Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

 Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagaitingkat umur dan tingkat gizi  Antropometri.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: " Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagaitingkat umur dan tingkat gizi  Antropometri."— Transcript presentasi:

1

2  Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagaitingkat umur dan tingkat gizi  Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi

3  Alat mudah didapat dan digunakan.  Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif.  Pengukuran tidak selalu harus oleh tenaga khusus profesional, dapat oleh tenaga lain setelah mendapatpelatihan.  Biaya relatif murah.  Hasilnya mudah disimpulkan, memiliki cutt of point dan buku rujukan yang sudah pasti.  Secara ilmiah diakui kebenarannya

4  Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar.  Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.  Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dandibuat didaerah setempat.  Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.  Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau

5  Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang danbaik, karena sudah ada ambang batas yang jelas.  Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya.  Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi

6  Tidak sensitif: tidak dapat mendeteksi status gizi dalamwaktu singkat, tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu  Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dansensitivitas pengukuran antropometri  Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapatmempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran

7  Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasilpengukuran (fisik dan komposisi jaringan), analisis dan asumsi yang keliru  Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan alat, kesulitan pengukuran

8  Umur  Berat badan (BB)  Tinggi badan (TB)  Lingkar lengan atas (LLA)  Lingkar kepala  Lingkar dada  Lingkar lutut  Jaringan lemak

9  Kesalahan penentuan umur dapat mengakibatkan interpretasi status gizi salah  Tahun umur penuh (completed year) Contoh: 6 tahun 2 bulan, dihitung 6 tahun 5 tahun 11 bulan, dihitung 5 tahun  Bulan usia penuh (completed month) untuk anak umur 0-2 tahun Contoh: 3 bulan 7 hari, dihitung 3 bulan 2 bulan 26 hari, dihitung 2 bulan

10  Pengukuran BB dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu timbangan Berat Badan, namun ada kekhususan dalam mengukur BB bayi,yaitu dapat dilakukan:

11  Digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR.  Pada masa bayi-balita berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis (dehidrasi, asites, edema, atau adanya tumor).  Dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.

12  Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.  Memberikan gambaran status gizi sekarang, jika dilakukan periodik memberikan gambaran pertumbuhan.  Umum dan luas dipakai di Indonesia.  Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh keterampilan pengukur

13  Digunakan dalam KMS  BB/TB merupakan indeks yang tidak tergantung umur  Alat ukur dapat diperoleh di pedesaan dengan ketelitian tinggi

14  Menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal  Alat ukur Tinggi Badan meliputi: a. Alat pengukur panjang badan bayi: untuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri. b. Microtoise: untuk anak yang sudah dapat berdiri.

15  Ukuran lingkaran lengan atas (LLA) menentukan massa otot dan jaringan subkutan.  Lingkar lengan atas mencerminkan cadangan energi, sehingga dapat mencerminkan: a. Status KEP pada balita b. KEK pada ibu hamil: risiko bayi BBLR

16  Kelemahan menggunakan LLA: a. Baku LLA yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian yang memadai untuk digunakan di Indonesia. b. Kesalahan pengukuran relatif lebih besar dibandingkan pada TB. c. Sensitif untuk suatu golongan tertentu, misalnya pada anak prasekolah tetapi kurang sensitif untuk golongan dewasa

17  Ambang batas (Cut of Points): a. LLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia < 23.5 cm b. Pada bayi 0-30 hari : ≥9.5 cm c. Balita dengan KEP <12.5 cm

18  Pengukuran lingkar kepala dapat dilakukan seperti pada gambar dibawah ini

19  Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang bervariasi.  Antropometri dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk menilai status gizi di masyarakat.

20  Indeks Antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter.  Indeks antropometri merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran.

21  Kelebihan a. Lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat b. Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis c. Indikator status gizi kurang saat sekarang d. Growth monitoring

22  Kelebihan a. Baik untuk menilai status gizi masa lampau b. Alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa c. Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa

23  Body Mass Index (BMI) atau dalam bahasa Indonesia disebut Index Masa Tubuh (IMT) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihanberat badan) dan Obesitas (kegemukan)

24  Rumus atau cara menghitungBMI yaitu  Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi: a. Wanita hamil b. Orang yang sangat berotot, contohnya atlet

25

26  Berat badan relative merupakan alternative lain untuk menentukan status gizi seseorang.  BBR = BB (kg) x 100 % =……. % (TB (cm) – 100)  Namun, pengukuran BBR kini jarang dilakukan di rumahsaakit karena peranannya untuk menentukan status gizi seseorang sudah banyak diganti oleh IMT

27  Penilaian berdasarkan berat badan relatif :  kurus (underweight) bila 110% obesitas bila > 120%  -obesitas ringan bila 120 - 130%  obesitas sedang bila 130 - 140% -obesitas berat bila 140 - 200% -obesitas Morbid bila > 200%

28  Rasio pi-pa diukur mula-mula mengukur lingkaran pinggang (perut) pada lingkaran terkecil diatas umbilikus.  Kemudian, lingkaran panggul diukur lewat tonjolan gluteus yang paling maksimal

29  Hasil kedua pengukurankemudian digambar pada nomogram dan dengan meletakkan hasil pengukuran lingkaran pinggangpada sklala di sebelah kiri, sementara hasil pengukuran lingkaran panggulpada skala di sebelah kanan.  Hubungkan kedua hasil pada skala tersebutdengan garis lurus yg akan memotong garis AGR/WHR (abdominal- gluteal ratioatau waist hip-ratio) yg terletak antara kedua skala

30  Rasio pi-pa (WHR) sebesar 1,0 atau kurang bagi laki-laki dan 0,8 atau kurang bagi wanita merupakan nilai yang normal. (Hartono, Andry. 2006)  Perlu ditekankan bahwa resiko penyaki tyang berhubungan dengan lingkar pinggang adalah bervariasi pada populasi dan kelompok etnik yang berbeda. Sebagai contoh, lemak di sekitar perut pada wanita kulit hitam kurang menunjukan hubungan yang kuat dengan resiko penyakit jantung dan diabetes dibandingkandengan wanita kulit putih.  Oleh karena itu,diperlukan nilai maksimum (cut-off points) yang lebih spesifikberdasarkan seks dan populasi

31

32 Pengukura n PriaWanita Resiko Meningkat Resiko Sangat Meningkat Resiko Meningkat Resiko Sangat Meningkat Lingkar Pinggang  94 cm  102 cm  80 cm  88 cm Perbanding an Lingkar/Lin gkar Pinggul 0,91,00,80,9

33  Pengukuran lingkaran perut (waist circumference) kini menjadi metode paling populer kedua (sesudah IMT) untuk menentukan status gizi.  Cara pengukuran lingkaran perut ini dapat membedakan obesitas menjadi jenis perifer (obesitas tipe gynoid), abdominal (obesitas tipe android), danobesitas tipe ovid (DivisionXenical, 2007)

34  Lemak disimpan di sekitar pinggul danbokong Tipe ini cenderung dimiliki wanita.Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoidumumnya kecil, kecuali resiko terhadappenyakit arthritis dan varises vena (varicoseveins).

35  Biasanya terdapat pada pria. dimanalemak tertumpuk di sekitar perut. Resikokesehatan pada tipe ini lebih tinggidibandingkan dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel- sellemak di tempat lain.  Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes, penyakitgallbladder, stroke, dan jenis kanker tertentu (payudara danendometrium).

36

37  dapat disimpulkan bahwa seorang pria kurus dengan perut gendut lebih beresiko dibandingkan denganpria yang lebih gemuk dengan perut lebih kecil.  Untuk diagnosis obesitas abdominal (tipe Android), lingkaranperut bagi wanita Asia adalah ≥ 80 cm dan bagi pria Asia adalah≥ 90cm (bagi wanita Kaukasian≥ 35 inci dan pria Kaukasian≥ 40 inci).

38  Ciri dari tipe ini adalah "besar diseluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnyaterdapat pada orang-orang yang gemuksecara genetic.

39  Lipatan Triseps  Pengukuran lipatan triseps dimaksudkan untuk menentukanstatus lemak tubuh, sementara LLA dan LOLA untuk mengetahuistatus protein otot. Kurang lebih separuh jaringan adipose tubuhterdapat dalam jaringan bawah kulit (subkutan) sehingga pengukuranstatus lemak tubuh dapat dilakukan pada lipatan kulit triseps,subskapuler, abdominal, panggul, serta paha.

40  Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penilaian lemaksubkutan lewat pengukuran lipatan kulit merupakan cara yang cukupakurat. Pengukuran lipatan triseps dilakukan dengna menggunakan caliper.

41  Cara pengukurannya adalah lengan yang lipatan triseps akan diukur dibiarkan digantung bebas disisi tubuh. Peganglah lipatan kulit tersebut seperti menjepitnya dengan ibu jari dan telunjuk tangansedikit di atas titik tengah lengan atas yang sudah ditandai.  Gunakankaliper untuk mengukur tebalnya, tunggu 2 hingga 3 detik, kemudianbacalah hasil pengukuran tersebut pada 1,0 mm yang terdekat.  Ulangi prosedur pengukuran hingga 3 kali hitung rata-rata dari hasil pengukuran.

42

43  Nilai Normal bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saatini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar= 11,3 mm untuk laki-laki, 14,9 mm untuk wanita.

44  Cara pengukuran adalah dengan menggunakan pita pengukuryang tidak mulur (sebaiknya pita pengukur produksi RossLaboratories, Columbus, OH untuk memudahkan pembacaannya)  lingkarkan pita tersebut pada titik tengah lengan atas yang non-dominan (lengan kiri) di antara puncak prosesus akromialis scapuladan prosesus olekranon os ulna, sementara lengan bawah difleksikan90o.  Dengan lengan dalam posisi bergantung bebas, kencangkan pitapengukur yang telah dipasang melingkari titik tengah lengan atastanpa menimbulkan penekanan pada jaringan lunak. Lakukanpembacaan pada sentimeter terdekat. (Hartono, Andry. 2006)

45

46  Ukuran lingkaran otot lengan atas (LOLA) yang dihitungberdasarkan tebal triseps dan ukuran LLA akan menghasilkan indeksmassa otot (simpanan protein tubuh). Pengukurannya dilakukan dalamsentimeter dengan rumus:  LOLA (cm) = LLA cm – (0,314 x tebal kulit triseps (mm))

47  Nilai Normal bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saatini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar= 22,8 cm untuk laki-laki, 20,9 cm untuk wanita. (Hartono, Andry. 2006)

48


Download ppt " Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagaitingkat umur dan tingkat gizi  Antropometri."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google