Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Rapat Kerja Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Rapat Kerja Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian"— Transcript presentasi:

1 SINERGI PROGRAM LITBANG MENDUKUNG CAPAIAN SASARAN KEGIATAN STRATEGIS KEMENTAN 2019
Rapat Kerja Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanjung Pinang Timur, 14 Maret 2019

2 PROGRAM DAN KEGIATAN TA 2019

3 FOKUS KEGIATAN UTAMA KEMENTAN 2019

4 KEGIATAN UNGGULAN KEMENTAN TAHUN 2019
Gerakan 1 Juta Petani Milenial berorientasi ekspor Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#BEKERJA) 20 Juta Ekor Ayam Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (#SERASI) 500 Ribu Ha Modernisasi pertanian (Pengembangan dan penerapan Mekanisasi Pertanian) Toko Tani Indonesia (TTI) Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) 3 Juta Akseptor Pengembangan Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor di Wilayah Perbatasan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan Obor Pangan Lestari (OPAL)

5 RINCIAN PROGRAM DAN KEGIATAN TA 2019

6 BEDAH KEMISKINAN RAKYAT SEJAHTERA (BEKERJA)
1

7 BEDAH KEMISKINAN RAKYAT SEJAHTERA (BEKERJA) BALITBANGTAN 2019
Permentan No 14 tahun 2019 tentang Pedoman Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian TA 2019 Upaya peningkatan produksi komoditas pertanian untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui kegiatan pertanian dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat miskin Balitbangtan melaksanakan kegiatan bantuan ternak unggas (ayam atau itik), kandang, sarana pendukungnya, dan fasilitasi dalam rangka peningkatan produksi melalui pemasyarakatan inovasi Lanjutan BEKERJA 2018  Replacement DOC (BPTP: Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Lampung, NTB)

8 KEGIATAN BEKERJA DAN PENJAB LINGKUP BALITBANGTAN 2019 (BARU)
No SATKER KABUPATEN RTM-P JUMLAH AYAM (Ekor) 1 Puslitbangnak 20.917 Kab. Indramayu 9.366 Kab. Sukabumi 11.551 2 Balitnak 22.347 Kab. Cianjur 13.833 Kab. Tasikmalaya 8.514 3 BPTP Jawa Barat 18.663 Kab. Garut 12.670 Kab. Ciamis 5.993 4 BB Pengkajian 20.121 Kab. Subang 9.291 Kab. Bandung Barat 4.035 Kab. Cirebon 6.795 5 BB Biogen 17.075 Kab. Kuningan 5.951 Kab. Majalengka 6.178 Kab. Sumedang 4.946 6 BB Pascapanen 13.647 Kab. Purwakarta 4.927 Kab. Karawang 8.720 7 BPATP Kab. Bandung 7.230 JUMLAH

9 HAL-HAL YANG MENJADI PERHATIAN :
Pembelajaran dari pelaksanaan kegiatan bekerja tahun 2018 Penyerapan Anggaran rendah disebabkan: Proses revisi DIPA yang memerlukan waktu Jumlah RTM-P berkurang setelah verifikasi Penurunan harga pakan  selisih tidak terserap Memformulasikan perencanaan dengan lebih detil, merinci jadwal palang kegiatan, pelaksanaan kegiatan, peningkatan sinergi dan koordinasi, serta antisipasi terhadap fluktuasi harga satuan dari input kegiatan.

10 OBOR PANGAN LESTARI (OPAL)
2 OBOR PANGAN LESTARI (OPAL)

11 PROGRAM OBOR PANGAN LESTARI (OPAL)
DASAR HUKUM OPAL 11 Pasal 60 (1) Pemerintah dan Pemda berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi Pangan untuk memenuhi kebutuhan Gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif. Pasal 60 (2) Penganekaragaman konsumsi Pangan seba-gaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman serta sesuai dengan potensi dan kearifan lokal Pasal 26 Upaya penganekaragaman pangan salah satunya dilakukan melalui pengoptimalan pemanfaatan lahan pekarangan. PP 17/2015 UU PANGAN 18/2012 SURAT SETJEN KEMENTAN NO. B-5646/RC.020/A/12/2018 Tanggal 10 Desember 2018 PROGRAM OBOR PANGAN LESTARI (OPAL) Seluruh Dinas lingkup pertanian Provinsi/Kab/Kota dan UPT vertikal lingkup Kementerian Pertanian Permentan Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Obor Pangan Lestari tahun 2019 (tgl. 8 Februari 2019) Kepmentan Nomor 134/Kpts/KN.220/M/2/2019 Tahun 2019 Tentang Tim Obor Pangan Lestari tahun 2019 (tgl. 14 Februari 2019)

12 OBOR PANGAN LESTARI (Permentan No. 10 Tahun 2019  Proses Revisi)
Promosi penganekaragaman pangan dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat oleh UK dan UPT lingkup Kementan, serta Dinas prov, kab/kota di bidang pangan/pertanian sebagai percontohan pemanfaatan pekarangan; Komponen: Pembangunan Kebun Bibit Induk  Perbibitan Pertananaman (Pertanaman di lahan/polybag/pot/ aquaponik/ hidroponik/vertikultur, sesuai dengan area yang tersedia Budidaya ternak (unggas) dan sarana pendukung jika lahan dan lingkungan memungkinkan. Pekarangan rumah/kantor

13 PELAKSANAAN OPAL Unit Kerja Eselon I lingkup Kementan mengoordinasikan pada UPT termasuk BPTP lingkup BB Pengkajian “Tagrimart”  konsep OPAL Penyesuaian dan tindak lanjut : Tagrimart  menjadi OPAL  pemasangan papan nama Sumber Pendanaan dari APBN dan APBD Komoditas yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral Beragam jenis dan berimbang kandungan gizinya.

14 PETANI MILENIAL BERORIENTASI EKSPOR
3 PETANI MILENIAL BERORIENTASI EKSPOR

15 GERAKAN PEMBANGUNAN SDM PERTANIAN
Permentan No. 04 Tahun 2019 tentang Pedoman Gerakan Pembangunan Sumberdaya Pertanian menuju Lumbung Pangan Dunia 2045 Upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia pertanian untuk mendukung Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045 dan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Petani Milenial adalah Petani berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai dengan 39 (tiga puluh sembilan) tahun, dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital.

16 PELAKSANAAN KEGIATAN GERAKAN PEMBANGUNAN SDM PERTANIAN
Pelatihan Bimbingan Teknis Sosialisasi In house training Pemagangan Pemberdayaan Penumbuhan dan Pengembangan KUB Tugas belajar Diseminasi teknologi Pendidikan tinggi vokasi Sertifikasi kompetensi 1 2 3 5 6 4 7 8 9 10

17 DUKUNGAN BALITBANGTAN (BIMTEK)
Bimtek 8 Februari 2019 di Bogor Pengelolaan lahan dan air mendukung program serasi diselenggarakan oleh BBSDLP diikuti oleh 70 peserta, usaha tani lahan rawa diselenggarakan oleh BB Pengkajian diikuti oleh 50 orang peserta, dan Bimtek program Bekerja diselenggarakan oleh Puslitbangnak Bimtek pengembangan lahan rawa untuk usahatani padi dan jagung dengan jumlah peserta 150 orang terdiri dari peneliti, penyuluh, dan petani  Februari 2019 di Banjarmasin; Bimtek Peningkatan Kapasitas Peneliti dan Penyuluh mendukung Program Strategis Kementan akan dilaksanakan pada tanggal Maret 2019 diselenggarakan oleh BB Pengkajian dengan jumlah peserta 220 orang. Pada tanggal 18 Maret 2019 para peserta Bimtek tersebut akan diikutsertakan dalam acara puncak di Stadion Pakansari;

18 SELAMATKAN RAWA SEJAHTERAKAN PETANI (SERASI)
4 SELAMATKAN RAWA SEJAHTERAKAN PETANI (SERASI)

19 SELAMATKAN RAWA SEJAHTERAKAN PETANI (SERASI)
Permentan 40.1 tahun 2018 tentang Pedoman SERASI dan Kepmentan No. 59 Tahun 2019 tentang Satgas Program SERASI Program pengelolaan lahan rawa pasang surut/lebak melalui optimalisasi pemanfaatan lahan rawa, peningkatan peran petani dan poktan/gapoktan, penumbuhan dan pengembangan poktan untuk melaksanakan usahatani, dan pengembangan kawasan dan atau klaster berbasis korporasi petani; Budidaya padi dioptimalkan dengan palawija, hortikultura, perkebunan Lokasi: Sumatera Selatan: Banyuasin, Musi Banyuasin, OKI Kalimantan Selatan : Barito Kuala, Banjar, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Tapin,

20 SEBARAN LAHAN RAWA 10,6 10,9 1,4 10,5 Luas Total Lahan Rawa: 33,40 juta ha Pasang Surut: 23,05 juta ha Lebak: 10,35 juta ha Potensi Untuk Pertanian : 10,90 juta ha

21 DUKUNGAN BALITBANGTAN UNTUK PROGRAM SERASI
Survei Investigasi Desain (SID), BBSDLP  Peta  RAB Pendampingan Teknologi Spesifik lokasi (BPTP Sumsel dan BPTP Kalsel)

22 KAWASAN PERTANIAN SEJAHTERA (SAPIRA)
5 KAWASAN PERTANIAN SEJAHTERA (SAPIRA)

23 KAWASAN PERTANIAN SEJAHTERA (SAPIRA)
KONSEP Optimalisasi sumber daya pertanian dalam suatu kawasan Pengembangan agribisnis berbasis inovasi Pemberdayaan dan keberlanjutan Model peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat 68 Calon lokasi (desa)  BPTP Integrasi dengan kawasan pertanian nasional Permentan No. 18 Tahun 2018  kawasan pertanian koorporasi Kepmentan No. 472 Tahun 2018  Lokasi kawasan pertanian

24 TUJUAN SAPIRA Mempercepat proses diseminasi dan adopsi teknologi inovatif Mewadahi dan mensinkronisasikan program pembangunan pertanian Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan Menumbuhkembangkan usaha agribisnis Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat

25 KELUARAN dan MANFAAT KELUARAN MANFAAT meningkatnya :
muatan inovasi dalam usaha agribisnis efisiensi sistem agribisnis Pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Peningkatan adopsi teknologi inovatif Sinkronisasi program pembangunan pertanian Sistem pertanian berkelanjutan Terbangunnya usaha agribisnis Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat adi-timteknis

26 STRATEGI Mengembangkan model percontohan usaha agribisnis berbasis teknologi inovatif Menyelaraskan dan mensinergikan program pembangunan pertanian Menggunakan pendekatan partisipatif Mendorong proses difusi model percontohan teknologi inovatif Meningkatkan akses pasar, modal dan informasi adi-timteknis

27 PENDEKATAN Teknologi inovatif/modern 4.0 Agribisnis
Kawasan/Agroekosistem Kemitraan (link and match) Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat adi-timteknis

28 PENENTUAN KAWASAN Memiliki peluang keberhasilan (identifikasi dari lokasi program sebelumnya: TTP, Bioindustri, Prima Tani, Bekerja, dll) Sesuai dengan kebijakan dan program pemerintah Respon positif dari masyarakat dan pemda Komoditas potensial yang dikembangkan memiliki nilai tambah dan pasar Aksesibilitas (transportasi, komunikasi, keamanan) adi-timteknis

29 PROSES BISNIS Analisis kesenjangan (existing vs kondisi yang diharapkan) Menetapkan titik ungkit : kebutuhan teknologi, permodalan dan potensi pengembangan usaha Menumbuhkembangkan sistem usaha dan kelembagaan agribisnis/agroindustri Mengembangkan jejaring kerjasama/kemitraan agribisnis Dukungan kebijakan dan sarana prasarana 1 2 3 4 5

30 INDIKATOR KEBERHASILAN
Produktivitas dan Nilai Tambah Produk Pertanian Pendapatan Rumah Tangga (NTP dan NTUP) Jumlah Petani dan Teknologi yang diadopsi Jumlah agroindustri yang berkembang Jumlah kelembagaan usaha agribisnis Jumlah komitmen/kesepakatan kerjasama bisnis 1 2 3 4 5 6

31 Terimakasih

32 LAMPIRAN

33 SEBARAN CALON LOKASI SAPIRA
Sub Sektor Lokasi (desa) Provinsi Tanaman Pangan - Padi 9 Jabar, Jatim, Kalbar, Kalteng, Kaltara, Riau, Sulsel, Sumsel - Jagung 7 Banten, Gorontalo, Jatim, Kalteng, Kaltim, Sulsel, Sumut - Sorgum 1 NTT - Umbi Banten Hortikultura - Sayuran 12 Bali, Banten, Bengkulu, Kalsel, Kaltim, NTT, Riau, Sumut - Buah 6 Bali, Banten, DIY, Jabar, Lampung, Sumsel - Bunga Bali Perkebunan - Kakao 5 DIY, Sulbar, Sultra, Sulsel, Sulteng - Kelapa Gorontalo, Riau, Sulut - Kopi 10 Bali, Bengkulu, Jateng, Jatim, Riau, Sulbar, Sumut, Papua, Sumsel, Sulsel - Lada 4 Kalbar, Babel, Lampung - Pala Maluku Utara - Sagu 2 Riau - Tebu Jatim

34 CALON LOKASI DAN KOMODITAS (1)
No PROVINSI KABUPATEN /KOTA KOMODITAS 1 Bali Tabanan Sayuran, strawberry dan Bunga 2 Bangli Kopi biji, Kopi bubuk; kopi siap saji 3 Buleleng Kambing perah, kambing potong dan produk olahan susu kambing 4 Banten Lebak Jagung 5 Pandeglang Manggis 6 Talas Beneng 7 Serang Sayuran Dataran Rendah 8 Bengkulu Kepahiyang Kopi 9 Rejang Lebong Kopi dan sayuran 10 DIY Sleman Kambing Ettawa dan Salak 11 Gunung Kidul Kakao, kambing Ettawa 12 Gorontalo Olahan Jagung 13 Kelapa 14 Jawa Barat Tasikmalaya Manggis dan padi organik 15 Garut Kentang dan domba

35 CALON LOKASI DAN KOMODITAS (2)
No PROVINSI KABUPATEN /KOTA KOMODITAS 16 Jawa Tengah Kebumen Sapi 17 Jawa Timur Banyuwangi Padi (Beras Organik) 18 Lamongan Jagung 19 Bondowoso Kopi 20 Blitar Tebu 21 Kalbar Sambas Padi 22 Bengkayang Lada integrasi kambing 23 Kalimantan Selatan Tapin Cabe Rawit varietas Hiyung 24 Bawang Merah 25 Hulu Sungai Utara Bibit Itik 26 Kalimantan Tengah Pulang Pisau Padi / Beras 27 Barito Utara Jagung Hibrida 28 Kaltara Nunukan Padi Adan 29 Kaltim Kukar 30 31 Bangka Belitung Bangka Selatan Lada 32 Bangka Barat

36 CALON LOKASI DAN KOMODITAS (3)
No PROVINSI KABUPATEN /KOTA KOMODITAS 33 Lampung Lampung Timur Lada 34 Maluku Utara Halmahera Utara Pala 35 NTT Larantuka Sorgum 36 Malaka Bawang Merah 37 Belu Bawang merah dan sapi 38 Riau Siak Padi, Bawang Merah, Cabai 39 Indragiri Hilir Padi, Gula Kelapa 40 Kepulauan Meranti Kopi 41 Sagu 42 Sulawesi Barat Mamasa Kopi Mamasa 43 Mamuju Produk Coklat Marasa Kakao 44 Sulawesi Tenggara Kolaka Timur Kakao 45 Sulawesi Selatan Luwu Raya 46 Maros Padi 47 Bone Jagung

37 CALON LOKASI DAN KOMODITAS (4)
No PROVINSI KABUPATEN /KOTA KOMODITAS 48 Sumatera Utara Karo Bawang Merah 49 Humbang Hasundutan Kopi, Jagung, cabai 50 Sumsel Banyuasin Padi 51 Kota Pagar Alam Jeruk dan kopi 52 Aceh Aceh Tengah Kopi Arabika 53 Pidie Jaya Kakao 54 Sumatera Barat Limapuluh Koto Manggis 55 Kab. Solok Bawang merah, Cabai, Lobak, Bunga kol, Kentang,


Download ppt "Rapat Kerja Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google