Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDhian K Telah diubah "5 tahun yang lalu
2
IKLIM ETIKA DAN ORGANISASI BERINTEGRITAS Iklim Etika adalah suatu perubahan moral atau etika yang dipengaruhi oleh faktor tertentu. Organisasi berintegritas adalah suatu organisasi pondasi dalam mereancang kinerja yang optimal diseluruh aspek organisasi. Iklim Etika adalah suatu perubahan moral atau etika yang dipengaruhi oleh faktor tertentu. Organisasi berintegritas adalah suatu organisasi pondasi dalam mereancang kinerja yang optimal diseluruh aspek organisasi.
3
Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Iklim Etika dalam Perusahaan Terciptanya budaya perusahaan secara baik Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya Terbentuknya manajemen hubungan antara pegawai. Terciptanya budaya perusahaan secara baik Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya Terbentuknya manajemen hubungan antara pegawai.
4
Pentingnya Membangun Iklim Etika dan Organisasi Berintegritas Banyak pimpinan organisasi dan perusahaan yang beranggapan bahwa permasalahan etika adalah permasalahan individual. Organisasi tidak dapat mempengaruhi perilaku etika seseorang.
5
Program Compliance Seorang manajer harus mengembangkan standar dan prosedur Menugaskan pegawai-pegawai yang memiliki jawabatan tinggi untuk mengawasi kepatuhan terhadap standar dan prosedur Menghindari pendelegasian wewenang kepada orang-orang yang berpotensi untuk melakukan pelanggaran Mengkomunikasikan standar dan prosedur melalui pelatihan dan publikasi Melakukan audit kepatuhan, proses pemantauan, sistem whistleblowing dimana pegawai dapat melaporkan tindakan melawan hukum tanpa merasa takut dihukum Secara konsisten menegakkan standar melalui tindakan-tindakan disiplin Secara cepat melakukan tindakan jika terdeteksi pelanggaran Seorang manajer harus mengembangkan standar dan prosedur Menugaskan pegawai-pegawai yang memiliki jawabatan tinggi untuk mengawasi kepatuhan terhadap standar dan prosedur Menghindari pendelegasian wewenang kepada orang-orang yang berpotensi untuk melakukan pelanggaran Mengkomunikasikan standar dan prosedur melalui pelatihan dan publikasi Melakukan audit kepatuhan, proses pemantauan, sistem whistleblowing dimana pegawai dapat melaporkan tindakan melawan hukum tanpa merasa takut dihukum Secara konsisten menegakkan standar melalui tindakan-tindakan disiplin Secara cepat melakukan tindakan jika terdeteksi pelanggaran
6
Keterbatasan Program Compliance Perusahaan multinasional menghadapi perbedaan hukum dan aturan pada masing-masing negara. Program complieance terlalu menekaknkan pemberian ancaman deteksi dan hukuman Tidak mendorong terciptanya imajinasi moral atau komitmen. Perusahaan multinasional menghadapi perbedaan hukum dan aturan pada masing-masing negara. Program complieance terlalu menekaknkan pemberian ancaman deteksi dan hukuman Tidak mendorong terciptanya imajinasi moral atau komitmen.
7
Integritas Sebagai Tata Kelola Etika Intregitas sebagai tata kelola adalah pendekatan yang berbasisi diyakini akan membuat organisasi memiliki standar yang lebih kuat Bentuk dari program integritas menyerupai dengan program compliance, seperti kode etik, pelatihan, mekanisme pelaporan, investigasi atas potensi pelanggaran, dan audit dan pengawasan untuk menjamin standar dan aturan perusahaan dijalankan dan dipatuhi Intregitas sebagai tata kelola adalah pendekatan yang berbasisi diyakini akan membuat organisasi memiliki standar yang lebih kuat Bentuk dari program integritas menyerupai dengan program compliance, seperti kode etik, pelatihan, mekanisme pelaporan, investigasi atas potensi pelanggaran, dan audit dan pengawasan untuk menjamin standar dan aturan perusahaan dijalankan dan dipatuhi
8
Intregitas Sebagai Tata Kelola Etika Dari prinsip integritas, tugas dari manajemen etika adalah: Mendefinisikan dan menghidupkan nilai organisasi Menciptakan lingkungan yang mendukung prilaku etika yang baik Menanamkan rasa akuntabilitas bersama antar pegawai Dari prinsip integritas, tugas dari manajemen etika adalah: Mendefinisikan dan menghidupkan nilai organisasi Menciptakan lingkungan yang mendukung prilaku etika yang baik Menanamkan rasa akuntabilitas bersama antar pegawai
9
Perbedaan Karakteristik Program Compliance dan Integritas
10
KarakteristikProgram ComplianceProgram Integritas Etika Sesuai dan taat dengan standar yang diterapkan dari luar organisasi Mengelola sendiri sesuai dengan standar yang dipilih Tujuan Mencegah terjadinya tindakan melawan hukum Mendorong tindakan-tindakan yang bertanggung jawab Kepemimpinan Dipimpin oleh ahli hukum Dipimpin oleh manajemen dengan bantuan ahli hukum, spesialis SDM dan lain-lain Metode Pendidikan, pengurangan kewenangan, auditing dan pengawasan, pemberian hukuman Pendidikan, kepemimpinan, akuntabilitas, sistem organisasi dan proses pengambilan keputusan, auditing dan pengawasan, pemberian hukuman. Asusmsi perilaku Otonom/individualis yang didorong oleh kepentingan diri sendiri yang bersifat material Sosial, yang dipandu oleh kepentingan sendiri yang bersifat material, nilai-nilai, kesempurnaan dan rekan sejawat
11
ImplementasiProgram ComplianceProgram Integritas Standar Hukum Pidana dan UU terkait dengan kegiatan perusahaan Nilai-nilai dan aspirasi organisasi, lewajiban sosial, termasuk kewajiban taat hukum Staffing Ahli hukumPimpinan dan manajer Kegiatan Mengembangkan standar compliance dan komunikasi, pelaporan pelanggaran, investigasi, audit atas ketaatan, penegakan standar Menjalankan organisasi berdasarkan nilai- nilai dan standar, pelatihan dna komunikasi, pengintegrasian nilai-nilai ke dalam sistem organisasi, memberikan bimbingan dan pelatihan, menilai kinerja berbasis nilai-nilai, identifikasi dan pemecahan masalah, mengawasi ketaatan Pendidikan Sistem dan standar compliancePengambilan keputusan dan nilai-nilai organisasi, sistem dan standar compliance
12
Program Integritas yang Efektif Nilai dan komitmen yang masuk akal dan secara jelas dikomunikasikan Pimpinan organisasi secara pribadi memiliki komitmen, dapat dipercaya, dan bersedia untuk melakukan tindakan atas nilai-nilai yang mereka pegang Nilai-nilai yang digunakan terintegritas dalam proses pengambilan keputusan manajemen dan tercermin dalam kegiatan-kegiatan penting organisasi Sistem dan struktur organisasi mendukung dan menguatkan nilai-nilai organisasi Seluruh manajer memiliki ketrampilan pengambilan keputusan, pengetahuan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang berbasis etika setiap hari Nilai dan komitmen yang masuk akal dan secara jelas dikomunikasikan Pimpinan organisasi secara pribadi memiliki komitmen, dapat dipercaya, dan bersedia untuk melakukan tindakan atas nilai-nilai yang mereka pegang Nilai-nilai yang digunakan terintegritas dalam proses pengambilan keputusan manajemen dan tercermin dalam kegiatan-kegiatan penting organisasi Sistem dan struktur organisasi mendukung dan menguatkan nilai-nilai organisasi Seluruh manajer memiliki ketrampilan pengambilan keputusan, pengetahuan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang berbasis etika setiap hari
13
Dampak Organisasi yang Berintegritas terhadap Akuntan Profesional Pertama, akuntan professional dapat melakukan penilaian terhadap integritas organisasi dari kliennya dalam menilai risiko yang dihadapi. Kedua, Akuntan professional harus memilih tempat bekerja yang mendorong terciptanya dan terjaganya etika akuntan professional. Akuntan profesional harus menghindari tempat bekerja yang berpotensi untuk menciptakan konflik-konflik etika dan mendorong akuntan untuk mengorbankan etika profesionalnya Pertama, akuntan professional dapat melakukan penilaian terhadap integritas organisasi dari kliennya dalam menilai risiko yang dihadapi. Kedua, Akuntan professional harus memilih tempat bekerja yang mendorong terciptanya dan terjaganya etika akuntan professional. Akuntan profesional harus menghindari tempat bekerja yang berpotensi untuk menciptakan konflik-konflik etika dan mendorong akuntan untuk mengorbankan etika profesionalnya
14
KASUS INFOSYS TECHNOLOGIES
15
PROFILE INFOSYS Infosys didirikan pada tahun 1981 oleh tujuh orang insiyur dengan modal sebesar US$250. Didirikannya perusahaan ini dengan tujuan untuk membangun dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran yang mendorong kemajuan klien. Infosys memiliki keberadaan global lebih dari 165,000 karyawan. Perusahaan ini memiliki 73 kantor penjualan dan pemasaran, dan 93 pusat pengembangan. Infosys didirikan pada tahun 1981 oleh tujuh orang insiyur dengan modal sebesar US$250. Didirikannya perusahaan ini dengan tujuan untuk membangun dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran yang mendorong kemajuan klien. Infosys memiliki keberadaan global lebih dari 165,000 karyawan. Perusahaan ini memiliki 73 kantor penjualan dan pemasaran, dan 93 pusat pengembangan.
16
SEJARAH INFOSYS 2012 Forbes memberikan peringkat kepada Infosys 2013 Infosys dianugerahi penghargaan Ervironmental Tracking Carbon Ranking Leader 2014 Memutuskan untuk meningkatkan rasio dividen pay-out sampai dengan 40% dari laba setelah pajak 2015 Infosys mengumumkan Inovasi di Dana India untuk mendukung start-up India
17
TEORI ETIKA Prinsip Etika Bisnis Etika bisnis memiliki beberapa prinsip yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan yang dimaksudkan Prinsisp Otonomi Otonomi dalam etika bisnis perusahaan tidak bergantung dengan perusahaan lain dalam mengambil keputusan bisnis Prinsip Kejujuran Kegiatan bisnis akan bisa berhasil dan sukses bila setiap individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan prinsisp kejujuran Prinsip Keadilan Etika bisnis seperti alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pimilik faktor ekonomi. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan tentang harga pemasok bahan baku serta alat-alat produksi
18
Tantangan yang Dihadapi Infosys 1.Infosys memilih membayar pemerintah sesuai dengan ketentuan daripada memberi suap. 2.Infosys tidak mampu bersaing dengan rival lainkarena banyak taktik bisnis yang merendahkan ongkos produksi dan pajak. 3.Berhubungan dengan para senior eksekutif di Negara berkembangan sangat memerlukan pelicin berupa materiil maupun non materiil. 4.Infosys pernah berhenti mendistribusikan piranti lunak yang menyedot banyak tambahan biaya 5.Tidak setiap manager Infosys mematuhi nilai-nilai perusahaan. 6.Dikenal sebagai perusahaan yang berbasis nilai membuat tekanan pada infosys untuk melakukan yang lebih lagi di bidang-bidang lain. 7.Perusahaan dituduh melanggar hukum AS visa dengan menyediakan pekerja penuh waktu dengan visa dimaksudkan hanya untuk pengunjung. 1.Infosys memilih membayar pemerintah sesuai dengan ketentuan daripada memberi suap. 2.Infosys tidak mampu bersaing dengan rival lainkarena banyak taktik bisnis yang merendahkan ongkos produksi dan pajak. 3.Berhubungan dengan para senior eksekutif di Negara berkembangan sangat memerlukan pelicin berupa materiil maupun non materiil. 4.Infosys pernah berhenti mendistribusikan piranti lunak yang menyedot banyak tambahan biaya 5.Tidak setiap manager Infosys mematuhi nilai-nilai perusahaan. 6.Dikenal sebagai perusahaan yang berbasis nilai membuat tekanan pada infosys untuk melakukan yang lebih lagi di bidang-bidang lain. 7.Perusahaan dituduh melanggar hukum AS visa dengan menyediakan pekerja penuh waktu dengan visa dimaksudkan hanya untuk pengunjung.
19
Tindakan Infosys dalam Menghadapi Perkembangan di Era Gelobalisasi Infosy menyikapi penyuapan dengan tidak mengindahkan permintaan petugas dan berbuat hanya yang sesuai dengan aturan. Dengan kebenaran yang disampaikan dengan infosys kepada pegawainya, merekapun menjadi bersemangat untuk bertindak sesuai aturan. Dalam memenangkan tender, Infosys berani menolak memberikan mobil untuk kenyamanan pribadi, sehingga tanpa memberikan sebuah mobil pun Infosys mampu memenangkan tender tersebut. Untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemangku kepentingan (stekeholders) mereka, Infosys lebih menyukai mengungkapkan kerugian mereka kepada para pemangku kepentingan (stakeholders), Infosys mengutamakan transparasi atas pengungkapan pada laporan keuangan sehingga stakeholders pun tidak menghukum mereka malah semakin mendukung Infosys. Infosy menyikapi penyuapan dengan tidak mengindahkan permintaan petugas dan berbuat hanya yang sesuai dengan aturan. Dengan kebenaran yang disampaikan dengan infosys kepada pegawainya, merekapun menjadi bersemangat untuk bertindak sesuai aturan. Dalam memenangkan tender, Infosys berani menolak memberikan mobil untuk kenyamanan pribadi, sehingga tanpa memberikan sebuah mobil pun Infosys mampu memenangkan tender tersebut. Untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemangku kepentingan (stekeholders) mereka, Infosys lebih menyukai mengungkapkan kerugian mereka kepada para pemangku kepentingan (stakeholders), Infosys mengutamakan transparasi atas pengungkapan pada laporan keuangan sehingga stakeholders pun tidak menghukum mereka malah semakin mendukung Infosys.
20
PENERAPAN YANG DILAKUKAN OLEH INFOSYS DALAM MENGHADAPI ERA GELOBALISASI Setiap keputusan yang diambil merupakan values-based decision, tidak hanya menelihat nilai uang. Hal ini membuta seluruh pegawai infosys, tidak hanya Narayana Murthy selaku petinggi perusahaan, mendapatkan kepercayaan diri untuk melakukan segala sesuatu mengikuti prosedur yang benar dan memang sudah seharusnya, bahkan ketika keadaan di sekitar meraka seluruhnya melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini juga mendorong mereka lebih berkomitmen terhadap perushaan dan menjadi lebih produktif.
21
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Corporate Governace / tata kelola perushaan infosys adalah mengenai maksimalisasi nilai shareholder dengan legal, beretika/ etis secara bersekinambungan. Di Infosys tujuan dari tata kelola perushaan adalah untuk memastikan keadilan bagi setiap pemangku kepentingan, yaitu: antara pelanggan, pemegang saham, Vendor-Mitra, masyarakat dan pemerintah di negara-negaraa tempat Infosys beroperasi.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.