Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehrico rismanto sulkan Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
LOGO FILSAFAT ILMU DAN METAFISIKA Nama Anggota Kelompok : 1.Eka Elva Ulivatul Habibah 18080314035 2.Saniyatul Hidayah 18080314045 3.Sarifa Achmad 18080314057
2
PENGERTIAN METAFISIKA LOGO Istilah metafisika yang kita kenal sekarang, berasal dari bahasa Yunani ta meta ta physika yang artinya “yang datang setelah fisik”. Istilah tersebut diberikan oleh Andronikos dari Rhodos (70 SM) terhadap karya-karya Aristoteles yang disusun sesudah (meta) buku fisika.(Loren Bagus, Matafisika,(Jakarta:Gramedia, 1991), hlm 18)
3
Aristoteles dalam bukunya yang berjudu l Metaphysica mengemukakan beberapa gagasannya t entang metafisika Metafisika sebagai kebijaksanaan (sophia), ilmu pengetahuan yang mencari pronsip-prinsip fundamental dan penyebab-penyebab pertama. Metafisika sebagai ilmu yang bertugas mempelajari yang ada sebagai yang ada (being qua being) yaitu keseluruhan kenyataan Metafisika sebagai ilmu tertinggi yang mempunyai obyek paling luhur dan sempurna dan menjadi landasan bagi seluruh adaan, yang mana ilmu ini sering disebut dengan theologia. (Kees Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, (Yogyakarta: Kanisius, 1988), hlm.154)
4
LOGO Metafisika umum membahas mengenai yang ada sebagai yang ada, artinya prinsip-prinsip umum yang menata realitas, sedang metafisika khusus membahas penerapan prinsip- prinsip umum ke dalam bidang- bidang khusus: teologi, kosmologi dan psikologi.
5
Metafisika dan Pengalaman Hidup Hubungan antara Filsafat Ilmu dan Metafisika. Kedudukan metafisika dalam dunia filsafat sangat kuat. Pertama,metafisika merupakan sebuah cabang ilmu tersendiri dalam pergulatanfilosofis. Kedua, telaah filosofis terdapat unsur metafisik merupakan hal yangsignifikan dalam kajian filsafat. Ini tentu sejajar dengan signifikannya yangmenyebut bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu.
6
Menurut Kattsoff, metafisika termasuk salah satu dari cabang-cabang filsafat yaitu hal-hal yang terdapat sesudah fisika, hal yang terdapat d balik yang nampak. Metafisika oleh Aristoteles disebut sebagai ilmu pengetahuan mengenai yang ada sebagai yang ada, yang dilawankan dengan yang adasebagai yang digerakkan atau yang ada sebagai yang dijumlahkan.
7
PEMIKIR METAFISIKA Immanuel Kant Ludwig Wittgenstein August Comte David Hume Aristoteles Kattsoff
8
Ketika Aristoteles sedang menyusun buku-bukunya di rak, asistennya meletakkan buku yang berisi tentang segala sesuatu yang di luar kenyataan seperti prinsip pertama dan pengertian tentang ada (being qua being) setelah buku bertitel ‘Fisika’. Atas ketidaksengajaan itulah, buku tersebut dinamai ‘Metafisika’. ‘Metafisika’ berarti sesudah ‘Fisika’, yang memang secara harfiah betul- betul buku yang ditempatkan setelah buku ‘Fisika’ di rak Aristoteles. Istilah tersebut jadi terus menerus dipakai untuk menyebut segala sesuatu tentang yang di luar atau di belakang dunia fisik.
9
Menurut Kattsoff, metafisika termasuk salah satu dari cabang-cabang filsafat yaitu hal-hal yang terdapat sesudah fisika, hal yang terdapat d balik yang nampak. Metafisika oleh Aristoteles disebut sebagai ilmu pengetahuan mengenai yang ada sebagai yang ada, yang dilawankan dengan yang adasebagai yang digerakkan atau yang ada sebagai yang dijumlahkan.
10
Tokoh paling brutal adalah David Hume (1711-1776). Filsuf Skotlandia ini mengatakan bahwa manusia hanya mendapatkan pengetahuannya dari segenap indranya saja. Apa yang tidak ia cerap dengan indra, maka itu hanya omong kosong. Hume mengatakan bahwa manusia hanya berbasiskan kesan- kesan, misalnya kesan tentang spidol adalah kenyataan bahwa ia sedang melihat spidol dalam wujudnya yang sejati: berwarna hitam, ada tutupnya berwarna putih. Setelah ia tidak melihat spidol itu, maka yang tersisa adalah gagasan tentang spidol, yang merupakan fotokopi dari kesan. Kesimpulan Hume: Gagasan tanpa kesan adalah kosong. Dengan pernyataan ini maka Hume sangat destruktif terhadap metafisika.
11
Immanuel Kant (1724-1804) sedikit lebih toleransi terhadap metafisika. Ia membagi dunia menjadi dua yaitu fenomena dan nomena. Fenomena adalah apa yang tercerap indra, sedang nomena adalah apa yang di luar itu. Yang bisa kita perdebatkan, teliti, observasi, dan eksperimentasi hanyalah dunia fenomena, sedang dunia nomena kita tidak punya pengetahuan apapun tentangnya.
12
August Comte (1798-1857) disebut sebagai Bapak Positivisme. Ia yang amat bersemangat dan optimis bahwa kelak metafisika bisa dihancurkan sepenuhnya jika ilmu pengetahuan terus mengalami kemajuan. Comte menegaskan bahwa metafisika lebih terbelakang dari cara berpikir positif yang serba empirik.
13
Ludwig Wittgenstein (1889 – 1951) dalam bukunya, Tractatus Logico Philosophicus berpendapat bahwa dunia ini hanyalah sekumpulan fakta dan bukan terdiri atas benda-benda. Fakta itu kemudian diberi nama, sehingga ia berkesimpulan bahwa: “Bahasa adalah gambar fakta”. Jika ada faktanya, ada bahasanya, jika ada bahasanya, pasti ada faktanya. Maka itu metafisika menjadi tidak mungkin, misalnya kalimat “Membunuh itu dosa” tidak punya fakta apapun sehingga dianggap tak punya makna.
14
LINGKUP METAFISIKA Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih terasa. Setelah filsafat ditingkalkan oleh ilmu- ilmu lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi obyeknya tidak terbatas, jadi mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan bentuk ilmu pengetahuan yang tersendiri, tingkatan pengetahuan tersendiri. Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa, tetapi mengatasinya karena dilakukan dengan cara ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban- jawaban yang diberikannya.
15
Filsafat merupakan sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang baisanya diterima secara kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap terhadap kepercayaan da sikap yang sangat kita junjung tinggi. Pendapat para ahli tentang ruang lingku filsafat : Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode- metodenya. Tentang ada dan tidak ada. Tentang alam, dunia dan seisinya. Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk. Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya. Tuhan tidak dikecualikan.
16
Adapun ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia yang amat luar. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata), baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Jadi obyek filsafat itu tidak terbatas. Objek pemikiran filsafat yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalhan kehidupan mausia, alam semesta dan alam sekitarnya adalah juga objek pemikiran filsafat pendidikan.
17
Soal 1.Metafisika berasal dari bahasa mana ? a.yunani b.amerika c.belanda d.eropa 2.Berikut ini beberapa gagasannya tentang metafisika yang dikemukakan Aristoteles dalam bukunya yang berjudul Metaphysica, kecuali a. Metafisika sebagai ilmu tertinggi b. Metafisika sebagai kebijaksanaan (sophia), c. Metafisika khusus d. Metafisika sebagai ilmu
18
3. Metafisika sebagai ilmu yang bertugas mempelajari apa? a. mempelajari yang ada sebagai yang ada (being qua being) yaitu keseluruhan kenyataan b. mempelajari ilmu pengetahuan dan pronsip-prinsip fundamental serta penyebab-penyebab pertama c. mempelajari obyek paling luhur dan sempurna dan menjadi landasan bagi seluruh adaan d.mempelajari tentang hal yang tidak berwujud
19
4. 1.Metafisika sebagai kebijaksanaan (sophia), ilmu pengetahuan yang mencari pronsip-prinsip fundamental dan penyebab-penyebab pertama. 2.Pembahasan dalam metafisika tidak bisa didekati dengan pembuktian menuntut adanya suatu empiris dan nyata. 3.Metafisika sebagai ilmu yang bertugas mempelajari yang ada sebagai yang ada (being qua being) yaitu keseluruhan kenyataan. 4.Metafisika sebagai ilmu tertinggi yang mempunyai obyek paling luhur dan sempurna dan menjadi landasan bagi seluruh adaan, yang mana ilmu ini sering disebut dengan theologia. Dibawah ini yang merupakan pendapat dari aristoteles tentang metafisme terdapat pada nomor? A. 1 dan 2 B. 1,2,3 dan 4 C. 1 saja D. 1,3 dan 4
20
5.Berikut tokoh yang amat bersemangat apabila metafisika dimusnahkan adalah A. David hume B. Immanuek kant C. Aristoteles D. August comte 6. Pendapat David hume tentang metafisika adalah... A.Metafisika sebagai kebijaksanaan (sophia), ilmu pengetahuan yang mencari pronsip-prinsip fundamental dan penyebab-penyebab pertama. B.Pembahasan dalam metafisika tidak bisa didekati dengan pembuktian menuntut adanya suatu empiris dan nyata. C.Metafisika sebagai ilmu yang bertugas mempelajari yang ada sebagai yang ada (being qua being) yaitu keseluruhan kenyataan. D.Metafisika sebagai ilmu tertinggi yang mempunyai obyek paling luhur dan sempurna dan menjadi landasan bagi seluruh adaan, yang mana ilmu ini sering disebut dengan theologia.
21
7.Persamaan filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan adalah... A.Ketiganya menempuh suatu jalan untuk mencapai ketidakbenaran B. Ketiganya didasarkan pada rasio, maksudnya sama-sama berdasarkan kepastian C. Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap- lengkapnya sampai ke-akar-akarnya. D. Ketiganya memiliki faktor luar. 8. Metode contemplative atau perenungan yang serius pada metode filsafat adalah A.memikirkan segala sesuatu tanpa seharusnya ada kontak lansung dengan obyeknya. B. metode berfikir yang dimulai dari suatu realitas yang bersifat umum guna memperoleh kesimpulan yang lebih khusus. C.metode berfikir yang dimulai dari realitas yang bersifat khusus kemudian menganalisa cermat berdasarkan pengamatan untuk mengambil kesimpulan yang bersifat umum. D.menyelidiki segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik material maupun non material.
22
9. Secara garis besar kegunaan mempelajari filsafat terdiri dari A. Komperhensif B. Teoritis C. Komperhensif dan teoritis D. Teoritis dan praktis 10.Obyek formal dalam metafisika memiliki pengertian... A. menyelidiki segala sesuatu yang dengan sedalam-dalamnya guna mengetahui yang sesungguhnya atau secara esensial. B.menyelidiki segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik material maupun non material. C.mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap- lengkapnya sampai ke-akar-akarnya. D.memikirkan segala sesuatu tanpa seharusnya ada kontak lansung dengan obyeknya.
23
11.Yang termasuk metode-metode filsafat diantaranya A.Metode contemplative B.Metode contemplative dan induktif C.Metode contemplative dan deduktif D.Metode contemplative,deduktif dan induktif 12. Metode contemplative adalah.. A.metode berfikir yang dimulai dari suatu realitas yang bersifat umum guna memperoleh kesimpulan yang lebih khusus. B.memikirkan segala sesuatu tanpa seharusnya ada kontak lansung dengan obyeknya. C.metode berfikir yang dimulai dari realitas yang bersifat khusus kemudian menganalisa cermat berdasarkan pengamatan untuk mengambil kesimpulan yang bersifat umum. D. Mencari suatu hal berdasarkan fakta
24
13. Ontologi berasal dari bahasa Yunani, "Onto" artinya yang ada dan "logos" berarti... A. Ilmu pengembangan B. Ilmu pengetahuan C. Ilmu pencerahan D. Ilmu perkembangan 14.Secara terminologi epistemologi adalah A.cabang filsafat yang mempelajari tentang pengetahuan dalam mengkaji asal usul filsafat dan benda. B.salah satu problem logika yang dapat menentukan kebenaran dan cara memperoleh pengetahuan tentang filsafat yang tepat. C.cabang filsafat yang mempelajari tentang wujud (being) sesuatu sejauh itu ada. D.mempelajari tentang hakekat Tuhan dan juga mempelajari substansi dan hakekat suatu benda dan persoalan lainnya.
25
15. Didalam filsafat ilmu muncul beberapa aliran yaitu... a. Kognitivisme,Behaviorisme, Konstruktivisme,dan Humanisme. b. Rasionalisme,emprisme, kritisisme dan positivisme. c. Dinamisme, anemisme dan atheisme d. A, B, dan C benar semua 16. Paham yang menyatakan kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan dan analisis yang berdasarkan fakta adalah pengertian dari... a. Rasionalisme c. Kritisisme b. Emprisme d. Positivisme.
26
17. Perbedaan antara aliran Rasionalisme dan Empirisisme adalah terletak pada... a. Kebenaran rasionalisme didominasi akal sementara empirisisme didominasi oleh pengalaman. b. Kebenaran rasionalisme didominasi pengalaman sementara empirisisme didominasi oleh akal. c. Kesalahan rasionalisme didominasi akal sementara empirisisme didominasi oleh pengalaman. d. Kesalahan rasionalisme didominasi pengalaman sementara empirisisme didominasi oleh akal. 18.Landasan yang berkenaan dengan sistem nilai, yaitu pandangan seseorang tentang sesuatu terutama berkenaan dengan arti kehidupan, merupakan landasan – landasan pendidikan.... a. Landasan Filsafat c. Landasan Hukum b. Landasan sosiologi d. Landasan Agama
27
19.Segala kebenaran yang diperoleh melalui pengalaman dan pikiran yang didasarkan atas empiris, dan melalui kesimpulan dari hal yang khusus kepada hal yang umum disebut... a. Deduktif b. Induktif c. Objektif d. Subyektif 20.Dalam pengertian etimologis filasafat “ Philos “ memiliki arti... a. Cinta c. Kerinduan b. Kasih Sayang d. Keajaiban
28
LOGO THANK YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.