Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Somatoform, malingering and factitious disorder

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Somatoform, malingering and factitious disorder"— Transcript presentasi:

1 Somatoform, malingering and factitious disorder
dr. A. Soraya TU Mkes SpKJ

2 Latar belakang Sifat dasar gangguan somatoform
Mencakup interaksi tubuh dan pikiran ( Body-mind ) Pemeriksaan fisik dan lab tidak ada kelainan. Tidak ada kelainan organik atau mekanisme fisiologik Preokupasi dengan adanya penyakit yg tidak ada dasar organik Gangguan fungsi neurologis tanpa dasar organik Perasaan subjektif dari penampilan dirasakan kurang memuaskan atau buruk Gejala tersebut terkait faktor psikologis atau konflik

3 Definisi Psikosomatik Somatisasi
keadaan psikologik berkontribusi dlm berkembangnya psikosomatik Terdapat disabilitas kondisi medik Somatisasi Manifestasi gejala fisik dari distres psikologik Gejala primer dari somatoform dan gangguan buatan

4 Gangguan buatan (factitious)
Gangguan somatoform Pasien dengan gejala-gejala fisik tanpa kelainan organik/medik Gangguan buatan (factitious) Pasien sendiri mambuat luka sebagai akibat stres psikologik untuk mendapatkan pengobatan pada bgn luar

5 lima macam gangguan somatoform
Gangguan somatisasi Gangguan konversi Hipokondriasis Gangguan nyeri somatoform Gangguan tubuh dismorfik

6 Gangguan somatisasi Disebut juga Briquet’s Syndrome
Gejala somatik multipel, berulang dan berubah-ubah Tdk dpt djelaskan dgn pem fisik dan lab Umumnya gej fisik sdh berlangsung beberapa thn sblm ke dokter Keluhan meliputi berbagai sistem organ spt gastro intestinal, seksual, saraf dan keluhan nyeri dll.

7 Epidemiologi Prevalensi gangguan somatisasi sepanjang hdp % pada perempuan dan 0.2% pada laki-laki Lebih banyak perempuan dp laki-laki (5:1) Onset somatisasi sebelum usia 30 dan berawal pada masa remaja

8 Etiologi Faktor psikososial Faktor biologis
Secara psikososial adalah bentuk komunikasi yang bertujuan menghindarkan diri dari kewajiban Dapat berhubungan dgn kepribadian antisosial, yaitu berhubungan dengan kelemahan perilaku inhibisi dan kekuatan pada perilaku aktivasi, serta keuntungan jangka pdk Faktor biologis Data genetik prevalensi % pd perempuan turunan pertama, sdgkan saudara laki-laki cenderung penyalahgunaan zat dan ggn kepribadian antisosial. Prevalensi kembar monozygot 29 % , kembar dizigot 10 %

9 Gambaran klinis Pedoman diagnostik DSM-IV-TR
Keluhan fisik multipel dimulai sblm usia 30 thn menimbulkan ggn bermakna dlm fungsi sosial, pekerjaan, at fungsi ptg lain Empat gejala nyeri di empat tpt at fungsi (mis: kepala, prt, sendi,dada, hubungan seksual, skt selama menstruasi dll} Dua gej GI selain nyeri Satu gej seksual selain nyeri Satu gej pseudoneurologi ( gej konversi spt gg koordinasi, paralisis, afonia dll)

10 Terapi dan prognosis Sebaiknya terapi dilakukan satu orang dokter secara regular utk mendengarkan keluhan somatik sebagai ekspresi emosional Pemeriksaan penunjang sebaiknya dihindari Psikoterapi individual dan psikoterapi kelompok disarankan agar pasien dapat hadapi gejala-gejala, mengekspresi emosi yg mengdasari Psikofarmaka hanya diberikan bila terdapat cemas dan depresi dgn pengawasan ketat krn pasien cenderung menggunakan obat berganti-ganti

11 Gangguan konversi Mencakup gejala menandakan ggn atau defisit fungsi sensorik atau motorik volunter akibat faktor psikologis/ konflik stresor kehidupan Kumpulan gejala ini dikenal dengan sebutan hysteria, reaksi konversi atau gangguan disosiatif Epidemiologi Rasio perempuan dibandingkan laki-laki bervariasi 2:1 hingga 10:1. onset sekitar masa remaja Banyak di populasi pedesaan, pendidikan rendah, anggota militer terpapar dgn situasi peperangan Meningkat pd keluarga yg memiliki gnguan konversi

12 Etiologi Psikoanalitik: mempunyai arti simbolik dengan konflik intrapsikik yang telah direpresi, mereka membutuhkan perhatian yang khusus Teori pembelajaran: gejala konversi merupakan perilaku yg dipelajari wkt kecil digunakan sebagai mekanisme coping dlm situasi sulit ketika besar Faktor biologis: pemeriksaan pencitraan terdapat hipometabolisme hemisfer dominan dan hipermetabolisme pd yg non dominan. Hal ini berakibat komunikasi kedua hemisfer terganggu dan berujung pd gejala konversi

13 Gambaran klinis Gejala sensorik: anaestesi dan parestesi ekstremitas tdk sesuai dgn penyakit saraf pusat maupun tepi. Ketulian ata buta namun jaras sensorik intak Gej motorik: gg gaya berjalan abasia atau ataksia, kelemahan dan paralisis, tremor ritmik kasar jalan menghentak-hentak Pseudo seizure

14 Gambaran klinis Gambaran klinis lain:
Keuntungan primer : mempertahankan konflik internal diluar kesadaran dan mendapat perhatian Keuntungan sekunder: pasien dibebaskan dari kewajiban kehidupan sulit karena sakit Labelle indifference: merupakan sikap angkuh tak sesuai terhadap gejala serius yg dialami Identifikasi: pasien secara tdk sadar meniru gejala dari seseorang bermakna

15 Prognosa dan terapi > 90 % membaik dlm beberapa hari hingga hpr 1 bln 75 % sembuh. 25 % mengalami episoda tambahan. Mkn lama gejala konversi berlangsung mkn buruk prognosa Psikoterapi suportif orientasi tilikan atau terapi perilaku dpt menolong Hipnosis , psikofarmaka anticemas dan relaksasi bermanfaat pada beberapa kasus

16 Hipokondriasis Deskripsi klinis: Problem utama adalah anxietas
Preokupasi dgn gejala-gejala fisik Misinterpretasi gejala-gejala Meyakini sakit keras banyak kunjungan kedokter dan lakukan tes medis Sedikitnya sdh berlangsung 6 bln

17 Fakta statistik 1 – 14 % dari medikal pasien
Rasio sama pd perempuan dan laki-laki Mungkin terjadi pada usia berapapun, terbanyak pada usia thn Keyakinan sakit berat

18 Etiologi Kognitif: pasien memiliki skema kognitif yg salah shg salah menginterpretasikan sensasi sakit Perilaku sakit pasien sebagai kompleksitas bio-psiko-sosio-spiritual dlm menghadapi masalah sulit. Pasien perhatian berlebihan pada perilaku sakit Teori psikodinamik: dorongan agresivitas dan permusuhan ditujukan kepada org lain dipindahkan ke dlm gangguan somatik. Juga dipandang sebagai pertahanan rasa bersalah ataupu sebagai hukuman

19 Prognosis dan Terapi Perjalanan penyakit yang episodik, setiap episoda dapat berlangsung berbulan-bulan hingga tahunan, dan dipisahkan periode tenang. Kurang lebih sepertiga hingga setengah pasien ini mengalami perbaikan yang bermakna Terapi kelompok dgn menyediakan dukungan sosial dan interaksi sosial shg menurunkan kecemasan Psikoterapi orientasi tilikan, terapi perilaku, terapi kognitif (modifikasi persepsi penyakit ) Psikofarmaka diberikan bila disertai cemas dan depresi

20 Gangguan tubuh dismorfik
Preokupasi penampilan. Perasaan subjektif dirinya berpenampilan buruk (kekuatiran tdk benar) Yakin dan takut dirinya tdk menarik. Banyak bercermin atau penghindaran Mereka kunjungi dokter dermatologis atau bedah plastik Ide kecenderungan bunuh diri Menimbulkan gg dalam fungsi sosial dan pekerjaan

21 Lokasi dismorfik tubuh
Kulit Mata /hidung Muka/kepala mammae bibir

22 Epidemiologi Lazin ditemukan pada usia 15-30 thn
Perempuan lebih sering dr laki-laki. Perempuan yg terkena gangguan ini cenderung tdk menikah > 90 % dgn gg dismorfik tubuh pernah menglami episoda depresi berat dlm hdpnya 70 % pernah alami ggn cemas dan 30 % pernah alami ggn psikosis

23 Etiologi dan terapi Etiologi tdk diketahui. Komorditas tinggi dgn ggn depresi, riwayat keluarga dgn ggn mood, ggn obsesif-kompulsif. Konsep kecantikan ditanamkan secara steriotipik dalam keluarga atau budaya Perhatian pada bgn tubuh tertentuakan semakin menjadi-jadi dan berakhir permintaan operasi Pengobatan dengan dermatologis dan bedah plastik hampir selalu tdk berhasil dan penyakit menjadi khronis Terapi psikofarmaka dgn trisiklik, MAOI, pimozide beberapa kasus berhasil Terapi serotonin clomipramin, fluoxetine efektif mengurangi gejala Psikoterapi yang sesuai pasien dgn depresi

24 Gangguan nyeri Deskripsi klinik Nyeri yg nyata
Nyeri mungkin mempunyai sebab organik Faktor psikologik mempertahankan gejala Gejala atau defisit tdk disebabkan secara sengaja atau dibuat-buat Nyeri menyebabkan penderitaan secara klinis dan ggn dlm fungsi sosial pekerjaan atau fungsi ptg lain

25 Etiologi Faktor psikodinamik: pasien mengekspresikan konflik secara simbolik lewat tubuh. Nyeri sbgi cara mendapatkan cinta, hukuman terhadap kesalahan dan menebus rasa bersalah Teori perilaku: perilaku nyeri dgn cemas mendapat perhatian shg perilaku nyeri diperkuat. Nyeri dihambat bila diabaikan atau dihukum Nyeri tlh dikonseptualisasikan sbgi cara mendapat keuntungan dlm hub interpersonal Serotinin dan endorfin memainkan dlm modulasi nyeri sistema saraf pst

26 Perjalanan penyakit danTerapi
Nyeri umumnya muncul secara tiba-tiba dengan derajat keparahan Rehabilitasi (program pengendalian nyeri ) bersamaan dgn SSRI atau al Psikoterapis menggali sumber masalah interpersonal , terapis dapat segera sampai pada sumber nyeri psikologis pasien dan fungsi keluhan fisikdalam hubungan yg signifikan Terapi kognitif merubah pikiran negatif dan mengembangkan sikap positif menghadapi penyakit

27 Progrm pengendalian nyeri
Unit nyeri multi disiplin Terapi kognitif Terapi perilaku Terapi kelompok Terapi fisik Latihan kejujuran

28 Factitious disorder Factitious Disorder: berpura-pura sakit dengan motivasi "mengasumsikan peran yang sakit" dan tidak adanya "insentif eksternal" untuk perilaku tersebut (Libow, 2000).

29 Beberapa subtipe Nuclear : sejarah jangka panjang, banyak kunjungan di rumah sakit, lebih sering terjadi pada pria, IQ rendah Non-nuclear: lebih umum pada wanita dan memiliki pengetahuan bidang medis, didiagnosis Pelaku Penyalahgunaan Factitious oleh Proxy: Seorang pengasuh yang membuat anak sakit untuk mendapatkan perhatian untuk kebutuhan emosional mereka sendiri. (O'Shea, 2003)

30 Malingering vs Factitious
MALINGERING: Seorang anak atau orang dewasa memalsukan penyakit untuk keuntungan pribadi. Misalnya, seorang anak tidak mau bersekolah; Orang dewasa ingin menuntut seseorang yang mengikuti sebuah kecelakaan mobil (Overholser, 1990) Factitious: Tidak diketahui alasan untuk mengadaptasi peran sakit dan dapat dikaitkan dengan alasan psikologis. Lebih cenderung menjalani operasi dan perawatan medis ekstensif

31 Secara langsung menghasilkan gejala fisik atau psikologis:
Gangguan buatan Termotivasi oleh kebutuhan psikologis untuk mengasumsikan peran yang sakit Biasanya tidak sadar akan motivasi Malingering Termotivasi oleh keutungan yang diperoleh Tujuannya jelas dan mereka bisa berhenti saat gejala tidak lagi berguna

32 karakteristik 3: 1 lebih sering terjadi pada wanita
Umur berkisar antara 8-18 Hambar, datar dan acuh tak acuh selama evaluasi medis Seringkali membutuhkan waktu setidaknya 14 bulan untuk melakukan diagnosa, lebih mudah untuk mendiagnosa pada anak yang lebih muda karena kurang kompleksnya cara membuat diri mereka sakit (Libow, 2000)

33 Sering Imitasi Asma, pembengkakan lengan, pengerasan bibir, hipoglikemia, batu ginjal, urine kering, , penyakit Secretan, hematuria, l, purpura, bersin, muntah, diare, demam, diabetes (Hickson & Stutts, 1999)

34 penyebab Kurangnya sistem pendukung di rumah ( orang tua sakit, kehilangan orang tua atau ketdakpedulian orang tua ) Depresi Ketergantungan Keterlibatan seumur hidup dengan dokter (Hickson & Stutts, 1999) Miskin rasa diri Kecenderungan bunuh diri Pelecehan seksual / fisik Ekstrim kemiskinan / tunawisma sering berbohong Penyakit kronis

35 MALENGERING Gejala palsu yang disengaja atau terlalu berlebihan gejala fisik atau  gejala psikologisnya dimana termotivasi  dengan keuntungan yang akan Didapatkannya

36 Contoh keuntungan menghindari pekerjaan
mendapatkan kompensasi finansial menghindari tugas militer menghindari tuntutan pidana mendapatkan obat

37 Malingering vs Gangguan Lainnya
Apa yang membedakan malingering?  dari Gangguan Konversi dan Kelainan Somatoform lainnya adalah produksi yang disengaja dari gejala.

38 Tersangka Malingering jika:
Konteks Medicolegal (berhub.kasus hukum dan pengacara) Perbedaan yang ditandai antara penyakit atau kecacatan yang dan temuan objektifnya Kurangnya kerjasama selama evaluasi diagnostik dan dalam mematuhi pengobatan yang ditentukan Adanya kepribadian Antisosial

39 Terima Kasih


Download ppt "Somatoform, malingering and factitious disorder"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google