Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehNoviana Zara Zara Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
CORPUS ALEINUM AURICULA DAN SERUMEN PROP Dr. dr. Indra Zachreini,Sp.THT-KL(K) RSU Cut Meutia Aceh Utara/Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
2
ANATOMI TELINGA
3
CORPUS ALEINUM AURICULA Benda mati atau benda hidup Benda mati yang paling sering kapas pembersih telinga, anak peluru, kertas, manik-manik, batere dll Benda hidup yang paling sering serangga, semut, ulat Dapat dimasukkan sendiri oleh pasien atau masuk sendiri seperti serangga Sering terjadi pada anak-anak Pada orang dewasa sering paling sering kapas pembersih
4
Gejala Klinik benda hidup nyeri telinga tiba-tiba, seperti ada yang berjalan di telinga benda mati nyeri telinga, rasa penuh ditelinga, tinitus, kurang pendengaran bisa disertai telinga berair bila corpus aleinum telah merusak membran timpani atau karena tindakan pengeluaran corpus aleinum
5
Penatalaksanaan pastikan jenis benda asing bila benda hidup matikan dulu lebih baik menggunakan minyak dari pada air pastikan lokasi benda asing, dapat menggunakan : o corong telinga dengan lampu kepala o otoskopi o alat endoskopi o mikroskop operasi lakukan ekstraksi dengan/tanpa narkose
6
Alat yang diperlukan
7
Ekstraksi corpus aleinum auricula bila bentuknya bulat seperti anak peluru, manik2 dll jangan gunakan pinset atau forsep Hartmen bila bentuknya pipih seperti kertas, daun dll gunakan pinset atau forsep Hartman bila lokasinya sudah melewati istmus dan bentuk corpus aleinumnya bulat hati-hati agar tidak merusak membran timpani corpus aleinum batere harus segera dikeluarkan merusak jaringan
8
bila tidak berhasil dengan pengait serumen lakukan ekstraksi melalui insisi post aurikula dengan narkose anak-anak yang tidak koperatif dilakukan narkose bila corpus aleinum disertai infeksi seperti otitis eksterna terapi dulu infeksinya
9
SERUMEN PROP Defenisi: Campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut Serumen diproduksi dikelenjar sebasea dan kelenjar serumenosa pada bagian sepertiga luar kulit liang telinga Secara alamiah keluar sendiri akibat gerakan mengunyah /menelan dibantu produksi keringat Bila menyumbat Serumen prop (serumen obturan/ impacted cerumen)
10
Kekerapan USA: anak usia sekolah 10% Indonesia: urutan kedua di Asia Tenggara Indonesia (2007): 13% (WHO) 2,1% gangguan pendengaran serumen Etiologi o kelainan telinga kongenital atau didapat o ketidak mampuan tubuh memecah sel-sel serumen korneosit o berkurangnya enzim arylsulfatase – C membantu proses pelepasan kulit LT migrasi ke arah luar Etiologi o kelainan telinga kongenital atau didapat o ketidak mampuan tubuh memecah sel-sel serumen korneosit o berkurangnya enzim arylsulfatase – C membantu proses pelepasan kulit LT migrasi ke arah luar
11
Faktor Presdiposisi 1. Habitualis ☻ mengorek telinga, pemakaian ear plug 2. Riwayat infeksi dan kelainan telinga ☻ otitis eksterna, corpus alenum, dermatitis, eksostosis, osteoma 3. Jenis kelamin dan ras ☻ laki-laki dan ras arabian bulu lebih banyak ☻ ras Kaukasia dan Afrika-Amerika warna terang – coklat gelap serta lengket dan basah ☻ ras Asia dan Amerika Latin warna abu-abu atau coklat muda, mudah patah dan kering
12
Fungsi 1.Membersihkan Proses migrasi epitel dibantu pergerakan rahang 2.Lubrikasi Dari kandungan lipid yang tinggi dari produksi sebum oleh kelenjar sebasea mencegah kering dan gatal 3.Anti bakteri dan jamur haemophilus influenzae, staphylococcus aureus, escherchia colli dan fungistatik Asam lemak tersaturasi lisosim dan pH 6 4.Aktivasi imun lokal Ig.A dan Ig.G
13
GEJALA KLINIK Telinga rasa penuh (tuli konduktif) Keluhan memberat bila terkena air Kadang-kadang vertigo dan tinitus Nyeri dan gatal pada telinga DIAGNOSIS ANAMNESIS OTOSKOPI
14
Klasifikasi 1.Tipe Basah 2.Tipe Kering A. Tipe Lunak: sering pada anak2, bentuk lunak & melengket B. Tipe Kering: sering pada dewasa, bentuk bersisik dan sering menyumbat Gejala klinik tinitus, kurang pendengaran, kepala terasa berat
15
PATOLOGI 1.Hiperseruminosis → akibat kerusakan produksi kelenjar atau infeksi → lapisan keratin berlebihan menyerupai stratum korneum kulit kanalis profunda 2. Ceruminal Gland Adenoma → pertumbuhan apilosebasea dalam MAE → sering usia 40-60, pria › wanita → non ulserasi, epitel ditutupi nodul ddg lateral
16
3.Ceruminal Gland Adenocarcinoma sering usia lanjut gejala: otalgia, serumen bercampur darah, deafness Th/ eksisi + radiasi 4. Ceruminoma Histologi: sel asidofilik mengelilingi lumen dibatasi sel mioepitel, stroma intraglandula Th/ eksisi
17
PENATALAKSANAAN 1.Serumenolisis A. Solutio aqueos Sodium bicarbonate 10% BPC (sodium bicarbonat dan glycerin) Hidrogen peroksida 3% Asam asetat 2% Kombinasi aluminium asetat 0,5% dan benzotonium chlorida 0,03%
18
B. Solutio organic Carbamide peroxide (6,5%) dan glycerine Various organic liquids (propylene glycerol, almond oil, mineral oil, baby oil, olive oil) Arachis oil, turpentine dan dichlobenzene (Cerumol®) Triethanolamine, polypeptides dan oleate- condensate (Cerumenex®) Decusate, sebagai active ingredient
19
2. Metode spoeling (penyemprotan telinga) irigasi menggunakan air hangat (37 derjat C) atau larutan sodium bicarbonate irigasi sejajar dengan lantai kanalis lakukan anamnesis dulu, bila ada riwayat perforasi MT → kontra indikasi akhir2 ini sering dipakai alat kedokteran gigi
20
3. Metode suction (penghisapan) sering digunakan dan lebih aman dilakukan di fasilitas lengkap (RS, klinik dll) serumen prop (obturan) sebaiknya diberi serumenolitik 2-3 hari sebelum di suction kanul suction diusahan tidak mengenai kulit liang telinga
21
4. Ekstraksi serumen dengan pemintal kapas dilakukan pada serumen tipe basah dan sedikit serumen hanya bagian luar saja kapas harus melekat erat dengan pemintal sebaiknya kapas dibasahi dgn baby oil untuk mencegah iritasi
22
5. Metode ekstraksi dengan pengait serumen Alat yang diperlukan LAMPU KEPALA SERUMEN HOOK CORONG TELINGA OTOSKOPI FORCEP ALIGATOR HARTMEN
23
¤ sebaiknya tetesi dulu dengan serumenolitik ¤ gunakan serumen hook yang kecil ¤ mulai di bagian posterior atau superior kurang sensitif ¤ hindari trauma kulit liang telinga otitis externa ¤ gunakan forcep alligator Hartmen untuk mengangkat lempengan serumen atau serumen yang keras ¤ hati-hati mengenai membran timpani ¤ rasa nyeri > dibanding metode spoeling dan suction (penghisapan)
24
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.