri dari; a. Sampah patogen yaitu sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik a. Sampah patogen yaitu sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik b. Sampah beracun, yaitu sampah sisa pestisida, insektisida, kertas bungkus bahan beracun. b. Sampah beracun, yaitu sampah sisa pestisida, insektisida, kertas bungkus bahan beracun. c. Sampah radioaktif, yaitu sampah bahan-bahan radioaktif, sisa pengolahan nuklir. c. Sampah radioaktif, yaitu sampah bahan-bahan radioaktif, sisa pengolahan nuklir. d. Sampah ledakan yaitu sampah yang berasal dari ledakan petasan, misiu, sampah perang. d. Sampah ledakan yaitu sampah yang berasal dari ledakan petasan, misiu, sampah perang.

4 Sampah dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain berdasarkan atas; A. Sumber sampah Sumber sampah dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu; sampah hasil kegiatan rumah tangga (domestic refuse) sisa makanan, bahan dan peralatan rumah tangga.

5 Sampah dari kegiatan perdagangan (comercial refuse) Sampah dari kegiatan perdagangan (comercial refuse) Adalah sampah yang berasal dari tempat- tempat perdagangan seperti supermarket, pusat pertokoan, warung dan sejenisnya. Adalah sampah yang berasal dari tempat- tempat perdagangan seperti supermarket, pusat pertokoan, warung dan sejenisnya. Sampah yang berasal dari industri (industrial refuse) Sampah yang berasal dari industri (industrial refuse) Merupakan sampah yang berasal dari kegiatan industri, jumlah dan macamnya sangat tergantung pada jenis industri. Merupakan sampah yang berasal dari kegiatan industri, jumlah dan macamnya sangat tergantung pada jenis industri.

6 Sampah yang berasal dari jalanan (street sweeping). Sampah yang berasal dari jalanan (street sweeping). Ragamnya sangat bervariasi, misal daun tanaman Ragamnya sangat bervariasi, misal daun tanaman perindang jalan, kertas plastik, puntung rokok, barang- perindang jalan, kertas plastik, puntung rokok, barang- barang yang dibuang sembarangan oleh penumpang barang yang dibuang sembarangan oleh penumpang kendaraan. kendaraan. Sampah yang berasal dari binatang mati (dead animal) Sampah yang berasal dari binatang mati (dead animal) Lebih dikenal sebagai bangkai, misal bangkai tikus, Lebih dikenal sebagai bangkai, misal bangkai tikus, ular, burung, ayam, anjing, kucing. ular, burung, ayam, anjing, kucing.

7 B. Sampah yang mudah Terdegradasi dan Tidak Terdegradasi Terdegradasi Berdasarkan mudah dan tidaknya terdegradasi, sampah dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu; Berdasarkan mudah dan tidaknya terdegradasi, sampah dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu; Sampah yang mudah terurai (degradable refuse) Sampah yang mudah terurai (degradable refuse) Yaitu sampah yang dapat diurai secara alami melalui proses fisik, kimia maupun biologis. Pada umumnya jenis sampah ini berasal dari bahan- bahan organik, yang dihancurkan oleh mikroorganisme. Yaitu sampah yang dapat diurai secara alami melalui proses fisik, kimia maupun biologis. Pada umumnya jenis sampah ini berasal dari bahan- bahan organik, yang dihancurkan oleh mikroorganisme.

8 Sampah yang tidak mudah terurai (non degradable refuse) Yaitu sampah yang tidak dapat diurai atau sulit diurai secara alami oleh proses fisik, kimia maupun biologis menjadi molekul-molekul yang lebih kecil. Non degredable refuse, umumnya terdiri dari bahan-bahan anorganik, bahan sintetis, dan bahan keras lainnya, misal Logam, kaca, kayu, keramik, plastik.

9 Dampak keberadaan sampah Dampak Negatip Sampah Dampak Negatip Sampah Nilai Estetika sampah yang menumpuk dan dibiarkan pada tempat terbuka (open dump) menyebabkan turunnya estetika tempat sekitar, mengganggu keindahan panorama setempat, bau busuk yang tidak enak, dan berkembangnya berbagai organisme pathogen. Tempat berkembang biak lalat yang mampu membawa penyakit. Nilai Estetika sampah yang menumpuk dan dibiarkan pada tempat terbuka (open dump) menyebabkan turunnya estetika tempat sekitar, mengganggu keindahan panorama setempat, bau busuk yang tidak enak, dan berkembangnya berbagai organisme pathogen. Tempat berkembang biak lalat yang mampu membawa penyakit.

10 Polusi Udara Polusi Udara Pembakaran sampah secara terbuka menimbulkan emisi gas karbondioksida (CO 2 ), karbonmonoksida (CO), nitrogen monoksida (NO), gas sulfur dan partikel-partikel halus di udara yang dapat menyebabkan penyakit pada pernafasan, penyakit kulit, iritasi mata dan sebagainya. Pembakaran sampah secara terbuka menimbulkan emisi gas karbondioksida (CO 2 ), karbonmonoksida (CO), nitrogen monoksida (NO), gas sulfur dan partikel-partikel halus di udara yang dapat menyebabkan penyakit pada pernafasan, penyakit kulit, iritasi mata dan sebagainya. Kontaminasi pada Air Kontaminasi pada Air Air hujan bersama dengan air hasil pembusukan dikenal sebagai air lindi atau leachate, akan berkumpul maupun mengalir ke parit-parit maupun sungai yang ada disekitarnya. Akibatnya air sungai tercemar oleh air lindi, sehingga tidak dapat dimanfaatkan, karena akan menimbulkan gatal-gatal pada kulit Air hujan bersama dengan air hasil pembusukan dikenal sebagai air lindi atau leachate, akan berkumpul maupun mengalir ke parit-parit maupun sungai yang ada disekitarnya. Akibatnya air sungai tercemar oleh air lindi, sehingga tidak dapat dimanfaatkan, karena akan menimbulkan gatal-gatal pada kulit

11 PENGARUH SAMPAH TERHADAP KESEHATAN DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI EFEK LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG 1. Efek langsung : kontak langsung dgn sph tsb. misalnya : sph beracun, sph korosif terhadap tbh, sph yg mengandung kuman patogen. 2. Efek tidak langsung : dpt dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran dan pembuangan sph,dan penyakit bawaan vektor.

12 Sumber Penyakit Sumber Penyakit Tempat penimbunan sampah, khususnya yang masih basah merupakan tempat hidup yang sangat baik bagi perkembangan tikus, nyamuk, lalat, insekta, dan mikrobia. Binatang-binatang tersebut dapat menularkan atau menyebabkan timbulnya penyakit untuk masyarakat sekitar tempat penampungansampah. Tempat penimbunan sampah, khususnya yang masih basah merupakan tempat hidup yang sangat baik bagi perkembangan tikus, nyamuk, lalat, insekta, dan mikrobia. Binatang-binatang tersebut dapat menularkan atau menyebabkan timbulnya penyakit untuk masyarakat sekitar tempat penampungansampah.

13 Penyakit Bawaan Sampah Nama Penyakit Penyebab Penyakit Nama Penyakit Penyebab Penyakit Bawaan lalat Bawaan lalat Dysentreri basillaris Shigella shigae Dysentreri basillaris Shigella shigae D.Amoebica Entamoeba histolytica D.Amoebica Entamoeba histolytica Typhus abdominalis Salmonella typhi Typhus abdominalis Salmonella typhi Cholera Vibrio cholerae Cholera Vibrio cholerae Ascariasis A. lumbricoides Ascariasis A. lumbricoides Ancylostomiasis A. duodenale Ancylostomiasis A. duodenale Bawaan Tikus / Pinjal Bawaan Tikus / Pinjal Pest Pateurella pestis Pest Pateurella pestis Leptospirosis Leptospira icterohaemorrhagica Leptospirosis Leptospira icterohaemorrhagica Streptobacillus moniliformis Rat bite fever Streptobacillus moniliformis Rat bite fever Keracunan Keracunan Methana Methana Carbondioksida Carbondioksida Carbonmonoksida Carbonmonoksida Logam berat dan seterusnya Logam berat dan seterusnya

14 Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkkan secara fakultatif dan secara anaerobik apabila oksigen telah habis. Dekomposisi aerobik akan menghasilkan cairan yang disebut leachate beserta gas. Leachate atau lindi ini adalah cairan yang mengandung zat padat tersuspensi yang sangat halus dan hasil penguraian mikroba; biasanya terdiri atas Ca, Mg, Na, K, Fe, Khlorida, Sulfat, Phosfat, Zn, Ni, CO2, H2O, N2, NH3, H2S, dan Asam organik. Tergantung dari kualitas sampah, maka didalam leachate bisa pula didapat mikroba patogen, logam berat dan zat lainnya yang berbahaya. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkkan secara fakultatif dan secara anaerobik apabila oksigen telah habis. Dekomposisi aerobik akan menghasilkan cairan yang disebut leachate beserta gas. Leachate atau lindi ini adalah cairan yang mengandung zat padat tersuspensi yang sangat halus dan hasil penguraian mikroba; biasanya terdiri atas Ca, Mg, Na, K, Fe, Khlorida, Sulfat, Phosfat, Zn, Ni, CO2, H2O, N2, NH3, H2S, dan Asam organik. Tergantung dari kualitas sampah, maka didalam leachate bisa pula didapat mikroba patogen, logam berat dan zat lainnya yang berbahaya.

15 Konflik Kepentingan antar Daerah Sampah yang berasal dari wilayah DKI Jakarta dibuang di TPAS yang berada di wilayah Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Tangerang, pada awalnya belum menimbulkan masalah, namun dengan maraknya nuansa Otonomi Daerah, keberadaan TPAS tersebut saat ini dipermasalahkan.

16 Dampak Positip Sampah Sampah merupakan barang yang dianggap tidak berharga dan dibuang oleh pemiliknya. Namun demikian pengelolaan sampah yang benar mampu menimbulkan dampak positip bagi masyarakat. Dibuat pupuk atau kompos. Dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah, proses dekomposisi telah mampu mengubah sampah menjadi humus, ini dilakukan pada jenis sampah organik yang mudah terurai (degradable refuse) antara lain daun-daunan oleh sebab itu perlu dilakukan pemilahan terlebih dahulu.

17 Dimanfaatkan sebagai makanan ternak Dimanfaatkan sebagai makanan ternak Terlebih dahulu pada sampah dilakukan pemilahan dan pengolahan sampah sebelum diberikan pada ternak. Maksudnya agar ternak terhindar dari pengaruh buruk sampah khususnya karena keberadaan B-3. Dibakar atau dipakai sebagai bahan bakar. Sampah dimanfaatkan sebagai bahan baku briket atau biogas. Terlebih dahulu pada sampah dilakukan pemilahan dan pengolahan sampah sebelum diberikan pada ternak. Maksudnya agar ternak terhindar dari pengaruh buruk sampah khususnya karena keberadaan B-3. Dibakar atau dipakai sebagai bahan bakar. Sampah dimanfaatkan sebagai bahan baku briket atau biogas.

18 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi sampah Menurut Sumirat (2007), sampah, baik kuantitas maupun kualitasnya, sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting antara lain adalah: a). Jumlah penduduk.. b). Keadaan sosial ekonomi. c). Kemajuan teknologi.

19 PENGELOLAAN SAMPAH Pengelolaan sampah adalah suatu bidang yang berhubungan dengan pengaturan terhadap penimbulan, penyimpanan sementara, pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan, pemprosesan dan pembuangan sampah dengan suatu cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari kesehatan masyarakat, teknik (engineering), perlindungan alam (conservation), keindahan dan pertimbangan-pertimbangan lingkungan lainnya dan juga mempertimbangkan sikap masyarakat.

20 Menurut Neolaka,(2008) Sistem pengelolaan sampah yang telah disepakati pemerintah dan perusahaan pengelola untuk melaksanakan pengelolaan sampah tersebut harus didukung penuh oleh rakyat yang memproduksi sampah. Apabila hal seperti ini terjadi maka pengelolaan sampah yang harmonis dan persoalan dapat diselesaikan dengan baik.

21 UNSUR-UNSUR POKOK DALAM PENGELOLAAN SAMPAH Beberapa unsur pokok yang perlu dilakukan dalam pengelolaan sampah antara lain: a) Penimbulan sampah (waste generation) Meliputi aktivitas-aktivitas pembuangan barang-barang yang tidak lama bergunanya baik yang dilempar begitu saja oleh pemiliknya maupun yang dikumpulkan lebih dahulu.

22 b) Penyimpanan setempat (on site storage)  Elemen ini sangat penting sebab melibatkan nilai-nilai keindahan, kesehatan masyarakat dan ekonomi. Tempat penyimpanan setempat yang memenuhi syarat adalah: 1) Kedap air, 2) Mempunyai tutup yang sesuai dengan bagian badannya, 3) Mempunyai alat pegangan jika tempat sampah itu berupa tong. c) Pengumpulan  Elemen ini menyangkut tidak hanya pengumpulan sampah (gathering) saja tetapi juga termasuk pengangkutannya setelah sampah dikumpulkan untuk selanjutnya dibawa ke suatu tempat sampai alat pengangkutan dikosongkan.

23 d). Pengangkutan Kegiatan elemen ini terdiri dari dua langkah: 1). Pemindahan alat angkut yang lebih kecil ke alat angkut yang lebih besar dan 2). Tahap berikutnya, biasanya pada jarak yang jauh ketempat pembuangan akhir. Pemindahan ini dilaksanakan ditempat pemindahan (transfer station). e). Pengolahan dan pemanfaatan kembali Elemen ini termasuk penggunaan semua teknik alat-alat dan fasilitas untuk mempertinggi efisiensi elemen-elemen fungsional lain dan untuk mendapatkan material-material yang masih berguna, pengubahan produk atau energi yang berasal dari sampah.

24 f). Pembuangan Disposal adalah tumpuan akhir dari semua proses pengelolaan sampah, apakah sampah dari tempat- tempat pemukiman, dari tempat-tempat umum dan komersial, institusi, industri maupun sampah hasil penyapuan jalan yang dikumpulkan dan diangkut langsung ke tempat landfill. TPA sampah merupakan salah satu unsur pokok di dalam pengelolaan sampah.

25 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang direkomendasikan oleh para ahli dengan menggunakan sistem sanitary landfill dapat dilengkapi dengan sarana pengomposan dan pemanfaatan sampah menjadi bahan baku daur ulang. Sisa sampah yang tidak dapat didaur ulang ataupun dibuat menjadi kompos kemudian dibakar dan dimasukkan ke tempat sanitary landfill.

26 Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST). Proses daur ulang, produksi kompos dan pembakaran tersebut bertujuan untuk memperkecil volume sampah yang dihasilkan, sehingga pembuangan sampah pada lokasi sanitary landfill dapat diperkecil dan akhirnya dapat menghemat penggunaan lahan TPA

27

28 Beberapa aspek yang perlu didekati dalam pengelolaan persampahan; 1. Aspek teknik Hal pertama yang perlu diketahui dalam mengelola persampahan adalah karakter dari sampah yang ditimbulkan oleh masyarakat perkotaan.Berbagai karakter sampah perlu dikenali, dimengerti dan difahami agar dalam menyusun sistem pengelolaan yang dimulai dari perencanaan strategi dan kebijakan serta pelaksanaan penanganan sampah dapat dilakukan secara benar.

29 Pengelolaan Persampahan Secara Terpadu Untuk mengelola persampahan hal pertama yang harus diperhatikan adalah kebijakan dari pemerintah yang dibuat dengan pendekatan menyeluruh sehingga dapat dijadikan payung bagi penyusunan kebijakan ditingkat pusat maupun daerah. Belum adanya Peraturan Pemerintah tersebut menyulitkan pengelolaan persampahan. Kebijakan strategis yang telah ditetapkan oleh pemerintah baru pada tahap aspek teknis yaitu dengan melakukan pengurangan timbulan sampah dengan menerapkan Reduce, Reuse dan Recycle ( 3 R ), dengan harapan pada tahun 2025 tercapai “zero waste“.

30 Berbagai prinsip yang perlu dilakukan dalam menerapkan pengelolaan persampahan secara regional ini adalah sebagai berikut; pelaksanaan Membuat peraturan daerah bersama yang mengatur pengelolaan persampahan. Peraturan tersebut berisi berbagai hal dengan mempertimbangkan aspek hukum dan kelembagaan, teknik, serta aspek keuangan. Dari aspek kelembagaan telah ada pemisahan peran yang jelas antara pembuat peraturan, pengatur / pembina dan pelaksana (operator). Dengan adanya pemisahan yang jelas ini, diharapkan penerapan peraturan dapat dilakukan dengan optimal termasuk unsur pembinaan yang berupa sangsi-sangsi yang tegas. Dari aspek teknis telah diterapkan beberapa indikator pelayanan yang meliputi antara lain :

31  Tidak terdapat timbunan sampah pada tempat terbuka;  Pengumpulan sampah harus dilakukan secepat mungkin dan menjangkau seluruh kawasan perkotaan termasuk kawasan rumah tinggal, niaga, fasilitas umum dan tempat-tempat wisata;  Sampah hanya dikumpulkan pada TPS atau kontainer sampah yang telah ditentukan;

32  yang terkumpul pada TPS harus sudah diangkut ke TPA Sampah dalam waktu kurang dari 24 jam;  Pengangkutan dari TPS dan dibuang ke TPA harus tidak menyebabkan kemacetan lalulintas serta tidak menimbulkan ceceran sampah maupun cairannya di sepanjang jalan;  Pengoperasian TPA dilakukan dengan sistem sanitary landfill;  Mengoptimalkan manfaat nilai tambah dari sampah dengan menerapkan daur ulang atau melakukan pengomposan.

33 Pengolahan Sampah Yang dimaksud dengan pengolahan sampah adalah suatu upaya yang sering dilakukan dalam sistem manajemen persampahan dengan tujuan untuk: 1. Meningkatkan efisiensi operasional, 2. Mendaur ulang material atau bahan- bahan yang kurang bermanfaat untuk ditingkatkan kembali manfaatnya, 3. Mendaur ulang material atau bahan- bahan buangan untuk diubah menjadi produk lain atau energi

34 Secara proses ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya adalah : 1. Pemadatan (compaction), merupakan upaya mengurangi volume sampah secara mekanis. 2. Pembakaran (incineration), merupakan upaya mengurangi volume sampah secara kimiawi. 3. Penghancuran (shredding), merupakan upaya mengurangi volume sampah dengan cara memotong-motong atau mengiris-iris. 4. Pemisahan, merupakan upaya mendaur ulang meterial atau bahan-bahan untuk ditingkatkan manfaatnya atau diubah menjadi produk lain atau energi. 5. Pengeringan, merupakan pengurangan kadar air dengan maksud mengurangi volume dan berat sampah.

35 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah TPA sampah adalah tempat untuk pembuangan akhir sampah yang berasal dari berbagai sumber penghasil sampah. TPA sampah biasanya terletak didaerah tertentu dan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kesehatan lingkungan dan manusia. TPA sampah merupakan salah satu unsur pokok di dalam pengelolaan sampah

36 Syarat stasiun pemindah Sedekat mungkin dengan area / daerah yang dilayani dan penghasil sampah terbanyak, Mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah, Tidak mengganggu masyarakat dan lingkungan selama beroperasi.

37 Metode Pengolahan Sampah Pengolahan sampah dilaksanakan sebagai tahap akhir pengelolaan sampah sebelum dibuang ke alam ataupun supaya dapat dimanfaatkan kembali. Ada beberapa metode pengolahan sampah yaitu daur ulang, open dumping, sanitary landfill, insenerasi/pembakaran, serta pengomposan. Kegiatan daur ulang dapat dilakukan dengan cara menggunakan kembali (reuse) benda – benda yang masih berguna, dikembalikan manfaatnya dan memisahkan bahan yang masih perlu diproses sebelum digunakan kembali. (World Health Organization, 1999).

38 Kendala dalam Pengelolaan Sampah Pada saat ini terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan sampah, yaitu :  Cepatnya perkembangan teknologi, lebih cepat daripada kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memahami persoalan persampahan.  Meningkatnya tingkat hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan.

39  Meningkatnya biaya operasi, pengelolaan, dan konstruksi di segala bidang termasuk bidang persampahan. Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar, menimbulkan permasalahan pencemaran udara, tanah, air, menimbulkan turunnya harga tanah karena daerah itu turun nilai aestetiknya, bau dan tinggi populasi lalat.

40  Kegagalan dalam daur ulang ataupun pemanfaatan kembali barang bekas. Juga ketidak- mampuan orang memelihara barangnya, sehingga cepat rusak.  Semakin sulitnya mendapatkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir sampah, selain tanah dan formasi tanah yang tidak cocok bagi pembuangan sampah; juga terjadi kompetisi yang semakin rumit akan penggunaan tanah.  Semakin banyaknya masyarakat yang berkeberatan bahwa daerahnya dipakai sebagai tempat pembuangan sampah.

41  Kurangnya pengawasan dan pelaksanaan peraturan.  Sulitnya mencari partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan memelihara kebersihan.  Pembiayaan yang tidak memadai, mengingat bahwa sampai saat ini kebanyakan sampah dikelola oleh jawatan pemerintah.  Pengelolaan sampah di masa lalu dan saat ini kurang memperhatikan faktor non-teknis seperti partisipasi masyarakat dan penyuluhan tentang hidup sehat dan bersih

42 MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU Terdapat 3 alasan mengapa Manajemen dibutuhkan : 1.Untuk mencapai tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi 2. Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan dari semua pihak yang berkepentingan dalam organisasi tersebut 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas yang merupakan salah satu cara umum menilai organisasi.

43 PENGARUH SAMPAH BERBAHAYA TERHADAP LINGKUNGAN 1. Bahan buangan tersebut tidak dapat diturunkan kadar bahayanya atau tetap selama di alam 2. Dari segi biologis sangat besar bahayanya 3. Dapat menyebabkan kematian 4. Memberi kerusakan secara kumulatif

44 SIFAT SAMPAH BERBAHAYA 1. Sifatnya beracun 2. Mudah terbakar 3. Mudah menimbulkan karat

45 Macam Limbah Beracun Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

46 Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut. Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosif baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

47 JENIS DAN SUMBER SAMPAH BERBAHAYA 1. Bahan buangan radioaktif radiasi untuk jangka waktu relatif lama sehingga berbahaya bagi mahluk hidup. misal : senyawa uranium sumber : 1. Pusat penelitian Biomedis 2. Rumah sakit 3. Laboratorium 4. Instalasi pembangkit tenaga nuklir

48 2. Sampah bahan kimia a. bahan organik sintetis b. bahan anorganik c. bahan yang mudah terbakar d. bahan yang mudah meledak Sumber : pabrik pestisida, pabrik bateray, pabrik mesiu, rumah sakit, laboratorium.

49 FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM USAHA PENANGANAN SAMPAH BERBAHAYA 1. Peran serta secara aktif dari masyarakat dalam hal pemberian informasi maupun pengumpulan pendapat, 2. Kerjasama yang baik antara masyarakat dengan petugas kesehatan masyarakat 3. Kesadaran akan arti kesehatan dan bahaya dari sampah tsb oleh pemilik industri.

50 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANGANAN DARI SUMBER SAMPAH 1. Belum ada pengetahuan akan bahaya yang disebabkan oleh sampah berbahaya, 2. Belum ada tenaga yang profesional untuk menangani sampah berbahaya tsb, 3. Masyarakat menganggap masalah sampah tidak penting karena jumlahnya masih kecil.

51 USAHA- USAHA PENGELOLAAN TERHADAP SAMPAH BERBAHAYA 1. Mengumpulkan data lokasi industri yang ada di daerah tsb untuk tujuan mempermudah pengelolaan sampah berbahaya, 2. Mengenal lembaga / perusahaan serta unit-unit industri yang menghasilkan sampah berbahaya untuk tujuan mempermudah pengawasan, pengelolaan dan pengembangan secara teknis maupun administratif.

52 MENGENAL SUMBER DAN PRODUSEN SAMPAH BERBAHAYA 1. Sangat sedikit informasi yang dapat dikumpulkan dari masyarakat maupun industri, 2. Sikap keberatan / tidak terbuka dari pihak industri dalam hal pemberian informasi mengenai bahan buangan yang dihasilkannya.

53 PERSYARATAN TEKNIS TEMPAT PENYIMPANAN SAMPAH BERBAHAYA 1. Untuk jenis sampah yang mudah membuat karat, tempat penyimpanannya terbuat dari tanki atau drum fiber glas dan dilapisi dengan gelas 2. Untuk jenis sampah yang mempunyai tekanan tinggi, biasanya disimpan dalam tanki yang ditanam didalam tanah atau dimasukkan kedalam sumur. 3. Untuk sampah radioaktif disimpan didalam drum metal atau timah hitam dan dibungkus dengan beton.

54 BIO GAS Bahan bakar yang berasal dari bahan-bahan organik, kotoran manusia, hewan, sisa-sisa pertanian atau campuran melalui proses permentasi

55 KOMPOS Kompos : Merupakan proses biologis yang merubah sampah menjadi humus sebagai interaksi yang komplek dari organisme tanah yang terdapat secara alami. (Yul.H. Bahar, 1986). Kompos : Merupakan hasil penguraian sampah organik dengan bantuan jasad renik. (Basriyanta, 2007).


Download ppt "Pengelolaan Sampah Sampah ( waste ); suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google