Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDEKATAN HUMANISTIS dalam MEMANDANG EFEKTIVITAS KAP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDEKATAN HUMANISTIS dalam MEMANDANG EFEKTIVITAS KAP"— Transcript presentasi:

1 PENDEKATAN HUMANISTIS dalam MEMANDANG EFEKTIVITAS KAP
Yun Fitrahyati Laturrakhmi Diyah Ayu Amalia Avina fitrah KAP 2017

2 Hubungan yang semakin baik
Pengantar Ingatkah, komunikasi efektif ...? Menurut Tubbs dan Moss (dalam Rakhmat, 2012), komunikasi efektif menimbulkan 5 hal : Pengertian Kesenangan Pengaruh pada sikap Hubungan yang semakin baik Tindakan fitrah KAP 2017

3 Menumbuhkan Pengertian
Komunikasi dipandang efektif jika muncul saling pengertian antara anggota yang terlibat dalam suatu aktivitas komunikasi Penerimaan secara cermat atas isi pesan maupun stimuli yang dimaksud komunikator Menumbuhkan Pengertian Komunikasi yang memunculkan kesenangan mampu menjadikan hubungan semakin hangat, akrab, menyenangkan 2. Menumbuhkan Kesenangan fitrah KAP 2017

4 Komunikasi digunakan sebagai upaya memenuhi kebutuhan tsb
Manusia  humanistik: mempunyai berbagai kebutuhan, termasuk kebutuhan afeksi Komunikasi digunakan sebagai upaya memenuhi kebutuhan tsb Komunikasi seringkali ditempatkan sbg alat utama untuk membangun dan mengembangkan suatu hubungan serta mengklarifikasi kesalahpahaman, melalui reduksi ketidakpastian (Baldwin, Perry, Moffitt, 2004) Komunikasi fatis – sangat terkait erat dengan afeksi 3. Memunculkan hubungan sosial yang baik fitrah KAP 2017

5 Komunikasi efektif  mempengaruhi sikap orang lain
Sikap (attitude) vs perilaku (behavior) 4. Mempengaruhi Sikap Efektivitas komunikasi dapat terlihat dari terdorongnya individu melakukan suatu tindakan (perilaku) 5. Mendorong Tindakan (perilaku) Sikap : cara pandang .. Pendapat utama fitrah KAP 2017

6 Bagaimana dengan efektivitas KAP?
Apakah terdapat kriteria dalam menentukan efektif tidaknya KAP yang kita lakukan?

7 Efektivitas KAP Pada dasarnya, untuk melihat karakteristik KAP yang efektif, terdapat kualitas-kualitas yang harus dipenuhi Terdapat 2 perspektif dalam melihat kualitas tsb (DeVito, 2011) : terciptanya hubungan manusia yang superior; interaksi yang bermakna, jujur, memuaskan Perspektif Humanistik  berbicara tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam proses (praktik) KAP Perspektif Pragmatik 

8 Pendekatan Humanistik
Dalam ranah psikologi  ...”not just the study of ‘human being’, it is a commitment to human becoming” Manusia unik, mempunyai beragam kebutuhan yg harus dipenuhi – kebutuhan mengembangkan diri fitrah KAP 2017

9 PERSPEKTIF HUMANISTIK terkait KUALITAS KAP
Meyakini bahwa terdapat 5 kualitas umum untuk melihat efektif tidaknya KAP yang kita lakukan: Openness Emphaty Supportiveness Positiveness Equality Kelima kualitas harus dipenuhi oleh kedua belah pihak dalam aktivitas KAP fitrah KAP 2017

10 a. Openness (Keterbukaan)
Kualitas yang mempersyaratkan adanya keterbukaan yang harus dilakukan individu dalam melakukan komunikasi Mencakup 3 hal: Terbuka pada pasangan interaksi Bereaksi secara jujur terhadap stimuli yang datang Kepemilikan terhadap segala sesuatu yang kita rasakan dan pikirkan fitrah KAP 2017

11 Terbuka pada pasangan interaksi
Kesediaan membuka diri sesuai dengan konteks dan kebutuhan Montgomery  keterbukaan tsb bersifat resiprok (keterbukaan individu dapat memicu keterbukaan diri pasangan) Bereaksi secara jujur terhadap stimuli yang datang Secara jujur membagi apa yang kita rasakan– terbuka tidaknya diri kita dari awal fitrah KAP 2017

12 Kepemilikan terhadap segala sesuatu yang kita rasakan dan pikirkan
Mengakui bahwa segala pikiran dan perasaan yang kita tunjukkan dan lontarkan memang milik kita dan kita bertanggung jawab terhadapnya Tidak mengkambinghitamkan atau mengatasnamakan orang lain Secara teknis dapat dilakukan dengan menggunakan “to me-ness statement” (pernyataan yg secara jelas menyatakan bahwa perasaan kita merupakan hasil dari interaksi antara realitas di luar kita dengan prasangka maupun anggapan kita) fitrah KAP 2017

13 b. Emphaty (Empati) Bahasa Jerman ‘Einfulhung’ (feeling with)
Backrack (dalam DeVito, 2011) : kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada saat tertentu dari sudut pandang (kacamata) orang lain tsb Orang yang empatik Mampu memahami motivasi, perasaan dan sikap orang lain Menyesuaikan perilaku komunikasinya (mengatakan vs tidak; berdiam diri vs mengungkapkan diri, dll)

14 Empathy is not supporting or agreeing with others
Grasping facts, feelings, and significance of another person’s story. Being able to communicate your accurate perceptions to the other person. Empathy is a cognitive, emotional, and even physical process Empathy is not supporting or agreeing with others Empathy is not pretending to understand when you don’t Empathy is not taking on your friends/ client’s problems Empathy is not sympathy Empathy is not a one-time behavior fitrah KAP 2015

15 Menghindari mengevaluasi perilaku orang lain
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kualitas empati dalam KAP: Menghindari mengevaluasi perilaku orang lain Belajar sebanyak mungkin tentang keinginan, kemampuan, pengalaman dan ketakutan orang lain Mencoba merasakan apa yang dirasakan orang lain dari sudut pandang orang tsb fitrah KAP 2017

16 C. Supportiveness (Sikap Mendukung)
Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat terjadi pada situasi yang tidak mendukung Kualitas suportif dalam KAP dapat dicapai ketika kita : Bersikap deskriptif (bukan evaluatif) Menggunakan pernyataan yang bersifat sementara (provisionalism) dibanding yang sudah pasti fitrah KAP 2017

17 Bersikap deskriptif Ketika kita menempatkan KAP sebagai upaya menceritakan atau menggambarkan sebuah kejadian, maka tidak ada perasaan teracam, tertantang hingga tidak perlu bersikap defensif Sebaliknya, KAP yang evaluatif cenderung berkorelasi dengan sikap defensif walaupun tidak semuanya fitrah KAP 2017

18 Provisionalisme Bersikap tentatif dan berpikiran terbuka
Menggunakan pernyataan yang sifatnya sementara, terbuka dan memiliki kemauan untuk mendengar pandangan yang berbeda dan mengubah pernyataan kita

19 d. POSITIVENESS (Sikap Positif)
Sikap yang positif membawa pada reward yang sifatnya positif sehingga dapat menciptakan interaksi yang positif pula Positiveness hadir dalam 2 bentuk: Perasaan positif terhadap diri sendiri; serta perasaan positif terhadap situasi komunikasi  interaksi yang efektif Melakukan dorongan (stroking) yang positif umumnya dalam bentuk pujian, penghargaan, perilaku yang mendukung self-image fitrah KAP 2017

20 e. Equality (Kesetaraan)
KAP akan lebih efektif dalam suasana yang setara Terdapat pengakuan bahwa kedua belah pihak sama-sama bernilai, berharga, mempunyai sesuatu yang penting untuk dikontribusikan fitrah KAP 2017

21 Equality dapat dicapai dengan cara :
Menghindari kata ‘harus’ dan ‘semestinya’ Tidak memotong perkataan orang lain sebab memotong pembicaraan menunjukkan bahwa apa yang akan kita ungkapkan jauh lebih penting dibanding pendapat orang lain Menunjukkan kontribusi seseorang dalam pembicaraan (verbal) fitrah KAP 2017

22 DISKUSI Coba renungkan dan analisis bagaimana kualitas KAP yang Anda lakukan selama ini dengan partner (pasangan) Anda di kelas KAP ini. Dasarkan analisis Anda pada pendekatan humanistis sebagaimana telah kita diskusikan sebelumnya. Paparkan kendala yang Anda temui. fitrah KAP 2017

23 PENDEKATAN PRAGMATIK dalam MEMANDANG EFEKTIVITAS KAP

24 Berbicara tentang efektivitas KAP dari sudut pandang apa yang harus dilakukan dalam praktik KAP di lapangan Melalui pemahaman atas kondisi2 prasayarat bagi terjadinya KAP yang efektif, diharapkan semakin dapat meningkatkan kemampuan individu dalam berkomunikasi secara efektif, khususnya dalam level interpersonal fitrah KAP 2017

25 PERSPEKTIF PRAGMATIK terkait KUALITAS KAP
Meyakini bahwa terdapat 5 kualitas umum yang harus ada dalam KAP sehingga KAP tersebut dikatakan efektif, meliputi: Confidence Immediacy Interaction management Expressiveness Other orientation fitrah KAP 2017

26 1. Confidence Confidence is a quality of interpersonal effectiveness (DeVito, 2012, h. 334) Komunikator yang percaya diri akan mempunyai kemampuan lebih tinggi dalam KAP dibanding komunikator yg memiliki kecemasan berkomunikasi (trait) Ciri-ciri komunikator yang percaya diri – rileks, gerakan anggota tubuh terkontrol, suara fleksibel fitrah KAP 2017

27 Cara mengkomunikasikan confidence
Berinisiatif memperkenalkan diri terlebih dahulu ataupun memulai pembicaraan Menggunakan pernyataan yang sifatnya personal atau menyebut namanya (sesuai dengan aturan sosial yang berlaku– perhatikan konteks) untuk menunjukkan perhatian kita fitrah KAP 2017

28 2. Immediacy Immediacy is the creation of closeness, a sense of togetherness between speaker and listener (DeVito, 2013) Dalam mengkomunikasikan immediacy, kita menunjukkan perhatian dan ketertarikan pada interaksi tersebut

29 Riset tarkait Kultur dan Immediacy
Beberapa hasil penelitian sehubungan dg immediacy : Richmond, McCroskey dan Hickson (2012) menemukan bahwa ketika dalam komunikasi atasan-bawahan dilakukan immediacy, kepuasan dan motivasi kerja semakin tinggi Respon terhadap immediacy dapat berbeda antara satu kultur dengan kultur lain USA memandang immediacy sebagai perilaku yg bersahabat dan sesuai (Axtell dalam DeVito, 2013) Bagi kultur lain, immediacy dipandang sebagai perilaku yang overly familiar

30 Penelitian yang dilakukan McCroskey, Sallinen, Fayer, Richmond, Barraclough tentang hubungan antara nonverbal immediacy dengan cognitive learning (1996) menemukan bahwa: Dilakukan pada student dg background kultural meliputi USA, Australia, Puerto Rico dan Finlandia Pada less immediate culture yaitu Finlandia (expectation for immediacy are low), nonverbal immediacy (gesture, voice, eye contact, smiling) berkorelasi positif dengan cognitive learning, sehingga ketika guru menunjukkan nonverbal immediacy semakin punya dampak positif pada cognitive learning. Demikian pula sebaliknya

31 (Dikutip dari Sarah M. Wilde and Kimberly M. Cuny, n.d.)
Menurut Zhang and Oetzel (2006), teacher in the US usually address their students by their first names and encourage students to address them by first name as well in order to enhance closeness Akan tetapi, hal yang sama tidak bisa diterapkan pada teacher di Cina yang umumnya memanggil students dengan full name mereka. Demikian pula dengan students yang memanggil teacher mereka sesuai surename (nama keluarga) teacher, lengkap dengan gelar profesionalnya (Dikutip dari Sarah M. Wilde and Kimberly M. Cuny, n.d.)

32 Beberapa jenis respon yang dimunculkan terhadap perilaku immediacy:
Dipandang sebagai indikasi dari keinginan untuk meningkatkan intimacy (keakraban) dalam sebuah hubungan Dipersepsikan sebagai romantic invitation Dianggap sebagai hal yang tidak menyenangkan bagi individu yang mengalami kecemasan dalam berkomunikasi dlm setiap kondisi (trait apprehension) – sebab immediacy membawa pada komunikasi yang lebih dalam fitrah KAP 2017

33 Langkah-langkah mengkomunikasikan immediacy secara verbal maupun nonverbal
Self disclose – ungkapkan suatu hal signifikan tentang diri kita Refer to the other person’s good qualities – karakter, intelegensi Express your positive view of other person and of your relationship (saya sangat beruntung punya teman seperti kamu) Talk about commonalities Demonstrates your responsiveness by giving feedback cues that you want to listen more and you are intereste (Richmond, McCroskey and Hickson dalam DeVito, 2012)

34 3. Interaction Management
A quality of interpersonal effectiveness in which the interaction is controlled and managed to the satisfaction of both parties (DeVito, 2013) Dapat berupa pengelolaan conversational turns dan konsistensi pesan Kemampuan mengontrol perilaku pribadi dalam interaksi dengan lawan bicara

35 Strategi dalam Interaction Management
Perlunya me-maintain peran kita (kapan sebagai speaker kapan sebagai listener – dapat mengelola dengan baik) Jaga conversation agar berlangsung secara lancar, hindari jeda yang kaku, canggung maupun terlalu lama (penelitian Rowland-Morin dan Caroll (1990) menunjukkan bahwa kepuasan pasien kepada dokter cenderung rendah ketika jeda dari pertanyaan dg respon dokter terlalu panjang) Hindari menggunakan pesan yang kontrakdiktif antara pesan verbal dan nonverbal

36 4. Expressiveness A quality of interpersonal effectiveness that consist of genuine involvement in speaking and listening, conveyed verbally and nonverbally (DeVito, 2013) Kemampauan untuk mengkomunikasikan keterlibatan yg tulus dalam KAP yang kita lakukan Beberapa strategi mengkomunikasikan expressiveness : Gunakan beragam pesan parabahasa untuk menyampaikan keterlibatan ataupun ketertarikan kita

37 Gunakan gestur yang sesuai, perlunya berfokus pada orang lain bukan pada diri sendiri
Berikan feedback verbal maupun nonverbal untuk menunjukkan bahwa kita menyimak – membawa pada kepuasan hubungan Berikan senyuman, senyuman merupakan gambaran paling ekspresif dari diri kita, lebih mudah diapresiasi Perlu diingat bahwa mengkomunikasikan expressiveness bergantung pada kultur – Italia membiasakan anak2 untuk ekspresif, tidak demikian dg Jepang dan Thailand. Sementara bagi Arab, expressiveness oleh perempuan dlm konteks bisnis dianggap tidak sesuai

38 5. Other Orientation Other orientation merupakan kualitas untuk mencapai efektivitas KAP yang mencakup kemampuan kita mengadaptasikan pesan kita kepada orang lain (Spitzberg and Hecht dalam DeVito, 2013) Semakin akurat kita mempersepsikan orang lain, semakin mudah kita dalam menyesuaikan pesan kita (DeVito, 2013) Other orientation melibatkan pula upaya mengkomunikasikan perhatian dan ketertarikan kita pada apa yang dikatakan orang lain Memperhatikan bagaimana perilaku dan feedback yg diberikan lawan bicara kepada kita (Prianti, 2012)

39 Beberapa perilaku yang perlu diperhatikan dalam other orientation :
maksudnya upayakan untuk menunjukkan respect pada lawan bicara kita, misal apakah ini waktu yang tepat untuk bercerita Show consideration, bisa dilakukan melalui ungkapan seperti ‘ saya bisa mengerti mengapa kamu begitu marah’ (menyatakan bahwa perasaan orang lain merupakan sesuatu yang masuk akal); merupakan bukti bahwa kita menyimak apa yg ia ungkapkan Acknowledge the other person’s feelings as legitimate,

40 artinya mengakui pentingnya keberadaan orang lain
artinya mengakui pentingnya keberadaan orang lain. Dapat dilakukan dengan cara meminta pendapat maupun saran dari orang lain Acknowledge the other person, bisa dilakukan dengan penggunaan open-ended question (memungkinkan orang lain bercerita), pertanyaan yg diarahkan langsung pada lawan bicara kita. Kontak mata dan ekspresi wajah juga perlu disesuaikan Focus your messages on the other person, artinya biarkan orang lain yg merasa bahwa kita memberikan kebebasan antara apakah ia akan mengungkapkan seluruhnya atau tidak sama sekali Grant permission,

41 Class Activity Silahkan Anda berkumpul dengan teman Anda yang menurut Anda mempunyai kesamaan ataupun kedekatan secara kultural, (jumlah anggota kelompok bebas) Diskusikan dengan teman dalam kelompok tersebut hal-hal terkait : Bagaimana menurut Anda dosen yang friendly Bagaimana menurut Anda teman yang friendly Apa batasan friendly dan apa pentingnya dalam KAP sehari-hari fitrah KAP 2017

42 Class Activity Silahkan dipresentasikan di depan kelas
Tuliskan report dari hasil presentasi tersebut (1 kelompok 1 report) fitrah KAP 2017


Download ppt "PENDEKATAN HUMANISTIS dalam MEMANDANG EFEKTIVITAS KAP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google