Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGlenna Sugiarto Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
BRT DAN TRANSPORTASI PUBLIK PROGRAM KONVENTER GAS BRT MAU KEMANA?
AGUNG BUDI MARGONO, S.T., M.T. (WAKIL KETUA DPRD KOTA SEMARANG) SEMARANG, 9 JANUARI 2019
2
Kondisi Transportasi Umum di Kota Semarang
Kondisi Angkot dan Bus Reguler Data Dinas Perhubungan Kota Semarang pada Tahun 2016, jumlah armada terdaftar,bus reguler sebanyak 83 armada dan jumlah armada angkot 1766 armada, namun tidak terdapat info berapa armada yang masih beroperasi dari total armada yang terdaftar. Pada umumnya, angkot di Kota Semarang memiliki jumlah kapasitas penumpang yang sama, yaitu 12 hingga 14 penumpang. Jumlah tempat duduk untuk bus reguler pada umumnya berjumlah 24 kursi. Jika ditambah dengan jumlah orang yang berdiri, kapasitas angkut bus reguler dapat mencapai 40 penumpang. Gambar Angkot dan Bus Reguler di Kota Semarang 2015 Gambar Iayout Tempat duduk angkot (kiri) dan Bus Reguler (kanan) di Kota Semarang
3
Bus Rapid Transit (BRT)
SALAH SATU SOLUSI TRANSPORTASI, NAMUN BUKAN SATU-SATUNYA SOLUSI SELAIN BICARA KONVERSI BAHAN BAKAR MINYAK KE GAS, PENINGKATAN MUTU LAYANAN PERLU DI TINGKATKAN
4
PREFELENSI MASYARAKAT KOTA SEMARANG TERHADAP BRT (Penelitian 2012)
Harga Memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah yang akan tertarik menggunakan BRT. Pemerintah diminta untuk menjaga tingkat harga yang dapat dijangkau pengguna. Bagi mayoritas masyarakat pengguna BRT, kendaraan pribadi roda dua merupakan barang substitusi (pengganti) dari penggunaan BRT. Seseorang yang memiliki dan mampu mengendarai kendaraan pribadi roda dua cenderung akan meminta lebih banyak manfaat dari BRT dari pada yang tidak memiliki dan tidak mampu mengendarai kendaraan roda dua. Kendaraan pribadi roda empat bukanlah substitusi dari BRT. Kepuasan layanan yang diberikan memiliki pengaruh positif terhadap jumlah manfaat yang diminta dari BRT. Pengguna dengan tingkat kepuasan tertentu terhadap layanan yang diberikan akan meminta lebih banyak, daripada pengguna yang memiliki kepuasan yang lebih rendah. Implikasinya pemerintah diharapkan untuk menjaga kualitas layanan yang diberikan agar tetap dapat memuaskan pengguna. Layanan tersebut berupa pelayanan tiket, kesesuaian tarif, kondisi, kecepatan dan lama menunggu bus serta penempatan dan kondisi halte yang baik.
5
Evaluasi Kinerja Pelayanan BRT (Studi Kasus Koridor I : Mangkang-Penggaron)
Sebagian besar pengguna BRT didominasi pelajar dan pegawai swasta dengan umur tahun Sebagian besar pengguna BRT tersebut di dominasi oleh golongan belum berpenghasilan, seperti pelajar dengan maksud perjalanan pendidikan Sebagian besar pemanfaatan BRT adalah penumpang dengan frekuensi 5-6 kali setiap minggu dengan maksud perjalanan pendidikan Sebagian besar penumpang BRT adalah pengguna dengan menempuh jarak antara meter dengan waktu tempuh sekitar setengah hingga satu jam
6
Hasil Penilaian Terhadap Fasilitas BRT
Untuk kenyamanan tempat duduk. Pengguna BRT menilai baik Untuk kebersihan didalam shalter, Pengguna BRT menilai cukup Untuk keramahan pegawai, Pelanggan BRT menilai baik Untuk kebersihan dalam BRT, Pelanggan BRT menilai baik Untuk keamanan dalam BRT, Pelanggan BRT menilai baik
7
Pertanyaan converter gas BRT, ditujukan kemana?
Sebatas penggantian Bahan Bakan Minyak ke Gas ? Bila perubahan ini tanpa diiringi perbaikan layanan, tentu masih menyisakan permasalahan BRT harus mampu memenuhi harapan peralihan moda transportasi dari pribadi ke transportasi massal sebagai antisipasi munculnya problem-problem transportasi perkotaan, seperti polusi dan kemacetan
8
Kedepan Untuk perbaikan kualitas kinerja pelayanan yang ada, maka saran yang diberikan, antara lain adalah : Untuk peningkatan kualitas pelayanan terhadap waktu tunggu, maka sebaiknya setiap shalter diberikan petunjuk kedatangan bus Untuk penggantian bus besar menjadi bus sedang juga penambahan armada bus sedang. Diharapkan nilai load factor dapat terpenuhi sesuai standar, serta pemenuhan parameter waktu tempuh perjalanan dapat terjaga, maupun frekuensi dan headway yang terjadwal menjadi kunci utama agar jarak kedatangan antar bus tidak terlalu lama dan sesuai standar peraturan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.