Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SITI LATIFAH BURHAN RAHMI AWALIAH NURUL HASYIFAH ANDI IRNA NURUL FUADY IMRAN SITI LATIFAH BURHAN RAHMI AWALIAH NURUL HASYIFAH ANDI IRNA NURUL FUADY IMRAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SITI LATIFAH BURHAN RAHMI AWALIAH NURUL HASYIFAH ANDI IRNA NURUL FUADY IMRAN SITI LATIFAH BURHAN RAHMI AWALIAH NURUL HASYIFAH ANDI IRNA NURUL FUADY IMRAN."— Transcript presentasi:

1 SITI LATIFAH BURHAN RAHMI AWALIAH NURUL HASYIFAH ANDI IRNA NURUL FUADY IMRAN SITI LATIFAH BURHAN RAHMI AWALIAH NURUL HASYIFAH ANDI IRNA NURUL FUADY IMRAN ALIFIA RIZKY WARDA TUTI ALAWIAH IDA ROSYIDAH FAUZIAH ANDI AULIA NATASYAH ALVIN ALWI ALIFIA RIZKY WARDA TUTI ALAWIAH IDA ROSYIDAH FAUZIAH ANDI AULIA NATASYAH ALVIN ALWI

2 Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Berikut merupakan gambar struktur hirarki dari sebuah sistem informasi rumah sakit yang terdiri dari input,proses,output serta balikan control. Definisi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

3 Jenis-Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Secara global sistem informasi rumah sakit terbagi atas : Sistem Informasi Administrasi Sistem Informasi Klinik Sistem Informasi Manajemen

4 Desain SIRS Rancang Bangun Rumah Sakit sangat bergantung kepada jenis dari rumah sakit tersebut. Rumah sakit di Indonesia, berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi 2, sebagai berikut: Rumah Sakit Pemerintah yang sifatnya non profit, yang dikelola oleh: 1. Departemen Kesehatan, 2. Departemen Dalam Negeri, 3. TNI, 4. BUMN. Rumah Sakit Pemerintah yang sifatnya non profit, yang dikelola oleh: 1. Departemen Kesehatan, 2. Departemen Dalam Negeri, 3. TNI, 4. BUMN. Rumah Sakit Swasta, yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah yayasan, baik yang sifatnya tidak mencari keuntungan (non profit) maupun yang memang mencari keuntungan (profit)

5 Berdasarkan sifat layanannya rumah sakit dibagi 2, sebagai berikut: Rumah Sakit Umum Untuk Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Umum digolongkan menjadi 4 tingkatan, yaitu: Rumah Sakit Umum tipe A, Rumah Sakit Umum tipe B, Rumah Sakit Umum tipe C, Rumah Sakit Umum tipe D. Untuk Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Umum digolongkan menjadi 3 tingkatan, yaitu: Rumah Sakit Umum Pratama, Rumah Sakit Umum Madya, dan Rumah Sakit Umum Utama. Rumah Sakit Umum Untuk Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Umum digolongkan menjadi 4 tingkatan, yaitu: Rumah Sakit Umum tipe A, Rumah Sakit Umum tipe B, Rumah Sakit Umum tipe C, Rumah Sakit Umum tipe D. Untuk Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Umum digolongkan menjadi 3 tingkatan, yaitu: Rumah Sakit Umum Pratama, Rumah Sakit Umum Madya, dan Rumah Sakit Umum Utama. Rumah Sakit Khusus Rumah sakit khusus ini banyak sekali ragamnya, rumah sakit ini melakukan penanganan untuk satu atau beberapa penyakit tertentu dan layanan medis subspesialistik tertentu. Yang masuk dalam kelompok ini diantaranya: Rumah Sakit Karantina, Rumah Sakit Bersalin, dsb. Rumah Sakit Khusus Rumah sakit khusus ini banyak sekali ragamnya, rumah sakit ini melakukan penanganan untuk satu atau beberapa penyakit tertentu dan layanan medis subspesialistik tertentu. Yang masuk dalam kelompok ini diantaranya: Rumah Sakit Karantina, Rumah Sakit Bersalin, dsb.

6 Fungsi SIRS Berikut ini beberapa fungsi dari SIRS di bagian-bagian sub system yang ada dalam system (rumah sakit), yaitu : 1. Subsistem Layanan Kesehatan 2. Subsistem Rekam Medis, 3. Subsistem Personalia 4. Subsistem Keuangan, 5. Subsistem Sarana/Prasarana, 6. Subsistem Manajemen Rumah Sakit, 1. Subsistem Layanan Kesehatan 2. Subsistem Rekam Medis, 3. Subsistem Personalia 4. Subsistem Keuangan, 5. Subsistem Sarana/Prasarana, 6. Subsistem Manajemen Rumah Sakit,

7 Ke 6 subsistem tersebut diatas kemudian harus dijabarkan lagi ke dalam modul-modul yang sifatnya lebih spesifik. Subsistem Layanan Kesehatan dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi : 1. Registrasi Pasien 2. Rawat Jalan/Poliklinik 3. Rawat Inap 4. Penunjang Medis/Laboratorium 5. Penagihan dan Pembayaran 6. Apotik/Farmasi

8 Manfaat SIRS Sistem informasi rumah sakit memiliki beberapa manfaat yang didapat apabila sebuah rumah sakit menerapkanya dengan baik.Dibawah ini merupakan contoh manfaat yang didapat apabila menggunakan sistem informasi rumah sakit. 1. Pengendalian mutu pelayanan medis, 2. Pengendalian mutu dan penilaian produktivitas, 3. Analisa pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan, 4. Perencanaan dan evaluasi program, 5. Menyederhanakan pelayanan, 6. Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga memberikan suatu nilai tambah bagi manajemen, 7. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit memiliki beberapa manfaat yang didapat apabila sebuah rumah sakit menerapkanya dengan baik.Dibawah ini merupakan contoh manfaat yang didapat apabila menggunakan sistem informasi rumah sakit. 1. Pengendalian mutu pelayanan medis, 2. Pengendalian mutu dan penilaian produktivitas, 3. Analisa pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan, 4. Perencanaan dan evaluasi program, 5. Menyederhanakan pelayanan, 6. Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga memberikan suatu nilai tambah bagi manajemen, 7. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit.

9 Konsep Dasar Pengembangan SIRS Berikut konsep-konsep dasar pengembangan SIRS, yaitu : 1. System informasi tidak indentik dengan system komputerisasi 2. Sistem informasi adlah system yang dinamis 3. System informasi mengikuti siklus hidup system 4. Daya guna system informasi ditentukan oleh tingkat integritas system informasi itu 5. Keberhasilan program ditentukan oleh strategi yang dipilih atau tahapan-tahapan dalam pengembangan SIRS, 6. Pengembangan dengan pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh (holistic).

10 Kriteria dan Kebijakan Pengembangan SIRS Adapun kriteria dan kebijakan yang umumnya dipergunakan dalam penyusunan spesifikasi SIRS adalah sebagai berikut: 1. SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional dalam memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. 2. SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu. 3. SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan. 4. SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna dan hasil-guna terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah ada maupun yang sedang dikembangkan. 5. SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan dimasa datang. Adapun kriteria dan kebijakan yang umumnya dipergunakan dalam penyusunan spesifikasi SIRS adalah sebagai berikut: 1. SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional dalam memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. 2. SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu. 3. SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan. 4. SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna dan hasil-guna terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah ada maupun yang sedang dikembangkan. 5. SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan dimasa datang.

11 Sasaran Pengembangan SIRS Sasaran pengembangan sebagai penjabaran Pengembangan SIRS, sebagai berikut : 1. Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik yang bersifat pemeriksaan tau pengawasan (auditable) maupun dalam hal pertanggungjawaban penggunaan dana (accountable) oleh unit-unit yang ada di lingkungan Rumah sakit. 2. Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi cukup lengkap dan terpadu. 3. Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis. 4. Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan pemborosan. 5. Terjaminnya konsistensi data. Sasaran pengembangan sebagai penjabaran Pengembangan SIRS, sebagai berikut : 1. Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik yang bersifat pemeriksaan tau pengawasan (auditable) maupun dalam hal pertanggungjawaban penggunaan dana (accountable) oleh unit-unit yang ada di lingkungan Rumah sakit. 2. Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi cukup lengkap dan terpadu. 3. Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis. 4. Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan pemborosan. 5. Terjaminnya konsistensi data.

12 Pengintegrasian SIRS Pengintegrasian SRS merupakan suatu hal yang penting dalam SIRS yang baik.Secara manual integrasi dapat juga dicapai,misalnya dari data satu bagian dibawa ke bagian yang lain dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari system lain.Berbagai system di RS dapat saling berhubungan dengan system yang lain melalui berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhannya.Aliran informasi di antara system sangat bermanfaat bila data dari suatu yang tersimpan dalam suatu system diperlukan juga oleh system yang lainnya, atau output suatu system menjadi input bagi system lainnya. Keuntungan utama dari integrasi system SIRS adalah membaiknya arus informasi di dalam RS mengingat bahwa RS memilki berbagai unit yang operasionalnya saling tergantung.


Download ppt "SITI LATIFAH BURHAN RAHMI AWALIAH NURUL HASYIFAH ANDI IRNA NURUL FUADY IMRAN SITI LATIFAH BURHAN RAHMI AWALIAH NURUL HASYIFAH ANDI IRNA NURUL FUADY IMRAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google