Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PERENCANAAN WILAYAH Kuliah-6-7
2
TEORI LOKASI DALAM KERANGKA EKONOMI REGIONAL
3
Apa itu Lokasi Landasan lokasi adalah ruang
Ruang adalah permukaan bumi baik yg ada di atasnya maupun di bawahnya. Lokasi adalah posisi pada ruang (bujur-lintang) Perhatian studi ruang adalah keterkaitan/dampak antar kegiatan pada suatu lokasi dgn lokasi lainnya. Studi lokasi adalah melihat kedekatan/kejauhan satu kegiatan dgn kegiatan lainnya serta dampak yang ditimbulkannya. ekonomi regional
4
Teori Lokasi ? Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi atau ilmu yg menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang langka serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha/kegiatan, baik ekonomis maupun sosial. ekonomi regional
5
MODEL VON THUNEN The Isolated State in Relation to Agriculture
(Terj oleh Peter Hall, 1966) Asumsi-asumsi: Wilayah analisis bersifat teriolir (isolated state) shg tidak terpengaruh pasar dari kota lain. Tipe pemukiman padat di pusat wilayah (pusat pasar) dan makin kurang padat apabila menjauh dari pusat wilayah. Seluruh wilayah model memiliki iklim, tanah dan topografi yg beragam Fasilitas pengangkutan adalah primitif (sesuai pd zamannya dan relatif seragam. Ongkos ditentukan oleh barang yg dibawa. Kecuali perbedaan jarak ke pasar, semua faktor alamiah yg mempengaruhi penggunaan tanah seragam dan konstan.
6
Kurva perbedaan sewa tanah terhadap perbedaan jarak ke pasar
D= jarak ke pasar Sewa tanah Sewa yg terjadi dari hasil Tawar menawar Kurva perbedaan sewa tanah terhadap perbedaan jarak ke pasar
7
A B T Kurva Sewa Tanah untuk kegiatan yang berbeda Sewa Tanah Pasar
D= Jarak dari pasar Kurva Sewa Tanah untuk kegiatan yang berbeda
8
P P = Pasar Cincin 1 = Pusat industri/Kerajinan
Cincin = Pertanian intensif (produksi susu dan sayur2an) Cincin = Wilayah hutan (untuk menghasilkan kayu bakar) Cincin = Pertanian ekstensif (dgn rotasi tahun) Cincin = Wilayah peternakan Cincin = daerah pembuangan sampah P
9
Teori Lokasi Weber Dikemukakan oleh Alfred Weber (1909): tentang teori lokasi Industri Beberapa asumsi: Telaahan wilayah: -terisolasi, iklim homogen, konsumen terkonsentrasi, pasar persaingan sempurna 2. Beberapa sumberdaya alam (air, pasir ) dimana-mana dan dlm jumlah memadai. 3. Bahan bakar tambang dan mineral tersedia sporadis 4. Tenaga kerja (TK) tidak tersedia cukup, terbatas pd beberapa lokasi dg mobilitas tetap. Faktor yg mempengaruhi lokasi industri 1. Biaya transport dan 2. Upah Tenaga Kerja 3. Kekuatan aglomerasi dan degolmerasi Catatan: - Lokasi usaha didasarkan pd biaya yg minimum - Biaya transport bertambah secara proporsional dg jarak. Weber: pemilihan lokasi tergantung pada total biaya transportasi dan biaya TK dimana penjumlahah keduannya harus minimum
10
M1 dan M2 = sumber bahan baku Mk = pasar
T = lokasi optimum M1 dan M2 = sumber bahan baku Mk = pasar X,Y,Z = bobot input dan output a, b, c, = jarak lokasi input dan output X MK a T b c M1 M2 Y IM> 1,dekat ke bahan baku IM<1, dekat ke pasar Z SEGITIGA LOKASI (Locational triangle) IM = indeks material WBL= Bobot bahan baku lokal WPA= Bobot produk akhir
11
Dampak biaya TK thd lokasi biaya transpor terendah
The best Cost approach Dampak biaya TK thd lokasi biaya transpor terendah Isodapanes 130 T= lokasi transpor terendah L= lokasi biaya TK 120 110 T L Catatan: 1. Biaya TK dapat menarik lokasi perusahaan jika: - L/unit produksi > T/unit produksi 2. Faktor aglomerasi: Faktor deglomerasi: - Lokasi TK terampil dan murah kenaikan biaya-biaya lainnya - Fasilitas pelayanan yg spesifik kenaikan harga tanah - Dll kesesakan lokasi Isodapan kurva yang menggambarkan berbagai lokasi industri yang memberikan tingkat biaya transportasi yang sama Aglomerasi= terkonsentrasinya berbagai industri pada satu lokasi
12
.T2 .T1 A .T3 Isodapan Kritis dan Lokasi Agglomerasi
13
Teori lokasi losch August losch (The economics of location, 1939)
Persoalan dari sisi permintaan (pasar): Lokasi penjual sangat berpengaruh thd jumlah konsmen yang aan digarap. Produsen hrs memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar. ekonomi regional
14
Lokasi yg memberikan keuntungan maksimal
AC AR Lokasi A O B
15
Model Gravitasi Melihat besarnya daya tarik potensi yg ada pada suatu lokasi. Jumlah migrasi kesuatu kota sangat erat terkait dengan hukum graviitasi Newton. Interaksi antar dua kota ditentukan oleh: Besarnya kedua kota ybs. Jarak antara kedua kota
16
Iij = jumlah trip antara kota I dg kota j
Pi = Penduduk kota i Pj = Penduduk kota j Dij = Jarak antara kota I dgn kota j B = pangkat dari dij menggambarkan cepatnya jumlah trip menurun seiring dgn pertambahan jarak. K = konstanta
17
Pemilihan lokasi secara komprehensif
Diperlukan gabungan dari berbagai pengetahuan dan disiplin ilmu. Faktor pertimbangan: Ketersediaan bahan baku Upah buruh Jaminan keamanan Fasilitas penunjang Daya serap pasar lokal Aksesibilitas dari tempat produksi ke wil pemasaran Stabilitas politik Kebijakan daerah Sosial budaya masy. setempat
18
Dua sudut pandang pemilihan lokasi
Sudut pandang pengusaha Keuntungan maksimum jangka panjang Sudut pandang pemerintah Efisiensi pemakaian ruang
19
Sistem K=3 dari Christaller
Central Places in Southern germany (menjelaskan susunan besaran kota dan distribusinya di dalam suatu wilayah) Asumsi: Wilayah adalah dataran tanpa roman, semua datar dan sama Gerakan dapat dilaksanakan kesegala arah (Isotropic surface) Daya beli penduduk sama dan tersebar merata pd seluruh wilayah. Konsumen bertindak rasional sesuai dg prinsip minimiasai jarak/biaya. ekonomi regional
20
10 km = tidak membeli barang Y.
Jangkauan luas pasar dari setiap komoditi ada batasnya (range) dan batas minimal agar produsen bisa tetap berproduksi (threshold). Contoh Kasus: Sisi Konsumen: Barang Y Rp. 400/buah; Anggaran Rp /hari utk membeli barang Y jadi Tetangga produsen dpt membeli 5 Y per hari. Jika ongkos Rp 100 per km. Maka yang berjarak 2 km = 4 Y ; 4 km = 3 Y ; 6 km = 2 Y; 8 km = 1 Y ; 10 km = tidak membeli barang Y. Jadi luas jangkauan pasar (range)adalah 8 km ekonomi regional
21
total pengeluaran adalah Rp. 20.000 (Rp 10.000 + (50 x Rp 200))
Sisi Produsen FC = Rp ; VC = Rp 200 per Y Agar tidak rugi, maka: Rp 400-Rp 200 = Rp 200 FC tertutup jika Rp /Rp 200 = 50 Y; jadi total penjualan adalah Rp (50 x Rp 400) total pengeluaran adalah Rp (Rp (50 x Rp 200)) Supaya tidak rugi maka si produsen harus minimal membuat produk sejumlah 50 Y Luas pemasaran minimal (threshold) tergantung pada kepadatan penduduk , makin tinggi makin kecil dan sebaliknya. ekonomi regional
22
Peter E. lloyd, dkk: location in Space (1977)
Range radius 8 km Threshold radius 4 km ekonomi regional
23
Empat kelompok Barang: Kelompok 1 = dibeli (hampir) setiap hari
Kelompok 2 = tidak dianggarkan dibeli setiap hari Kelompok 3 = dibeli (misalnya) setahun sekali Kelompok 4 = lebih tinggi dari kelompok 3 dan lebih mahal Makin tinggi kelompok maka range dan threshold makin makin luas; Makin luas wilayah pmasaran makin tinggi ordenya, orde tertinggi diberi ranking 1 ekonomi regional
24
Terjadinya model perdagangan hexagonal (Christaller)
Mula2 terbtk area perdagangan satu komoditi berupa lingkaran2 (lingkaran tidak tumpang tindih) (gbr A) Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range dari komoditi tsb yg lingkarannya boleh tumpang tindih (gbr B) Range yg tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yg berdekatan shg terbentuk areal yang heksagonal yg menutupi seluruh dataran yg tidak lagi tumpang tindih (gbr C) Tiap barang berdasarkan tingkatan ordenya memiliki hexagonalnya sendiri2. Orde I lebar hexagonalnya 3 kali hexagonal Orge II Orde II lebar hexagonalnya 3 kali hexagonal Orge III dst… ekonomi regional
25
4 1 2 .. 3 ekonomi regional
26
B A C D ekonomi regional
27
Berbagai jenis barang pada orde yang sama cenderung bergabung pada pusat dari wilayahnya sehingga pusat itu menjadi lokasi konsentrasi (kota) (Christaller) Jika disebuah konsentrasi terdapat banyak jenis barang yg ingin dibeli konsumen secara bersamaan maka jangkauan pasar dari tempat konsentrasi itu bertambah luas, artinya pembeli bertambah banyak ekonomi regional
28
Pengaruh Economies of scale terhadap Pola Lokasi
Contoh Kasus: Suatu daerah dataran dimana sumber-sumber alam dan penduduk tersebar merata. Daerah tsb akan tumbuh sbg daerah perdagangan krn: 1. Biaya produksi rata-rata menurun dengan naiknya tingkat Produksi 2. Adanya biaya pengangkutan masing-masing produsen suatu barang akan mendapat tempat (site) yg cukup jauh dari saingannya. Daerah homogen tsb akan terisi dgn lingkaran-lingkaran pasaran utk produk yg sama, sampai lingkaran tersebut menyinggung satu sama lain.
29
Besarnya kota semakin bertambah dengan bertambahnya fungsi kota.
Adanya beberapa aktivitas produksi di tempat yg sama, maka akan terbentuk suatu sistem kota-kota. Besarnya kota semakin bertambah dengan bertambahnya fungsi kota. Jika semua kota disusun mulai dari yg tingkat yg terkecil sampai tingkat yang terbesar, maka terdapatlah suatu hierarki kota-kota. Kesimpulan: DATARAN DGN SUMBER ALAM DAN PENDUDUK YG TERSEBAR MERATA DAPAT TERJADI KOTA- KOTA BESAR DAN KECIL. ekonomi regional
30
Beberapa Catatan: Meskipun penduduk dan SDA terbagi merata disuatu dataran, tetap dapat terjadi sistem kota-kota. Tetapi stelah tumbuh pemusatan kegiatan (central places), penyebaran penduduk menjadi tdk merata. Makin padat penduduk maka secara geografis makin kecil daerah pemasarannya. Adanya keuntungan yg didapat dari aglomerasi aktivitas ekonomi (agglomeration economies) menyebabkan perusahaan-perusahaan dalam industri yg sama lebih tertarik untuk berdekatan satu sama lain, dari pada mendekati pusat-pusat pemasarannya. ekonomi regional
31
Keuntungan Aglomerasi
Penyebab: Adanya keuntungan skala (usaha dalam jumlah besar) Penghematan biaya transportasi (saving in transport costs) ekonomi regional
32
Keuntungan yg disebabkan oleh Skala Usaha
Tiga bagian: Keuntungan intern perusahaan (internal economies). Keuntungan eksternal perusahaan tetapi intern bagi industri. Keuntungan ekternal dari sudut perusahaan dan indutri. (economies of urban concentration) ekonomi regional
33
1. Keuntungan intern perusahaan (internal economies).
Penyebab: indivisibility faktor-faktor produksi (perubahan proporsi antara faktor-faktor produksi yg disebabkan indivisibility) indivisibility berlaku baik alat produksi maupun buruh atau pimpin ekonomi regional
34
2. Keuntungan eksternal perusahaan tetapi intern bagi industri.
Penyebab: Keuntungan lokalisasi (localization economies) berhubungan dgn bahan mentah atau fasilitas sumber. Yg berkumpul biasanya perusahaan yg mempunyai pasaran yg luas. Proses aglomerasi mempunyai kecenderungan utk memperkuat diri (self sustaining). Banyak industri yg td menghslkan barang konsumsi, melainkan setengah jadi. Bahan-bahan input menjadi lebih murah di daerah pemusatan ini bukan karena timbulnya pasar bahan di daearh lain. Semakin besarnya pemusatan industri akan timbul industri jasa (auxilliary industries) Catatan: Akibat keuntungan lokalisasi timbul karena keuntungan intern perusahaah, sehingga batas antara keduanya menjadi kabur. ekonomi regional
35
3. Keuntungan ekternal dari sudut perusahaan dan indutri
3. Keuntungan ekternal dari sudut perusahaan dan indutri. (economies of urban concentration) Paling banyak terdapat di pemusatan-pemusatan di kota-kota shg sering disebut keuntungan urbanisasi. Penyebab: Banyak perusahaan dari berbagai industri: Terdapat buruh dr berbagai macam keahlian, banyak orang dg managerial talents yg tinggi. Adanya keuntungan komunikasi (communication economies). Timbul fasilitias-fasilitas sosial, kultural dan rekreasi.
36
2. Keuntungan yg disebabkan oleh Penghematan Biaya Tansportasi
diperoleh oleh perushaan (produsen) yg secara keseluruhan merupakan suatu kompleks industri. Contoh: industri benang sintetis, industri petro-kimia, industri pengolahan minyak. Masing2 terdiri dari bebrapa pabrik, yg satu sama lain sangat erat hubungannya. Berkumpul fasilitas/lembaga pelayanan : spt kantor exim, bank, periklanan, pergudangan stasiun kereta, armada angkutan dll. ekonomi regional
37
terima kasih ekonomi regional
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.