Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Cornelis Novianus,. SKM,. MKM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Cornelis Novianus,. SKM,. MKM"— Transcript presentasi:

1 Cornelis Novianus,. SKM,. MKM
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial. “ Sesi 3: PERJALANAN PENYAKIT, 5 TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT, PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Cornelis Novianus,. SKM,. MKM Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

2 PERJALANAN PENYAKIT Riwayat alamiah perjalanan pnyakit (Natural History of Disease), terutama untuk penyakit infeksi, secara umum terdiri dari 5 tahap, yaitu: Tahap pre-patogenesa Pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit, namun interaksi masih di luar tubuh. Penyakit belum ditemukan karena pada umumnya daya tahan tubuh pejamu masih kuat Seseorang yang berada dalam keadaan seperti ini disebut SEHAT. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

3 PERJALANAN PENYAKIT Bibit penyakit telah masuk ke dalam tubuh pejamu
2. Tahap inkubasi Bibit penyakit telah masuk ke dalam tubuh pejamu Gejala penyakit belum tampak Masa inkubasi suatu penyakit berbeda dengan penyakit lainnya, ada yang beberapa jam dan ada yang bertahun-tahun. Misal penyakit demam kuning, masa inkubasinya 3-6 hari, penyakit polio 7-14 hari, kanker paru masa inkubasinya bertahun- tahun. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

4 PERJALANAN PENYAKIT 3. Tahap penyakit dini
Tahap ini dihitung dari munculnya gejala penyakit Pejamu telah jatuh sakit, tapi sifatnya masih ringan Penderita masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari, dan karena itu sering tidak datang berobat Bagi yg datang berobat, umumnya tidak memerlukan perawatan, karena masih dapat diatasi dg berobat jalan. Tahap penyakit dini ini sering menjadi masalah besar dalam kesehatan masyarakat, terutama jika tingkat pendidikan penduduk belum sempurna. Karena tubuh masih kuat, mereka tidak datang berobat yang dalam banyak hal mendatangkan masalah lanjutan yakni telah parahnya penyakit yang diderita, sehingga apabila datang berobat sering telah terlambat. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

5 PERJALANAN PENYAKIT 4) Tahap penyakit lanjut
Apabila penyakit makin bertambah hebat penyakit masuk dalam tahap penyakit lanjut. Pada tahap ini penderita telah tidak dapat lagi melakukan pekerjaan dan jika datang berobat, umumnya telah memerlukan perawatan. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

6 PERJALANAN PENYAKIT Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir.
5) Tahap akhir penyakit Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir. Berakhirnya perjalanan penyakit tersebut dapat berada dalam lima keadaan, yakni: Sembuh sempurna Di sini penyakit berakhir karena pejamu sembuh secara sempurna. B. Sembuh dengan cacat Penyakit yang diderita berakhir dan penderita menjadi sembuh. Sayangnya kesembuhan tersebut tidak sempurna, karena diketemukan cacat pada pejamu, seperti cacat fisik, cacat fungsional, cacat mental dan cacat sosial. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

7 PERJALANAN PENYAKIT C carier Pada carier, perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi. Padahal dalam diri pejamu masih ditemukan bibit penyakit yang pada suatu saat. Keadaan karier ini tidak hanya membahayakan diri pejamu sendiri tetapi juga masyarakat disekitarnya karena dapat menjadi sumber penularan penyakit. D. Kronis Di sini perjalanan penyakit tampak berhenti karena gejala penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat dan ataupun tidak bertambah ringan. Keadaan yang seperti ini tentu tidak mengembirakan, karena pada dasarnya pejamu tetap berada dalam keadaan sakit. E. Meninggal dunia Terhentinya perjalanan penyakit disini, bukan karena sembuh, tetapi karena pejamu meninggal dunia. Keadaan yang seperti ini bukanlah tujuan dari setiap tindakan kedokteran. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

8

9 PERJALANAN PENYAKIT Apabila jumlah kasus untuk tiap tahap dari perjalanan penyakit ini diketahui, dapat diketahui pula sifat dari suatu bibit penyakit, terutama sifat patogenesiti, virulensi serta case fatality dari bibit penyakit tersebut. Rumus yang digunakan ialah: Patogenesiti = b + c + d dimana : A = jumlah penderita tanpa a+b+c+d gejala b = jumlah penderita penyakit Virulensi = c+d dini b+c+d C = jumlah penderita penyakit lanjut Case fatality = d d = jumlah penderita b+c+d meninggal dunia. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

10 5 Tingkat Pencegahan Penyakit Menurut Leavel And Clark
1. Penignkatan kesehatan (Health Promotion) 4. Pembatasan kecacatan (Disability Limitation) 1 4 2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit penyakit tertentu (General and Spesifik Protection) 2 5. Penyembuhan kesehatan (Rehabilitation) 5 3. Menegakkan diagnose secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment) 3 Lima Tingkat pencegahan penyakit menurut Leavel and Clark. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

11 T i n g k a t P e n e r a p a n U p a y a P e n c e g a h a n
L IMA TINGKAT PENCEGAHAN R i w a y a t A l a m i a h S e t i a p P e n y a k i t Interaksi Agen, Pejamu dan Lingkungan Faktor è RANGSANGAN PENYAKIT Reaksi pejamu terhadap  RANGSANGAN PENYAKIT Patogenesis Kerusakan Penyakit Konvalesens awal awal jaringan lanjut Periode Pr e patogenesis Periode Patogenesis Promosi kesehatan Pendidikan kesehatan Perlindungan khusus Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan Imunisasi Diagnosis dini dan pengobatan segera Rehabilitasi Perumahan, rekreasi dan tempat kerja Kebersihan perorangan Penemuan kasus, individu dan masal Pembatasan ketidakmampuan Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh dapat dimanfaatk an sebaik - ba ikn ya Perkembangan kepribadian Konseling perkawinan dan pendidikan seks Genetika Pemeriksaan kesehatan secara berkala Sanitasi lingkungan Perlindungan terhadap kecelakaan akibat kerja Penggunaan gizi tertentu Perlindungan terhadap zat yang dapat menyebabkan kanker Menghindarkan zat - zat allergen Skrining Pemeriksaan khusus Tujuan: Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut Mencegah penyebaran penyakit menular Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan Memperpendek masa ketidakmampuan Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit dan mencegah ko mplikasi Penyediaan fasi litas untuk membatasi ketidakmampuan dan mencegah kematian Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar menggunakan mereka yang telah direhabilitasi Penempatan secara selektif Mempekerjakan sepenuh mungkin Terapi kerja di RS Penggunaan koloni yang terlindung Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tertier T i n g k a t P e n e r a p a n U p a y a P e n c e g a h a n Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

12 Pencegahan Tingkat Dasar (Primordial Prevention)
Tujuan primordial prevention ini adalah untuk menghindari terbentuknya pola hidup sosial-ekonomi dan kultural yang mendorong peningkatan risiko penyakit . upaya ini terutama sesuai untuk ditujukan kepada masalah penyakit menular dan tidak menular yang dewasa ini cenderung menunjukan peningkatannya. Pencegahan ini meliputi usaha memelihara dan mempertahankan kebiasaan atau pola hidup yang sudah ada dalam masyarakat yang dapat mencegah meningkatnya risiko terhadap penyakit dengan melestarikan pola atau kebiasaan hidup sehat yang dapat mencegah atau mengurangi tingkat risiko terhadap penyakit tertentu atau terhadap berbagai penyakit secara umum. Contohnya seperti memelihara cara makan, kebiasaan berolahraga, tidak minum alkohol, dan tidak merokok dan kebiasaan lainnya dalam usaha mempertahankan tingkat risiko yang rendah terhadap berbagai penyakit tidak menular. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

13 Tingkat Pencegahan Primer
Adalah Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pada periode pre patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit 1) Promosi kesehatan : – Pendidikan kesehatan – Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan – Perumahan, rekreasi, tempat kerja – Konseling perkawinan – Genetika – Pemeriksaan kesehatan berkala. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

14 Tingkat Pencegahan Primer
2) Perlindungan khusus Imunisasi Kebersihan perorangan Sanitasi lingkungan Perlindungan kecelakaan akibat kerja Perlindungan terhadap kecelakaan secara umum Penggunaan nutrisi khusus Perlindungan terhadap bahan-bahan karsinogen Menghindari zat-zat allergen. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

15 Tingkat Pencegahan Sekunder
Adalah Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda atau gejala sakit (patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut pada periode patogenesis. 1) Diagnosis dini dan pengobatan segera (Early diagnosis and promptly treatment) Penemuan kasus, individu dan masal Skrining Pemeriksaan khusus (selektif) dengan tujuan • Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut • Mencegah penyebaran penyakit menular • Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan 2) Memperpendek masa ketidakmampuan (Disability limitation) Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit dan mencegah komplikasi Penyediaan fasilitas untuk membatasi ketidakmampuan dan mencegah kematian. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

16 Tingkat Pencegahan Tertier
Bila telah terjadi defect / kerusakan struktural ataupun disabilitas: Maka untuk mencegah semakin buruknya kondisi atau menetapnya disabilitas dilakukan usaha preventif tertier dengan rehabilitasi. Rehabilitasi : Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar menggunakan mereka yang telah direhabilitasi Penempatan secara selektif Mempekerjakan sepenuh mungkin Terapi kerja di Rumah Sakit Penggunaan koloni yang terlindung. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

17 Penyakit menular (PM) Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit. (PMK Nomer 82 Tahun 2014) Penyakit menular merupakan penyakit yang disebabkan oleh penularan dari suatu agent infeksi atau produk racunnya dari orang atau hewan yang terinfeksi ke penjamu yang peka baik secara langsung maupun tidak langsung. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

18 Penyakit Menular

19

20 Berdasarkan Pengelompokkan Cara Penularannya (PMK Nomer 82 Tahun 2014)
Berdasarkan Cara Penularannya Penyakit Menular Dapat Dikelompokkan Menjadi: Penyakit Menular Langsung (Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, HIV, Tuberkolosis, Kusta, Infeksi Saluran Pernafasan, Dll) Dan Merupakan Penyakit Menular Langsung Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), (Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, Dll) Penyakit Tular Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit (Malaria, Demam Berdarah, Chikungunya, Filariasis, Toxoplasma, Leptospirosis, Flu Burung, Dll). Terlampir Penyakit-penyakit Menular Dalam Pmk Nomer 82 Tahun 2014.

21

22 Upaya Pencegahan, Pengendalian Dan Pemberantasan Dalam Penanggulangan Penyakit Menular (PMK No:82 Tahun 2014) A. Promosi Kesehatan; B. Surveilans Kesehatan; C. Pengendalian Faktor Risiko; D. Penemuan Kasus; E. Penanganan Kasus; F. Pemberian Kekebalan (Imunisasi) G. Pemberian Obat Pencegahan Secara Massal; Dan H. Kegiatan (Program Kesehatan) Lainnya Yang Ditetapkan Oleh Menteri Kesehatan.

23

24 Sepuluh Penyakit Utama Kematian Di Dunia
Negara Maju / Ekonomi Tinggi Negara Berkembang / Ekonomi Rendah Menangah Heart disease Stroke Lung cancer Lower respiratory infections HIV/AIDS Cronic obstructive pulmonary disease Fetus new born (Perinatal) Conditions Colon and rectum cancers Cronic Obstrutive pulmonary disease Alzheimer’s disease and other demenias Diarrhea Type 2 diabetes Tuberculosis Breast cancer Malaria Stomach cancer Road traffic accidents

25 Penyakit tidak menular (PTM)
Penyakit non infesi atau Peyakit Tidak Menular (PTM) Bukan suatu proses infeksi yang dipicu oleh mikroorganisme. Disebut juga : Penyakit kronis Penyakit non infeksi New comminicable diseases Penyakit degeneratif Penyakit perilaku. Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

26 KARAKTERISTIK PTM Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu Masa inkubasi panjang dan laten Perlangsungan penyakit yang berlarut-larut Banyak menghadapi kesulitan diagnosis Memerlukan biaya tinggi dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan Faktor penyebabnya bermacam-macam (multi kausal). Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

27 PERBANDINGAN PM DAN PTM
Banyak di negara berkembang Ditemui di negara industri Rantai penularan jelas Tidak ada rantai penularan Perjalanan akut Perjalanan kronis Etiologi organisasi jelas Etiologi tidak jelas Bersifat kausa tunggal Biasanya kausa ganda Diagnosis mudah Diagnosis sulit Mudah mencari penyebab Sulit mencari penyebab Biaya relatif murah Biaya mahal Jelas muncul di permukaan Iceberg phenomena Morbiditas, mortalitas cenderung menurun Morbilitas & mortalitas cenderung menigkat Dasar IKM, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

28 T E R I M A K A S I H


Download ppt "Cornelis Novianus,. SKM,. MKM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google