Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sleep And It’s Abnormalities Part II Prensentator : dr. Nurdiansyah Moderator : dr. Chairil Amin Batubara, Mked(Neu), Sp.S Text Book Reading ke 5 1.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sleep And It’s Abnormalities Part II Prensentator : dr. Nurdiansyah Moderator : dr. Chairil Amin Batubara, Mked(Neu), Sp.S Text Book Reading ke 5 1."— Transcript presentasi:

1 Sleep And It’s Abnormalities Part II Prensentator : dr. Nurdiansyah Moderator : dr. Chairil Amin Batubara, Mked(Neu), Sp.S Text Book Reading ke 5 1

2 Out Line Gangguan Tidur Yang Terkait Dengan Penyakit Neurologik Gangguan Tidur Yang Terkait dengan Perubahan dalam Ritme Circadian Gangguan Parasomnia dan Gejala-gejala Tidur Tersendiri Tidur Berlebihan Patologik (Hypersomnia) Sindrom Tambahan yang Terjadi Sewaktu Tidur 2

3 Gangguan Tidur Yang Terkait Dengan Penyakit Neurologik Gangguan Neurologik Pons bag. atas Jumlah & pola tidur LOKASISLEEP DISORDER tegmentum ponsparasomnia tipe lain Infark thalamus paramedian bilateral hipersomnia Lesi medullarkutukan Ondine 3

4 LOKASISLEEP DISORDER infark mesencefalikhalusinasi peduncular Cedera Kepalahipersomnia MigraineGangguan tahapan tidur Penderita penyakit Alzheimerapne tidur, dan mengantuk siang hari 4

5 Gangguan Tidur Yang Terkait dengan Perubahan dalam Ritme Circadian Jika irama circadian normal berubah akibat stimulus eksogen → gangguan tidur Contoh pada pekerja shift, yang berganti jadwal kerja secara periodik dari siang ke malam hari akibat dari perjalanan udara lintas zona waktu – yaitu, jet lag. 5

6 Terapi gangguan tidur akibat perjalanan menyetel ulang jam kita di pesawat dan mematuhi rutinitas tempat tujuan Tetap terjaga selama siang hari hingga jam malam yang biasa untuk tidur menggunakan sedative yang bekerja-singkat pada jam tidur 6

7 Sindrom fase-tidur-terlambat adalah ketidakmampuan kronis untuk tertidur dan bangun pada waktu yang biasa. Mulai tidur terlambat hingga pukul 3.00 sampai 6.00 sindrom fase-tidur-maju dicirikan oleh mulai tidur menjelang malam (pukul 20.00 sampai 21.00) dan bangun pagi dini hari (pukul 3.00 sampai 5.00). Gangguan Tidur Yang Terkait pekerjaan 7

8 somnolescent startsparoxysm sensorik Epilepsi Lobus Frontal Nocturnal dystonia paroxysmal nocturnal paralysis tidur terror malam hari dan mimpi buruk somnambulism gangguan perilaku tidur REM 8 Gangguan Parasomnia dan Gejala-gejala Tidur Tersendiri

9 Somnolescent (Tidur, Hypnic, Myoclonic) Starts Begitu tidur mulai → pusat motorik tertentu tereksitasi → lonjakan aktivitas → sentakan myoclonic dengan amplitudo besar, → terbangun dari tidur Paroxysm Tidur Sensorik Saat sedang hendak tertidur, bisa dibangunkan oleh suatu sensasi yang melesat tiba-tiba melalui tubuh sinar senter mendadak suara tabrakan mendadak atau petir nyeri kepala Gangguan Parasomnia dan Gejala-gejala Tidur Tersendiri 9

10 Epilepsi Lobus Frontal Nocturnal Serangan-serangan bisa mulai terjadi pada usia berapa saja, mempengaruhi laki-laki dan perempuan, dan biasanya bersifat nonfamilial. Ada dua bentuk penyakit ini : 1.serangan < 60 detik bisa diurnal dan juga nocturnal pengobatan dengan carbamazepine. 2. Serangan 2-40 menit EEG ictal dan interictal normal serangan-serangan ini tidak respon antikonvulsan Gangguan Parasomnia dan Gejala-gejala Tidur Tersendiri 10

11 Paralysis Tidur pada saat transisi dari sedang tidur - terbangun. Terutama di pagi hari dan jarang saat terlelap, gejala: orang yang secara umum sehat tidak mampu mengaktifkan otot-ototnya. berbaring seakan-akan masih tertidur, dengan mata tertutup, dan mungkin menjadi cukup ketakutan sambil terlibat dalam usaha keras untuk bergerak. Terapi : antidepresan trisiklik, terutama clomipramine Gangguan Parasomnia dan Gejala-gejala Tidur Tersendiri 11

12 Terror Malam Hari dan Mimpi Buruk Masa anak-anak selama tidur tahap 3 atau 4 Si anak terbangun mendadak sangat ketakutan, menjerit, dengan tachycardia hebat Somnambulism Masa Anak-anak dan Automatism Tidur Somnambulism pada Orang Dewasa Gangguan Perilaku Tidur REM Gangguan Parasomnia dan Gejala-gejala Tidur Tersendiri 12

13 Epilepsi Nocturnal Seizure bisa terjadi terutama pada tahap 1 dan 2 dari tidur NREM Setelah fase tonic-clonic, pasien menjadi tenang dan jatuh ke dalam keadaan yang mirip dengan tidur lelap, tetapi tidak bisa bangun dari tidur selama beberapa menit. Jika seizure nocturnal tidak dapat diamati, perhatikan : sprei acak-acakan beberapa tetes darah pada bantal dari lidah yang tergigit sprei tempat tidur yang basah karena inkontinensi urin otot sakit 13

14 Tidur Berlebihan Patologik (Hypersomnia) 1.Encephalitis lethargica Penyakit somnolensi patologik pandemi setelah Perang Dunia I Tidur berlarut-larut yang berlangsung selama berhari-hari sampai berminggu-minggu 2.kerusakan neuron pada otak tengah, subthalamus dan hypothalamus. 3.Hypersomnia mungkin terkait dengan kerusakan atau paralysis fungsional dari neuron yang kaya-dopamine di dalam substantia nigra, yang menyebabkan overaktivitas neuron raphe (serotonergik). 14

15 Sindrom Kleine-Levin Ciri-ciri : lelaki remaja, tidur >18 jam sehari terbangun hanya untuk makan dan memenuhi kebutuhan ke kamar mandi Kleine pada tahun 1925 dan Levin pada tahun 1936 mendeskripsikan suatu penyakit episodik yang dicirikan oleh somnolensi dan makan berlebihan, Selama berhari-hari atau berminggu-minggu 15

16 Apne Tidur dan Mengantuk Berlebihan Siang Hari Gangguan napas saat tidur Apne tipe obstruktif → otot farinks posterior menyempit Akibat penyakit neuromuskular atau sebagai penyerta dari penyakit lain Apne tidur obstruktif dicirikan oleh dengkur bising tipe siklik. Diawali periode napas teratur namun bising, terjadi pelemahan usaha bernapas → periode apne → bernapas mulai kembali, yang disertai dengan bunyi dengkuran keras dan terbangun singkat. Apne tidur obstruktif terjadi selama tidur REM maupun tidur NREM 16

17 Apnue Tidur Pusat Akibat lesi batang otak berat dan mengancam-nyawa, seperti: poliomyelitis bulbar, infarksi medullar lateral, bedah spinal (cervical tinggi), syringobulba, encephalitis batang otak 17

18 pengobatan CPAP BIPAP penurunan berat badan, pemposisian lateral selama tidur, dan penghindaran alkohol dan obat sedative lainnya. Perbaikan bedah atas cacat saluran napas atas dapat membantu Alat penjajaran oral Tracheostomy dan perawatan respiratory nocturnal Oksigen aliran rendah juga dapat berguna 18

19 Sindrom Tambahan yang Terjadi Sewaktu Tidur Paralisis Tidur dan Acroparethesia Posisi tidur yang tidak nyaman → tekanan pada saraf perifer → paralisis sensorik dan motorik Bruxism Menggerinda gigi malam hari dapat menimbulkan masalah gigi Ada banyak penjelasan hipotetis, semuanya tanpa bukti. 19

20 Enuresis Malam Hari Ngompol malam hari kontinensi siang hari > masa anak-anak, → masa dewasa. Prevalensi : 1 dari 10 anak-anak usia 4 hingga 14 tahun anak laki-laki lebih sering mengalaminya dari pada anak perempuan (ratio 4:3). 20

21 Pengobatan Enuresis Malam Hari Imipramine (10 sampai 75 mg pada jam tidur) olahraga Atasi Penyakit penyebab enuresis simtomatik 21

22 Terima Kasih 22

23 23

24 24

25 25

26 26


Download ppt "Sleep And It’s Abnormalities Part II Prensentator : dr. Nurdiansyah Moderator : dr. Chairil Amin Batubara, Mked(Neu), Sp.S Text Book Reading ke 5 1."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google