Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Hal Oleh : Dewi Maya Kusumaningtyas( ) Stefani Priscillia( ) Muhammad Kurnia Ramadan( ) Nor Laelatul Hidayah( )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Hal Oleh : Dewi Maya Kusumaningtyas( ) Stefani Priscillia( ) Muhammad Kurnia Ramadan( ) Nor Laelatul Hidayah( )"— Transcript presentasi:

1 Hal 150-194 Oleh : Dewi Maya Kusumaningtyas(4401416011) Stefani Priscillia(4401316027) Muhammad Kurnia Ramadan(4401416030) Nor Laelatul Hidayah(4401416031)

2 Letak daun dalam kuncup Pelipatan Letak daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya(aestivatio)

3 1. Pelipatan (vernatio) a.Rata (Vernatio plana) b.Terlipat kearah adaxial (vernatio duplicata) c.Terlipat sepanjang tulang cabang (vernatio plicata) d.Tidak beraturan (vernatio corrugativa) e.Tergulung kedalam poros bujur (nernatio in-revoluta) g. Tergulung ke dalam poros lintang (vernatio circinatim involuta) h. Tergulung ke luar poros lintang (vernatio circinatim revoluta) i. terlipat ke dalam dan ke bawah(vernatio inclinata) j. Terlipat keluar poros lintang(vernatio reclinata) Letak daun dalam kuncup f. Tergulung ke luar poros (Vernatio revoluta) Pelipatan

4 1. Terbuka (aperta) 2. Berkatup (valvalta) 3. Berkatup dengan tepi melipat ke dalam (induplicativa) 4. Berkatup dengan melipat tepinya ke luar ( reduplicativa) a. Terpuntir ke 1 arah (contorta) Terpuntir ke kiri ( sinistrosum-contortus) Terpuntir ke kanan (dextrorsum-contortus) b. Mengikuti rumus 2/5 (quincuncialis) 5. Menyirap (imbricata) Letak daun dalam kuncup Letak daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya(aestivatio)

5 Berdasarkan susunan letak yang kohleat Kohlearis visinal (cohlearis paratact)  langsung berbatasan antara daun yg sma sekali di luar dan dalam. Kohlearis distal (cochlearis apotact )  tidak langsung berbatasan. Kohlearis turun daun paling luar letaknya dekat dengan sumbu pokok (adixal) Kohlearis naik Daun yang dekat dengan sumbu pokok, daun yang paling dalam Menurut letak daun paling luar terhadap sumbu pokok Letak daun dalam kuncup Letak daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya(aestivatio) 5. Menyirap (imbricata) c. Kohlearis

6 Susunan daun daun kelopak dan mahkota dengan tepi saling menutupi 1.Etop (eutopus) Letak daun Mahkota / kelopak yg saling menutupi memang sesuai dengan urutan-urutan pembentukannya. 2. Metatop (metatopus) Letak daun mahkota /kelopak saling menutupi itu akibat perubahansusunan asli.

7 Dasar Bunga

8 Dasar bunga yang mendukung bagian bunga 1.Pendukung tajuk bunga (anthophorum) Dianthus caryophyllus 2. Pendukung benang sari (androphorum) Gynandropsis pentaphylla

9 Lanjutan……………………………… 3. Pendukung putik (Gynophorum) Michelia campaka 4. Pendukung benang sari dan putik (androgynophorum) Passiflora quqdrangularis

10 5. Cakram (discus) terjadi peninggian pada dasar bunga sehingga sering terdapat kalenjar madu citrus sp lanjutan,…………………………………..

11 1.Rata Kedudukan bakal buah superus 2. Menyerupai kerucut Kedudukan bajal buah superus 3. Seperti cawan Kedudukan bakal buah superus 4. Bentuk mangkuk Bakal buah setengah tenggelam (semi inferus) Bentuk dasar bunga

12 1. Hipogin(hipogynus) hiasan bunga tertanam lebih rendah dari pada tempat duduknya putik. Mengenai hiasan bunga dapat lebih tinggi atau rendah

13 2. perigin(perigynus) Hiasan bunga terletak sama tinggi atau sedikit lebih tinggi daripada tempat duduknya putik Titonia sp Bunga berbentuk mangkuk,bakal buah tenggelam seakan-akan hiasan duduk diatas bakal buah. Centella asiatica Lanjutan………………………………. 3. Epigin (epigynus)

14 Kelopak (Calix)

15 Sifat bunga pada daun-daun kelopak : a.Berlekatan (gamosepalus) menurut banyak sedikitnya dan panjang pendeknya: 1. berbagi (partitus) 2. bercangap(fissus) 3. berlekuk (lobatus) b. lepas/bebas (polysepalus) Calyx

16 Tersusun atas daun-daun kelopak (sepala) Sering berfungsi sbg daun pemikat (lokblad) Letak dilingkaran luar dari bagian- bagian bunga yg lain Berfungsi sbg pelindung bunga saat kondisi kuncup

17 Pada tumbuhan suku Malvaceae, seperti kembang sepatu ( Hibiscus rosa- sinensis L. ) terdapat kelopak tambahan (epicalyx).

18 Calyx Sifat bunga pada daun-daun kelopak : a.Berlekatan (gamosepalus) menurut banyak sedikitnya bagian yang berlekatan atau panjang pendeknya pancung-pancung di bagian atas kelopak: 1. berbagi (partitus) 2. bercangap(fissus) 3. berlekuk (lobatus) b. lepas/bebas (polysepalus) Jika daun-daun kelopak yang satu dengan yang lain benar-benar terpisah-pisah, sama sekali tidak berlekatan.

19 Calyx

20 Berlekatan (gamosepalus) : 1.Berbagi (partitus), jika hanya bagian kecil daun-daun saja yang berlekatan, pacung-pacungnya panjang, lebih dari separoh panjang kelopak. 2.Bercangap (fissus), jika bagian yang berlekatan kira-kira meliputi separoh panjangnya kelopak, jadi pancung-pancungnya kira-kira juga separohnya. 3.Berlekuk (lobatus), jika bagian yang berlekatan melebihi separoh panjang kelopak, jadi pancung-pancungnya pendek saja.

21 Calyx 1. Beraturan (aktinomorphus) Kelopak-kelopak yang berbentuk:  Bintang(rotatus)  Tabung(tubulus)  Terompet(hypocrateriformi)  Mangkuk (urceolatus)  Piala corong (infundibuliformis)  Lonceng (campanulatus) 2. Setangkup tunggal (zygomorphus) Kelopak berbetuk :  Bertaji (calcaratus)  Berbibir (libiatus)  Bentuk kupu-kupu (papilionaceae)  Bertopeng (personatus)  Bentuk pita (ligulatus) Berdasarkan simetrinya :

22 Berdasarkan simetri Beraturan Capsicum annuum Rotatus Tubulosus Hypocrateriformis Helianthus annuus Carica papaya

23 Urceolatus Infundibuliformis Campanulatus Ipomoeae batata Datura metel

24 Zygomorphus/monosimetris Calcaratus Labiatus Papilionaceous Dendrobium phalaenopsis Ocimum basilicum Arachis pintoi

25 Personatus Ligulatus Antirrhinum majusHelianthus annuus

26 Tajuk bunga atau Mahkota Bunga (Corolla) Merupakan hiasan bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak, umumnya lebih besar, dengan warna yang indah, menarik, dengan bentuk susunan yang bagus. Selain berfungsi sebagai alat yang mempunyai daya penarik, tajuk bunga juga berfungsi untuk melindungi alat-alat peresarian (benang sari dan putik) sebelum persarian dapat berlangsung.

27 Corolla Sifat Corolla Sympetalus Tabung/ buluh tajuk Pinggiran tajuk Leher tajuk Unguis Lamina Chorypetalus Apetalus

28 Berdasarkan simetri Beraturan Capsicum annuum Rotatus Tubulosus Hypocrateriformis Helianthus annuus Carica papaya

29 Urceolatus Infundibuliformis Campanulatus Ipomoeae batata Datura metel

30 Zygomorphus/monosimetris Calcaratus Labiatus Papilionaceous Dendrobium phalaenopsis Ocimum basilicum Arachis pintoi

31 Personatus Ligulatus Antirrhinum majusHelianthus annuus

32 Tenda bunga/ Perigonium a. Serupa kelopak (calynus), warnanya hijau seperti daun daun kelopak, biasanya tidak begitu besar dan tidak begitu menarik. Misalnya seperti pada berbagai jenis palma (Palmae) b.Serupa tajuk (colollinus), warnanya bermacam-macam seperti warna tajuk bunga, juga biasanya lebih besar dan bentuknya seringkali amat menarik pula. Misalnya terdapat pada anggrek (Orchidaceae), Lilia (Liliaceae), Iris (Iridaceae) dll

33 Perigonium menurut bentuk dan warna 1. Serupa kelopak (calycinus) Palmae 2. Serupa tajuk (corollinus) Iridaceae

34 Tenda bunga ada : Berlekatan (gamophyllus) pada (Lilium longiflorum Thunb). Tenda bunga yang berlekatan memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa seperti pada tajuk yang berlekatan. Lepas/ bebas (pleiophyllus) pada kembang sungsang (Gloriosa superba)

35 Bagian berupa tenda bunga tadi ada yang: 1. berlekatan(gamosepalus) lilium lingiflorum 2. Bebas (pleiophyllus) Gloriosa superba

36 Benang Sari (Stamen)

37 Benang sari/stamen Benang sari merupakan metamofosis daun dan sebagai alat kelamin jantan. Benang sari dari metamorfosis daun dengan bukti pd bunga tasbih (Canna indica L.) Pada bunga tasbih ini, benang sarinya berwarna menarik dan indah yang bersifat seperti tajuk bunga.

38 Canna indica L.

39 Benang sari terdiri dari 1.Tangkai sari (filamentum), yaitu bagian yang berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat. 2.Kepala sari (anthera), bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari, di dalamnya biasanya mempunyai 2 ruang sari (theca), masing-masing ruang sari terdiri atas dua ruangan kecil (loculus atau loculumentum) 3.Penghubung ruang sari (connectivum), merupakan lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian kepala sari.

40 Berdasarkan duduknya benang sari dibedakan menjadi 3 macam 1.Benang sari jelas duduk pada dasar bunga misalnya pada jeruk (Citrus sp) 2.Benang sari tampak seperti duduk di atas kelopak, yang sering dapat kita lihat pada bunga yang perigin atau epigin. Misalnya pada mawar (Rosa hibrida Hort.) 3.Benang sari tampak duduk diatas tajuk bunga, tumbuhan demikian disebut Corolliflorae, a.l. Anggota suku Boraginaceae, misalnya buntut tikus (Heliotropium indicum L.)

41 Citrus spRosa hybrida

42 Heliotropium indicum L.

43 Benang Sari Menurut jumlah benang sari pada bunga umumnya dibedakan 3 golongan : Benang sari banyak Jumlah benang sari 2x lipat jumlah daun tajuknya Terdapat lebih dari 20 benang sari dalam satu bunga Diplostemonous Oblidiplostemonous Benang sari lingkaran luar yang duduk berseling dg tajuk bunga Benang sari lingkaran dalam yang duduk berseling dg tajuk bunga

44 Jumlah benang sari sama dengan daun tajuknya Episepal Epipetal Berhadapan dengan daun kelopak, dan berseling dengan daun tajuk Berhadapan dengan daun tajuk dan berseling dengan daun kelopak Benang Sari Menurut jumlah benang sari pada bunga umumnya dibedakan 3 golongan :

45 Benang Sari Menurut panjang pendeknya benang sari pada bunga umumnya dibedakan 2 golongan : Benang sari panjang dua (didynamus) misal ada 4 benang sari, yang 2 panjang, dan yang 2 pendek. Misal : Ocimum basilicum Benang sari panjang empat (tetradynamus) misal ada 6 benang sari, yang 4 panjang, dan yang 2 pendek. Misal : Raphanus sativus

46 Benang Sari Tangkai sari (Filamentum) Tangkai sari biasanya duduk terpisah-pisah di atas dasar bunga, akan tetapi tiak jarang pula terdapat tangkai sari yang berlekatan satu sama lain. berdasarkan jumlah berkas yang merupakan perlekatan benang-benang sari dapat dibedakan menjadi 3: Benang sari berberkas satu (monadelphus) Benang sari berberkas dua (diadelphus) Benang sari berberkas banyak Semua tangkai sari berlekatan menjadi satu Benang sari dibagi menjadi 2 kelompok yang masing2 berlekatan dlm kelompoknya Benang sari tersesun menjadi beberapa kelompok yang masing2 berlekatan dalam kelompoknya

47

48 Benang Sari Kepala Sari (Anthera) Pada benang sari terdapat dua ruang sari (theca) tapi dapat pula hanya satu atau lebih dari dua ruang. Satu ruang sari biasanya terdiri atas dua kantong sari (loculumentum), tetapi sekat yang memisahkan kedua kantong sari itu dapat hilang sehingga kedua kantong sari itu akhirnya menjadi satu ruang saja.

49 Benang Sari Kepala Sari (Anthera) Duduknya kepala sari pada tangkainya dibedakan menjadi : Tegak (Innatus) Kepala sari dan tangkainya memperlihatkan batas yang jelas, kepala sari bersambung dengan tangkai pada pangkalnya, dan tidak memperlihatkan kemungkinan gerak Menempel (adnatus) kepala sari sepanjang penghubung ruang sarinya menempel pada ujung tangkai sari Bergoyang (versatilis) Kepala sari melekat pada suatu titik pada ujung tangkai sari, sehingga kepala sari dapat digerakkan

50 Pada kepala sari terdapat serbuk sari. Serbuk sari merupakan badan yang amat lembut, bentuknya ada yang bergumpal-gumpal. Jika gumpalan terdiri atas 4 serbuk dinamakan pollen tetrade, jika banyak serbuk dinamakan pollinium. Serbuk sari seringkali juga berpelekat, sehingga mudah melekat pada tubuh hewan. Jika serbuk sari sudah masak, maka serbuk sari keluar dari ruang sari. Agar serbuk sari dapat keluar dari ruang sari maka kepala sari dapat membuka jalan, dengan cara yang berbeda seperti celah membujur, celah melintang, dengan sebuah liang, dan dengan katup. Benang Sari Kepala Sari (Anthera)

51 Cara kepala sari membuka : Benang Sari Kepala Sari (Anthera) Dengan celah membujur (longitudinaliter dehiscens) Menghadap ke dalam (introrsum) Menghadap ke samping (lateraliter) Menghadap keluar (extrorsum)

52 Cara kepala sari membuka : Benang Sari Kepala Sari (Anthera) Dengan celah melintang (transversaliter dehiscens) Dengan sebuah liang pada ujung (paris dehiscens) Dengan sebuah liang pada ujung (valvis dehiscens)

53 Putik(Pistillu m)

54 Putik terdiri atas daun-daun yang mengalami metamorfosis. Satu daun penyusun putik dinamakan daun buah (carpellum), dan daun-daun penyusun putik dinamakan gynaecium. Putik merupakan kelamin betina yang salah satu bagiannya mengandung sel telur, dan apabila dibuahi oleh inti sperma maka akan berkembang menjadi lembaga, dan lembaga itulah yang akan menjadi tumbuhan baru. Bagian putik yang mengandung sel telur itu namanya bakal biji (ovulum) yang akan menjadi biji (semen), sementara bakal buahnya (ovarium) nantinya akan menjadi buah (fructus). Banyaknya daun buah penyusun putik dapat dilihat dari alur yang terlihat pada bagian kulit buah atau melalui irisan melintang putik melalui kulit buahnya. Putik

55

56 Berdasarkan banyak daun buah yang menyusun putik: Putik Tunggal (simplex) Jika putik hanya tersusun atas sehelai daun buah saja Putik majemuk (compositus) Jika putiktersusun atas dua daun buah atau lebih

57 Bagian - bagian putik adalah : 1.Bakal buah (ovarium); bagian putik yang membesar dan duduk pada dasar bunga. 2.Tangkai kepala putik (stylus); bagian putik berbentuk benang di atas bakal buah. 3.Kepala putik (stigma); bagian putik paling atas. a.Sel telur terdapat di dalam bakal biji (ovulum) dan bakal biji terdapat dalam bakal buah. b.Bakal biji akan menjadi biji (semen) dan bakal buah akan menjadi buah (fructus). Putik

58 Bakal Buah (Ovarium)

59 Bakal buah adalah bagian putik yang membesar dan biasanya terdapat di tengah-tengah dasar bunga. Menurut letaknya pada dasar bunga maka dibedakan menjadi : Bakal buah menumpang (superus) yaitu bakal buah duduk di atas dasar bunga sehingga letaknya lebih tinggi, sama tinggi atau mungkin lebih rendah dari tepi dasar bunga tetapi bagian samping bakal buah tidak pernah berlekatan dengan dasar bunga. Bakal buah setengah tenggelam (hemi inferus) yaitu bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, tempat duduk bakal buah selalu lebih rendah dari tepi dasar bunga dan sebagian dinding bakal buah berlekatan dengan dasar bunga. Bakal buah tenggelam (inferus) seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga

60

61 Apokarp yaitu daun buah tidak berlekatan satu sama lain Senokarp yaitu daun buah berlekatan satu sama lain Parakarp yaitu perlekatan daun buah membentuk satu ruang putik Sinkarp yaitu perlekatan membentuk ruang sesuai jumlah daun buah Bakal Buah (Ovarium) Putik lebih dari satu berdasarkan pelekatan daun buahnya :

62 Berdasar Jumlah Ruang dalam Bakal Buah Bakal buah beruang satu (unilocularis): tersusun atas satu daun buah saja, contoh: pada bunga tumbuhan yang berbuah polong, dan yang tersusun lebih dari satu buah, contohnya pada bunga papaya (Carica papaya)

63 Bakal beruang dua (bilocularis): tersusun atas dua daun buah. Contoh: pada kubis. Bakal buah beruang tiga (trilocularis): terdiri dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan berlekatan.

64 Bakal buah beruang banyak (Multilocularis): bakal buah yang tersusun atas banyak daun buah yang berlekatan dan membentuk banyak sekat. Contoh: pada durian (Durio zibethinus)

65 Sekat-Sekat yang Membagi Bakal Buah Sekat sempurna (septum completus): membagi bakal ruang menjadi lebih dari satu ruang dan ruang yang terbagi tidak mempunyai hubungan satu sama lain. a.Sekat asli: berasal dari sebagian daun buah yang melipat ke dalam. Contoh: Durio zibethinus b.Sekat semu: berasal dari jaringan yang terbentuk oleh dinding bakal buah. Contoh: bunga kecubung. Sekat tidak sempurna (septum incompletus): membagi menjadi lebih dari satu ruang tetapi ruang-ruang itu masih ada hubungannya satu sama lain.

66 Merupakan bakal buah yang yang menjadi pendukung bakal biji atau menjadi tempat duduknya bakal- bakal biji. Berdasarkan letak tembuni pada daun buah: a.Marginal (marginalis): Letaknya pada tepi daun buah. b.Laminal (laminalis): Letaknya pada helaian daun buah. TEMBUNI (Placenta)

67 Letak tembuni pada bakal buah yang terdiri dari satu ruang: 1.Parietal (parietalis): pada dinding bakal buah. Berdasarkan letaknya pada daun buah: a.Pada dinding di tepi daun buah (parietalis-marginalis) b.Pada dinding di helaian daun buah (parietalis-laminalis). 2.Sentral (centralis atau axilis): Tembuni berada di tengah tengah rongga bakal buah yang beruang satu. 3. Aksilar (axilllaris): Tembuni berada pada bakal buah yang berulang lebih dari dua dan terdapat pada sudut pertemuan daun-daun buah yang melipat ke dalam dan merupakan sekat- sekat daun buah.

68

69 TIPE PLESENTASI

70 Bakal Biji ( Ovulum ) Bagian-bagian bakal biji: 1. Kulit bakal biji 2. Badan bakal biji (nuselus) 3. Kandung lembaga (saccus embryonalis) 4. Liang bakal biji (mikropil) 5. Tali pusar

71 Berdasarkan letak bakal biji pada placenta dibedakan 5 posisi utama, yaitu : 1. Tegak 2. mengangguk 3. Bengkok 4. Setengah mengangguk 5. Melipat

72 Tangkai Kepala Putik (Stylus) -Merupakan bagian putik yg biasanya berbentuk benang dan merupakan lanjutan bakal buah ke atas. -Berbentuk benang / buluh yg dalamnya berongga, mempunyai saluran tangkai kepala putik (canalis stylinus) atau tidak. -Mudah dibedakan karena lebih besar dari tangkai sari

73 Lanjutan.............................. -Adakalanya memperlihatkan asal sebagai metamorfosis daun, yaitu lebar seperti daun. Co: Canna sp -Tangkai kepala putik ada yg bercabang ada yang tidak.

74

75 Kepala putik (Stigma)  Bagian putik yang paling atas, yang terdapat pada ujung tangkai kepala putik atau ujung cabang tangkai kepala putik  Mempunyai peranan penting dalam penyerbukan  Untuk menangkap serbuk sari

76 Bentuk kepala putik sesuai dengan cara penyerbukan yaitu: a.Seperti benang, misalnya pada bunga jagung (Zea mays)

77 b. Seperti bulu ayam, misalnya pada bunga padi (Oryza sativa)

78 c. Seperti bulu-bulu, misalnya pada bunga kecipir (Psophocarpus tetragonolobus)

79 d. Bulat, misalnya pada bunga jeruk (Citrus sp.)

80 Kelenjar Madu (Nectarium) Madu yang dihasilkan oleh bunga mempunyai arti penting yaitu untuk menarik kunjungan binatang yang dapat menjadi perantara dalam proses penyerbukan. Berdasar asalnya, kelenjar madu dibedakan: a.Kelenjar madu yang merupakan suatu bagian khusus (alat tambahan) pada bunga. b.Kelenjar madu yang terbentuk karena metamorphosis salah satu bagian bunga dan telah berubah pula tugasnya. Kelenjar madu merupakan salah suatu bagian bunga berasal dari: a. Daun mahkota b. Benang sari c. bagian-bagian lain pada bunga.


Download ppt "Hal Oleh : Dewi Maya Kusumaningtyas( ) Stefani Priscillia( ) Muhammad Kurnia Ramadan( ) Nor Laelatul Hidayah( )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google