Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Kuantitatif : Metode Eksperimen Abdullah Firly( ) Haslinda Claudianingrum ( ) Yati Nuraeni ( )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Kuantitatif : Metode Eksperimen Abdullah Firly( ) Haslinda Claudianingrum ( ) Yati Nuraeni ( )"— Transcript presentasi:

1 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Kuantitatif : Metode Eksperimen Abdullah Firly(162154030) Haslinda Claudianingrum (162154120) Yati Nuraeni (162154098) Kelompok 3 Kelas 3D

2 Pengertian Penelitian Kuantitatif

3 Penelitian Kualitatif ? Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci. Penelitian kualitatif ini berdasarkan filsafat postpositivisme. Penelitian Kuantitatif ? Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini berlandaskan filsafat positivisme.

4 Pengertian Penelitian Metode Eksperimen

5 Pengertian Metode Eksperimen ? “In experimental research the researcher manipulates at least one independent variable, controls other relevant variables, and observes the effect on one or more dependent variables”. (L. R. Gay, 2012). “Experimental research is one of the most powerful research methodologies that researchers can use. Of the many types of research that might be used, the experiment is the best way to establish cause-and-effect relationships among variables”. (Fraenkel and Wallen, 2009). “Metode Eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

6 Karakteristik Penelitian Metode Eksperimen

7 Beberapa karakteristik penelitian eksperimen, yang membedakan dengan penelitian positivistik lainnya, yaitu: 1.Metode eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling dapat menguji hipotesis hubungan sebab-akibat, atau paling dapat memenuhi validitas internal. 2.Metode eksperimen merupakan rancangan penelitian yang memberikan pengujian hipotesis yang paling ketat dibanding jenis penelitian yang lain. 3.Metode eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap dampaknya dalam kondisi yang terkendalikan.

8 4.Ciri khas yang membedakan penelitian eksperimen dengan penelitian yang lain: a.Manipulasi variable. b.Kontrol. c.Penugasan random. d.Perlakuan (treatment).

9 Manipulasi Variabel  Bila kita melakukan eksperimen, maka secara sengaja kita mengintervensi terjadinya hubungan kausal.  Situasi (variabel bebas) yang diasumsi sebagai penyebab munculnya gejala (variabel terikat) secara sengaja dimanipulasi.

10 Kontrol ■ Kesimpulan tentang hubungan kausal antara variabel bebas dan variabel terikat dengan valid, bila dilakukan pengontrolan pengaruh variabel lain terhadap variabel terikat. ■ Pengontrolan ini menggunakan apa yang disebut ctengan kelompok kontrol. Dalam berbagai segi, keberadaan kelompok kontrol sarna dengan kelompok eksperimen. ■ Satu-satunya perbedaan adalah, pada kelompok eksperimen diberi perlakuan (treatment), sedangkan pada kelompok control tidak ada perlakuan. ■ Dengan demikian, bila muncul gejala yang berbeda antara kedua kelompok, maka itu dianggap sebagai pengaruh perlakuan atau treatment effect.

11 Penugasan Random ■ Dalam konteks eksperimen, perandoman dilakukan dalam dua kegiatan, yaitu dalam memilih subjek yang menjadi sampel (pemilihan random atau random selection), dan dalam menugaskan setiap subjek yang menjadi sampel ke dalam salah satu dari kelompok eksperimen atau kelompok kontrol, yang disebut dengan penugasan random alau random assignment. ■ Pemilihan random berfungsi membuat kelompok subjek yang menjadi sampel itu representatif terhadap populasi. ■ Adapun fungsi penugasan random adalah agar sebelum pelaksanaan eksperimen, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol keadaannya sama (homogen), sehingga bila setelah eksperimen terjadi perbedaan pada kedua kelompok itu, perbedaan yang terjadi adalah pengaruh dari perlakuan.

12 Perlakuan ( Treatment) ■ Pada observasi yang bukan eksperimen, objek yang diamati telah ada, sedangkan pada eksperimen objek yang diamati itu diciptakan situasi munculnya oleh peneliti. ■ Memunculkan objek pengamatan itu adalah melalui perlakuan atau treatment.

13 Keunikan Penelitian Metode Eksperimen

14 ■ “It is the only type of research that directly attempts to influence a particular variable, and when properly applied, the researchers look at the effect(s) of at least one independent variable on one or more dependent variables” (Fraenkel at all,2012 : 296). ■ The major characteristic of experimental research that distinguishes it from all other types of research is that researchers “manipulate” the independent variable (Frankel at all,2012 : 296). Keunikan Penelitian Metode Eksperimen

15 Tujuan Penelitian Metode Eksperimen

16 Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibandingkan dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan berbeda. ■ Menurut murti dalam prabandari (2011:2) menyatakan bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari perubahan faktor dari situasi yang di kontrol. ■ Menurut Hadi dalam Nursyahidah (2012:2) menyatakan bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. ■ Menurut Sugiyono bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap perlakuan lain dalam kondisi yang terkendali. ■ Menurut Zuriah bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian, memprediksi kejadian atau suatu peristiwa, serta menarik generalisasi hubungan antar variabel.

17 Langkah-langkah Penelitian Metode Eksperimen

18 1.Meneliti literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian 2.Mengidentifikasi dan membatasi masalah 3.Merumuskan hipotesis 4.Menyusun rencana secara lengkap dan operasional, meliputi: Menentukan variabel bebas & terikat Memilih desain yang digunakan Menentukan sampel Menyusun alat Membuat outline prosedur pengumpulan data Merumuskan hipotesis statistik 5.Melaksanakan eksperimen 6.Menyusun data untuk memudahkan pengolahan 7.Menentukan taraf signifikansi yang akan digunakan dalam menguji hipotesis 8.Mengolah data dengan metode statistika(menguji hipotesis berdasarkan data yang terkumpul) 9.Melakukan penafsiran 10.Membuat kesimpulan Langkah-langkah Penelitian Metode Eksperimen

19 Kevalidan dan Kesimpulan Penelitian Eksperimen

20 ■ Kevalidan ini mencakup dua macam, yaitu kevalidan internal dan kevalidan eksternal. ■ Kevalidan internal adalah kesahihan penyimpulan, bahwa munculnya variabel terikat adalah disebabkan oleh variabel bebas. ■ Adapun kevalidan eksternal adalah kesahihan memberlakukan kesimpulan ke dalam lingkup yang lebih luas, atau kesahihan menggeneralisasi kesimpulan eksperimen. ■ Agar kesimpulan eksperimen itu valid, baik secara internal maupun eksternal, perlu dihindari adanya faktor yang dapat mencemari kevalidan itu. ■ Untuk itu, perlu diketahui berbagai pecemar, baik terhadap kevalidan internal maupun kevalidan eksternal.

21 Desain Penelitian Eksperimen

22 Bentuk-bentuk Desain Penelitian Eksperimen 1.Pre-Experimental Design a.One Shot Case Study b.The One Group Pretest-posttest Design c.The Static-Group Comparison Design d.The Static-Group Pretest-Posttest Design. 2.True Experimental Design a.The Randomized Posttest-Only Control Group Design b.The Randomized Pretest-Posttest Control Group Design c.The Randomized Solomon Four-Group Design 3.Factorial Experimental Design 4.Quasi Experimental Design a.Time-series Design b.Non-equivalent Control Group Design c.Counterbalanced Design

23 Pre – Experimental Design

24  Belum merupakan eksperimen sebenarnya, karena masih terdapat variabel eksternal yang mempengaruhi terbentuknya variabel dependen.  Tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Pre – Experimental Design

25 One shot case study x o Perlakuan terhadap variabel independen (Treatment of independent vaiabel) Pengamatan atau pengukuran terhadap variabel dependen (Observation or measurement of independent variabel) Dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian. Contoh : DILAKUKAN PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS KUNCI DETERMINASI DAN FLASH CARD (X) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTVITAS SISWA (O) KELAS VII SMPN 2 KOTA TASIKMALAYA

26 The one group pretest- posttest design o1 x o2 PrestestTreatmentPosttest Terdapat pretest sebelum diberi perlakuan Hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat Contoh : DILAKUKAN PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIVMENT DIVISION (STAD) DISERTAI POWERPOINT ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DI KELAS VII SMPN 1 KOTA TASIKMALAYA O 1 = HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM DIBERI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL STAD DISERTAI POWERPOINT ANIMASI X = TREATMENT (MODEL PEMEBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI POWERPOINT ANIMASI) O 2 = HASIL BELAJAR SISWA SESUDAH DIBERI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL STAD DISERTAI POWERPOINT ANIMASI

27 The Static- Group Comparison Design XO1 ___________________ CO2 O1 : Hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan O2 : hasil pengukuran satu grup yang tidak diberi perlakuan Contoh : DILAKUKAN PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI KOMPARASI METODE EKSPERIMEN DENGAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELJAR SISWA DALAM PRAKTIKUM DIFUSI OSMOSIS KELAS XI IPA SMA. TERDAPAT SATU KELAS YANG PRAKTIKUM, JADI SEBAGIAN DIAJAR DENGAN METODE DEMONSTRASI (KONVENSIONAL) Xa = treatmen yang diberikan O 1 = hasil belajar siswa setelah diberi praktikum dengan metode eksperiment O 2 = hasil belajar siswa setelah diberi praktikum dengan metode demonstrasi

28 The Static- Group Pretest- Posttest Design. O1 X O2 ___________________ O3 C O4 O1 : pretest O2 : hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan O3 : pretest O2 : hasil pengukuran satu grup yang tidak diberi perlakuan

29 True Experimental Design

30 Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random. True Experimental Design

31 The Randomized Posttest-Only Control Group Design R = Random (Acak) X = perlakuan yang diberikan O1 = hasil setelah perlakuan O2 = hasil tanpa perlakuan Contoh : PENGARUH MODEL STUDENT CRAETED CASE STUDIES (SCCS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KOTA TASIKMALAYA X = treatmen (metode SCCS dengan media gambar) R = randomisasi subjek penelitian O 1 = KPS Siswa kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan metode SCCS dengan media gambar O 2 = KPS Siswa kelompok kontrol setelah diajar dengan metode dan media konvensional

32 The Randomized Pretest-Posttest Control Group Design R = random (acak) O1 = pretest X = perlakuan yang diberikan O2 = posttest setelah perlakuan O3 = pretest O4 = posttest tanpa perlakuan Contoh : Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pembelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA X = treatmen (Stategi Pembelajaran Inovatif) R = randomisasi subjek penelitian O 1 = Kemampuan berpikir kreatif siswa kelompok ekperimen sebelum diterapkan stategi pembelajaran inovatif O 2 = Kemampuan berpikir kreatif siswa kelompok ekperimen setelah diterapkan stategi pembelajaran inovatif O 3 = Kemampuan berpikir kreatif siswa kelompok kontrol sebelum diterapkan stategi pembelajaran konvensional O 4 = Kemampuan berpikir kreatif siswa kelompok kontrol setelah diterapkan stategi pembelajaran konvensional

33 The Randomized Solomon Four- Group Design

34 Factorial Experimental Design

35 01 Merupakan modifikasi dari true eksperimen, dengan memperlihat kan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaru hi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen). 03 Kelompok penelitian dinyatakan baik apabila setiap kelompok memiliki nilai pretest yang sama. 05 Secara mendasar menghasilka n ketelitian desain true eksperimen dan membolehka n penyelidikan terhadap dua atau lebih variabel. 07 Dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh desain eksperimen variabel tunggal. 02 Seluruh kelompok dipilih secara random dan masing- masing dilakukan pretest. 04 Selalu melibatkan dua atau lebih variabel bebas. 06 Bertujuan untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus untuk level khusus dari variabel kontrol. Factorial Experimental Design

36 Keterangan: ■ Y = variabel moderator ■ R = Randomisasi subjek ■ X = Treatment yang diberikan (metode pembelajaran kooperatif model co-op co-op dan motivasi belajar). ■ O1 = Prestasi belajar biologi siswa laki-laki sebelum diajar dengan model pembelajaran co-op co-op dan motivasi belajar. ■ O2 = Prestasi belajar biologi siswa laki-laki setelah diajar dengan model pembelajaran co-op co-op dan motivasi belajar. ■ O3 = Prestasi belajar biologi siswa laki-laki sebelum diajar dengan model pembelajaran konvensional tanpa disertai motivasi belajar. Y = variabel moderator Contoh : Dilakukan penelitian untuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Biologi pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya (Eksperimen Pada Pokok Bahasan Peningkatan Produksi Pangan). Untuk itu dipilih empat kelompok secara random. Variabel moderatornya adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki (Y1) dan perempuan (Y2). ■ O4 = Prestasi belajar biologi siswa laki-laki setelah diajar dengan model pembelajaran konvensional tanpa disertai motivasi belajar. ■ O5 = Prestasi belajar biologi siswa perempuan sebelum diajar dengan model pembelajaran Co-op Co-op dan motivasi belajar. ■ O6 = Prestasi belajar biologi siswa perempuan setelah diajar dengan model pembelajaran Co-op Co-op dan motivasi belajar. ■ O7 = Prestasi belajar biologi siswa perempuan sebelum diajar dengan model pembelajaran konvensional tanpa disertai motivasi belajar. ■ O8 = Prestasi belajar biologi siswa perempuan setelah diajar dengan model pembelajaran konvensional tanpa disertai motivasi belajar.

37 Quasi Experimental Design

38 QUASI EXPERIMENTAL DESIGN  Digunakan ketika kita sulit mendapatkan kelompok kontrol seperti pada true experimental design.  Lebih baik daripada pre-experimental, meskipun tidak sebaik true-experimental.  Bentuk quasi experimental design: 1.Time-series design 2.Nonequivalent control group design 3.Counterbalanced design

39 Time-series design O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8 O1 = O2 = O3 = O4 = nilai pretest siswa dalam 4 waktu berbeda untuk mengukur motivasi belajar, minat belajar dan pemahaman konsep siswa. Sebelum diberi perlakuan X = treatment yang diberikan (model pembelajaran inquiring minds what to know berbantuan multimedia interaktif) O5 = O6 = O7 = O8 = nilai posttest siswa dalam 4 waktu berbeda untuk mengukur motivasi belajar, minat belajar dan pemahaman konsep siswa sesudah diberi perlakuan Contoh : Dilakukan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inquiring Minds What To Know Berbantuan Multimedia Interaktif pada Materi Teknik Budidaya Rumput Laut Metode Kantong terhadap Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa.

40 Time-series design

41 Non-equivalent Control Group Design O1 X O2 O3 C O4 O1= pretest X = perlakuan yang diberikan O2= posttest setelah perlakuan O3= pretest O2= posttest tanpa perlakuan Hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random Contoh : Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan model PBL dipandu strategi kooperatif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMANegeri 1 Kota Tasikmalaya pada mata pelajaran Biologi

42 Counterbalanced design

43 Contoh Penelitian Metode Eksperimen

44

45

46

47

48 Analisis Varian

49

50

51

52 THANKS! Any questions?


Download ppt "METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Kuantitatif : Metode Eksperimen Abdullah Firly( ) Haslinda Claudianingrum ( ) Yati Nuraeni ( )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google