Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengukuran dan Perhitungan Topografi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengukuran dan Perhitungan Topografi"— Transcript presentasi:

1 Pengukuran dan Perhitungan Topografi

2 Capaian Pembelajaran Modul
Memahami Konsep Pengukuran dan Perhitungan Topografi

3 Sub Capaian Pembelajaran dari Modul
Konsep pegukuran topografi Pengukuran Luas dan Kubikasi Daerah Teratur Sistem Polar Pengukuran Profil Memanjang dan Melintang

4 Petunjuk Belajar Sebelum melakukan kegiatan belajar mulailah dengan doa, sebagai ucapan syukur bahwa anda masih memiliki kesempatan belajar dan memohon kepada Tuhan agar di dalam mempelajari materi berikut selalu dalam bimbinganNya. Pelajari dan pahami lebih dahulu Konsep dan Hakikat setiap modul, dan pahami isi modul dari rasional dan deskripsi singkatnya. Lebih lanjut pikirkan apa dan bagaiman aplikasinya dalam kehidupan. Bertanyalah kepada guru lain bila mengalami kesulitan dalam memahami materi modul. Dapat juga menggunakan buku referensi yang menunjang bila dalam modul ini terdapat hal-hal yang kurang jelas. Kerjakan tugas-tugas dan tes formatif yang diberikan dengan baik, tanpa melihat kunci jawabannya. Setelah selesai mengerjakan tes formatif, boleh lihat kunci jawaban pada akhir buku ini dan cari tahu pada materi bila ada yang salah. Setelah paham dengan satu modul, baru dilanjutkan pada materi modul lainnya.

5 Pokok-Pokok Materi Konsep Pegukuran Topografi
Pengukuran Luas dan Kubikasi Daerah Teratur Sistem Polar Pengukuran Profil Memanjang dan Melintang

6 Uraian Materi Konsep Pengukuran Topografi
Pengukuran Topografi bertujuan membuat peta topografi yang berisi informasi dari permukaan lahan atau daerah yang dipetakan, Informasi yang disajikan meliputi keadaan fisik/detail baik yang bersifat alamiah maupun buatan manusia serta keadaan relief (tinggi rendahnya) permukaan lahan, , Pelaksanaan survey topografi biasa dilakukan pada pekerjaan konstruksi yang mencakup daerah yang relatif luas, misalnya pada pekerjaan perencanaan drainase, jalan, dan suatu area.

7 Lingkup pekerjaan survey Topografi atau Pemetaan
Pekerjaan persiapan: Administrasi dan teknis (peta dasar, dokumen teknis, peralatan dan personil) Pemasangan patok dan pengukuran jarak Pengukuran kerangka horizontal (poligon), Pengukuran kerangka vertikal (sipat datar), Pengukuran tachimetri Perhitungan dan penggambaran.

8 Pekerjaan Pengukuran Topografi
1. Pengukuran Kontur Cara Kotak (Kisi/Grid/Rester) pemetaan situsi topografi pada daerah yang relatif datar dan terbuka, dengan luas daerah yang relatif kecil. Jarak antara kisi-kisi m, tergantung pada : kondisi relatif tanah, skala peta, keperluas teknis. Keperluan teknis dalam menentukan ketinggian detail topografinya, untuk : perencanaan lapangan terbang, perencanaan kompleks perumahan dan komplek industri, perencanaan stasion kereta api, perencanaan lapangan olah raga dll.

9 Metode Penyipat Datar Dengan Perhitungan
Jarak optis titik-titik grid dengan rumus :   D = 0,1 (ba - bb) sin 2 Z Hitung beda tinggi (h) dengan rumus :   h = 0,05 (ba - bb) sin 2Z + [(i - bt)/1000) Hitung elevasi/ketinggian titik dengan rumus :   HB = HA + h

10 Tahapan Pelaksanaan Peralatan yang digunakan Theodolite Nikon Statip
Rambu ukur Pita ukur atau tali yang telah ditandai persegmen panjang tertentu Kompas Alat Pelindung

11 Proses Pengukuran B C D dst 1. Buat kerangka utama A B dst K
2. Pengukuran setiap kelipatan 2 meter A B dst K 1. ikat pada titik A 270 0 2. Pengukuran setiap kelipatan 2 meter C

12 Perhitungan dan Penggambaran Peta Kontur Tanah Cara Kotak (Kisi/Grid/Rester)
Melihat dan mempelajari data pengukuran Menggambar letak titik titik yang akan digambar Menentukan koefisien garis tinggi yang akan digambar

13 2. Pengukuran Luas dan Kubikasi Daerah Teratur Sistem Polar
Metoda Perhitungan Cek bt = (ba + bb)/2 Jarak optis = (ba – bb) x 100 Toleransi jarak optis Beda tinggi = Tinggi pesawat (ta) – bt Tinggi titik = Tinggi titik pusat + beda tinggi Sudut 1 = bacaan sudut P2 – bacaan sudut P1 (lihat gambar) Luas  AP1P2 = ½ (AP1 x AP2) sin 1 Luas areal =  Luas Volume = luas datar x tinggi galian/timbunan rata-rata (h)

14 3. Pengukuran Luas dan Kubikasi Daerah Teratur Sistem Keliling
α1 α2 α3 α4 α5 Az

15 Metoda Perhitungan Jarak Optis = (Ba-Bb) x 100 Beda tinggi = Ta – Bt
Tinggi titik = Tinggi diket ± Beda tinggi α1 = Bacaan P5 – bacaan P2 L.∆I = ½ (Jrk P1P2 x Jrk P2P3) sin α2 Luas ∆II = ½ (JrkP1P3 x JrkP1P5) Sinα1b Luas ∆ III = ½ (Jrk P3P4 x Jrk P4P5) Sin α4 Luas areal = ∑L ∆ Volume = ∑L∆ x timbunan rata-rata (h) h = Tinggi renc. – tinggi masing ttk/n ttk ∑Sdt = (n - 2) 1800

16 Pembagian Daerah pada Pengukuran Luas dan Kubikasi Daerah Teratur Sistem Keliling
α1 α2 α3 α4 α5 I II III a b

17 4. Pengukuran Profil Memanjang dan Melintang
2 1 1 2 3

18 Perhitungan Galian dan Timbunan Profil

19 Sekian dan Terima Kasih


Download ppt "Pengukuran dan Perhitungan Topografi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google