Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bella Gustiana Nur Haslinda Claudianingrum Komarudin Rita Martasari MENDELIAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bella Gustiana Nur Haslinda Claudianingrum Komarudin Rita Martasari MENDELIAN."— Transcript presentasi:

1 Bella Gustiana Nur162154123 Haslinda Claudianingrum162154120 Komarudin162154119 Rita Martasari MENDELIAN

2 Gregor Johann Mendel GENETIKA MENDEL Gregor Mendel, 22 Juli 1822 (1822- 1884) sebagai bapak genetika Tinggal di Republik Ceko daerah Austria Seorang pengajar, pendeta dan tertarik pada penyebab dari variasi tanaman (pewarisan sifat) Percobaan pada tanaman ercis (Pisum sativum) Penemu dari Hukum Mendel I (Hukum Pemisahan Mendel) dan Hukum Mendel II (Hukum Pilihan Bebas Mendel)

3 Alel : sepasang gen yang memiliki pengaruh yang berlawanan Dominan : sifat yang mengalahkan Resesif : sifat yang dikalahkan Genotip : sifat dasar tak tampak pada individu Fenotif : sifat keturunan yang dapat diamati Homozigot : sepasang alel identik/genotip sama Heterozogot : genotipnya terdiri dari pasangan alel yang tidak sama P : Induk F : keturunan Terminologi atau istilah-istilah

4 1.Tanaman ini mudah tumbuh, generasi hidup pendek, cepat berbuah, dan mudah dalam persilangan. 2.Memiliki bunga sempurna. 3.Memiliki 7 sifat yang mencolok Mengapa tanaman ercis?

5 Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) Hukum ini merupakan peristiwa yang mana terdapat pemisahan alel dalam pembetukan gamet. Monohibrid, berdasarkan percobaan menyilang 2 individu yang memiliki 1 karakter berbeda disebut monohibrid Perkawinan monohibrid menghasilkan F1 seragam, memiliki perbandingan fenotip 3:1 ( ¾ tinggi : ¼ kerdil), dengan genotip 1:2:1 ( ¼ TT : 2/4 Tt : ¼ tt)

6 P ♀ ttx ♂ TT (Kerdil)(tinggi) Gamet : tgamet : T F 1 Tt F 1 x F 1 ♀ Ttx ♂ TtGamet T t ♂ ♀ Tt T TT tinggi Tt tinggi tTt tinggi tt kerdil F2F2

7 1.Perkawian resiprok perkawinan yang merupakan kebalikan dari perkawinan yang semula dilakukan. Contoh : H = gen untuk warna hijau h = gen untuk berwarna kuning P : ♀ hh x ♂ HH kuning hijau F1: Hh hijau Gamet ♀ : H dan h Gamet ♂ : H dan h F2 : HH = hijau Hh = hijau hh = kuning Resiproknya : P : ♀ HH x ♂ hh hijau kuning F1: Hh hijau Gamet ♀ : H dan h Gamet ♂ : H dan h F2: HH = hijau Hh = hijau hh = kuning

8 2. Perkawinan balik (Backcross) Ialah perkawinan antara individu F 1 dengan salah satu indukya/parents betina atau jantan. P ♂ AAx ♀ aa (bulat)(keriput) F 1 Aa Backcross ♂ AAx ♀ Aa ♂ ♀ A A AA bulat a Aa bulat F2F2

9 3. uji silang (testcross) Ialah perkawinan antara individu F 1 (hibrid) dengan individu yang dobel resesip. P ♂ BBx ♀ bb (hitam)(putih) F 1 Aa hitam tescross ♂ Aax ♀ aa ♂ ♀ Aa a Aa Hitam 50% aa Putih 50% F2F2

10 4. Sifat intermedier Ialah keturunan yang dihasilkan dari induk memiliki sifat diantara keduanya. Contoh : perkawinan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) P ♀ mmx ♂ MM (putih)(merah) F 1 Mm Merah jambu P ♀ Mmx ♂ Mm(merah muda) Gamet MMm ♂ ♀ Mm MMMMm m mm F2F2 Jika tanaman F1 dibiarkan penyerbukan sendiri didapatkan F2 dengan perbandingan 1 merah: 2 merah muda:1 putih.

11 HUKUM MENDEL II Menurut hukum ini, setiap gen/sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain. Hukum Mendel 2 ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida, yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda

12 Contohnya: Terjadi persilangan antara tanaman kacang ercis berbiji bulat (BB) warna kuning (KK) dengan tanaman kacang ercis berbiji kisut (bb) berwarna hijau (kk).

13 1. Semi Dominansi dalam Dihibrid Semi dominansi artinya dominansi tidak nampak penuh, ada warna yang terintermedier. Apabila dominansi nampak penuh, maka per kawinan dihibrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip 9:3:3:1. Pada semidominansi maka hasil perkawinan dihibrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1.

14 Semi dominansi dalam dihibrid dapat dibuktikan pada persilangan tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). Tanaman bunga pukul empat ada yang berdaun lebar (genotip LL), berdaun sempit (genotip ll), sedangkan yang berdaun sedang bersifat heterozigot (genotip Ll). Bunganya ada yang berwarna merah (genotip MM), putih (genotip mm) dan ada yang berwar na merah jambu (genotip Mm).

15 Contohnya: Jika tanaman homozigot berdaun lebar bunga merah disilangkan dengan tanaman h omozigot berdaun sempit bunga putih.

16 Tabel perbandingan genotip dan fenotip

17 2. Ujisilang (TestCross) pada dihibrid Testcross adalah persilangan antara individu F1 dengan parental nya yang homozigot resesif.

18 Contohnya: Jika tanaman berbiji bulat-kuning homozigot (BBKK) disilangkan dengan ta naman berbiji keriput-hijau homozigot (bbkk).

19 3. Perhitungan matematika

20 Trihibrid Persilangan trihibrid adalah persilangan dua individu dengan tiga sifat beda atau lebih yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Pada invidu trihybrid ini akan menghasilkan 8 macam gamet dan 64 buah kombinasi baru yang terjadi antara gamet-gamet tersebut.

21 Contohnya: persilangan antara Kacang ercis batang tinggi, biji bulat, dan biji warna k uning dengan kacang ercis berbatang pendek, biji keriput, dan biji warna hijau. M = gen untuk batang tinggi m = gen untuk batang pendek B = gen untuk biji bulat b = gen untuk biji keriput K = gen untuk warna kuning k = gen untuk warna hijau

22 P1 ♂ MMKKBB x ♀ mmkkbb Fenotif Tinggi, bulat, kuning x Pendek, kisut, hijau Gamet ♂ MKB x ♀ mkb F1 MmKkBb Tinggi, bulat, kuning P2 ♂ MmKkBb ♀ MmKkBb Gamet MKB, MKb, MkB, mKB, Mkb, mKb, mkB, mkb.

23 ♂ ♀ MKBMKbMkBmKBMkbmKbmkBmkb MKB MMKKB B MMKK Bb MMKk BB MmKK BB MMKk Bb MmKK Bb MmKk BB MmKk Bb MKb MMKKB b MMKK bb MMkkB b MmKK Bb MMKk bb MmKK bb MmKk Bb MmKk bb MkB MMKkB B MMKkB b MMkkB B MmKkB B MMkkB b MmKk Bb MmkkB B Mmkk Bb mKB MmKKB B MmKK Bb MmKk BB mmKK BB MmKk Bb mmKK Bb mmKk BB mmKk Bb Mkb MMKkB b MMKkb b MMkkB b MmKkB b MMkkb b MmKkb b MmkkB b Mmkkb b mKb MmKKB b MmKK bb MmKk Bb mmKK Bb MmKk bb mmKK bb mmKk Bb mmKk bb mkB MmKkB B MmKkB b MmkkB B mmKkB B MmkkB b mmKk Bb mmkkB B mmkk Bb mkb MmKkB b MmKkb b MmkkB b mmKkB b Mmkkb b mmKkb b mmkkB b mmkkb b

24 M_K_B_= Tinggi kuning bulat = 27 M_K_b_= Tinggi kuning keriput=9 M_k_B_= Tinggi hijau bulat=9 m_K_B_= pendek kuning bulat=9 M_k_b_=Tinggi hijau keriput=3 m_K_b_= pendek kuning keriput=3 m_k_B_= pendek hijau bulat=3 M_k_b_=pendek hijau keriput=1 Hasil dari persilangan F2 :

25 FORMULASI MATEMATIKA PADA BERBAGAI PERSILANGAN

26 sepasang alel yang dalam keadaan heterozigot tidak menghasil kan sifat intermedian tapi membentuk sifat baru. Contoh: warna pada sapi luar negeri shorthorn ada tiga wawarna yaitu merah, coklat, putih Alel kodominan

27 KELAINAN GENETIKA Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotip klinis.

28 Berdasarkan sifat alelnya, kelainan genetik dapat digolong kan menjadi: 1 2 3 4 5 Pewarisan Alel Resesif Autosomal Pewarisan Alel dominan Autosomal Alel Resesif tertaut Kromosom Sex “X” Alel Resesif tertaut Kromosom Sex “Y” Aberasi kromosom

29 Pewarisan Alel Resesif Autosomal Pada kelainan yang bersifat resesif, kelainan ini terjadi sebagai akibat pewarisan secara resesif yang hanya muncul pada individu yang homozigot atau yang memiliki alel homozigot resesif. Hal ini dapat dilambangkan sebagai genotip penderita sebagai aa, dan individu yang tidak menderita kelainan sebagai AA dan Aa. Beberapa penyakit yang diakibatkan kelainan resesif, yaitu: 1.Sel Sabit (Sickle-cell disease) 2.Fibrosis Sistik 3.Albinisme (albino) 4.Thalassemia

30 Pewarisan Alel dominan Autosomal Pada kelainan yang bersifat dominan, kelainan ini terjadi sebagai akibat pewarisan secara dominan yang muncul pada individu yang heterozigot (Aa) dan atau homo zigot dominan (AA) sedangkan individu normal bergenotip sebagai aa. Beberapa penyakit yang ditimbulkan yaitu: 1.Akondroplasia 2.Brakidaktil 3.Huntington 4.Polidaktil

31 Alel Resesif tertaut Kromosom Sex “X” Umumnya merupakan alel resesif dan berpeluang banyak terjadi pada wanita dan sebagian kecil pria. Hal ini terlihat dari kromosom penyusun wanita adalah XX sedangkan pria XY. Beberapa penyakit yang ditimbulkan yaitu: 1.Hemofilia 2.Buta Warna 3.Sindrom Fragile X 4.Sindrom Lesch-Nyhan

32 Alel Resesif tertaut Kromosom Sex “Y” Umumnya merupakan alel resesif dan hanya terjadi pada pria. Hal ini terlihat dari kromosom penyusun pria adalah XY sedangkan wanita XX. Beberapa penyakit yang ditimbulkan yaitu: 1.Hipertrikosis 2.Weebed Toes 3.Histrizgravier

33 Aberasi Kromosom Kelainan yang terjadi akibat adanya perubahan dalam hal jumlah dan ukuran dari kromosom tersebut. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan ciri secara turun – temurun (diwariskan) pada keturunan selanjutnya yang mengalami aberasi kromosom. Beberapa penyakit yang ditimbulkan yaitu: 1.Sindrom Jacobs 2.Sindrom Down 3.Sindrom Klinefelter 4.Sindrom Turner

34 SIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL Persilangan pada individu akan mengikuti aturan seperti yang dijelaskan dalam hukum mendel. Namun tidak selamanya perbandingan tersebut berlaku, karena terdapat beberapa penyimpangan yang terjadi pada beberapa organisme.

35 Penyimpangan semu hukum mendel dapat diamati pada beberapa k asus yaitu: Interaksi gen Kriptomeri Polimeri Epistasis-hipostasis Gen komplementer Atavisme Gen dominan rangkap.

36 1. Interaksi beberapa pasang gen Kasus ini terjadi pada jengger/pial ayam dengan bentuk yang berbeda-beda, yaitu rose, pea, walnut, dan single. Perbedaan jengger ini disebabkan oleh dua pasang gen yang saling berinteraksi satu sama lain membentuk sifat yang berbeda. 2. Kriptomeri Kriptomeri berasal dari kata kriptos yang artinya tersembunyi. Dalam kasus ini sifat gen dominan akan tersembunyi apabila berdiri sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila muncul bersama-sama gen dominan lain. Sifat ini pertama kali ditemukan dalam persilangan antara bunga Linaria marocanna warna merah dengan bunga warna putih. 3. Polimeri Polimeri merupakan peristiwa dimana beberapa gen yang berdiri sendiri mempenga ruhi bagian yang sama dalam tubuh organisme.

37 4. Epistasis dan hipostasis Epistasis adalah gen yang menutupi aktivitas gen lain yang bukan sealel. Sedangkan gen yang tertutupi tersebut dinamakan hipostasis. Epistasis dapat dibedakan menjadi epistasis dominan, epistasis resesif, dan epistasis dominan resesif. a. Epistasis Dominan Epistasis dominan adalah gen dominan yang menutupi pengaruh gen lain yang bukan satu alel. Misalnya terdapat pada warna umbi lapis bawah merah. Gen A akan membuat umbi bawang berwarna merah, sedangkan gen B akan membuat umbi bawang berwarna kuning. b. Epistasis resesif Epistasis resesif adalah gen resesif yang menutupi pengaruh gen dominan dan resesif lain yang bukan sealel. Gen resesif ini dapat menutupi pengaruh gen lain apa bila hadir dalam keadaan homozigot.

38 c. Epistasis dominan resesif Epistasis dominan-resesif merupakan peristiwa gen dominan yang akan menutupi pengaruh gen lain, serta adanya gen resesif homozigot yang dapat menutupi pengaruh gen dominan tadi. Misalnya adalah pada warna mata lalat buah. 5. Gen-gen komplementer Gen komplementer merupakan gen-gen yang saling melengkapi dalam memunculkan suatu sifat tertentu. Misalnya saja gen B dan gen T yang menyebabkan seseorang tidak bersifat bisu tuli (normal). 6. Atavisme Atavisme merupakan suatu sifat yang muncul kembali setelah hilang dalam keturunan sebelumnya. Kasus atavisme terjadi pada jengger ayam pada pembahasan interaksi gen di atas. 7. Gen dominan ganda Gen dominan ganda adalah beberapa gen yang mempengaruhi sifat yang sama pada suatu organisme.

39 Thank you Any Question???


Download ppt "Bella Gustiana Nur Haslinda Claudianingrum Komarudin Rita Martasari MENDELIAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google