Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Konsep dan Kaidah Perencanaan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Konsep dan Kaidah Perencanaan"— Transcript presentasi:

1 Konsep dan Kaidah Perencanaan
21/04/2019 4:10

2 Teori Anggapan-anggapan yang dikemukaan sebagai suatu penjelasan yang didasari oleh alasan yang berlandaskan kepada seperangkat fakta, atau cara untuk dapat mengerti tentang suatu hal melalui suatu kerangka berfikir yang dapat mengintegrasikan fakta dan pengalaman, (Webster Dictionary). Perencanaan Bertujuan menjadi lebih baik dimasa yang akan dating Didukung sumber daya (Alam, Manusia, Modal dan Informasi) Adanya limitasi dan kendala (Limitation and Constraints) Efisiensi dan Efektif 21/04/2019 4:10

3 Hubungan antara Teori dan Perencanaan menurut Faludi (1973) dapat dilihat sebagai teori dalam perencanaan dan teori perencanaan Teori perencanaan, diartikan sebagai suatu anggapan untuk dapat menginterpretasikan fakta dan pengalaman menjadi suatu konsepsi dan rencana. Teori dalam perencanaan mengandung pengertian sebagai cara-cara untuk menginterpretasikan tersebut untuk dapat menyusun tujuan-tujuan masa datang dengan cara memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada serta memperhatikan limitasi dan kendala yang ada sedemikian rupa sehingga dapat dicapai suatu hasil yang optimal, ( Branch, 1983). 21/04/2019 4:10

4 KAIDAH PERENCANAAN Perencanaan merupakan suatu proses, yang meliputi:
perumusan tujuan dan hasil yang diharapkan Pendataan Analisis Perumusan rencana Pembuatan program Pelaksanaan (implementasi) yang bersifat menerus 21/04/2019 4:10

5 Model penyusunan perencanaan (SMART)
Specific : fokus, mempunyai tujuan dan sasaran yang khusus, didukung rancangan pelaksanan secara rinci, sistematis dan detail, Measurable : terukur secara sumber daya (dana, manusia, peralatan) dan teknis operasional, Achievable : dapat tercapai dan dapat dilaksanakan secara menyeluruh Relevant : sesuai dengan situasi, kondisi lingkungan dan kebutuhan Time-Oriented : berorientasi waktu pelaksanaan, mempunyai batasan waktu yang jelas, didukung jadwal pelaksanaan secara rinci dan konsisten. 21/04/2019 4:10

6 Bersifat Ilmiah identifikasi permasalahan rumusan tujuan dan sasaran
identifikasi batasan yang ada identifikasi potensi dan peluang yang ada proyeksi perkiraan kondisi yang akan dating pengembangan alternatif rencana susunan rencana terpilih secara sekala prioritas 21/04/2019 4:10

7 Berorientasi ke masa depan
proyeksi (ekstrapolasi dan intrapolasi), antisipasif dan intuitif berdasarkan ketersediaan data, peralatan dan wawasan perencana 21/04/2019 4:10

8 Menyeluruh (comprehensive)
multi disiplin multi aktor multi sektor multi level multi tujuan arah pengembangan yang jelas adanya pengendalian sektor adanya pedoman umum pembangunan lokasi yang potensial daya tarik bagi nvestasi adanya kepastian hukum 21/04/2019 4:10

9 Bersifat fleksibel Bersifat sederhana Dapat dilaksanakan
mudah disesuaikan dengan perkembangan stuasi & kondisi bukan yang dapat atau mudah diubah berdasarkan selera  Bersifat sederhana mudah diaplikasikan, dapat dipahami oleh berbagai kalangan  Dapat dilaksanakan secara operasional di lapangan dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan teknis, ekonomis, dan ketersediaan sumberdaya manusia 21/04/2019 4:10

10 Kaidah Operasional Logis Fleksibel Obyektif
Logis memiliki urutan yang tertentu dan jelas tidak terlalu ambisius (muluk) / utopis sesuai dengan kondisi sekarang dan perkiraan masa datang Fleksibel akomodatif terhadap perkembangan & dinamika masyarakat peka terhadap perubahan sosio-ekonomi, sosio-politis Obyektif tidak didasarkan pada kebiasaan atau selera tertentu didasrkan pada pertimbangan ilmiah dan nilai manfaat masyarakat, bukan bermanfaat bagi pejabat, investor atau kelompok tertentu 21/04/2019 4:10

11 Bersifat operasional dapat mengakomodasi pada tahap implentasi terhadap kepentingan banyak sektor, masyarakat maupun lembaga lain.  Mengutamakan keberlanjutan menghindarkan pengurangan kualitaas lingkungan 21/04/2019 4:10

12 Enam Pilar Penopang Ilmu Pengembangan Wilayah (Model di Indonesia)
ANALISIS BIOGEOFISIK ANALISIS SOSIAL BUDAYA ILMU PENGEMBANGAN WILAYAH ANALISIS KELEMBAGAAN ANALISIS LINGKUNGAN ANALISIS EKONOMI ANALISIS LOKASI Enam Pilar Penopang Ilmu Pengembangan Wilayah (Model di Indonesia) 21/04/2019 4:10

13 Empat Pilar Penopang Ilmu Pengembangan Wilayah (Misra, 1977)
GEOGRAFI EKONOMI ILMU PENGEMBANGAN WILAYAH PERENCANAAN KOTA TEORI LOKASI Empat Pilar Penopang Ilmu Pengembangan Wilayah (Misra, 1977)   21/04/2019 4:10

14 Definisi D. Conyers dan Hills (1984): Jhingan:
Perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa mendatang. MT Todaro (Economic Development, 7 th ed., 2000): Perencanaan Ekonomi adalah upaya pemerintah secara sengaja untuk mengkoordinir pengambilan keputusan ekonom dalam jangka panjang serta mempengaruhi, mengatur dan dalam beberapa hal mengontrol tingkat dan laju pertumbuhan berbagai variable ekonomi yang utama untuk mencapai tujuan pembangunan yang tela ditentukan sebelumnya Jhingan: Perencanaan adalah teknik/cara untuk mencapai tujuan, untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh Badan Perencana Pusat. Tujuan tersebut mungkin untuk mencapai sasaran social, politik atau lainnya. 21/04/2019 4:10

15 Lingkup Kegiatan Perencanaan
Klassifikasi berdasarkan disiplin / profesi Sosio economic Planning Natural Resources Planning Architectural and Engineering Planning Berdasarkan sektor (Pertanian, Industri, Perdagangan dsb) Pendekatan antar disiplin (Ekonomi, Sosiologi, Politik, SDA, dsb) Tingkatan Spasial dari Kegiatan Perencanaan International Planning National Planning Regional Planning / Local Planning Town/Village Planning Individual / Family / Enterprice Planning 21/04/2019 4:10

16 Macam Perencaanaan Berdasarkan waktu pelaksanaan
Perencanaan Jangka Panjang : perencanaan dengan rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun, yang bersifat umum, dan belum terperinci. Perencanaan Jangka Menengah, perencanaan dengan rentang waktu antara lima sampai sepuluh tahun. Perencanaan Jangka Pendek, perencanaan dengan rentang waktu antar satu tahun sampai lima tahun.  Berdasarkan sifatnya Perencanaan kuantitatif : semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka. Perencanaan kualitatif : perencanaaan yang dinyatakan secara kualitas. 21/04/2019 4:10

17 Berdasarkan luas wilayah
Perencanaan Lokal, perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas. Perencanaan Regional, perencanaan yang ditetapkan pada tingkat propinsi. Perencanaan Nasional, perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan lokal dan regional. Perencanaan Internasional : perencanaan yang ditetapkan oleh beberapa negara, yang melalui batas-batas negara. Berdasarkan luas jangkauan Perencanaan Makro, bersifat universal, menyeluruh dan meluas. Perencanaan Mikro, ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu. 21/04/2019 4:10

18 Berdasarkan prioritas pembuatnya
Perencanaan Sentralisasi, ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara. Perencanaan Desentralisasi, diusulkan dan susun oleh masing-masing wilayah. Perencanaan Dekonsentrasi, gabungan antara perencanaan Sentralisasi dengan Sesentralisasi. Berdasarkan obyek perencanaan Perencanaan Rutin, disusun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap tahun. Perencanaan Eksendental, disusun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu. Berdasarkan proses penyusunan Perencanaan Filosofikal, bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk program. Perencanaan Programial, dalam bentuk penjabaran dari perencanaan filosofikal. Perencanaan Operasional, yang jelas dan dapat dilakukan. 21/04/2019 4:10

19 Rencana Strategik Rencana Operasional,
disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, melaksanakan misi organisasi, juga disebut Perencanaan Jangkah Panjang (longe range planning) berupa proses pengambilan keputusan menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai, kapan harus selesai, dan siapa yang harus bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan. Perencanaan strategik merupakan proses perencanaan jangka panjang yang sudah diformalkan, dan digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapinya. Rencana Operasional, merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan, terdiri atas : rencana sekali pakai (single use plan) yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai dan rencana permanen (standing plans), yakni pendekatan pendekatan yang sudah di standarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya. 21/04/2019 4:10

20 Perencanaan Uniter vs Plural
Perencanaan Uniter: perencanaan menyeluruh (komprehensif) yang disusun oleh satu lembaga tertentu, umumnya oleh pemerintah. Perencanaan Plural : memandang dari berbagai pihak, misalnya perencanaan yang didasarkan atas ”Polical bargaining process”. Dalam hal ini pemerintah harus dapat memfasilitasi peraturan dan kebijakan yang dapat menangkap seluruh aspirasi masyarakat. 21/04/2019 4:10

21 Masalah Apakah perencanaan yang diusulkan kaum pluralis ini dapat berjalan ? Jika dikaitkan dengan isu dominasi orang kaya terhadap orang miskin, kelompok elit terhadap orang ”biasa”, militer terhadap non militer atau peran media masa. Memunculkan perencanaan partisipatif, advokasi dan komunikatif. 21/04/2019 4:10

22 Perencanaan Advokasi Konsep advokasi / pembelaan muncul dari praktek hukum yang berimplikasi pada sanggahan / perlawanan yang muncul dari masing-masing pihak yang memiliki dua pandangan yang saling bersaing. Umumnya perencanaan advokasi dilaksanakan bukan oleh perencana (formal), melainkan oleh pekerja sosial dan organisator kemasyarakatan terlatih dan mahasiswa. Perencanaan advokasi muncul karena pada umumnya ada suatu kelompok masyarakat yang membutuhkan bantuan perencana pada saat proses pembangunan berlangsung, yang pada umumnya berada dalam kelompok berpenghasilan rendah. 21/04/2019 4:10

23 Perencanaan Komunikatif
Berawal dari pengamatan pada prilaku perencana dan karakteristik proses perencanaan rasional. Umumnya perencana mengenali dan menjelaskan segala hal (persoalan pembangunan) dalam wilayah publik berdasarkan kekuatan dan kekuasaan ekonomi dan birokrasi. Dalam perencanaan komunikatif, perencanaan dilakukan secara dialogis, sehingga praktek-praktek kmunikatif, seperti mendengar, belajar dan memahami satu sama lain menjadi diperlukan. 21/04/2019 4:10

24 Perencanaan Partisipatif
Perencanaan yang menjadikan masyarakat sebagai salah satu sumber daya terbesar yang dianggap sangat memahami potensi dan masalah yang ada, lebih dari pemerintah sekalipun. masyarakat diberi kesempatan untuk menyertakan masalah yang dihadapi dan gagasan-gagasan sebagai masukan untuk berlangsungnya proses perencanaan berdasarkan kemampuan masyarakat itu sendiri. 21/04/2019 4:10

25 Perencanaan Komprehensif
Pengumpulan dan Pengolahan Data Analisis Penyusuan Rencana IMPLEMENTASI RENCANA 21/04/2019 4:10

26 Perencanaan Sektor Riil
Perencanaan pada sektor riil, seperti: pertanian, industri dll, dimana suplainya adalah produksi dan demannya adalah pasar. Pada sektor pertanian ataupun sektor industri yang perlu diperhatikan adalah upaya dalam meningkatkan produktivitas. Perencanaan Sektor Penunjang Perencanaan sektor yang menunjang sektor riil, seperti: sektor transpotasi, dimana suplainya adalah kapasitas dan demannya adalah pasar. 21/04/2019 4:10


Download ppt "Konsep dan Kaidah Perencanaan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google