Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Penyakit Alergi dan Reaksi obat
Kuliah Penyakit Alergi dan Reaksi obat ASRAWATI SOFYAN Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
2
1922 Stevens dan Johnson 2 kasus erupsi kulit yg menyebar dg stomatitis erosif + okular, bentuk berat eritema multiforme Sindrom Steven Johnson (SSJ) 1956 Alan Lyell kasus kehilangan epidermis akibat nekrosis nekrolisis epidermal toksis (NET) Ruiz Maldonado & Lyell nekrolisis epidermal (NE) untuk keduanya
3
Nekrolisis Epidermal (NE)
Sindroma Steven Johnson (SSJ) dan Nekrolisis Epidermal Toksis (NET) Reaksi mukokutaneus yang akut Ciri : nekrosis yang luas, mengenai lapisan epidermis, terdapat keterlibatan membran mukosa Berbahaya bagi keselamatan seseorang (life threatning)
4
EPIDEMIOLOGI Insidensi : 1 – 6 /juta orang/tahun
Dapat terjadi pada usia berapa saja. Resiko meningkat di atas dekade keempat orang dewasa lebih suseptibel untuk reaksi obat rata-rata umur 46,8 tahun Sering wanita rasio 0,6 Ras Kaukasia
5
ETIOLOGI Infeksi Obat-obatan Malignansi Idiopatik
6
Pada pemberian 8 minggu pertama
Obat-Obatan Resiko tinggi : Antibakteri sulfonamid, Antikonvulsan aromatik, Allopurinol, Obat antiinflamasi non steroid oxicam, Lamotrigine, Nevirapine Pada pemberian 8 minggu pertama Resiko rendah : Oxcarbazepin Resiko lebih rendah : Antibiotik non sulfonamid (aminopenisilin, quinolon, sefalosporin, tetrasiklin) KORTIKOSTEROID dihubungkan dengan resiko relatif tinggi (case control)
7
Tidak terbukti sbg Resiko
Obat-obatan resiko NE Resiko Tinggi Resiko rendah Resiko meragukan Tidak terbukti sbg Resiko Allopurinol Sulfamethoxazole Sulfadiazine Sulfapyridine Sulfadoxine Sulfasalazine Carbamazepin Lamotrigine Phenobarbital Phenytoin Phenylbutazone Nevirapine Oxicam NSAIDs Asam asetat NSAID (cth: diklofenat) Aminopenisilin Sefalosporin Quinolon Siklin Makrolide Parasetamol (asetaminofen) Analgetik Pyrazolone Kortikosteroid NSAID lain (kecuali aspirin) Sertralin Aspirin Sulfonilurea Diuretik thiazide Furosemid Aldakton Calcium channel blockers Β-blockers ACE-inhibitor Antagonis reseptor AII Statin Hormon Vitamin
8
Bakteri Parasit Jamur Infeksi Virus Imunisasi
Streptokokkus beta A, Difteri, Brucellosis, Mycobakteri, tularemia, tifoid Bakteri Malaria, trichomoniasis Parasit Coccidioidomycosis, dermatofitosis, histoplasmosis Jamur Virus Imunisasi
9
Malignansi Karsinoma Limfoma Idiopatik 25-50%
10
Jalur apoptosis pada NET & interaksinya
PATOGENESIS Jalur apoptosis pada NET & interaksinya
11
Effector Mechanism of Cell Mediated Immunity
ThC/TcC Perforin Granzymes Fas ligand Target Cell Osmotic Swelling Caspase/apoptosis Target Cell Lysis /eradicating intracellular microbes
13
Riwayat penyakit GEJALA KLINIK Ekstra kutaneus Lesi Kulit
Membran mukosa Ekstra kutaneus
14
NE dimulai dlm 8 minggu (4-30 hari) setelah onset paparan obat
Gejala konstitusional pada hari I-III Bersamaan dg lesi mukokutaneus Progresif sakit menelan, rasa terbakar/perih pada mata membran mukosa Riwayat penyakit Penentuan masa paparan obat sangat esensial, tu pada 1-3 minggu munculnya erupsi kulit Penyembuhan lesi Mukosa & genital >> lama 2 bulan
15
Lesi Kulit Nikolsky sign Eritem difus dan meluas
Lesi dg 2 zona warna, yi inti vesikular, purpurik, nekrotik, dikelilingi makula eritem Lesi relatif datar (flat) Simetris pada wajah, tubuh bag.atas, ekstremitas proksimal Lesi Primer NE Konfluen Eritem difus dan meluas Erupsi awal. Makula merah eritematosa (Lesi target atipik yang datar) yang secara progresif menyatu dan memperlihatkan keterlibatan epidermal. B. Erupsi lanjut. Lepuhan dan keterlibatan epidermal menyebabkan erosi konfluaen yang besar. C. Nekrolisis epidermal yang penuh dengan ciri daeras erosi yang besar dengan seperti berair. Nikolsky sign
16
Nikolsky sign
17
Klasifikasi NE Berdasarkan luas lesi :
SSJ : luas < 10% BSA + lesi eritematous luas / purpura SSJ+NET : luas 10-30% BSA + purpura luas NET : luas >30% BSA + purpura NET tanpa makula : epidermolisis > 10% BSA Permukaan tangan (telapak dan jari-jari) dapat mewakili kurang lebih 1% BSA
19
Stevens Johnson Syndrome Toxic Epidermal Necrolysis(TEN)
1 Stevens Johnson Syndrome Toxic Epidermal Necrolysis(TEN) Maculo-papular rash Epidermal Detachment : 0% % > 30% Average Mortality : % % %
21
Toxic Epidermal Necrolysis
Skin detachment
22
1 22 22
23
Membran mukosa bukal okular genital
Erosi hemoragik, nyeri dg pseudomembran putih keabu-abuan, krusta Keterbatasan makan okular Hiperemia, erosi, kemosis, fotofobia, lakrimasi, ulserasi korneal, uveitis ant, konjungtivitis purulen Sinekia konjungtiva keterbatasan penglihatan genital Ulserasi genital, erosi Keterbatasan berkemih
24
Trakt. Gastrointerstinal
Ekstra kutaneus Trakt. Respiratorius Trakt. Gastrointerstinal Trakt. Urinarius ginjal 25% pasien dispnea, hipersekresi bronkial, hipoksemia, hemoptisis jarang nekrosis esofagus, usus halus, kolon malabsorpsi, melena, perforasi kolon proteinuria, mikroalbuminuria, hematuria, azotemi
25
TES LABORATORIUM Evaluasi laju respirasi & oksigenasi darah
Kadar gas arterial kadar serum bikarbonat <20mM jelek Elektrolit darah g3 keseimbangan elektrolit Darah rutin anemia, leukositosis, trombositopenia, neutropenia. Kimia darah hipoalbuminemia, hipoproteinemia, nitrogen urea ↗, GDS ↗ Fungsi hati kadar enzim hepatik ↗ Fungsi ginjal insufiensi renal, azotemia prerenal
26
TES LABORATORIUM Dapat dilakukan bronkoskopi, esofagoskopi, dan kolonoskopi. Tidak ada pem. Lab yg pasti dapat menegakkan Diagnosa Pasti SSJ Perlu BIOPSI KULIT
27
HISTOPATOLOGIS Infiltrat limfohistiositik, edema papilla dermis,nekrosis sirkumskripta pada epidermis Nekrosis eosinofil pada epidermis pada tahap puncak, dengan respon inflamasi pada dermis. Perhatikan perpecahan pada zona junction. Nekrotik epidermis yang komplit telah terkelupas dari dermis
28
DIAGNOSA BANDING
29
KOMPLIKASI Karena sekuele yg bahaya bagi pasien selamat
Fase akut kehilangan epitel infeksi bakteri dan fungi SEPSIS >> † Fase lambat : Gagal multisistem 30% kasus Komplikasi paru2 15% kasus Komplikasi oftalmikus 20-75% kasus Hipo/hiperpigmentasi Perubahan kuku pigmentasi nail bed, ridging, distrofi kuku, anonikia permanen 50% ksus Komplikasi vulva & vagina dispareunia Karena sekuele yg bahaya bagi pasien selamat FOLLOW UP setelah sembuh Stress post traumatik konsultasi psikiatrik
30
PROGNOSIS Pengelupasan epidermal 5-7 hari
Fase plateu re-epitelisasi progresif bbrp hari-minggu Masa ini komplikasi dapat terjadi SCORTEN prediksi prognostik
32
PENATALAKSANAAN Hanya pasien dg lesi kulit terbatas dan SCORTEN 0-1 boleh rawat inap biasa Lesi kulit LUAS dan SCORTEN < 1 SEHARUSNYA dikirim ke ICU / UNIT LUKA BAKAR
33
Penghentian segera agen penyebab
PENATALAKSANAAN Penghentian segera agen penyebab Penanganan seperti luka bakar (ICU/BURN CENTER) Pemeliharaan hemodinamik Meminimalkan kehilangan cairan dan elektrolit berlebihan Pemberian cairan & elektrolit yang agresif Pencegahan komplikasi Pencegahan infeksi sekunder Ruangan steril dan terisolasi Penanganan nyeri
34
Terapi simptomatik Penggantian cairan disesuaikan setiap hari sesuai kebutuhan Temperatur suhu lingkungan (28-30⁰C) Pemberian makanan melalui NGT m’p’cepat penyembuhan & resiko translokasi bakteri GIT ↙ Antibiotik profilaksis TIDAK DIINDIKASIKAN Pemeriksaan Mata oleh ahli oftalmologi
35
Terapi spesifik Kortikosteroid kontroversi Intravena Imunoglobulin
Siklosporin A Plasmafaresis / Hemodialisis Agen Anti Tumor Nekrosis factor
36
1 Steroid KS sistemik bermanfaat menghentikan progresifitas penyakit, awal perjalanan penyakit. Dosis 1 – 2 mg/kgBB/hari metilprednisolon secara oral tappering cepat dilakukan sesegera mungkin bila progresi penyakit telah berhenti Dosis dexametason 1,5 mg/kg BB/iv selama 3 hari sbg pulse terapi Prednisolon 1mg/kgBB/hari setiap pagi hari
37
Plasmaferesis Plasmaferesis Transfusi darah yg dihilangkan plasmanya lalu ditambahkan albumin, ll diinfuskan kembali Diberikan 1 s/d 8 x transfusi Tujuannya mnghilangkan bahan patogen dalam plasma racun, obat, bahan metabolik, Ab, & imun kompleks
38
IVIG Mengandung berbagai AB autoantibodi terhadap protein Fas
Bekerja dgn memblok rhs fasL sehingga keratinosit tidak mengalami apoptosis, krn IVIG mengandung anti fas IgG yg akan melekat pd reseptor fasL Dosisnya 1 gr/KG/hari selama 3 hari
39
Parameter untuk prognosis NET
Scorten Trombositopenia Leukopenia Keterlambatan untuk dirawat Pemberian Ab dan steroid ??
40
PENCEGAHAN Paling penting penentuan obat penyebab.
Berhati-hati pada paparan seluruh obat pada bbrp minggu onset. Pemberian daftar obat yang mencurigakan dan molekul biokimia yang sama pada pasien KARTU ALERGI Follow up oftalmologi Pengurangan paparan sinar matahari
41
Thank You…
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.