Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana"— Transcript presentasi:

1 PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
! DENAH Umum

2 PRINSIP UMUM Perencanaan Bangunan
Memenuhi syarat keamanan Memenuhi standar kenyamanan Memenuhi syarat dan peraturan bangunan setempat Memenuhi persyaratan administratif untuk membangun

3 1. Memenuhi Syarat Teknis Keamanan
Mempunyai ketahahan terhadap gempa dengan perancangan : Denah sederhana dan simetris Pemilihan material bangunan yang ringan Sistem Konstruksi Optimal sebagai penahan beban 1. Denah sederhana 2. Pemilihan Material 3. Sistem Konstruksi 1 2

4 Zona Wilayah Gempa di Indonesia
1. Denah sederhana 2. Pemilihan Material 3. Sistem Konstruksi 2 1

5 1) Denah Sederhana & Simetris
Struktur bangunan sederhana dan simetris dapat menahan gaya gempa yang lebih baik daripada bangunan yang bentuknya tidak beraturan. Ini disebabkan karena gaya gempa yang terjadi dapat terdistribusi secara merata ke semua elemen struktur. Denah yang sederhana dan simetris akan memudahkan kita menentukan letak titik- titik kolom dan pondasi yang akan menjadi rangka struktur utama rumah. 1. Denah sederhana 2. Pemilihan Material 3. Sistem Konstruksi

6 2) Pemilihan material bangunan yang ringan
Besarnya gaya gempa yang menimpa sebuah bangunan berbanding lurus dengan berat bangunan. Itu sebabnya sebuah bangunan sebisa mungkin dibuat dengan material yang lebih ringan. Saat ini ada banyak material bangunan yang mendukung perencanaan rumah tahan gempa. Misal dinding beton aerasi atau bata ringan, rangka baja ringan, genteng aspal atau seng gelombang, dan partisi gypsum atau GRC 1. Denah sederhana 2. Pemilihan Material 3. Sistem Konstruksi

7 3) Sistem Konstruksi Optimal sebagai Penahan Beban
Untuk menciptakan konstruksi rumah tahan gempa, struktur pondasi, kolom, balok, dan struktur atap harus dibuat menyatu dengan sambungan yang memadai. sloof diangkur ke pondasi dipasang balon ring yang diikat kaku dengan kolom sambungan kayu dibaut dan dipasang plat 1. Denah sederhana 2. Pemilihan Material 3. Sistem Konstruksi 1 2 3

8 3) Sistem Konstruksi Optimal sebagai Penahan Beban
seluruh pondasi, kolom, balok, dan atap diikat secara kokoh dan kaku 1. Denah sederhana 2. Pemilihan Material 3. Sistem Konstruksi 2 1 3

9 3) Sistem Konstruksi Optimal sebagai Penahan Beban
Untuk konstruksi kayu, selain tambahan struktur menyilang (bracing), juga harus dilengkapi dengan plat baja pengikat di setiap sambungannya, sehingga geraknya jadi fleksibel. Bangunan dengan struktur beton bertulang harus memakai tulangan yang tepat sesuai dengan perhitungan strukturnya, baik tulangan utama maupun cincinnya. Sambungan antara kolom, pondasi dan sloof pun harus diperhatikan detailnya, agar mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan beban gempa. 1. Denah sederhana 2. Pemilihan Material 3. Sistem Konstruksi 3 1 2

10 2. Memenuhi Standar Kenyamanan
Pedoman teknis pembangunan rumah sederhana sehat Kebutuhan udara bersih didalam rumah + 9 m3/orang Kebutuhan pergantian udara + 0,80 m3/menit/orang Kebutuhan penerangan alam didalam kamar minimum 50 lux. Kebutuhan penerangan buatan untuk seluruh rumah minimum 100 VA Kebutuhan air bersih liter/hari/orang Adanya pembuangan air kotor dan hujan yang memenuhi persyaratan

11 3. Memenuhi Peraturan Bangunan
Peraturan Bangunan berkaitan dengan : Luas kaveling Garis Sempadan Bangunan/GSB (batas dinding terdepan terhadap garis as jalan) Koefisien Lantai Bangunan/KLB (persentase perbandingan antara jumlah seluruh luas lantai seluruh bangunan yang dapat dibangun dan luas lahan) Koefisien Dasar Bangunan /KDB (persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung yang dapat dibangun dan luas lahan) 1 2

12 3. Memenuhi Peraturan Bangunan
2 1

13 4. Memenuhi Persyaratan Administratif
Persyaratan bangunan berkaitan dengan pemberian : Ijin usaha Ijin lokasi Ijin mendirikan bangunan Pemberian hak atas tanah 1 2 3 4

14 Peraturan Normatif Bangunan
Undang-undang No. 4 Tahun 1992, Perumahan SNI , Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota SNI , Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk bangunan dan gedung SNI , Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tembok dan plesteran untuk bangunan sederhana SNI , Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup langit-langit untuk bangunan dan gedung SNI , Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi batu belah untuk bangunan sederhana 2 1 3 4

15 Peraturan Normatif Bangunan
SNI , Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan persiapan dan pekerjaan tanah untuk bangunan sederhana SNI , Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan atapuntuk bangunan dan gedung SNI , Tata cara pengerjaan lembaran asbes semen untuk penutup atap pada bangunan rumah dan gedung SNI , Tata cara perhitungan satuan pekerjaan atap untukbangunan dan gedung SNI F, Tata cara perancangan penerangan alami siang hari untukrumah dan gedung 3 1 2 4

16 Peraturan Normatif Bangunan
PUBI-1982, Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia Keputusan Menteri PU No. 20/KPTS/1986, Peraturan teknik pembangunan perumahan sederhana tidak bersusun Keputusan Menkes No. 829/MENKES/SK/VII/1999, Persyaratan kesehatan perumahan Peraturan Menteri PU No. 54/PRT/1991 tentang Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sangat Sederhana 4 1 2 3

17 DENAH BANGUNAN Prinsip perancangan denah : sederhana, simetris, ukuran panjang-lebar tidak berbeda jauh 1 2 3 4

18 DENAH BANGUNAN 2 1 3 4

19 DENAH BANGUNAN 3 1 2 4

20 4 1 2 3 U Keterangan ukuran Grid struktur
Notasi bata, jendela, kolom, pintu, bv, trasraam Keterangan nama ruang dan peil Garis atap Keterangan nama gambar, skala gambar dan posisi arah utara Pagar batas kapling, dengan pintu masuk di sisi bawah kertas gambar Denah 1:100 U 4 1 2 3


Download ppt "PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google