Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJeany Mulyasari Telah diubah "5 tahun yang lalu
2
MARI BELAJAR SEJARAH....
3
PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA, EK ONOMI & BUDAYA MANUSIA PURBA DI I NDONESIA Kompetensi Dasar : Menganalisis keterkaitan kehidupan awal manusia Indonesia dibidang keperca yaan, sosial,budaya, ekonomi dan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupa n masa kini. Indikator : 3.10.1 Siswa diharapkan mampu menjelaskan kehidupan awal manusia Indonesia dibidang kepercaya an 3.10.2 Siswa diharapkan mampu menjelaskan kehidupan awal manusia Indonesia dibidang sosial 3.10.3 Siswa diharapkan mampu menjelaskan kehidupan awal manusia Indonesia dibidang budaya 3.10.4 Siswa diharapkan mampu menjelaskan kehidupan awal manusia Indonesia dibidang ekonomi dan tekhnologi.
4
PETA KONSEP ILMU BANTU PENGERTIAN KEHIDUPAN SOSI AL,EKONOMI,BUD AYA GEOLOGI ARKEOLOGI PALEON TOLOGI AZOIKUM PALEOZOIKUM MESOZOIKUM NEOZOIKUM ZAMAN BATU ZAMAN LOGAM MEGHANTROPUS PHITHECANTROPUS HOMO
5
AZOIKUM PALEOZOIKUM MESOLZOIKUM NEOZOIKUM
6
NEOZOIKUM. Perhatikan table berikut ZAMANSUB ZAMANMASA / KALASKALA WAKTU Neozoikum (Kanozoikum) Kwarter Holosen (alluvium)25.000 Pleistosen (Diluvium)1 juta Tersier Pliosen12 juta Miosen26 juta Oligosen38 juta Eosen58 juta Palaeosen65 juta Kala pleistosen yang berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu menjadi masa yang penting, karena pada masa ini mulai muncul kehidupan manusia purba. Keadaan alam masih sangat labil, karena pada masa perali han antara dua zaman, yaitu zaman glacial dan zaman viterglacial. Meluasnya lapisan es di Kutub Utara sehingga Eropa, Amerika tertutup es Permukaan air laut turun dan ada yang naik karena pergeseran bumi, banyak lautan menja di kering, sehingga muncul paparan sahul dan paparan sunda ZAMAN GLACIAL.
7
PERHATIKAN PETA BERIKUT PETA PERPINDAHAN HEWAN & MANUSIA P ADA ZAMAN PLEISTOSEN Biru tua – Paparan Sunda Biru muda – Paparan Sahul - - - - - Garis Wallace Jalur perpindahan penduduk dan hewan Pada awal masa holosen, sebagian besar es di kutub lenyap, sehingga permukaan air laut naik, tanah-tanah ren dah di wilayah Paparan Sunda dan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi, munculah pulau-pulau di Ind onesia. Garis Wallace adalah garis antara Selat Makassar dan Lombok, meru pakan batas antara dua jalan peny ebaran binatang.
8
ZAMANLOGAMZAMANLOGAM PALEOTIKUM MESOLITIKUM NEOLITIKUM MEGHALITIKUM PERUNGGU BESI
9
CONTOH HASIL KEBUDAYAAN ZAMAN BATU DAN LOGA M 1. ZAMAN PALEOLITIKUM KAPAK PERIMBASALAT SERPIH ( FLAKES) TULANG TANDUK
10
2. ZAMAN MESOLITIKUM ABRIS SOUS ROSCHEALAT TULANG SAMPUNG KYOKENMODINGER MATA PANAH BERGERIGI
11
3. ZAMAN NEOLITIKUM KAPAK LONJONG KAPAK PERSEGI ALAT GERABAH
12
4. ZAMAN MEGHALITIKUM DOLMEN MENHIR PUNDEN BERUNDAK WARUGA
13
ZAMAN LOGAM KAPAK CORONG MOKO NEKARA CANDRASA
14
PERKEMBANGAN SISTEM KEPERCAYAAN AWAL Konsep kepercayaan atau religi tertua adalah bent uk penyembahan kepada jiwa orang yang telah me ninggal, terutama nenek moyangnya. (E.B Tyllor) Dimana jiwa atau roh tersebut akan memberik an kekuatan dan gerak hidup pada seluruh ha l yang berada di alam semesta. Keyakinan ini disebut animisme. Karena roh atau jiwa orang yang sudah mening gal, dianggap memiliki kekuatan sakti, maka te mpat tinggal jiwa atau roh tadi dianggap kerama t. Dan tempat ini bisa berarti jimat, senjata, gun ung, batu besar, sungai, pohon besar, dan lain-l ain, kepercayaan ini disebut sebagai dinamism e Selain konsepsi-konsepsi tersebut diatas, masy arakat prasejarah juga memiliki pandangan bah wa binatang menjadi lambang dari sifat-sifat yan g ditakuti ataupun di cita-citakan. Dan bahwa bi natang-binatang tertentu mempunyai kelebihan dari manusia, sehingga perlu untuk dimuliakan, konsepsi ini disebut totemisme
15
Dalam perkembangan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat prasejarah melalui tahap- tahap kehidupannya, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa berburu d an mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam dan masa perundagian. Arnorld J Toynbee Challenge and Response manusia menjawab ta ntangan yang ada pada alam sekitarnya Kebudayaan tumbul dan berkembang sebagai upaya manusia menjawab tantangan yang ada pada alam sekitarnya MASA MENGUMPULKAN MAKANAN Keadaan bumi pada masa mengumpulkan makanan masih labil, kare na perubahan bentuk permukaannya, sungai masih sering berpindah- pindah aliran, keadaan ini berlangsung selama kurang lebih 600.000 t ahun. Perkembangan kebudayaan masa ini masih sangat lambat, ditambah lagi manusia yang hidup pada saat ini termasuk manusia purba sepert i Pithecantropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, kehidu pan mereka sangat bergantung kepada alam.
16
Upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia purba pada masa mengumpulkan makanan dalam mempertahan kan dan mengembangkan kehidupannya, antara lain dengan : Menciptakan alat dari batu dan tulang untuk membantu kekurangan fisik mereka Hidup berkelompok antara 10-15 orang Hidup berpindah-pindah tempat di daerah yang dekat dengan sumber air,seperti sungai atau danau. Satu hal yang sangat membantu kehidupan manusia purba ketika mereka menemukan api Alat-alat dari tulang Kapak Genggam
17
MASA BERBURU & MENGUMPULKAN MAKANAN TINGK AT LANJUT Tahapan selanjutnya adalah berburu, meramu tingkat lanjut, berlangsung pada zaman pasca Pleistosen. Mereka masih bergantung kepada alam, selain berburu di hut an, mereka juga menangkap ikan, mengumpulkan makanan s eperti umbi-umbian, buah-buahan, biji-bijian dan daun-dauna n Alat kehidupan seperti flake dan alat-alat tulang masih dikem bangkan. Di samping itu mulai muncul gerabah yang kemung kinan besar digunakan sebagai wadah.
18
Mereka mulai lama tinggal di suatu tempat (semi sedenter) ka rena telah dapat mengumpulkan makanan dan kemampuan mengawetkan daging buruan dengan cara menjemur. Bertem pat tinggal di ceruk goa, dengan tujuan untuk melindungi diri dari iklim dan binatang buas. Di dalam goa ditemukan pula Kyokkenmoddinger, sampah da pur yang sudah membatu, yang berisi kulit kerang dan bebera pa alat hasil budaya seperti pebble dan flakes Kehidupan semi sedenter membuat mereka mempunyai waktu luang yang mereka gunakan untuk menghalu skan alat-alat dan membuat lukisan di dinding goa. Lukisan yang mereka buat berkaitan dengan kepercayaa n, penghormatan kepada nenek moyang, menggambarkan binatang buruan, binatang yang mereka anggap s uci dan upacara penguburan. Gambar-gamb ar lukisan Goa
19
MASA BERCOCOK TANAM Masa bercocok tanam adalah tahapan berikut nya, merupakan masa penting bagi perkemba ngan masyarakat dan peradaban. Beberapa p enemuan baru dalam rangka penguasaan su mber alam berlangsung cepat. Selain bercoco k tanam, mereka pun mulai mengenal cara-ca ra berternak. Pada masa ini juga ditemukan tanda-tanda ke hidupan menetap di suatu perkampungan. Di tempat-tempat tandus dan berbatu telah mulai kelompok-kelompok kerja yang menghasilkan alat-alat kerja seperti kapak persegi dan kapa k lonjong. Membangun rumah, menebang, me mbakar hutan, menanam, me manen, berburu, menangkap ikan mereka lakukan secara ber gotong royong. Pada masa ini telah muncul perdagangan barter, barang yang dipertukarkan adalah hasil bercocok tanam, ha sil kerajinan dan ikan laut yang dikeringkan. Barang-barang tersebut diangkut melalui jalan darat, laut dan su ngai. Sehingga perahu dan rakit pada masa ini memegang peranan penting sebagai alat transportasi.
20
MASA PERUNDAGIAN Hidup di desa-desa, pegunungan, dataran rendah, tepi pantai, dalam tata kehid upan yang semakin teratur dan terpimpin. Hal ini didukung oleh adanya penemu an-penemuan benda-benda perunggu, besi, gerabah yang indah dan juga berba gai macam manik-manik. Pada masa perundagian ini, kemajuan yang sangat penting pada hasil budaya manusia purba adalah kemampuannya membuat alat-alat dari logam, dan pemb agian kerja yang terspesifikasi. Pengertian undagi atau tukang merupakan golon gan terampil dalam melakukan pekerjaan tertentu. Mata pencaharian pada zaman logam adalah pertanian, dengan cara berladang dan bersawah. Hal ini terbukti dengan penemuan mata sabit, alat penyiang rum put dan mata bajak. Mereka telah mengenal pengaturan system air sawah atau i rigasi, sehingga kegiatan pertanian tidak sepenuhnya tergantung pada hujan. Perdagangan telah dilakukan antar pulau di Indonesia dan dengan daratan Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan penemuan benda-benda hasil budaya peru nggu yang tersebar di jalur perdagangan ini. Wilayahnya cukup luas, yaitu sepa njang Sumatera Selatan menuju ke Timur sampai ke pantai barat Papua.
21
Zaman logam, disebut juga zaman perundagian, merupakan zaman munculnya masy arakat undagi, yaitu masyarakat yang memiliki jenis keterampilan tertentu. Pembuatan alat-alat logam memerlukan keahlian khusus, yaitu orang yang memiliki kem ampuan membuat benda-benda logam. Teknologi pembuatan benda logam atau perunggu ini memiliki dua teknik yaitu teknik bivalve dan teknik a cire perdue. TEKNIK BIVALVE Model terbuat dari tanah liat (1); Dibu at bagian cetakan di sekeliling mengik uti bentuk modelnya (2); Model dilepa skan, dikerik untuk di isi cairan logam disekitarnya, yang mana bagian cetak an dan pasangannya telah terbentuk ( 3) atau teknik cetak logam setangkap TEKNOLOGI PEMBUATAN LOGAM 1 PERKEMBANGAN AWAL TEKNOLOGI
22
TEKNIK A CIRE PER DUE 2 atau teknik cetak tuang Buatlah model dari tanah liat dan bungk uslah dengan lilin. Berikan saluran udara pada ujung cetakan Bungkuslah model dari lilin tersebut den gan lapisan dari tanah liat. Cairkan model tersebut sehingga lapisa n lilinnya meleleh. Isilah saluran antara bagian luar dan dal am dengan lelehan emas Pecahkan bagian luarnya dan cetakan a kan memperlihatkan bentuknya Cetakan akhir yang sudah sempurna 1 2 3 4 5 6 Untuk teknik a cire perdue hanya dapat di pergunakan satu kali mencetak saja, kare na model harus dibuat berulang-ulang, se dangkan dalam teknik bivalve dapat digun akan berluang-ulang untuk bentuk benda yang sama
23
Teknologi lain adalah teknologi pembuatan gerabah, sebagaimana telah diketahui tradisi gerabah berkembang sejak zaman prasejarah, masa klasik, masa islam dan masih berla njut sampai sekarang. Gambar disamping ini adalah cara-cara pembuatan gerabah yang masih sangat sederhana di Penujak Lombok. Alatnya hanya papan bulat untuk landasan dan p engerik TEKNOLOGI PEMBUATAN GERABAH
24
Teknik lain dengan menggunakan roda pe mutar lambat, seperti yang ditemukan di d aerah Malo, Bojonegoro – Jawa Timur.
25
TEKNOLOGI PEMBUATAN PERAHU Perahu bercadik atau perahu bersayap adalah perahu khusus d ari Indonesia, terbuat dari batang pohon yang bagian dalamnya di keruk sehingga berbentuk lesung dan diberi cadik di bagian k anan dan kirinya. Cadik digunakan sebagai alat keseimbangan agar perahu tidak mudah terbalik oleh hempasan ombak. Deng an perahu ini mereka berhasil mengarungi Samudera Hindia sa mpai ke India Selatan, Madagaskar dan Afrika Timur. Mereka ju ga sampai ke Australi Utara, Hawai dan menjelajah laut Cina S elatan hingga ke Daratan Cina Perkembangan bentuk perahu dagang pada abad ke-7, di reli ef Candi Borobudur
26
NoPaleolitikumMesolitikumNeolitikumLogam 1.Hidup BerpindahSebagian Mulai MenetapHidup MenetapHidup Menetap dala m Perkampungan ya ng teratur dan terpi mpin 2.Berburu dan Mengump ulkan Makanan Sebagian Mulai BercocokTa nam Sederhana Bercocok TanamBercocok dengan sis tem Irigasi yang baik 3.Hidup Berkelompok Ada pemimpin kelo mpok 4.Belum Mengenal Keprca yaan Mengenal Kepercayaan tot emisme Mengenal kepercayaan an imisme Mengenal Kepercay aan Animisme dan D inamisme dan meng enal sistem Astrono mi dan pelayaran pe rdagangan PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA
27
SEKIAN TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.