Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERSIAPAN PENERBITAN SKTP 2018 Semester 2 (Bagian 1) BAGREN GTK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERSIAPAN PENERBITAN SKTP 2018 Semester 2 (Bagian 1) BAGREN GTK"— Transcript presentasi:

1 PERSIAPAN PENERBITAN SKTP 2018 Semester 2 (Bagian 1) BAGREN GTK
Revisi

2 Attention a.andhin@gmail.com
Materi ini adalah bahan paparan yang disampaikan pada Acara “Sinkronisasi dan Kordinasi Data Penerima Tunjangan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Semester 2 Tahun 2018” yang diselenggarakan pada tanggal 25-September-2018 di Hotel Golden Boutiqe Melawai Jakarta. Perubahan/Koreksi terhadap materi ini sangat mungkin terjadi Jika ada saran/masukan/koreksi mohon menghubungi alamat di bawah ini :

3 JENIS VERIFIKASI (DATA) UNTUK SKTP
Verifikasi NUPTK NUPTK Valid NUPTK yang digunakan konsisten Verifikasi Kelulusan Terdata pada SIMTUN Sesuai Jenjang dan Kewenangan (PAUD/DIKDAS/DIKMEN) Tidak merangkap Tunjangan dengan Kementerian Lain (Kemenag) Status Aktif di SIMTUN Verifikasi Status Kepegawaian PNS Terdaftar di BKN Non PNS di Sekolah Negeri harus ada SK Kepala Daerah Non PNS di Sekolah Swsta harus ada SK GTY Verifikasi Penugasan (beban kerja) Verifikasi Rombongan Belajar Jumlah minimal/maksimal siswa (28,32,36) Jumlah maksimal Rombel Verifikasi Jam Tatap Muka JJM sesuai Kurikulum JJM Linier sesuai Permendikbud 46 Verifikasi Tugas Tambahan Jumlah Penerima Tugas Tambahan tidak melebihi ketentuan Verifikasi Tugas Tambahan Ekuivalensi Verifikasi Keaktifan/Kehadiran Kehadiran Guru sudah menggunakan Aplikasi HadirGTK

4 Regulasi Baru Tahun 2018 Permendikbud No. 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Permendikbud No. 10 Tahun 2018 tentang juknis penyaluran tunjangan profesi, tunjangan khusus dan tamsi PNSD

5 PERATURAN BARU TENTANG BEBAN KERJA

6 Beban Kerja

7 Intisari Pasal 2 Guru wajib hadir di Sekolah selama 40 jam (termasuk jam istirahat)/minggu atau 7-8 jam per hari, walaupun tidak ada Jadwal Mengajar Kepala Sekolah wajib di Sekolah selama 40 jam (termasuk jam istirahat)/minggu atau 7-8 jam per hari, walaupun tidak mengajar. Pengawas Sekolah wajib berkerja selama 40 jam walaupun tidak ada jadwal kunjungan

8 Dampak ke Tunjangan Profesi
Data Kehadiran Guru dapat didownload oleh Operator SimTun/Pengelola Tunjangan melalui aplikasi Hadir GTK Daftar Kehadiran Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah digunakan oleh Dinas Pendidikan sebagai salah satu bahan untuk memverifikasi kelayakan seorang Guru menerima Tunjangan Profesi atau tidak Untuk Pengawas perlu dicatat kehadiran ybs di sekolah binaannya

9 Kegiatan Guru di Sekolah selama 37.5 jam di Sekolah

10 Intisari Pasal 3 Selain melaksanakan Pembelajaran (minimal 24 jtm) , guru wajib melaksanakan Tugas lainnya Kewajiban sebagai Pegawai memenuhi Jam Kerja 40 Jam untuk melaksanakan semua Tugas pada Pasal 3 Kewajiban minimal 24 JTM untuk mendapatkan tunjangan Profesi bagi Guru/Kepala Sekolah/Pengawas yang sudah sertifikasi

11 Pemenuhan Jam Tatap Muka Pasal 4

12 Intisari Kewajiban melaksanakan pembelajaran adalah 24 sd 40 JTM (atau setara 5 sd 8 rombel untuk Guru TIK/BK) Pemenuhan minimal 24 JTM didapat dari : Pembelajaran Tatap Muka di kelas Tugas Tambahan (setara 12 JM)  wajib di sekolah pangkal Tugas Tambahan Lain (ekuivalensi)  maks 6 Jam  di sekolah pangkal

13 Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka
Minimal 18 JTM Minimal 12 JTM di sekolah induk (6 jam di sekolah lain) tidak termasuk Tugas Tambahan Untuk pemenuhan minimal 24 jTM , guru diberi Tugas Tambahan Lain Ekuivalensi (TTLE)

14 Tugas Tambahan = 12 JTM atau
Pembimbingan 3 Rombel (untuk Guru BK dan TIK) Kecuali butir e  6 Jam Butir f : Tugas Tambahan Lain

15 Tugas Tambahan Lain Ekuivalensi (TTLE)
2 jam Maksimal 6 JTM atau Pembimbingan 1 Rombel (untuk Guru BK dan TIK) untuk 2 jenis Tugas Tambahan atau Lebih 1 jam 3,2,1 jam

16 Syarat Mendapatkan TTLE (1)
Walikelas : Mendapat SK Penugasan dari Kepala Sekolah 1 Guru maksimal 1 Rombongan Belajar (SMP keatas) Pada Aplikasi Dapodik Penugasan diisi langsung di Rombongan Belajar (bukan pada Tugas Tambahan) Pembina OSIS Memiliki kemampuan untuk melatih Kepemimpinan (leadership) 1 Pembina Osis untuk 1 Sekolah wa

17 Syarat Mendapatkan TTLE (2)
Guru Piket : Mendapat SK Penugasan dari Kepala Sekolah 1 Guru maksimal 1 hari/minggu setara dengan 1 JTM. Jumlah Maksimal Guru Piket dalam 1 Pekan adalah 5/6 orang (tentative) Pembina Ekstra Kulikuler Bidang ekskul yang dapat diselenggarakan : Olahraga, PMR, Pecinta Alam, Kelompok Ilmiah, Bahasa Asing, Keagamaan 1 Pembina untuk 1 Bidang Ekskul (Tentative) Memiliki Kemampuan melatih siswa sesuai bidang ekskul Terjun langsung melatih Siswa (lihat Pasal 3) 1 Rombongan Ekskul minimal diikuti 20 Peserta Didik wa

18 Syarat Mendapatkan TTLE (3)
Pembina Pramuka : Mendapat SK Penugasan dari Ketua Gugus Depan Memiliki kecakapan untuk menjadi Pembina Pramuka Melatih langsung anggotanya Jenis jenis Pembina Pramuka Pembina Siaga (untuk siswa kelas 1 sd 3) Pembina Penggalang Putra (untuk siswa kelas 4 sd 9 Putra) Pembina Penggalang Putri (untuk siswa kelas 4 sd 9 Putri) Pembina Penegak Putra (untuk siswa kelas 10 sd 12 Putra) Pembina Penggalang Putri (untuk siswa kelas 10 sd 12 Putri) Jumlah minimal anggota Pramuka 20 siswa

19 Syarat Mendapatkan TTLE (4)
Kordinator PKB/PKG/BKK (pada SMK) : Mendapat SK Penugasan dari Dinas Pendidikan Belum terakomodasi di Dapodik Anggota Tim Penilai Kinerja Guru : Pengurus Asosiasi Guru : Mendapat SK Penugasan dari Ketua Asosiasi Tutor Pendidikan Jarak Jauh:

20 JTM di Sekolah Lain Dibolehkan Maksimal 6 JTM
Pada Sekolah yang masih 1 Zona dengan Sekolah Pangkal Pada Sekolah yang kekurangan Guru Penentuan Zona Oleh Dinas

21 JTM Minimal Untuk Guru yang mendapat Tugas Tambahan Lain
Harus memenuhi 18 Jam Tatap Muka atau Membimbing 4 Rombel (untuk BK dan TIK)

22 Rangkap Tugas Tambahan
Merangkap Tugas Tambahan dengan Tugas Tambahan Lain diperbolehkan namun tidak dianggap sebagai pemenuhan JTM

23 Penghitungan Kebutuhan Guru

24 PENGECUALIAN MINIMAL JTM Pasal 13

25 Maksud Pasal 13 ayat a Untuk mapel tertentu pada Sekolah kecil (minimal 3 rombel), karena keterbatasan ketersediaan JJM (contoh seni budaya 2 JTM) tidak harus memenuhi 12 jam minimal di sekolah induk Tetap harus mendapat TTLE (6 jam) Tetap harus menambah 6 jam di sekolah lain dalam zona yang sama Tetap harus hadir 40 jam di sekolah Alternative lain : Guru dengan kasus diatas tidak perlu mengajar di sekolah lain, tapi diberi Tugas Tambahan 12 Jam.

26 KESIMPULAN TENTANG TUGAS TAMBAHAN LAIN
Tugas Tambahan Lain (Ekuivalensi) hanya diberikan pada Guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban Tatap Muka 24 Jam pada Sekolah yang tidak kelebihan Guru Dasar Perhitungan Kebutuhan Guru JJM Kurikulum Jumlah Rombel Tersedia Guru yang mendapat Tugas Tambahan

27 Perhitungan Kebutuhan Guru
Rumus Kebutuhan Guru (JJM Kurikulum x Jumlah Rombel) + (JJM Tugas Tambahan) / 24 Sisa >=0.5 dibulatkan ke atas

28 Contoh Kasus 1 Jumlah Rombel 3 rombel JJM Per Minggu (IPA SMP) 5
 rombel JJM Per Minggu (IPA SMP) 5 Ketersediaan JTM 15 Kebutuhan Guru 1  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar X Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain  4 Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 24

29 Contoh Kasus 2 Jumlah Rombel 4 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5
 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ketersediaan JTM 20 Kebutuhan Guru 1  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar X Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain  4 Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 24

30 Contoh Kasus 3 Jumlah Rombel 5 rombel JJM Per Minggu (IPA)
 rombel JJM Per Minggu (IPA) Ketersediaan JTM 25 Kebutuhan Guru 1  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar X Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM

31 Catatan : Jika terdapat Guru Mendapat Tugas Tambahan Utama, maka dianggap ketersedian JTM.

32 Contoh Kasus 4 Jumlah Rombel 5 rombel JJM Per Minggu (IPA)
 rombel JJM Per Minggu (IPA) Ada Guru IPA mendapat TT 12 Wakasek Ketersediaan JTM 37 Kebutuhan Guru 2  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar 15 10 Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain 4  Pasal 7 ayat 2 Mengajar Di sekolah Lain X TOTAL JTM 24 Nb : Guru yang mendapat TT 12 jam harus tetap di sekolah

33 Contoh Kasus 5 (Redistribusi)
Jumlah Rombel 6  rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ada Guru IPA mendapat TT Ketersediaan JTM 30 Kebutuhan Guru 1  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar X Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM

34 Contoh Kasus 6 Jumlah Rombel 6 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5
 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ada Guru IPA mendapat TT 12 Wakasek Ketersediaan JTM 42 Kebutuhan Guru 2  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar 15 Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain 4 Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 27 24

35 Contoh Kasus 7 (redistribusi)
Jumlah Rombel 7  rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ada Guru IPA mendapat TT Ketersediaan JTM 35 Kebutuhan Guru 1  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar x Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM

36 Contoh Kasus 8 Jumlah Rombel 7 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5
 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ada Guru IPA mendapat TT 12 Wakasek Ketersediaan JTM 47 Kebutuhan Guru 2  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar 20 15 Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain 4 Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 24 27

37 Contoh Kasus 9 (alt 1) Jumlah Rombel 8 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5
 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ada Guru IPA mendapat TT Ketersediaan JTM 40 Kebutuhan Guru 2  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar 20 Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain 4 Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 24

38 Contoh Kasus 9 (alt 2) Jumlah Rombel 8 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5
 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ada Guru IPA mendapat TT Ketersediaan JTM 40 Kebutuhan Guru 2  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar 20 Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain 4 Mengajar Di sekolah Lain   maks 6 TOTAL JTM 24 27

39 Contoh Kasus 10 Jumlah Rombel 8 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5
 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ada Guru IPA mendapat TT 12 Kalab Ketersediaan JTM 52 Kebutuhan Guru 2  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2   Guru 3 Jam Mengajar 25 15  X Tugas Tambahan X Tugas Tambahan Lain   X Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 27

40 Contoh Kasus 11 Jumlah Rombel 12 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5
 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ada Guru IPA mendapat TT Ketersediaan JTM 60 Kebutuhan Guru 3  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2   Guru 3 Jam Mengajar 20  20 Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain 4 Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 24

41 Contoh Kasus 12 Jumlah Rombel 12 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5
 rombel JJM Per Minggu (IPA) 5 Ada Guru IPA mendapat TT Ketersediaan JTM 72 Kebutuhan Guru 3  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2   Guru 3 Jam Mengajar 15 25 20 Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain 4 Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 27 24

42 Contoh Kasus SEKOLAH KECIL (1)
Jumlah Rombel 3  rombel JJM Per Minggu (Seni budaya di SMP) 2 Ketersediaan JTM 6 Kebutuhan Guru 1/0 Catatan : Kebutuhan Nol jika dalam 1 zona adalah sekolah kecil lain yang Gurunya kekurangan jam  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar X Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 18

43 Contoh Kasus SEKOLAH KECIL (2)
Jumlah Rombel 3  rombel JJM Per Minggu (Seni budaya di SMP) 2 Guru IPA mendapat TT (ex : wakasek) 12 Ketersediaan JTM 18 Kebutuhan Guru 1  PEMBAGIAN TUGAS Guru 1 Guru 2 Jam Mengajar 6 X Tugas Tambahan Tugas Tambahan Lain  6 Mengajar Di sekolah Lain TOTAL JTM 24

44 Verifikasi TT Wakasek : SMP/SMA : 3 (kelipatan 9)
SMK : 4 (kelipatan 9) TMT : Tahun berjalan TST : Belum mencapai

45 Kepala Laboratorium 1 Kalab untuk 1 Sekolah, walau memiliki beberapa Laboratorium TMT : Tahun berjalan TST : belum mencapai

46 Kepala Perpustakaan 1 Kepala Perpustakaan untuk 1 Sekolah, walau memiliki beberapa Perpustakaan TMT : Tahun berjalan TST : belum mencapaipa

47 TT Khusus SMK Kepala Unit Produksi (1 per sekolah)
Kepala Program Keahlian (1 per Program Keahlian) Kepala Bengkel (1 per Bengkel) Kepala Lab (1 per sekolah)

48 Rombel SKS Diperlakukan sama dengan Rombel Teori

49 Verifikasi Rombongan Belajar (1)
Untuk Kelas 1 (SD) Jumlah Maksimal Siswa 28 dalam 1 Rombel Jika Melebihi 28 boleh membentuk 2 Rombel Jumlah Rombel yang dibolehkan = Jumlah Siswa/28 (pembulatan ke atas) Untuk Kelas 7 (SMP) Jumlah Maksimal Siswa 32 dalam 1 Rombel Jika Melebihi 32 boleh membentuk 2 Rombel Jumlah Siswa/32 (pembulatan ke atas)

50 Verifikasi Rombongan Belajar (2)
Untuk Kelas 10 (SMA/SMK) Jumlah Maksimal Siswa 36 dalam 1 Rombel Jika Melebihi 36 boleh membentuk 2 Rombel Jumlah Rombel yang dibolehkan = Jumlah Siswa/36 (pembulatan ke atas) Jumlah Rombel yang dibutuhkan dihitung per Jurusan/Kompetensi Keahlian

51 CONTOH KASUS SMA ABC memiliki murid sejumlah
100 orang untuk kelas 10 IPA 56 orang untuk kelas 10 IPS 15 orang untuk kelas 10 Bahasa Jumlah Rombel yang dibolehkan (untuk kelas 10) 100/36 = 2,78  3 Rombel 56/36 = 1,55  2 Rombel 15/36 = 0,41  1 Rombel

52 Verifikasi Rombongan Belajar (3)
Selain kelas 1,7,10 Menggunakan aturan sebelumnya Minimal 20 atau tidak paralel

53 Permendikbud No. 10 Tahun 2018

54 MEKANISME PENERBITAN SKTP
4/7/2019

55 TERIMA KASIH….. Bersambung ke Bagian 2….


Download ppt "PERSIAPAN PENERBITAN SKTP 2018 Semester 2 (Bagian 1) BAGREN GTK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google