Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Metodologi Penelitian Komunikasi II (Pertemuan 2)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Metodologi Penelitian Komunikasi II (Pertemuan 2)"— Transcript presentasi:

1 Metodologi Penelitian Komunikasi II (Pertemuan 2)
Melisa Arisanty, M.Si

2 Konten Materi Ciri khas Penelitian Kualitatif
Tahapan Penelitian dalam Kualitatif Merumuskan Topik dan Masalah Penelitian Merumuskan Latar Belakang Penelitian Merumuskan Tujuan Penelitian Merumuskan Signifikansi Penelitian

3 Ciri Khas Penelitian Kualitatif
Verstehen Pendekatan Emik Subjektivitas

4 VERSTEHEN Verstehen in Qualitative Research is understand behaviour, beliefs, opinions and emotions from the perspective of study participants themselves Penelitian kualitatif memerlukan Verstehen, atau pemahaman empatik dengan cara merasa berada di dalam diri orang lain yaitu kemampuan untuk mereproduksi diri di dalam pikiran orang, perasaan,motif yang menjadi latar belakang kegiatannya (participatant’s point of view). Jadi adanya “voice” dari studi partisipan. Dimana peneliti dalam penelitian berupaya melebur dengan objek penelitian.

5 The Emic Or Etic Perspective???
The Emic Perspective provides information on the insider’s point of view, the insiders’s perceptions, beliefs and meaning system Etic The Etic Perspective refers to the outsider’s point of view, their opinions and beliefs

6 Penelitian Kualitatif merujuk pada Perspektif Emik
Emik (native point of view) misalnya, mencoba menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat dengan sudut pandang masyarakat itu sendiri. Perspektif emic memungkinkan adanya informasi dari sudut pandang setiap responden dari segi persepsi, kepercayaan, dan sistem pemaknaan. Dalam hal ini, si peneliti tidak hanya melihat apa yang terjadi, tetapi juga merasakannya atau turut ikut serta dalam kehidupan tersebut.

7 Subjektivitas dan Kebutuhan Refleksifitas dalam Kualitatif
Refleksifitas penelitian (kualitatif) merupakan kesadaran akan persepsi khusus, dan bagaimana individu merasa tentang apa yang dirasakan, dipikirkan, atau dilakukan. Reflexivity sangat bersifat interpersonal. Dalam hal ini, aspek tersebut menitikberatkan pada sudut pandang setiap responden yang diteliti lewat wawancara dan dinamika interpersonal antara si peneliti dengan setiap responden Through Reflexivity, quaitative Researches reflect on their subjectivity, on how their ‘social background, assumptions, positioning and behaviour impact the research process (Finlay and Gouch, 2003)

8 INGAT !!!!! Penelitian Kualitatif, dan berfokus pada mengidentifikasi masalah dari perspektif populasi penelitian Peneliti kualitatif untuk mengidentifikasi bagaimana perilaku orang dibentuk oleh konteks sosial, ekonomi, budaya, atau fisik tempat mereka tinggal Penelitian Kualitatif berguna untuk menjawab pertanyaan 'mengapa' dan 'bagaimana', untuk menjelajahi topik baru, memahami masalah yang kompleks, menjelaskan perilaku, dan mengidentifikasi norma sosial atau budaya Penelitian kualitatif melibatkan identifikasi masalah dari 'emik' atau perspektif dalam. Ini juga dikenal sebagai ‘Verstehen’

9 TAHAPAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF
1. Menyadari persoalan sosial dengan sendirinya 4. Mengumpulkan data 7. Memberi tahu orang lain 6. Mengintepretasikan data 5. Menganalisis data 3. Merancang penelitian 2. Menetapkan perspektif T E O R I

10 Penentuan Topik Penelitian
Amati lingkungan dan kondisi sekitar Konsumsi berbagai sumber informasi dari berbagai media Baca jurnal penelitian Diskusi atau brainstorming

11 Harus spesifik dan relevan dengan judul penelitian dan latar belakang penelitian.
Harus memberikan argumen yang menjelaskan mengapa masalah yang ditemukan dianggap masalah. Identifikasi Masalah

12 MASALAH PENELITIAN Terjadi kesenjangan antara kenyataan (das sein) dengan harapan (das sollen) Terjadi kontradiksi antar empiri yang relevan Terjadi ketidakcocokan antara teori dengan realitas Konsekuensi logisnya belum diketahui atau belum dapat dipertanggung jawabkan Muhadjir (1998)

13 MASALAH PENELITIAN Misal:
Tulisan wartawan seharusnya objektif (das sollen), kenyataannya banyak dijumpai fakta2 subyektif (das sein) Isi media seharusnya tidak diskriminatif (das sollen), kenyataannya banyak dijumpai tulisan diskriminatif (das sein) Dll Terjadi kesenjangan antara kenyataan (das sein) dengan harapan (das sollen)

14 MASALAH PENELITIAN Misal: Terjadi kontradiksi antar empiri yg relevan
Lumpur Lapindo: bencana alam atau keserakahan pengusaha? Kekerasan thdp wanita: masalah sosial atau kultural? Performansi wanita: cantik atau sehat? Peran gender: kodrat atau konstruksi sosial? Rokok: Identitas maskulin atau sumber penyakit? Dll Terjadi kontradiksi antar empiri yg relevan

15 MASALAH PENELITIAN Misal: Terjadi ketidakcocokan teori dengan realitas
Teori jarum hipodermik yang menggap bahwa audiens selalu bersikap pasif terhadap apa yang dikonsumsi mereka Teori strukturasi yg buta gender, ras, klas & kategori sosial lainnya tdk cocok dg realita di masy dimana dimensi gender, ras, kelas, dll punya pengaruh penting bg terbentuknya masy Dll Terjadi ketidakcocokan teori dengan realitas

16 MASALAH PENELITIAN Misal:
Teori Kultivasi utk isi kekerasan TV, bgmn utk isi komersial? Bgmn utk media cetak atau online? Teori Agenda Setting gunakan pendekatan kuantitatif, bgmn gunakan pendekatan kualitatif? Dll Konsekuensi logisnya belum diketahui atau belum dapat dipertanggungjawabkan

17 JURNAL, HASIL RISET, MEDIA MASSA, INTERNET, BUKU, DLL
DAS SEIN (EMPIRI) WARTAWAN BODREK SOSIALISASI ETIKA MEDIA KURANG PENDIDIKAN WARTAWAN RENDAH PERSONALITAS WARTAWAN NEGATIF PENGHASILAN WARTAWAN RENDAH NILAI2 KELUARGA NEGATIF KESADARAN ETIKA RENDAH SANKSI PROFESIONAL NIHIL ???????????? JURNAL, HASIL RISET, MEDIA MASSA, INTERNET, LAPORAN, OBSERVASI, BUKU, DLL JURNAL, HASIL RISET, MEDIA MASSA, INTERNET, BUKU, DLL

18 DAS SOLLEN (NORMATIF) WARTAWAN IDEAL MENURUT UU PERS & KODE ETIK JURNALISTIK TINGKATKAN KUALITAS DEMOKRASI AKURASI MEDIA TINGGI KONTROL SOSIAL TINGGI

19 Contoh lain ?

20 DAS SEIN (EMPIRI) HASIL RISET KOMNAS ANAK DI 12 KOTA BESAR INDONESIA THN 2007 LIBATKAN PELAJAR SMP-SMA (Tempo, 2-8 Nop 2009) 97% RESPONDEN SUDAH PERNAH LIHAT FILM PORNO LAPORAN KOMNAS ANAK THN 2009 527 KASUS KEKERASAN SEKSUAL THD ANAK 103 KASUS DG PELAKU ANAK2 /REMAJA USIA 6-17 THN LAPORAN YAYASAN KITA DAN BUAH HATI THDP 1625 ANAK2 SD KLAS IV-VI JABOTABEK THN 2008 66% PERNAH SAKSIKAN MATERI PORNOGRAFI SUMBER: KOMIK (24%); GAME (18%); SITUS PORNO (16%); FILM (14%); VCD, DVD, PONSEL, MAJALAH, KORAN

21 DAS SOLLEN (NORMATIF) Pasal 28B Ayat (2) UUD 1945
“Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dr kekerasan & diskriminasi” UU Perlindungan Anak (2002) Media massa sbg bagian dr unsur masy ikut berperan dlm perlindungan anak (Pasal 72) utk bebas dr kekerasan & diskriminasi (Pasal 3 & 4) Setiap anak berhak utk terima informasi sesuai dg tingkat kecerdasan & usianya demi pengembangan dirinya sesuai dg nilai2 kesusilaan & kepatutan (Pasal 10)

22 Bagaimana mendapatkan Masalah Penelitian ?
OBSERVASI PRASURVAI

23 OBSERVATION: Broad Problem Area
Masalah yang ada pada organisasi media dan kehidupan sosial yang perlu diselesaikan Contoh: TPI pailit; Modal asing masuk dlm pemilikan pers Indonesia; Media cetak kolaps; Anak SMP 12 kota 97% sudah lihat situs porno; dll

24 OBSERVATION: Broad Problem Area
Contoh: Pimred merasa kualitas tulisan wartawan perlu ditingkatkan; Manager merasa iklim komunikasi dalam organisasi perlu diubah; Pimpinan perusahaan merasa kinerja karyawan turun, kekerasan pd wartawan akibat kurang pemahaman; dll Area atau wilayah dalam suatu organisasi media yang pimpinan atau manajer yakini perlu ditingkatkan

25 OBSERVATION: Broad Problem Area
Teori agenda-setting selama ini gunakan pendekatan kuantitatif. Bgmn gunakan pendekatan kualitatif? Utk isi non berita? Teori kultivasi selama ini utk isi kekerasan TV, bgm utk isi mistik di TV? Teori uses and gratification selama ini utk kepuasan khalayak, bgmn utk partisipasi politik masy dlm pemilu? Dll Isu konseptual atau teoritis yang perlu difokuskan untuk peneliti dasar untuk memahami fenomena tertentu

26 OBSERVATION: Broad Problem Area
Faktor2 apa yg pengaruhi kinerja wartawan utk produktif? Bagaimana media membingkai kasus Century? Korupsi? Lumpur Lampindo? Bagaimana representasi wanita di media? Orangtua? Anak-anak? Kaum disable? Kelompok miskin? Gay? Lesbian? Dll Beberapa pertanyaan penelitian yang pada dasarnya ingin dijawab secara empiris oleh peneliti

27 PRASURVAI Nature Data Collection
Informasi tentang latar belakang dari suatu perusahaan. Contoh: Brosur; Company Profile; Laporan Berkala; dll Informasi tentang manajerial atau kepemimpinan, kebijakan perusahaan atau institusi, & aspek struktural lainnya. Contoh: Company Profile; Laporan Berkala; dll Persepsi, sikap, & tanggapan perilaku anggota organisasi atau lembaga & sistem lainnya. Contoh: Wawancara media massa; Surat Pembaca; Laporan Penelitian; dll Nature Data Collection

28 PRASURVAI Literature Survey Media Survey
Library; Bibliographic database; Abstract database; Full-text database; On-line database; Etc Media Survey News; Advertising; Public Voice; Column; Editorial; Editorial Cartoon; Etc

29 Jika masalah dan topik penelitian telah ditentukan
Selanjutnya, susun BAB 1 Penelitian

30 Bab 1 Pendahuluan Terdiri dari beberapa bagian: 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Rumusan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Signifikansi Penelitian 1.6 Sistematika Penulisan Catatan: Terkadang diharuskan untuk memuat penelitian-penelitian terdahulu, dengan tujuan: Memperlihatkan perbedaan dan kebaruan penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian-penelitian lain terbaru dalam bidang atau sub-bidang atau topik yang diteliti.

31 Bagaimana Menulis Pendahuluan?
Pendahuluan merupakan bagian tulisan yang memberikan informasi awal kepada pembaca tentang penelitian yang ditulis. Pendahuluan menjelaskan suatu isu atau concern yang dapat menuntun pada penelitian. Pendahuluan harus membuat pembaca tertarik pada topik penelitian, menjabarkan masalah yang dapat menuntun pada penelitian, meletakkan penelitian dalam konteks literatur yang lebih luas, dan menjangkau audiens tertentu

32 Bagaimana Menulis Pendahuluan?
Latar Belakang Masalah: Menempatkan penelitian yang dilakukan dalam area/bidang riset tertentu. Jelaskan area/bidang riset anda. Jelaskan isu-isu relevan, terbaru, dan ‘hangat’ dalam area/bidang riset anda. Dilakukan dengan struktur piramida terbalik Contoh: Ilmu Komunikasi Komunikasi Interpersonal Komunikasi konflik dalam hubungan interpersonal Komunikasi dalam Kekerasan dalam Rumah Tangga Perilaku, Pesan, atau Kondisi Komunikasi Pemicu atau Pencegah KDRT

33 Tentukan Rumusan Masalah Penelitian
Menentukan masalah penelitian Diakhiri dengan merumuskan pertanyaan penelitian

34 Ingat!!! Pertanyaan Penelitian dalam Qualitative Research
Qualitative Research is most suitable for addressing ‘why’ questions to explain and understand issues or ‘how’ questions that describe processes or behaviour (Hennink, 2011) Bagaimana Mengapa

35 RESEARCH QUESTIONS Bagaimana karakteristik sosio-demografis & psikografis wartawan media massa nasional? Bagaimana strategi komunikasi perusahaan media tingkatkan kinerja karyawannya? Bagaimana representasi wanita di media nasional? Media daerah? Media online?

36 TUJUAN PENELITIAN Setelah itu, jelaskan tujuan penelitian dalam rangka menjawab rumusan masalah yang diajukan. Perumusan tujuan penelitian harus berpedoman pada rumusan masalah. Tujuan penelitian harus bersifat spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian. Gunakan kata-kata untuk menandai tujuan penelitian anda. Misal dengan menggunakan kata seperti : “tujuan atau maksud dari penelitian ini adalah …….”

37 Contoh Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui proses komunikasi interpersonal pada pasangan beda agama dalam menjaga keintiman hubungan? Untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan Perusahaan X dalam menentukan pemecatan karyawan Untuk mengetahui dan menggambarkan pola komunikasi keluarga urban dalam memberikan pendidikan seks usia dini pada anak

38 SIGNIFIKANSI PENELITIAN BAGI PEMBACA
SIGNIFIKANSI TEORITIS SIGNIFIKANSI PRAKTIS SIGNIFIKANSI SOSIAL SIGNIFIKANSI PENELITIAN BAGI PEMBACA

39 SIGNIFIKANSI PENELITIAN
Signifikansi Teoritis : Kontribusi penelitian bagi perkembangan konseptual dan teori dalam kajian Ilmu Komunikasi Signifikansi Praktis : Kontribusi penelitian bagi perkembangan dunia profesional (secara praktis) / memberikan masukan, saran atau rekomendasi bagi perusahaan atau praktisi Signifikansi Sosial : Kontribusi penelitian dalam kehidupan sosial bermasyarakat

40 TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT


Download ppt "Metodologi Penelitian Komunikasi II (Pertemuan 2)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google