Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ALINEA atau PARAGRAF
2
DEFINISI Paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Paragraf yang baik minimal terdiri dari dua kalimat atau dua gagasan. Tiga persyaratan agar paragraf menjadi padu, yaitu kepaduan, kesatuan dan kelengkapan
3
Jenis Kalimat dalam Paragraf
Kalimat Topik Kalimat yang mengungkapkan ide pokok dalam paragraf dan merupakan bagian penting karena berfungsi mengarahkan dan mengontrol pengembangan paragraf. Biasanya terletak di awal paragraf. Kalimat Pengembangan Kalimat yang menguraikan hal-hal yang terkandung dalam kalimat topik, berfungsi sebagai penjelas ide pokok yang terkandung dalam kalimat topik.
4
Jenis Kalimat dalam Paragraf
Kalimat Penutup Kalimat yang berfungsi mengakhiri paragraf, biasanya berisi tentang kesimpulan yang didapat dari kalimat topik dan kalimat pengembang. Kalimat Penghubung Kalimat yang berfungsi untuk menyatukan atau memadukan paragraf satu dengan paragraf lainnya. Kata yang digunakan dalam kalimat penghubung ialah kata ganti tunjuk ini, itu, tersebut, demikian, dan sebagainya.
5
Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi
Paragraf Pembuka Paragraf pembuka biasanya disusun menarik guna memancing rasa ingin tahu pembaca. Fungsinya adalah membimbing pembaca untuk memasuki permasalahan yang akan dibicarakan. Paragraf Isi Paragraf isi berfungsi mengungkapkan ide pokok beserta pengembangannya. Terdapat beberapa pola, yaitu: Pola urutan waktu Pola urutan tingkat Pola urutan apresiatif Pola urutan tempat Pola urutan klimaks atau antiklimaks Pola urutan umum-khusus atau khusus-umum Pola urutan sebab akibat atau akibat sebab Pola perbandingan Pola urutan tanya jawab
6
Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi
Paragraf Penutup Paragraf penutup bersifat memperkuat ide pokok sekaligus menggambarkan isi karangan secara singkat. Paragraf penutup berupa kesimpulan Paragraf penutup berupa ringkasan Paragraf penutup berupa penekanan hal penting Paragraf penutup berupa saran Paragraf penutup berupa harapan Paragraf penguhubung Paragraf yang berfunngsi menghubungkan paragraf satu dengan paragraf yang lain. disebut juga paragraf transisi atau paragraf peralihan.
7
PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK
Kepaduan Paragraf Kepaduan adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu dengan menggunakan kata penghubung. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Kata penghubung intrakalimat adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, seperti: karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka. Penghubung antarkalimat adalah yang menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya, seperti: oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan.
8
CONTOH David Beckham adalah seorang pemain sepak bola yang sukses. Buktinya, suami Victoria Beckham ini selalu bergelimang kekayaan dan kepopuleran. Walaupun masih terikat kontrak dengan Real Madrid sampai juni 2007, mantan kapten Inggris ini sudah mengumumkan secara resmi kepindahannya ke LA Galaxy di liga AS. Bahkan, pemain yang memiliki tendangan jarak jauh mematikan ini sudah meneken kontrak transfer 250 juta dolar AS. Akibat pemberitaan ini, lelaki yang pernah berselisih dengan pelatihnya di Manchester United ini banyak mendapatkan kritikan di berbagai media massa, tetapi ayah dari Brooklyn, Romeo, dan Cruz ini tetap menjadi pemain sepak bola yang terpopuler dan menjadi buah bibir dijagat persepakbolaan dunia.
9
2. KESATUAN PARAGRAF Kesatuan paragraf berarti setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran. Pokok pikiran diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama diletakkan diawal paragraf (deduktif) atau di akhir paragraf (Induktif) Ciri-ciri kalimat utama kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut Kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat
10
CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF
Keluarga Berencana merupakan program yang sangat baik untuk diterapkan oleh keluarga-keluarga di Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan adanya program tersebut bisa mengatasi problematika tidak terkendalinya jumlah populasi penduduk. Semakin hari kini penduduk Indonesia semakin membludak jumlahnya. Bahkan dibeberapa wilayah lonjakan jumlah penduduk bisa dibilang sudah melampaui batas. Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan bersama yang harus segera dipecahkan. Karena dengan semakin banyaknya jumlah penduduk, maka kesempatan perolehan pekerjaanpun akan semakin sulit dan yang pasti akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara luas.
11
CONTOH PARAGRAF INDUKTIF
Secara ekonomi, kota ini sangat kondusif untuk berbisnis. Secara budaya, kota ini amat kaya akan keanekaragaman budaya etnis. Penduduknya relatif terbuka terhadap unsur etnis yang berbeda-beda. Secara geografis, kota ini terletak di daerah yang relatif tinggi. Artinya kota ini relatif sejuk. Itulah antara lain tiga hal yang membuat kami merasa amat kerasan tinggal di kota Bandung.
12
3. KELENGKAPAN PARAGRAF Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf. Dikembangkan dengan cara, pertentangan, perbandingan, analogi, sebab akibat, definisi, dan klasifikasi.
13
PENGEMBANGAN PARAGRAF
Paragraf Pertentangan pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti, berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertilak belakang dari.
14
CONTOH Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif yang murah. Setiap orang dapat menjadi pelanggan dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Berbeda halnya dengan petromaks. Meskipun sama-sama membutuhkan bahan bakar, tetapi energi yang dihasilkan petromaks sangat kecil jika dibandingkan dengan pembangkit listrik biasa. Petromaks hanya digunakan di desa-desa, sedangakan listrik terdapat di kota-kota.
15
2. PARAGRAF PERBANDINGAN
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya menggunakan ungkapan jika dibandingkan dengan, seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu
16
CONTOH Sepak bola adalah olahraga yang paling populer di muka bumi ini. Hampir semua usia, tidak peduli pria ataupun wanita menyukai dan memainkan olahraga ini. Namun saat ini sepak bola sudah jarang dimainkan lagi dikarenakan sulitnya menemukan lapangan sepak bola terutama di kota-kota besar akibat banyaknya pembangunan. Di tengah-tengah masalah tersebut, kini muncul sebuah olahraga yang bernama futsal. Olahraga ini sama dengan sepak bola tetapi futsal tidak membutuhkan lapangan yang luas seperti sepak bola. Jumlah pemain futsal pun lebih sedikit jika dibandingkan dengan sepak bola. Futsal bisa dimainkan hanya dengan 5 orang saja sedangkan sepak bola membutuhkan 11 orang pemain. Meskipun begitu olahraga sepak bola tetap digemari oleh masyarakat.
17
PARAGRAF ANALOGI Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya pengembangan analogi dilakukan dengan bantuan kiasan Kata-kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.
18
CONTOH Dalam persoalan Poso kita memang diingatkan bahwa penangannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah karena akan terlepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat, yang harus menjadi perhatian kita bersama janganlah masalah ini membuat kita sebagai bangsa menjadi pecah (kompas, 2006:6)
19
PARAGRAF SEBAB AKIBAT Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.
20
CONTOH Seharusnya Indonesia telah menerapkan negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia sudah memulainya sejak Akibatnya, krisis melanda Asia pada 1997/1998, Indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melalukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.
21
PARAGRAF DENGAN CARA DEFINISI
Adalah, yaitu, ialah merupakan kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi. Kata adalah biasanya digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda kata yaitu digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat Kata ialah digunakan jika akan menjelaskan sinonim suatu hal Kata merupakan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud
22
CONTOH Apakah psikologi itu? R.S. Woodworth berpendapat , “Psikologi ialah ilmu jiwa.”, sedangkan menurut Crow dan Crow “ Psikologi adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”, sementara itu, Santian mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.
23
PARAGRAF DENGAN CARA KLASIFIKASI
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata atau ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, dogolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengkalsifikasikan.
24
CONTOH Penyelidikan tentang tempramen dan watak manusia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan. Empat golongan tersebut yaitu sanguistis (banyak darah) yg sifatnya periang, gembira,optimis dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerisi (banyak-banyak empedu kuning) adalah manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas marah, dan agresif. Selanjutnya, flegmatis (banyak lendirnya) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah, dan lamban. Terakhir melankolis (banyak empedu hitam) memeiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimistis (Purwanto, 1984: 150).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.