Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAbi Pamungkas Oerip Santoso Telah diubah "5 tahun yang lalu
3
MANUSIA SELALU INGIN MEMPEROLEH KEBENARAN BAGAIMANA METODENYA?
4
MANUSIA Memperoleh Kebenaran Menggunakan Aqal Menggunakan Aqal Menggunakan Perasaan Menggunakan Perasaan 1.Suka tidak suka 2.Tertarik tidak tertarik 3.Senang tidak senang 1.Suka tidak suka 2.Tertarik tidak tertarik 3.Senang tidak senang Berujung pada … pokok’e Bersifat subyektif dan emosional 1.Memiliki argumen 2.Setiap argumen bisa dipertanyakan argumennya 1.Memiliki argumen 2.Setiap argumen bisa dipertanyakan argumennya Berujung pada pemikiran yang paling mendasar Bersifat obyektif dan rasional Dapat menghantarkan pada kebenaran Tidak dapat menghantarkan pada kebenaran
5
Apakah “benar” itu? Apakah “benar” itu? Benar adalah: PERNYATAAN = KENYATAAN Contoh-contoh: Apakah ini benar buku? Apakah ini benar spidol? Apakah bumi itu ada? Apakah surga itu ada? Apakah Tuhan itu ada? Apakah bidadari surga itu cantik? Apakah bidadari di surga itu berjumlah 10.000?
6
SYARAT BERFIKIR 1.ADA FAKTA YANG TERINDERA 2.ADA INDERA 3.ADA OTAK 4.ADA INFORMASI SEBELUMNYA (MA’LUMAT ASSABIQOH) 1.ADA FAKTA YANG TERINDERA 2.ADA INDERA 3.ADA OTAK 4.ADA INFORMASI SEBELUMNYA (MA’LUMAT ASSABIQOH)
7
1. ADA FAKTA YANG TERINDERA BUROQ BERFIKIRLAH TENTANG BUROQ BUROQ JAMAN NABI BUROQ JAMAN SEKARANG APAKAH ITU BUROQ?
8
2. ADA INDERA 1.PENGLIHATAN 2.PENDENGARAN 3.PENCIUMAN 4.PENGECAP 5.PERABA 1.PENGLIHATAN 2.PENDENGARAN 3.PENCIUMAN 4.PENGECAP 5.PERABA SYARAT MINIMAL BERFIKIR BISAKAH BERFIKIR?
9
3. ADA OTAK HARUS ADA OTAK TIDAK SAMA DENGAN AKAL
10
4. ADA INFORMASI SEBELUMNYA BISAKAH TARZAN BERFIKIR: SAYA INGIN MAKAN KEBAB? TIDAK BISA! PERLU MA’LUMAT SEBELUMNYA
11
Bagaimana aqal bisa mencapai kebenaran? Aqal (Al ‘Aqlu) = pemikiran (Al Fikru) = kesadaran (Al ‘Idrak), memiliki 4 syarat: 1.Fakta yang terindera 2.Indera-indera 3.Otak 4.Informasi sebelumnya (ma’lumat as-sabiqoh) Aqal (Al ‘Aqlu) = pemikiran (Al Fikru) = kesadaran (Al ‘Idrak), memiliki 4 syarat: 1.Fakta yang terindera 2.Indera-indera 3.Otak 4.Informasi sebelumnya (ma’lumat as-sabiqoh) Terkait Faham KEBENARAN LANGSUNG
12
Itu adalah kebenaran langsung! Itu adalah kebenaran langsung! Bagaimana jika manusia ingin membenarkan sesuatu yang tidak kelihatan? Ingin mengetahui sesuatu di balik tembok? Ingin tahu yang ada di dalam tanah? Ingin tahu yang ada di dalam samudra? Ingin tahu kandungan bumi? Ingin tahu yang ada di balik langit? Ingin tahu apakah surga itu ada? Ingin tahu apakah Tuhan itu ada?
13
KEBENARAN TIDAK LANGSUNG Bagaimana jika manusia ingin membenarkan sesuatu yang tidak kelihatan? Ingin mengetahui sesuatu di balik tembok? Ingin tahu yang ada di dalam tanah? Ingin tahu yang ada di dalam samudra? Ingin tahu kandungan bumi? Ingin tahu yang ada di balik langit? Ingin tahu apakah surga itu ada? Ingin tahu apakah Tuhan itu ada? Bagaimana jika manusia ingin membenarkan sesuatu yang tidak kelihatan? Ingin mengetahui sesuatu di balik tembok? Ingin tahu yang ada di dalam tanah? Ingin tahu yang ada di dalam samudra? Ingin tahu kandungan bumi? Ingin tahu yang ada di balik langit? Ingin tahu apakah surga itu ada? Ingin tahu apakah Tuhan itu ada?
14
MEMBENARKAN SESUATU YANG GHAIB SESUATU YANG GHAIB ADALAH: 1.Sesuatu yang tersembunyi 2.Sesuatu yang terhalang 3.Sesuatu yang sudah lampau 4.Sesuatu yang akan datang SESUATU YANG GHAIB ADALAH: 1.Sesuatu yang tersembunyi 2.Sesuatu yang terhalang 3.Sesuatu yang sudah lampau 4.Sesuatu yang akan datang
15
GHAIB BENAR ? DALIL
16
SYARAT DALIL/BUKTI Harus terindera secara langsung PENILAIAN DALIL : 1.Hanya 1 alternatif membenarkan: pasti benar (wajib aqli) 2.Lebih dari 1 alternatif membenarkan: mungkin benar mungkin salah (jaiz aqli) 3.Tidak ada alternatif membenarkan: pasti salah (mustahil aqli) Harus terindera secara langsung PENILAIAN DALIL : 1.Hanya 1 alternatif membenarkan: pasti benar (wajib aqli) 2.Lebih dari 1 alternatif membenarkan: mungkin benar mungkin salah (jaiz aqli) 3.Tidak ada alternatif membenarkan: pasti salah (mustahil aqli)
17
CONTOH-CONTOH: MEMIKIRKAN SESUATU YANG LAMPAU: APAKAH TADI MALAM ADA MOBIL YANG LEWAT DI DEPAN RUMAH KITA?, MAKA: JIKA ADA ORANG YANG MENGATAKAN BAHWA TADI MALAM ADA MOBIL YANG LEWAT, MAKA NILAINYA: 1.PASTI BENAR? (WAJIB AQLI) 2.MUNGKIN BENAR? (JAIZ AQLI) 3.PASTI SALAH? (MUSTAHIL AQLI) BAGAIMANA NILAINYA? JAWABNYA: SEMUANYA TIDAK BERFIKIR! MENGAPA? KARENA TIDAK MENGGUNAKAN DALIL! BAGAIMANA JIKA ADA DALILNYA? MEMIKIRKAN SESUATU YANG LAMPAU: APAKAH TADI MALAM ADA MOBIL YANG LEWAT DI DEPAN RUMAH KITA?, MAKA: JIKA ADA ORANG YANG MENGATAKAN BAHWA TADI MALAM ADA MOBIL YANG LEWAT, MAKA NILAINYA: 1.PASTI BENAR? (WAJIB AQLI) 2.MUNGKIN BENAR? (JAIZ AQLI) 3.PASTI SALAH? (MUSTAHIL AQLI) BAGAIMANA NILAINYA? JAWABNYA: SEMUANYA TIDAK BERFIKIR! MENGAPA? KARENA TIDAK MENGGUNAKAN DALIL! BAGAIMANA JIKA ADA DALILNYA?
18
DALILNYA ADALAH: MOBIL GEROBAG BAN SANDAL STEMPEL DIGAMBARI
19
DENGAN MENGGUNAKAN DALIL YANG SAMA: BUATLAH PERNYATAAN YANG NILAINYA PASTI BENAR! PASTI ADA YANG MEMBEKASINYA!
20
NILAI KEBENARAN: 0% = Kidzib +/- 25% = Wahm +/- 50% = Syak +/- 75% = Dzon +/- 95% = Ghalabatu Dzon 100% = Yaqin
21
Catatan: Catatan: Metode berfikir tidak langsung ini kemudian dikembangkan oleh manusia menjadi metode ilmiah. Pengembangannya dibantu dengan ilmu statistika. Dalil yang digunakan adalah banyaknya sampel dari populasi atau banyaknya pengulangan dari pengujian. Tingkat kebenaran yang dicari dengan metode ilmiah sesungguhnya hanya sebatas “kidzib” sampai “ghalabatu dzan” (dengan simbol H o dan H 1 ). Kebenaran dengan metode ini sekarang dianggap sebagai satu- satunya kebenaran yang absah yang dapat diterima oleh “seluruh manusia”. Metode ilmiah bahkan mengabaikan kebenaran “yakin” yang dapat dicapai oleh aqal manusia (hanya karena tidak harus menggunakan prosedur metode ilmiah yang ada). Metode berfikir tidak langsung ini kemudian dikembangkan oleh manusia menjadi metode ilmiah. Pengembangannya dibantu dengan ilmu statistika. Dalil yang digunakan adalah banyaknya sampel dari populasi atau banyaknya pengulangan dari pengujian. Tingkat kebenaran yang dicari dengan metode ilmiah sesungguhnya hanya sebatas “kidzib” sampai “ghalabatu dzan” (dengan simbol H o dan H 1 ). Kebenaran dengan metode ini sekarang dianggap sebagai satu- satunya kebenaran yang absah yang dapat diterima oleh “seluruh manusia”. Metode ilmiah bahkan mengabaikan kebenaran “yakin” yang dapat dicapai oleh aqal manusia (hanya karena tidak harus menggunakan prosedur metode ilmiah yang ada).
22
DEMIKIANLAH TEORI BERFIKIR DEMIKIANLAH TEORI BERFIKIR BAGAIMANA APLIKASI TEORI BERFIKIR? UNTUK MEMECAHKAN PROBLEM AQIDAH?
23
DARIMANA ASAL-MUASAL MANUSIA, ALAM DAN KEHIDUPAN INI? BERFIKIR MENGGUNAKAN AQAL ? ?
25
DARIMANA ASAL-MUASAL KEHIDUPAN INI? BERFIKIR MENGGUNAKAN AQAL MANUSIA ALAM SEMESTA KEHIDUPAN ? ? ? ? ? ?
26
MANUSIA ALAM SEMESTA KEHIDUPAN PASTI BERSIFAT: TERBATAS TERATUR TERPAKSA LEMAH SERBA KURANG BERGANTUNG PASTI BERSIFAT: TERBATAS TERATUR TERPAKSA LEMAH SERBA KURANG BERGANTUNG KUMPULAN BENDA ANGKASA YANG PASTI BERSIFAT: TERBATAS TERATUR TERPAKSA LEMAH BERGANTUNG KUMPULAN BENDA ANGKASA YANG PASTI BERSIFAT: TERBATAS TERATUR TERPAKSA LEMAH BERGANTUNG INDIVIDUAL DAN PASTI BERSIFAT: TERBATAS TERATUR TERPAKSA LEMAH SERBA KURANG BERGANTUNG INDIVIDUAL DAN PASTI BERSIFAT: TERBATAS TERATUR TERPAKSA LEMAH SERBA KURANG BERGANTUNG MUSTAHIL BERSIFAT AZALI
27
PASTI ADA PENCIPTANYA SIFAT PENCIPTA ADA YANG MENCIPTAKAN MENCIPTAKAN DIRI SENDIRI BERSIFAT AZALI BATHIL BENAR WAJIBUL WUJUD
28
Sudah Faham? Silakan jawab pertanyaan berikut ini: 1.Jika Tuhan Maha Kuasa, mampukah Tuhan menciptakan batu yang sangat besar sekali, sehingga Tuhan tidak mampu mengangkatnya? 2.Jika Tuhan Maha Kuasa, mampukah Tuhan memasukkan seluruh alam semesta ini ke dalam telur ayam? 3.Jika Tuhan Maha Kuasa, mampukah Tuhan menciptakan Tuhan? (Tuhan anak, misalnya). Silakan jawab pertanyaan berikut ini: 1.Jika Tuhan Maha Kuasa, mampukah Tuhan menciptakan batu yang sangat besar sekali, sehingga Tuhan tidak mampu mengangkatnya? 2.Jika Tuhan Maha Kuasa, mampukah Tuhan memasukkan seluruh alam semesta ini ke dalam telur ayam? 3.Jika Tuhan Maha Kuasa, mampukah Tuhan menciptakan Tuhan? (Tuhan anak, misalnya).
29
Kesimpulan: Pertanyaan aqidah I: Dari mana asal manusia, alam semesta dan kehidupan? Dengan menggunakan aqal, manusia mampu menjawab dengan benar. Jawabnya adalah: Pasti ada Penciptanya. Pencipta bersifat azali, wajibul wujud. Jika aqal dapat memastikan adanya Pencipta, apakah itu sudah cukup? Pertanyaan aqidah I: Dari mana asal manusia, alam semesta dan kehidupan? Dengan menggunakan aqal, manusia mampu menjawab dengan benar. Jawabnya adalah: Pasti ada Penciptanya. Pencipta bersifat azali, wajibul wujud. Jika aqal dapat memastikan adanya Pencipta, apakah itu sudah cukup?
30
Masalah berikutnya: Jika manusia yang ada di bumi ini mau menggunakan aqalnya, pasti mereka akan mengakui adanya Pencipta (Tuhan). Jika seluruh manusia di bumi sudah percaya adanya Tuhan, apakah masalah di dunia ini akan selesai? Kenyataannya, hampir 90% penduduk di bumi ini percaya adanya Tuhan. Hampir semua negara yang berdiri di muka bumi ini selalu didasari oleh kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi, mengapa bumi ini tidak semakin aman, semakin makmur dan semakin damai? Justru yang terjadi adalah sebaliknya! Jika manusia yang ada di bumi ini mau menggunakan aqalnya, pasti mereka akan mengakui adanya Pencipta (Tuhan). Jika seluruh manusia di bumi sudah percaya adanya Tuhan, apakah masalah di dunia ini akan selesai? Kenyataannya, hampir 90% penduduk di bumi ini percaya adanya Tuhan. Hampir semua negara yang berdiri di muka bumi ini selalu didasari oleh kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi, mengapa bumi ini tidak semakin aman, semakin makmur dan semakin damai? Justru yang terjadi adalah sebaliknya!
31
Oleh karena itu: Bagi manusia, percaya kepada adanya Tuhan saja tidak cukup! Termasuk bagi landasan negara! Manusia harus terus berfikir, berfikir dan berfikir, menggunakan aqalnya. Hingga sampai kepada pertanyaan aqidah 2, yaitu: Apa tujuan hidup manusia di dunia ini? Jawaban pertanyaan inilah yang nantinya akan mampu merubah dunia… Bagi manusia, percaya kepada adanya Tuhan saja tidak cukup! Termasuk bagi landasan negara! Manusia harus terus berfikir, berfikir dan berfikir, menggunakan aqalnya. Hingga sampai kepada pertanyaan aqidah 2, yaitu: Apa tujuan hidup manusia di dunia ini? Jawaban pertanyaan inilah yang nantinya akan mampu merubah dunia…
34
APA TUJUAN HIDUP MANUSIA? BERFIKIR APA JAWABAN YANG PASTI BENAR? ? ?
35
TIDAK ADA JAWABAN YANG BENAR 1.Untuk mencari makan? 2.Untuk mencari kekayaan? 3.Untuk bersenang-senang? 4.Untuk kawin? 5.Untuk menjadi orang terkenal di dunia? 6.Untuk menguasai dunia? 7.Untuk memakmurkan dunia? 8.Untuk beribadah kepada Tuhan? 9.Untuk menjadi wakil Tuhan di dunia? 10.Untuk mencari Ridlo Tuhan? 1.Untuk mencari makan? 2.Untuk mencari kekayaan? 3.Untuk bersenang-senang? 4.Untuk kawin? 5.Untuk menjadi orang terkenal di dunia? 6.Untuk menguasai dunia? 7.Untuk memakmurkan dunia? 8.Untuk beribadah kepada Tuhan? 9.Untuk menjadi wakil Tuhan di dunia? 10.Untuk mencari Ridlo Tuhan? APA JAWABAN YANG PASTI BENAR? TIDAK ADA JAWABAN YANG SALAH SEMUA JAWABAN MANUSIA RELATIF
36
HARUS DIKEMBALIKAN PADA JAWABAN YANG PASTI BENAR HARUS DIKEMBALIKAN PADA JAWABAN YANG PASTI BENAR PENCIPTA PASTI ADA PERTANYAAN HARUS BERUBAH: APA TUJUAN PENCIPTA MENCIPTAKAN MANUSIA? APA TUJUAN PENCIPTA MENCIPTAKAN MANUSIA? APA JAWABAN YANG PASTI BENAR? JAWABAN AQIDAH 1
37
APA TUJUAN PENCIPTA MENCIPTAKAN MANUSIA ? APA TUJUAN PENCIPTA MENCIPTAKAN MANUSIA ? APA JAWABAN YANG PASTI BENAR? ADA 3 KEMUNGKINAN: 1.MANUSIA MENCARI INFORMASI KEPADA PENCIPTA 2.PENCIPTA MEMBERI INFORMASI KEPADA MANUSIA 3.PENCIPTA TIDAK MEMBERI INFORMASI ADA 3 KEMUNGKINAN: 1.MANUSIA MENCARI INFORMASI KEPADA PENCIPTA 2.PENCIPTA MEMBERI INFORMASI KEPADA MANUSIA 3.PENCIPTA TIDAK MEMBERI INFORMASI MANUSIA MEMBUTUHKAN INFORMASI DARI PENCIPTA MANUSIA MEMBUTUHKAN INFORMASI DARI PENCIPTA ? ?
38
PENCIPTA MEMBERI INFORMASI KEPADA MANUSIA PENCIPTA MEMBERI INFORMASI KEPADA MANUSIA MANUSIA BEBAS MENGATUR KEHIDUPANNYA MANUSIA BEBAS MENGATUR KEHIDUPANNYA MANUSIA HARUS MEMBUKTIKAN APAKAH INFORMASI TERSEBUT BENAR-BENAR DARI PENCIPTA MANUSIA HARUS MEMBUKTIKAN APAKAH INFORMASI TERSEBUT BENAR-BENAR DARI PENCIPTA JIKA TIDAK ADA INFORMASI? JIKA TIDAK ADA INFORMASI? JIKA ADA INFORMASI? JIKA ADA INFORMASI? KEMUNGKINAN YANG BENAR MENURUT AQAL ADALAH: KEMUNGKINAN YANG BENAR MENURUT AQAL ADALAH:
39
BUKTI BAHWA AL QUR’AN BENAR-BENAR DARI PENCIPTA BUKTI BAHWA AL QUR’AN BENAR-BENAR DARI PENCIPTA FAKTA AL QUR’AN KARANGAN BANGSA ARAB KARANGAN BANGSA ARAB DARI ALLAH SWT DARI ALLAH SWT KARANGAN MUHAMMAD KARANGAN MUHAMMAD APA YANG PASTI DARI AL QUR’AN? AL QUR’AN PASTI KITAB BERBAHASA ARAB AL QUR’AN PASTI KITAB BERBAHASA ARAB ? ? ? ? ? ?
40
KARANGAN BANGSA ARAB KARANGAN BANGSA ARAB Tantangan Al Qur’an Tantangan Al Qur’an QS. Hud: 13 QS. Yunus: 38 Bangsa Arab Tidak Mampu Bangsa Arab Tidak Mampu BATHIL
43
KARANGAN MUHAMMAD KARANGAN MUHAMMAD Salah Seorang Bangsa Arab Salah Seorang Bangsa Arab Menyampaikan Hadits Mutawatir Menyampaikan Hadits Mutawatir Bukan Dari Jabr (QS. An Nahl:103) Bukan Dari Jabr (QS. An Nahl:103) Ummi BATHIL
44
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّمَا يُعَلِّمُهُ بَشَرٌ لِّسَانُ الَّذِي يُلْحِدُونَ إِلَيْهِ أَعْجَمِيٌّ وَهَـذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُّبِينٌ ﴿١٠٣﴾ “Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa `Ajam, sedang Al Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang terang.” (QS. An- Nahl: 103)
45
DARI ALLAH SWT DARI ALLAH SWT Firman Allah Kalamullah Mukjizat BENAR
46
APA TUJUAN PENCIPTA MENCIPTAKAN MANUSIA? KITA HARUS MEMBUKA AL-QUR’AN APA INFORMASI DARI AL-QUR’AN? JANGAN KEMANA-MANA... TETAPLAH BERSAMA KAMI... BERSAMBUNG... “TUJUAN HIDUP MANUSIA” JANGAN KEMANA-MANA... TETAPLAH BERSAMA KAMI... BERSAMBUNG... “TUJUAN HIDUP MANUSIA”
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.