Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Agusalim Telah diubah "5 tahun yang lalu
2
A g e n d a Usulan ITS tentang Penyesuaian Skoring SINTA
Manfaat SINTA dalam Tridharma Perguruan Tinggi
3
Latar Belakang Usulan ITS tentang SINTA
SINTA adalah sebuah sistem pengumpulan informasi publikasi ilmiah dan sitasi dosen / peneliti Indonesia. Keberhasilan mengembangkan dan mengoperasikan SINTA adalah capaian luar biasa RISTEKDIKTI. Sampai saat ini lebih dari 152 ribu dosen/peneliti yang data publikasi dan sitasinya terekam di SINTA. Jumlah tersebut merepresentasikan perguruan tinggi / lembaga penelitian di Indonesia. Setiap peneliti/dosen yang terdaftar di SINTA akan bisa dihitung skor dan peringkatnya baik di instansinya sendiri maupun di tingkat nasional. Sistem ini sudah dikembangkan dengan sangat baik, namun kami memiliki catatan tentang cara melakukan skoring dan oleh karena itu ITS mengusulkan modifikasi cara skoring yang digunakan saat ini.
4
Bobot Penilaian (bukan persentase)
Skoring SINTA Saat Ini Komponen Penilaian Kode Bobot Penilaian (bukan persentase) Jumlah Dokumen Artikel di Scopus A 40 Jumlah Dokumen Non-Artikel di Scopus B 15 Jumlah Sitasi di Google Scholar C 1 Jumlah Sitasi di Scopus D 4 Kualitas H-Index (Google Scholar) E Kualitas H-Index (Scopus) F 16 Formula Sinta Score: ((Ax40)+(Bx15)+(Cx1)+(Dx4)+(Ex4)+(Fx16)) / Pembagi Pembagi adalah sebuah angka hasil dari perhitungan statistik yang mempertimbangkan maksimum Sinta Score Personal/Dosen/Peneliti Tertinggi.
5
KELEMAHAN Skoring SINTA Saat Ini
1. Skor konstan yang diberikan untuk h-index (yakni 4 untuk tiap kenaikan satu h-index di google scholar dan 16 untuk setiap kenaikan satu h-index di SCOPUS) kurang pas, karena tingkat kesulitan untuk menaikkan angka h-index meningkat untuk secara tidak linier. Menaikkan h-index dari 2 ke 3 lebih sulit dibandingkan menaikkan dari 1 ke 2, dan seterusnya. Hal ini karena h-index didefinisikan sebagai berikut “h-index sebesar h diperoleh bila ada minimum h publikasi disitasi minimum h kali”. Definisi ini mengandung makna bahwa batas minimum (lower bound) jumlah sitasi untuk mencapai h-index sebesar h adalah ℎ 2 . Oleh karena itu, minimum jumlah sitasi untuk mencapai h index 1, 2, 3, 4, 5, 6….dst. adalah 1, 4, 9, 16, 25, 36,…dst. Oleh karena itu mengalikan h-index di google scholar (E) dengan 4 dan mengalikan h- index di SCOPUS (F) dengan 16 tidak merepresentasikan sifat dari h- index tersebut, yang tingkat kesulitannya mengikuti fungsi kuadrat, bukan fungsi linier.
6
KELEMAHAN Skoring SINTA Saat Ini
2. Satu tulisan non-jurnal di SCOPUS diberi skor 15 sementara satu kenaikan h-index di SCOPUS saat ini diberi angka 16. Artinya menambah satu koleksi di SCOPUS dari prosiding konferensi kira-kira setara dengan menaikkan satu h-index di SCOPUS. Untuk mereka yang h-index nya sudah 5 ke atas, skor ini tidak berimbang. Saat ini menambah satu koleksi prosiding di SCOPUS relatif mudah, oleh karena itu skor 15 untuk satu tulisan non-jurnal terlalu besar.
7
KELEMAHAN Skoring SINTA Saat Ini
3. Tingkat kesulitan untuk masuk ke jurnal sangat berbeda-beda, walaupun sama-sama terindeks di SCOPUS. SCOPUS memiliki kategorisasi jurnal Q1, Q2, Q3, dan Q4. Skor SINTA belum mengakomodasikan fenomena ini. Namun kami menyadari mungkin secara sistem tidak mudah melakukan klasifikasi quartil (Q) dari jurnal secara otomatis di SINTA.
8
USULAN Skoring BARU untuk SINTA
1. Bila klasifikasi quartil dari jurnal (sesuai poin 3 di atas) tidak bisa diakomodasikan maka formulanya diusulkan sebagai berikut. Formula usulan 1 skor SINTA: 𝐴×40 + 𝐵×10 + 𝐶×1 + 𝐷×5 + 𝐸 × 𝐹 2 Perubahannya adalah pada skor karya non-jurnal yang diturunkan dari 15 menjadi 10, satu sitasi di skopus dinaikkan dari 4 menjadi 5, kemudian h-index diberi fungsi kuadrat. Secara sistem formula ini relatif mudah dieksekusi. Dengan usulan ini maka table di atas berubah menjadi.
9
USULAN Skoring BARU untuk SINTA
Komponen Penilaian Kode Bobot Penilaian (bukan persentase) Jumlah Dokumen Artikel di Scopus A 40 Jumlah Dokumen Non-Artikel di Scopus B 10 Jumlah Sitasi di Google Scholar C 1 Jumlah Sitasi di Scopus D 5 Kualitas H-Index (Google Scholar) E E^2 Kualitas H-Index (Scopus) F 4*F^2
10
USULAN Skoring BARU untuk SINTA
2. Bila informasi quartil (Q1, Q2, Q3, Q4) bisa ditarik secara mudah di SINTA maka formula usulannya adalah Formula usulan 1 skor SINTA: 𝑨𝟏×𝟒𝟎+𝑨𝟐×𝟑𝟎+𝑨𝟑×𝟐𝟎+𝑨𝟒×𝟏𝟎 + 𝐵×10 + 𝐶×1 + 𝐷×5 + 𝐸 × 𝐹 2 dimana A1, A2, A3, dan A4 masing-masing adalah jumlah artikel yang dipublikasikan di jurnal Q1, Q2, Q3, dan Q4.
11
MANFAAT SINTA: Positioning Prodi ITS
12
MANFAAT SINTA: Positioning Dosen ITS
Dept. Teknik KIMIA Banyak Dosen Teknik Kimia yang mempunyai indeks H-Scopus 5 atau lebih. Simbol lingkaran dengan warna dark cyan ini adalah Professor.
13
MANFAAT SINTA: Positioning Dosen ITS
Dept. Teknik KOMPUTER Ada 4 Dosen Teknik Komputer yang mempunyai indeks H-Scopus 5 atau lebih. Simbol lingkaran dengan warna apple ini adalah Professor.
14
MANFAAT SINTA: Positioning Dosen ITS
Dept. ARSITEKTUR TIDAK ADA Dosen di Dept. Aristektur yang mempunyai indeks H-Scopus 5 atau lebih. Perlu kebijakan selain indeks-H Scopus untuk melibatkan Dosen Dept. Arsitektur.
15
Ringkasan Manfaat SINTA
Evaluasi Positioning Program Studi/Departemen Evaluasi Positioning Dosen di Program Studi/Departemen Penentuan Reviewer, Penguji Pasca, Tim Riset, dan lain-lain
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.