Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FISIOLOGI TUMBUHAN (AIR, TANAH, NUTRISI, DAN DIFESIENSI PADA TUMBUHAN ) 1.Armelia Setiatin ( ) 2.Raing Atakawau ( ) 3.Trifonia F. Kristayati.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FISIOLOGI TUMBUHAN (AIR, TANAH, NUTRISI, DAN DIFESIENSI PADA TUMBUHAN ) 1.Armelia Setiatin ( ) 2.Raing Atakawau ( ) 3.Trifonia F. Kristayati."— Transcript presentasi:

1 FISIOLOGI TUMBUHAN (AIR, TANAH, NUTRISI, DAN DIFESIENSI PADA TUMBUHAN ) 1.Armelia Setiatin (1701040013) 2.Raing Atakawau (1701040019) 3.Trifonia F. Kristayati (1701040010) 4.Yulita Tamo Ama (1701040028) Kelompok 3

2 AIR 1.Sifat air secara fisik Air dalam bentuk cair adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan merupakan senyawa yang sukar dimampatkan. Air memiliki sifat-sifat fisika yang penting bagi kehidupan tumbuhan maupun semua organisme hidup.

3 sifat-sifat tersebut antara lain : Titik didih air jauh lebih tinggi dibandingkan jenis cairan yang lain dan merupakan cairan yang paling umum. 1. Air mempunyai titik densitas maksimum pada 4 ℃. Hal inilah yang menyebabkan air jarang membeku dalam larutan atau danau. 2 Molekul air mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan molekul lain yang biasa disebut adhesi, sedangkan kemampuan molekul tersebut untuk saling berikatan disebut kohesi. 3

4 Air memiliki panas penguapan (heats of vaporizatiun) cukup tinggi, sekitar 540 cal 9m². angka tersebut sangat membantu dalam pemeliharaan temperature organisme. 4 Air mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mentransmisikan cahaya, sehingga membantu tumbuhan dalam fotosintesis terutama pada tumbuhan yang berada didalam air. 5 Air berbentuk cair dalam suhu kamar, sehingga kehadiran air yang cair pada suhu kamar dan tidak bersifat toksik merupakan sifat air yang penting bagi kehidupan, selain itu air tidak dapat dimampatkan. 6

5 Air memiliki fiskositas yang rendah, sehingga dapat dengan mudah mengalir. Hal ini sangat penting bagi kehidupan, karena dengan demikian air dengan mudah berpindah dalam tubuh. Air memiliki fiskositas yang rendah, sehingga dapat dengan mudah mengalir. Hal ini sangat penting bagi kehidupan, karena dengan demikian air dengan mudah berpindah dalam tubuh. 7 7

6  Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H ₂ O.  Satu molekul air tersusun atas dua atom hydrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.  Berperan penting dalam pembentukan struktur air.  pada tabel periodik air seharusnya berbentuk gas (hydrogen sulfida) dengan memperhatikan unsur-unsur yang mengelilingi oksigen seperti Nitrogen, Flour, Fosfor, dan Sulfur apabila berikatan dengan hydrogen akan menghasilkan gas pada temperature dan tekanan normal.  Hydrogen berikatan dengan oksigen akan membentuk fase kuadran cair, karena oksigen lebih bersifat elektronegatif. 2. Peran ikatan hydrogen dalam pembentukan struktur air

7  Adanya muatan pada tiap-tiap atom membuat molekul air memiliki sejumlah momendipol.  Gaya tarik menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat molekul saling berdekatan, sehingga sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikan titik didih air.  Gaya tarik menarik ini disebut sebagai ikatan hydrogen.

8

9 KOHESI Merupakan gaya tarik menarik antara partikel-partikel yang sejenis. Dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antar partikel dalam zat. Gaya kohesi menyebabkan dua zat bila dicampurkan tidak akan saling melekat. Hubungannya dengan mekanisme fisiologi yaitu antar molekul air terjadi saling ikat yang meyebabkan air akan membentuk seperti benang air. Bila salah satu bagian air bergerak menyusup ke ruang-ruang antar sel, maka akan diikuti oleh bagian air yang lain. 3. Kohesi dan Adhesi dalam mekanisme fisiologi

10 Adhesi Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel-partikel yang tidak sejenis. Gaya adhesi akan menyebabkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan. Hubungannya dengan mekanisme fisiologi yaitu air dapat merambat melalui benda yang dilewatinya, karena air memiliki daya ikat terhadap permukaan benda lain. Daya adhesi tergantung dari sifat benda yang dilalui. Daya ikat air terhadap benda lain ini disebut daya adhesi. Minyak dapat merapat melalui sumbu, demikian pula air dapat merambat melalui dinding sel akar yang dilewatinya.

11

12 Air merupakan faktor lingkungan yang penting, karena semua organisme hidup memerlukan kehadiran air. Bagi tumbuhan, air sangat penting karena dapat berlangsung secara terus menerus. Mekanisme air : 1)Masuknya air dalam tumbuhan  Tumbuhan umumnya menyerap air tanah oleh sistem akarnya.  Air memasuki akar melalui bulu-bulu akar yang sangat halus yang berada sekitar 6 ml setelah tudung akar.  Sistem bulu akar ini memperluar permukaan aktif yang mampu menyerap air dan secara terus menerus diperbaharui sesuai dengan pertumbuhan akar menembus tanah. 4. Mekanisme air dapat masuk kedalam jaringan tubuh tumbuhan.

13 2). Pengambilan zat dilakukan secara difusi dan osmosis  Osmosis berkaitan dengan beberapa keadaan sel tumbuhan. Pengangkutan air dan garam mineral yang masuk keakar dibedakan atas dua yaitu apoplas dan simplas.  Simplas adalah bergeraknya air dan mineral lewat jalur dalam sel, yaitu sitoplasma sel dengan jalan menembus membrane plasma.  Sedangkan apoplas adalah bergeraknya air lewat jalur luar sel atau lewat dinding-dinding sel. Molekul air terikan pada permukaan hidrofilik dengan demikian air yang berada dalam pembuluh xylem tidak tertarik lagi oleh gaya grafitasi.

14 3) Kapilarits batang  Air yang telah tiba dipembuluh kayu batang untuk mencapai daun.  Hal ini dilakukan kapilaritas batang.  Kapilaritas batang terjadi karena rupa pembuluh kayu pada tanaman yang sangat halus menyerupai pipa kapiler.  Dengan pembuluh xylem yang berfungsi sebagai pembuluh kapiler, air dapat naik didalam pembuluh xylem.  Hal ini terjadi akibat adhesi yang terjadi antara molekul air dan dinding xylem.

15 4) Daya isap daun.  Air yang telah mencapai daun keluar melalui bagian stomata.  Hal ini terjadi melalui proses penguapan.  Proses ini menyebabkan cairan yang terdapat pada sel daun meningkat kekentalannya, sehingga sel yang terdapat pada daun secara otomatis menyerap air dari pembuluh kayu dan mengalirkannya ketulang daun.

16

17 1.Perbedaan struktur tanah dan tekstur tanah  Struktur tanah merupakan kenampakan bentuk susunan partikel primer tanah (pasir, debu, liat) sehingga sebagian partikel- partikel sekunder akan membentuk agregat.  Tekstur tanah mencerminkan ukuran partikel dari fraksi tanah 1.Perbedaan struktur tanah dan tekstur tanah  Struktur tanah merupakan kenampakan bentuk susunan partikel primer tanah (pasir, debu, liat) sehingga sebagian partikel- partikel sekunder akan membentuk agregat.  Tekstur tanah mencerminkan ukuran partikel dari fraksi tanah TANAH

18 2. Pengaruh struktur tanah bagi pergerakan air dalam tanah  Jika strukturnya terlalu mantap maka akar akan sulit menembusnya, sebaliknya jika kemantapan strukturnya terlalu lemah maka ketersediaan unsur hara dan air akan sedikit karena tanah tidak dapat mengikat unsur hara dan air dengan kuat  Oleh karena itu dibutuhkan struktur tanah yang seimbang. Di dalam tanah dengan struktur yang baik, partikel pasir dan debu dipegang bersama pada agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsium. Ruang kosong yang besar antara agregat (pori makro) membentuk sirkulasi air dan udara, juga perakaran tanaman untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang lebih dalam. Sedangkan ruangan kosong yang kecil (pori mikro) memegang air untuk kebutuhan tanaman. Idealnya bahwa struktur disebut granular.  Jika strukturnya terlalu mantap maka akar akan sulit menembusnya, sebaliknya jika kemantapan strukturnya terlalu lemah maka ketersediaan unsur hara dan air akan sedikit karena tanah tidak dapat mengikat unsur hara dan air dengan kuat  Oleh karena itu dibutuhkan struktur tanah yang seimbang. Di dalam tanah dengan struktur yang baik, partikel pasir dan debu dipegang bersama pada agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsium. Ruang kosong yang besar antara agregat (pori makro) membentuk sirkulasi air dan udara, juga perakaran tanaman untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang lebih dalam. Sedangkan ruangan kosong yang kecil (pori mikro) memegang air untuk kebutuhan tanaman. Idealnya bahwa struktur disebut granular.

19 3. Pengaruh porisitas tanah terhadap pertumbuhan tanaman  Porisitas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitan dengan tingkat kepadatan tanah, semakin padat tanah bearti semakin sulit untuk menyerap air, maka porisitas tanah semakain kecil, sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porisitas yang besar.  Tanah yang porisitasnya baik adalah tanah yang porisitasnya besar karena perakaran tanaman mudah untuk menembus tanah dalam mencari bahan organik, selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu kekuranagn air, tetapi jika porisitasnya terlalu tinggi juga tidak baik, karena air yang di terima tanah langsung turun ke lapisan berikutnya.  Porisitas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitan dengan tingkat kepadatan tanah, semakin padat tanah bearti semakin sulit untuk menyerap air, maka porisitas tanah semakain kecil, sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porisitas yang besar.  Tanah yang porisitasnya baik adalah tanah yang porisitasnya besar karena perakaran tanaman mudah untuk menembus tanah dalam mencari bahan organik, selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu kekuranagn air, tetapi jika porisitasnya terlalu tinggi juga tidak baik, karena air yang di terima tanah langsung turun ke lapisan berikutnya.

20 4. Hubungan antara Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan Tekstur Tanah.  Hubungan KTK dengan tekstur tanah semakin halus tekstur tanah maka akan meningkatkan KTK karena tanah lebih mampu dalam menahan air dan unsur hara. Dengan semakin halusnya tekstur, maka hara akan tertahan dan terjerat dalam koloid tanah, serta unsur hara tidak muda mengalami pencucian. Hal ini dapat memudahkan dalam pertukaran kation didalam tanah.  Sebaliknya jika tekstur tanah kasar misalnya pasir, maka daya serap akan hara dan air lebih muda lepas atau hilang sehingga muda sakali terjadi pencucian yang mengurangi kesuburan tanah dan menurunkan KTK.  Hubungan KTK dengan tekstur tanah semakin halus tekstur tanah maka akan meningkatkan KTK karena tanah lebih mampu dalam menahan air dan unsur hara. Dengan semakin halusnya tekstur, maka hara akan tertahan dan terjerat dalam koloid tanah, serta unsur hara tidak muda mengalami pencucian. Hal ini dapat memudahkan dalam pertukaran kation didalam tanah.  Sebaliknya jika tekstur tanah kasar misalnya pasir, maka daya serap akan hara dan air lebih muda lepas atau hilang sehingga muda sakali terjadi pencucian yang mengurangi kesuburan tanah dan menurunkan KTK.

21 NUTRISI (PERAN HARA MAKRO DAN MIKRO DALAM PERTUMBUHAN TANAMAN) 1)Peran unsur mikro yaitu :  B (Boron) berperan dalam sintesis RNA, bahan dasar pembentukan sel, boron diangkut dari akar ketujuk tanaman melalui pembuluh xylem.  Cu (tembaga) berperan sebagai aktifator dalam membawa beberapa enzim, juga berperan dalam membantu kelancaran fotosintesis, pembentuk klorofil, serta berperan dalam fungsi reproduksi.  Zn (Zeng), berperan dalam aktifator enzim, pembentukan klorofil, dan membantu proses fotosintesis. 1)Peran unsur mikro yaitu :  B (Boron) berperan dalam sintesis RNA, bahan dasar pembentukan sel, boron diangkut dari akar ketujuk tanaman melalui pembuluh xylem.  Cu (tembaga) berperan sebagai aktifator dalam membawa beberapa enzim, juga berperan dalam membantu kelancaran fotosintesis, pembentuk klorofil, serta berperan dalam fungsi reproduksi.  Zn (Zeng), berperan dalam aktifator enzim, pembentukan klorofil, dan membantu proses fotosintesis.

22  FE (besi), berperan dalam proses pembentukan protein sebagai katalisator pembentukan klorofil. Juga berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintesis dan repirasi sekaligus menjadi aktifator beberapa enxim.  Mo, berperan sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Enzim ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen,  Mn (mangan), berperan dalam sintesa klorofil, selain itu berperan sebagai koenzim, sebahai aktifator, beberapa enzim respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Lanjutan....

23  Na (natrium), terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan. CO (cobal), berperan penting dalam fiksasi nitrogen namun bila berlebihan keseimbangan bisa menghambat proses asimulasi daun. Si (silicon), berperan dalam meningkatkan efisiensi fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit. Ni (Nikel), diperukan untuk penyerapan mekanisme, penyerapan zat besi, dan benih perlu nikel untuk berkecambah.

24 2) peran unsur hara makro yaitu: a.Nitrogen (N), berperan dalam pembentukan sel tumbuhan, jaringan, dan organ tanaman. b.Posfor (P), merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, dan DNA. unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga,dan buah. c.Kalium (K), Berperan sebagai penutur atau pengatur fisiologi tanaman seperti fotosintesis, akomulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. 2) peran unsur hara makro yaitu: a.Nitrogen (N), berperan dalam pembentukan sel tumbuhan, jaringan, dan organ tanaman. b.Posfor (P), merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, dan DNA. unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga,dan buah. c.Kalium (K), Berperan sebagai penutur atau pengatur fisiologi tanaman seperti fotosintesis, akomulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.

25 d. Magnesium (Mg), berperan sebagai aktivator yang berperan dalam transpotasi energi beberapa enzim dalam tanaman. e.Calsium (Ca), berperan dalam pertumbuhan sel.Ca merupakan komponen yang menguatkan, dan mengatur daya tembus serta merawat dinding sel. f.Belereng (S), merupakan bagian dari hasil metabolisme senyawa-senyawa. Juga berfungsi sebagai aktivator, kovaktor, atau regulator enzim. d. Magnesium (Mg), berperan sebagai aktivator yang berperan dalam transpotasi energi beberapa enzim dalam tanaman. e.Calsium (Ca), berperan dalam pertumbuhan sel.Ca merupakan komponen yang menguatkan, dan mengatur daya tembus serta merawat dinding sel. f.Belereng (S), merupakan bagian dari hasil metabolisme senyawa-senyawa. Juga berfungsi sebagai aktivator, kovaktor, atau regulator enzim.

26 1. Unsur hara makro : a.Nitrogen, dari bahan organik sisa tumbuhan dan hewan serta hasil fiksasi N bebas dari udara oleh bakteri Rhyzobium yang terdapat dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan. b.Posfor, baha organik dan mineral (batuan posfat seperti: apatid dan kalsium-fosfat). c.Kalium, dari sumber mineral ortoklas. d.Magnesium, mineral-mineral amfibol biotik, elorit,dolomit. Mg diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Mg2+. e.Calsium, dari mineral augit hiperastim horblenda dan klosit. f.Belerang, dari mineral gips, barit, dan pirit. Sumber Hara Makro dan Mikro yang Terdapat pada Tanaman.

27 2. Unsur hara mikro : a.Boron, dari mineral termalin dan barat. b.Cu, dari mineral-mineral sekunder. c.Zeng, dari mineral-mineral sekunder d.Fe, dari mineral himinutid, magnetid, dan lionit. e.Mo,dari batuan granit f.Mangan, dari Mineral pirolusitdan manganit serta draumit 2. Unsur hara mikro : a.Boron, dari mineral termalin dan barat. b.Cu, dari mineral-mineral sekunder. c.Zeng, dari mineral-mineral sekunder d.Fe, dari mineral himinutid, magnetid, dan lionit. e.Mo,dari batuan granit f.Mangan, dari Mineral pirolusitdan manganit serta draumit

28 GEJALA DEFISIENSI TANAMAN Defisiensi tanaman merupakan kondisi dimana tanaman kekurangan unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk berfotosintesis. 1.Defisiensi unsur hara dapat berakibat terhadap mekanisme fisik pada tumbuhan Unsur hara merupakan unsur ensesial (unsur inti/pokok) yang dibutuhkan tumbuhan bagi kelangsungan hidupnya karena memegang fungsi yang penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Defisiensi tanaman merupakan kondisi dimana tanaman kekurangan unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk berfotosintesis. 1.Defisiensi unsur hara dapat berakibat terhadap mekanisme fisik pada tumbuhan Unsur hara merupakan unsur ensesial (unsur inti/pokok) yang dibutuhkan tumbuhan bagi kelangsungan hidupnya karena memegang fungsi yang penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

29 Fungsi Unsur Hara bagi Tumbuhan Membantu fotosintesis Merangsang pertumbuhan akar Membentuk klorofil dan proteinMembentuk hormon pada tumbuhanMempercepat pertumbuhan

30 2.Gejala defisiensi makro dan mikro pada tumbuhan, akibat defisiensi pada tumbuhan serta cara mengatasi defisiensi pada tumbuhan. Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan nutrisi berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya. Jika unsur-unsur dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya pun menurun

31 1) Nitrogen (N) *Gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering berwarna merah kecoklatan. *Pembentukan buah tidak sempurna, kecil-kecil, kekuningan, dan masak sebelum waktunya. *Cara penanganan kekurangan unsur nitrogen adalah dengan menambahkan pupuk kimia berupa pupuk urea (N=46%), ZA (N=21%), KNO3, NPK serta pupuk daun kandungan N tinggi. UNSUR MAKRO

32 2) Fosfor (P) *Gejala kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan terpelintir (distorsi). *Tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu. Kekurangan unsur ini menyebabkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan. *Cara penanganan kekurangan unsur fosfor adalah dengan menambahkan pupuk kimia SP36 (P=36%), pupuk NPK, MKP serta pupuk daun kandungan P tinggi.

33 3) Kalium (K) *Gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun terutama daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang kemudian menjadi bercak coklat. *Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitas jelek dan tidak tahan simpan. *Cara penanganan kekurangan unsur kalium adalah dengan menambahkan pupuk kimia KCl (K=52%), NPK, MKP, serta pupuk daun kandungan K tinggi.

34 4) Sulfur (S) *Gejala kekurangan sulfur ditandai dengan warna daun muda memudar (klorosis), berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak merata, menguning atau keputih- putihan. *Pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil, berbatang pendek, dan kurus. *Cara penanganan kekurangan unsur sulfur adalah dengan menambahkan pupuk kimia ZA (S=20%), Phonska (S=10%), serta pupuk daun yang mengandung unsur S.

35 5)Kalsium (Ca) *Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan pertumbuhan kuncup yang terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun muda mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum waktunya, warna buah kurang sempurna. *Cara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah dengan menambahkan kapur dolomite (Ca=38%), kalsium karbonat (Ca=90%), serta pupuk kalsium kandungan Ca 80- 99%.

36 6) Magnesium (Mg) *Gejala kekurangan magnesium ditandai dengan daun tua yang semula hijau segar berubah menjadi kekuningan dan tampak pucat. *Diantara tulang-tulang daun terjadi klorosis, warna berubah menguning dan terdapat bercak-bercak berwarna kecoklatan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. *Cara penanganan kekurangan unsur magnesium adalah dengan menambahkan pupuk kimia kieserite, kapur dolomite (Mg=18%), serta pupuk daun yang mengandung unsur Mg.

37 1)Besi (Fe). Gejala kekurangan besi ditandai dengan warna kuning pada daun- daun muda, pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran dan mati pucuk, tulang daun yang berwarna hijau berubah kekuningan kemudian memutih, pertumbuhan tanaman seolah terhenti. UNSUR MIKRO

38 2)Boron (B). *Gejala kekurangan boron ditandai dengan tepi daun mengalami klorosis mulai dari bawah daun kemudian mengering dan akhirnya mati. *Pada tanaman bercabang, ruas tanaman memendek, batang keropos, pembentukan cabang tumbuh sejajar berdampingan

39 3)Tembaga (Cu). Gejala kekurangan tembaga ditandai dengan daun berwarna hijau kebiru-biruan, ujung daun secara tidak merata ditemukan layu, terkadang terjadi klorosis meski jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman kerdil dan gagal membentuk bunga.

40 4)Mangan (Mn). Gejala kekurangan mangan ditandai dengan pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau kemerahan, jaringan daun di beberapa tempat mati, serta biji yang terbentuk tidak sempurna.

41 5)Seng (Zn). Gejala kekurangan seng ditandai dengan daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan, daun berlubang, mengering dan akhirnya mati.

42 6). Molibedenum (Mo). Gejala kekurangan molibdenum ditandai dengan warna daun memudar, keriput dan mengering, pertumbuhan tanaman seolah terhenti dan akhirnya mati.

43


Download ppt "FISIOLOGI TUMBUHAN (AIR, TANAH, NUTRISI, DAN DIFESIENSI PADA TUMBUHAN ) 1.Armelia Setiatin ( ) 2.Raing Atakawau ( ) 3.Trifonia F. Kristayati."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google