Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Memahami Tantangan Revolusi Industri 4.0 Sudut Pandang Ketenagakerjaan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Memahami Tantangan Revolusi Industri 4.0 Sudut Pandang Ketenagakerjaan"— Transcript presentasi:

1 Memahami Tantangan Revolusi Industri 4.0 Sudut Pandang Ketenagakerjaan
Hotel Ashley Jakarta,19 oktober 2018

2 Tantangan Multi Sektor Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Disamapaikan Oleh: Iwan Kusmawan,SH Ketua IndustriAll Indonesia Council

3 Digitalisasi pada Industri yaitu munculnya produk yang beragam, inovasi baru dan model bisnis yang berubah dan digitalisasi datang meningkatkan produktivitas dan efisiensi.( Harmut Molzhan )

4 Revolusi Indutri Tahap 1.0 mesin uap menggantikan tenaga manusia antara 1760 dan 1840 Tahap 2.0 daya listrik untuk produksi masal akhir abad 19 dan awal abad 20 Tahap 3.0 komputer dan internet tahun 1990 Tahap 4.0 komputer dan internet lebih canggih dari tahun 1990

5 Era Digital Era Digital telah :
Mengubah cara hidup, cara bekerja, cara berhubungan satu sama lain. Menjadi faktor pendorong munculnya perubahan diberbagai industri dan mempercepat transformasi di dunia usaha seperti: Transfortasi,media,jasa (bank,perhotelan,kuliner) dll. Mendorong munculnya persaingan usaha yang lebih ketat. Merubah cara organisasi beroperasi, baik dalam mengelola bisnisnya, merancang organisasinya, maupun mengelola sumber daya yang mereka miliki. Mendorong berkembangnya media sosial yang merubah pola komunikasi dan interaksi diantara anggota masyarakat. ;

6 Dampak Terhadap Dunia Kerja
Otomatisasi pekerjaan ; hilang atau berpindahnya pekerjaan lama dan munculnya pekerjaan baru. Reorganisasi/Restrukturisasi ; organisasi lebih ramping dan jumlah tenaga kerja lebih sedikit dan lebih terampil. Keterbukaan informasi/kemudahan dan kecepatan akses informasi . Munculnya generasi “ karyawan yang terampil secara digital “. Penggunaan Medsos sebagai media komunikasi diantara para pekerja. Persyaratan kompetensi pekerjaan meningkat dan lebih kompleks : tugas ganda, kompetensi berbasis teknologi informasi dll. Perubahan persepsi karyawan terhadap konsep loyalitas dan profesionalisme kerja.

7 Dampak Terhadap Serikat Pekerja
Meningkatnya kasus – kasus perselisihan; lebih banyak, lebih besar dan atau lebih kompleks dari sebelumnya, menuntut peran yang lebih besar dan cara yang lebih kreatif dari Serikat Pekerja untuk mengelolanya; perselisihan normatif, kepentingan, maupun phk. Potensi menurunnya jumlah Serikat pekerja dan anggota; Perusahaan tutup/pailit, merjer/akuisisi. Potensi menurunnya Serikat Pekerja sebagai refresentasi dari pekerja dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial. Potensi meningkatnya perselisihan antar Serikat Pekerja.

8 Tantangan Bagi Serikat Pekerja
Mempertahankan eksistensi Serikat Pekerja ditengah terjadinya digitalisasi di dunia kerja dan munculnya harapan yang beragam dari para pemangku kepentingan; Serikat Pekerja harus mampu untuk mengenali para pemangku kepentingannya dan harapan – harapan mereka. Menyesuaikan cara mengelola hubungan Industrial agar lebih sejalan dengan perubahan yang terjadi; proaktif vs reaktif; kolaborasi vs kompetisi; kemitraan vs permusuhan. Meningkatkan kapabilitas organisasi dan kepemimpinan dalam menghadapi perubahan – perubahan yang cepat di dunia kerja.

9 Kesatuan dan Kebersamaan Konsesi dan Kompromi Pertentangan
3 Pilihan Pendekatan Dalam Mengelola Hubungan Industrial bagi Serikat Pekerja Kesatuan dan Kebersamaan Konsesi dan Kompromi Pertentangan

10 Pendekatan Dalam Hubungan Industrial
Kesatuan dan Kebersamaan Hubungan industrial dibangun berdasarkan prinsip bahwa manajemen dan karyawan merupakan sebuah kesatuan yang didalamnya terdapat saling kerjasama, perlakuan individual,perlakuan kelompok dan “ sharing “ tujuan bersama. Serikat Pekerja dianggap sebagai pesaing terhadap komitmen dan kerjasama karyawan terhadap perusahan. Konflik dianggap sebagai sebuah penyimpangan sementara yang terjadi karena manajemen yang buruk, karyawan yang tidak sesuai dengan organisasi atau kegiatan serikat pekerja

11 Pendekatan Dalam Hubungan Industrial
Konsesi dan Kompromi Hubungan industrial dibangun berdasarkan prinsip bahwa organisasi adalah merupakan koalisi dari kepentingan – kepentingan yang bersaing di dalamnya. Fungsi manajemen adalah sebagai mediator diantara kelompok – kelompok kepentingan yang ada. Serikat Pekerja dianggap sebagai perwakilan yang sah dari kepentingan – kepentingan karyawan. Konflik dianggap sebagai sebuah hal yang wajar dan tidak dapat terhindarkan. Agar terjadi stabilisasi dalam hubungan industrial, maka perlu adanya konsesi kompromi diantara manajemen dan serikat pekerja.

12 Pendekatan Dalam Hubungan Industrial
Pertentangan Hubungan industrial dibangun berdasarkan prinsip bahwa manajemen dan karyawan merupakan pihak – pihak yang mempunyai kepentingan yang berlawanan, yang munculnya karena adanya pertentangan kelas. Serikat Pekerja dilihat baik sebagai reaksi logis terhadap eksploitasi kapitalis maupun sebagai bagian dari sebuah proses politik untuk mencapai perubahan yang fundamental. Konflik muncul bukan hanya karena ada kepentingan – kepentingan yang bersaing, tetapi karena terjadinya pembagian didalam masyarakat antara pemilik modal produksi dan para pekerja.

13 Rekomendasi Serikat Pekerja
Proaktif, Penasehat, Pelatih, Organisasi Profesional dan Fasilitator; Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk penguatan organisasi; Memasukan Perubahan Teknologi dalam PKB. Perusahaan Lebih Transparan, Lebih Bermitra, Lebih Menjaga Harmonisasi, Menghindari Perselisihan. Pemerintah Menyiapkan Regulasi yang melindungi hak – hak pekerja dan mengatur model kemitraan sosial didalam bisnis berbasis digital; Menyiapkan Tenaga Kerja Trampil melalui pelatihan berbasis digital; Memberikan Seritifikasi Kompetensi bagi para pekerja yang sudah memiliki keahlian lebih.

14 Penutup Terima Kasih dan semoga Bermanfaat


Download ppt "Memahami Tantangan Revolusi Industri 4.0 Sudut Pandang Ketenagakerjaan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google