Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVera Sutedja Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
2
MASALAH Masalah adalah penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan, karena adanya pengaduan atau karena adanya kompetisi Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan dengan data Data masalah dapat diperoleh dari; hasil pengamatan pendahuluan terhadap hasil penelitian orang lain, atau dari dokumentasi
3
Data masalah harus upto date, lengkap dan akurat
Jumlah data masalah yang dikemukakan tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti Kalau penelitian berkenaan dengan 5 variabel, maka data masalah yang dikemukakan minimal 5.
4
RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah berbeda dengan masalah.
Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, kalau rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
5
Bentuk – bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan Masalah Deksriptif Rumusan Masalah Komparatif Rumusan Masalah Assosiatif
6
a. Rumusan Masalah Deskriptif
Merupakan rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) Dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain
7
Contoh Rumusan Masalah Deskriptif:
Seberapa baik kinerja Kabinet Bersatu? Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga di Jakarta? Bagaimana sikap masyarakat terhadap pergutuan tinggi berbadan hukum?
8
b. Rumusan Masalah Komparatif
Merupakan rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
9
Contoh Rumusan Masalah Komparatif
Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, BUMN dan Swasta? (satu variabel pada 3 sampel) Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B? Adakah perbedaan antara kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai Swasta Nasional dan Perusahaan Asing? (2 variabel pada 2 sampel) Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota, desa dan gunung? (1 variabel pada 3 sampel)
10
c. Rumusan Masalah Assosiatif
Merupakan rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara 2 variabel atau lebih. Terdapat 3 bentuk hubungan yaitu; hubungan simetris, hubungan kausal dan hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik
11
Hubungan Simteris Adalah hubungan antara 2 variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Contoh rumusan masalah: Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung prenjak dengan tamu yang datang? Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah? Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan?
12
Contoh judul penelitiannya adalah:
Hubungan antara payung yang terjual dengan tingkat kejahatan
13
2. Hubungan Kausal Adalah hubungan yang bersifat sebab akibat
Ada sampel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi) Contoh rumusan masalah: Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja? Seberapa besar pengaruh kepemimpinan nasional terhadap perilaku masyarakat? Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhaap efisiensi kerja karyawan?
14
Contoh judul penelitiannya
Pengaruh intensif terhadap disiplin kerja karyawan di departemen X (1 variabel independen) Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja di Departemen X (2 variabel independen)
15
3. Hubungan Interaktif/Resiprocal/Timbal Balik
Adalah hubungan yang saling mempengaruhi Tidak diketahui mana variabel independen dan dependen Contoh : Hubungan antara motivasi dan prestasi. (Disini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi) Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. (Kecerdasan dapat menyebabkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi)
16
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
2. VARIABEL PENELITIAN
17
PENGERTIAN Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Kalau ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian
18
Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja merupakan atribut-atribut dari setiap orang Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari obyek Struktur organisasi, model pendelegasian, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi, prosedur dan mekanisme kerja merupakan contoh variabel dalam kegiatan administrasi Dinamakan variabel karena ada variasinya Kalau peneliti akan memilih variabel penelitian maka harus ada variasinya Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel
19
Macam – Macam Variabel Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel Moderator Variabel Intervening Variabel Kontrol
20
A. Variabel Independen Disebut juga sebagai variabel atimulus, prediktor, antecedent Dalam Bahasa Indonesia sering disebu sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
21
B. Variabel Dependen Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
22
Contoh Hubungan Variabel Independen - Dependen
Komitmen Kerja (Variabel Independen) Produktivitas Kerja (Variabel Dependen)
23
C. Variabel Moderator Adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen Disebut juga sebagai variabel independen ke dua Contoh, hubungan perilaku suami dan isteri akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau ada pihak ketiga ikut mencampuri. Di sini anak adalah sebagai variabel moderator yang memperkuat hubungan, dan pihak ketiga adalah sebagai moderator yang memperlemah hubungan.
24
Contoh Hubungan Variabel Independen –Moderator, Dependen
Motivasi Kerja (Variabel Independen) Produktivitas Kerja (Variabel Dependen) Kepemimpinan (Variabel Moderator)
25
D. Variabel Intervening
an intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate (Tuckman, 1988) Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini menjadi variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen
26
Contoh Hubungan variabel Independen-Moderator-Intervening, Dependen
Budaya Lingkungan Tempat Tinggal (Variabel Moderator) Penghasilan (Variabel Independen) Gaya Hidup (Variabel Intervening) Harapan Hidup (Variabel Dependen)
27
e. Variabel Kontrol Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti Variabel kontrol sering digunakan peneliti yang bersifat membandingkan Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan mengetik. Variabel independennya adalah pendidikan (SMU dan SMK), variabel kontrol yang ditetapkan sama misalnya adalah naskah yang diketik sama, mesin yang digunakan sama, ruang tempat mengetiknya sama. Dengan adanya variabel kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan mengetik dapat diketahui lebih pasti
28
Contoh Hubungan variabel Independen-Kontrol, Dependen
Naskah, tempat, mesin sama (Variabel Kontrol) Pendidikan SMA & SMK (Variabel Independen) Keterampilan Mengetik (Variabel Dependen)
29
Menemukan Masalah Menemukan masalah merupakan 50% dari kegiatan penelitian Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah, yaitu dengan pohon masalah untuk mengetahui mana masalah yang penting, yang kurang penting dan yang tidak penting, serta mengetahui akar-akar permasalahannya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.