Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehmadan densenm Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
KEPEMIMPINAN STRATEGIK AHMAD RAMADHAN P 175210995
2
Dalam membicarakan beberapa gaya atau style dalam kepemimpinan yang banyak mempengaruhi keberhasilan perilaku pengikutnya. Pada saat apapun jika seorang berusaha mempengaruhi perilaku seseorang, bahwa kegiatan tersebut telah melibatkan seseorang ke dalam aktivitas kepemimpinan. Dalam membicarakan beberapa gaya atau style dalam kepemimpinan yang banyak mempengaruhi keberhasilan perilaku pengikutnya. Pada saat apapun jika seorang berusaha mempengaruhi perilaku seseorang, bahwa kegiatan tersebut telah melibatkan seseorang ke dalam aktivitas kepemimpinan.
3
Jika kepepimimpinan tersebut terjadi dalam suatu organisasi, dan orang tersebut perlu mengembangkan staf dan mnmbangun iklim motivasi yang menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi, maka orang tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. Ketika seseorang membicarakan tentang gaya kepemimpinan, maka mengidentifiksikan dua kategori gaya yang ekstrem : gaya kepemimpinan otokratis, dan gaya demokratis.
4
Kepemimpinan otokratis dipandang sebagai gaya yang didasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas sementara. Kepemimpinan demokratis dikaitkn dengan kekuatan personal dan keikut sertaan para pengikutnya dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Kepemimpinan otokratis dipandang sebagai gaya yang didasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas sementara. Kepemimpinan demokratis dikaitkn dengan kekuatan personal dan keikut sertaan para pengikutnya dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
5
GAYA KEPEMIMPINAN KONTINUM Gaya ini sebenarnya termaksud klasik. Orang yang pertama kali mengenalkan ialah Robert Tannenbaum dan Warren Schmid. Kedua ahli ini menggambarkan gagasan nya sebagai ynag terlukis di gambar 5.1. ada dua bidang yang berpengaruh yang ekstrem. o Pertama, bidang pengaruh pimpinan o Kedua, bidang pengaruh kebebasan bawahan. kedua bidang pengaruh ini dipengaruhi dalam hubungan kalau pemimpin melakukan aktivitas pembuatan keputusan.
6
Ada tujuh model gaya pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin 1. Pemimpinan membuat keputusan krmudian mengumumkan pada bawahannya. 2. Pemimpinan menjualkeputusan 3. Pemimpinan memberikan pemikiran-pemikiran atau ide-de mengundang pertanyaan-pertanyaan. 4. Pemimpin meberikan keputusan bersifat sementara yang kemungkinan dapat di ubah. 5. Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran, dn membuat keputusan. 6. Pemimpin memutuskan batas-batasnya, dan meminta bawahan utuk membuta keputusan. 7. Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi- fungsinya yang telah dirumuskan dlm pimpinan.
7
GAYA MANAGERIAL GRID Dalam pendekatan managerial grid ini, manajer berhubungan dengan dua hal, yakni produksi di satu pihak dan orang-orang dipihak lain. Sebagaimana dikehendaki oleh Blake dan Mouton, manegerial grid menekan bagaimana manager memikirkan produksi dan huungan manajer serta memikirkan produksi dan hubungan kerja dengan manusianya.
8
Menurut Blake dan Moutou, ada empat gaya kepemimpinan yang dikelompokkan sebagai gaya yang ekstrem. 1) Manajer sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang-rang yang bekerja bersamanya, dan produksi yang seharusnya dihasilkan oleh organisasinya. 2) Manajer mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksi maupun orang-orang yang bekerja padanya. 3) Gaya kepemimpinan dari manajer ialah mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk selalu memikirkan orang-orang yang bekerja dalam organisasinya 4) Kadangkala manajer disebut sebagai manajer yangsyang menjalankan tugas secara otokritas.
9
Selain empat gaya ekstrem diatas, ada satu gaya yang berada ditengah-tengah.dalam hal ini manajer mempunyai pemikirian yang medium baik pada produksi maupun orang-orang. Dia berusaha mencoba menciptakan dan membina orang-orang yang bekerja dalam organisasi yang dipimpinnya, dan produksi dalam tingkat yang memadai, tidak terlampau mencolok. Dan dia tidak menciptakan terget terlampau tinggi sehingga sulit dicapai, dan berbaik hati mendorong orang-orang untuk bekerja lebih baik.
10
TIGA DIMENSI DARI REDDIN Seorang profesor dan konsultan dari kanada William J. Reddin menambahkan tiga dimensi efektivitas gaya kepemimpinan. Dengan demikian model yang dibangun reddin adalah gaya kepemimpinan yang cocok dan mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
11
GAYA YANG EFEKTIF I. Eksekutif. Gaya ini banyak memberikn perhatian pada tugas-tugas pekerjaan dan hubungan kerja II. Pecinta pembangunan (developer). Gaya ini memberikan perhatian yang maksimum terhadap hubungan kerja, dan perhatian yang maksimum terhadap tugas-tugas pekerjaan. III. Otokrtis yang baik (Benovolent autocrat). Gaya ini memberikan perhtian yang maksimum terhadap tugas, dan perhatian yang minimum terhadap hubungan kerja IV. Birokrat. Gaya ini memberikan perhatian yang minium baik tugas maupun hubungan kerja.
12
GAYA YANG TIDAK EFEKTIF I. Pecinta kompromi (kompromiser). Gaya ini memberikan perhatian yang besr pada tugas dan hubungan kerja dalam suatu situasi yang menekankan pada kompromi. II. Missionari. Gaya ini memberikan penekanan yang maksimum pada orng-orang dan hubungan kerja, tetapi memberikan perhatian minimum tugas dan perilaku yang minimum. III. Otokrat. Gaya ini meberikan perhatian yang maksimum terhadap tugas dan minimum erhadap hubungan kerja dengan suatu perilaku yang tidak sesuai IV. Lari dari tugas (deserter). Gaya ini sama sekalitidk memerikan perhtian baik pada tugas maupun pada hubungan kerja
13
EMPAT SISTEM DARI LINKERT Linkert telah membangunkan suatu ide dan pendekatan yang penting dalammemahami perilaku pemimpin. Berbeda dengan blake dan moutoon, demikian tiga dimensi Reddin. Linkert mengembangkan empat sistem manajemen berdasarkan suatu proses bertahun-tahun.
14
EMPAT SISTEM KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN MENURUT LINKERT Sistem 1, dalam sistem ini pemimpin bergaya sebagai exploitive authoritative, amanajer dalam hal ini sangat otokratis, mempunyai sedikit kepercayaan kepda bawahannya, suka mengeksploitasi bawahan dan bersikap paternlistik Sistem 2, dalam sistem ini pemimpin dinamakan otokratis yang baik hati (benevolent authoritative). Pemimpin atau manajer-manajer yang termaksud dalam sistem ini mempunyai kepercayaan terselubung, percaya pada bawahan. Sistem 3, dalam sistem ini gaya kepemimipinan lebih dikenal dengan sebuatan manajer kosultatif. Manajer sperti ini mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahan. Sistem 4, dalam sistem ini dinamakan pemimpin yang bergaya kelompok berpartisipatif (partisipative group), dalam hal ini manajer mempunyai kepercayaan yang sempurna pada bawahan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.