Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGETAHUAN UMUM IRIGASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGETAHUAN UMUM IRIGASI"— Transcript presentasi:

1 PENGETAHUAN UMUM IRIGASI
PELATIHAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI TINGKAT JURU PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 2017

2 TUJUAN PEMBELAJARAN HASIL BELAJAR:
Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memahami tentang ruang lingkup dan sejarah irigasi, macam irigasi, pengertian peta petak, lokasi bangunan dan dimensi saluran. INDIKATOR HASIL BELAJAR: Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat : Menjelaskan secara sederhana ruang lingkup dan sejarah irigasi. Menjelaskan secara sederhana macam irigasi. Menjelaskan secara sederhana pengertian peta petak, lokasi bangunan, dan dimensi saluran. Menjelaskan secara sederhana pengetahuan kebutuhan untuk tanaman.

3 LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara dengan mengkonsumsi beras cukup besar sampai dengan tahun 2015, telah membangun jaringan irigasi seluas 7,145,168 Ha.

4 Dalam era reformasi dan otonomi daerah, pemerintah mengalami berbagai permasalahan dan tantangan dalam pembangunan Sumber Daya Air, antara lain permasalahan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, yang pada umumnya masih kurang, kondisi pelayanan dan penyediaan infrastruktur mengalami penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya air yang sebagusnya mempengaruhi kemampuan dalam pengelolaan sumber daya air umumnya dan pengelolaan irigasi khususnya.

5 IRIGASI Secara konstituonal wewenamg penguasaan air diatur oleh Negara yang dinyatakan dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3. Sebagai penjabaran dalam penguasaan terhadap air tersebut, telah dijabarkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di Indonesia pengembangan dan pengelolaan irigasi dan drainasi pada umumnya ditujukan untuk keperluan tanaman padi di daerah persawahan, baik dimusim hujan maupun kemarau. Maka irigasi dalam hal pemenuhan kebutuhan air untuk tanaman padi merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka usaha swasembada beras.

6 Sejarah Irigasi Di Indonesia
Perkembangan irigasi di Indonesia menuju sistem irigasi maju dan tangguh tak lepas dari irigasi tradisional. Irigasi maju atau modern, pada umumnya sangat dipengaruhi oleh ciri-ciri geografis setempat dan perkembangan budidaya pertanian. Perkembangan irigasi-irigasi diperkirakan baru berlangsung sejak lebih 1000 tahun yang lampau pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa. Warisan kebudayaan irigasi yang sudah cukup tua adalah irigasi Subak di Bali dan irigasi-irigasi kecil di Jawa. Warisan irigasi dengan mazhab tersendiri dengan ciri-ciri kebudayaan adaah irigasi Subak di Bali.

7 Sejarah Irigasi Di Indonesia
Sistem irigasi modern diperkirakan dimulai pada pertengahan abad XIX Perkembangan irigasi secara pesat terjadi pada permulaan abad XX setelah dikumandangankannya politik etik oleh pemerintah jajahan dan ditemukannya teknologi irigasi di dataran rendah. Pada 1889 mulai diresmikan berdirinya Afdeling Serayu Komisi de Bruyn juga mengusulkan dibentuknya dinas ekploitisi untuk mengelola sungai dan sumber daya air lainnya termasuk untuk irigasi dan drainase. Pada tahun 1890 dibuat suatu rencana besar pembangunan irigasi .

8 Beberapa hal yang perlu dicatat dalam kerangka persiapan pembentukan organisasi pengairan pada permulaan abad ke XX: Wilayah kerja organisasi pengairan tidak disesuaikan dengan wilayah administrasi pemerintahan, tetapi adalah suatu wilayah yang didasarkan pada kesatuan eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Dipisahkannya unit organisasi yang menangani pekerjaan konstruksi dengan unityang menangani eksploitasi dan pemeliharaan irigasi. Dibedakannya sistem irigasi menurut berbagai kategori untuk dapat memahami proses pembangunan yang terjadi

9 Empat kategori pengairan yang dipertimbangkan dalam menangani pembangunan irigasi:
Sistem irigasi yang secara menyeluruh dikerjakan pemerintah–termasuk keperluan untuk membagi air secara teratur. Sistem irigasi yang dianggap penting yang pembangunannya dirintis oleh masyarakat setempat dengan bangunan-bangunan irigasi yang sifatnya permanen. Sistem irigasi yang dibangun oleh masyarakat setempat dengan ciri-ciri setempat dengan bangunan-bangunan yang kurang permanen. Saluran-saluran pembuangan dan sungai-sungai yang oleh masyarakat dimanfaatkan dengan cara yang sangat sederhana.

10 2 MODEL PENGELOLAAN IRIGASI 1 2 “ Sistem pengelolaan yang didasarkan atas kebijaksanaan pola tanam yang telah ditetapkan pada sistem irigasi yang dibangun pemerintah “ “Sistem pengelolaan yang didasarkan atas praktek-praktek irigasi setempat dengan cara pembagian air yang proposional menurut luasnya wilayah yang diairi “

11 MACAM – MACAM IRIGASI Berdasarkan Status Jaringan Irigasi
Berdasarkan Tingkat Teknis Berdasarkan Aplikasi Air Berdasarkan Sumber Air Berdasarkan Teknis Pemberian Air Berdasarkan Tujuan Penggunaan Air MACAM – MACAM IRIGASI

12 Berdasarkan Status Jaringan Irigasi
Irigasi Pemerintah | Irigasi Desa | Irigasi Swasta

13 Berdasarkan Tingkat Teknis
Irigasi Teknis Irigasi Setengah Teknis Irigasi Sederhana

14 Berdasarkan Aplikasi Air
Irigasi Genangan Irigasi Sprinkler Irigasi Tetes

15 Berdasarkan Sumber Air
Irigasi Air Permukaan Irigasi Air Tanah Irigasi Sawah Tadah Hujan

16 Berdasarkan Teknis Pemberian Air
Gravitasi: irigasi gravitasi air permukaan adalah sistem irigasi yang pengaliran air dan sumbernya ke lapangan menggunakan metode gravitasi Bertekanan: Pemberian air biasanya dilakukan dengan cara disiram atau cara tetes

17 Berdasarkan Tujuan Penggunaan Air
Irigasi Persawahan Irigasi Tambak

18 PENGERTIAN PETA PETAK, LOKASI BANGUNAN DAN DIMENSI SALURAN

19 PETA PETAK Perencanaan peta petak adalah kegiatan awal perencanaan Irigasi pada taraf perencanaan ini menunjukan tata letak pendahuluan yang memperlihatkan atau menunjukan: Lokasi bangunan utama. Trase jaringan irigasi dan jaringan pembuang. Batas-batas dan perkiraan luas petak (dalam ha) jaringan irigasi dengan petak Primer, petak sekunder dan Petak tersier serta daerah yang tidak bisa diairi. Bangunan-bangunan pada jaringan irigasi dan pembuang lengkap dengan fungsi dan tipenya. Konstruksi lindung terhadap banjir dan tanggul. Jaringan jalan dengan bangunan-bangunan nya

20 KRITERIA PERENCANAA PETA PETAK
Data yang dibutuhkan Masalah yang harus diperhatikan Batas - batas petak tersier Luas dan bentuk petak tersier Panjang saluran tersier Debit Rencana Kebutuhan air di sawah Efisiensi

21 BANGUNAN UTAMA Bangunan Utama adalah bangunan pada sungai atau sumber air dapat didefinisikan sebagai komplek bangunan yang direncanakan di sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokan air kedalam jaringan saluran agar dapat dipakai untuk keperluan irigasi. Bangunan utama dapat diklasifikasi ke dalam sejumlah kategori, bergantung kepada perencanaannya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kategori : Bendung Tetap dan Bendung Gerak Pengambilan Bebas (Free Intake) Pengambilan Dari Waduk Stasiun Pompa

22 SALURAN Saluran Irigasi / Saluran Pembawa Saluran Primer
Saluran sekunder Saluran pembawa Saluran Primer dan Saluran Sekunder Saluran tersier Saluran kuarter Saluran primer dan kuarter Saluran Irigasi / Saluran Pembawa Saluran pembuang kuarter Saluran pembuang tersier Saluran pembuang sekunder Saluran pembuang primer

23 BANGUNAN Bangunan Bagi & Sadap
Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih. Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder ke saluran tersier. Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu rangkaian bangunan (disamping membagi air ke sekunder lain juga mengalirkan air kesaluran tersier. Boks-boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (tersier, sub tersier.

24 LATIHAN Jelaskan dengan singkat dua model pengelolaan irigasi!
Jelaskan macam irigasi berdasarkan aplikasi air! Jelaskan perencanaan peta petak! Jelaskan kebutuhan air untuk pertumbuhan padi sawah!

25 SIMPULAN Pengembangan dan pengelolaan irigasi dan drainasi pada umumnya ditujukan untuk keperluan tanaman padi di daerah persawahan, baik dimusim hujan maupun kemarau. Usaha untuk diversifikasi pangan selain beras masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, maka irigasi dalam hal pemenuhan kebutuhan air untuk tanaman padi merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka usaha swasembada beras. Kebutuhan air irigasi pada dasarnya diperuntukkan bagi suatu areal tanaman. Kebutuhan air memiliki tiga tingkatan yaitu: kebutuhan air tanaman yang meliputi kebutuhan konsumtif atau evapotranspirasi; kebutuhan air untuk suatu areal pertanaman; dan kebutuhan air untuk suatu daerah irigasi yang meliputi evapotranspirasi ait untuk penjenuhan tanah.

26 TERIMAKASIH


Download ppt "PENGETAHUAN UMUM IRIGASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google