Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Persalinan Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor P utama, yaitu : 1. Kekuatan ibu (power), termasuk salah satunya his. 2. Keadaan jalan lahir (passage)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Persalinan Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor P utama, yaitu : 1. Kekuatan ibu (power), termasuk salah satunya his. 2. Keadaan jalan lahir (passage)"— Transcript presentasi:

1

2 Persalinan Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor P utama, yaitu : 1. Kekuatan ibu (power), termasuk salah satunya his. 2. Keadaan jalan lahir (passage) 3. Keadaan janin (passanger). Proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir

3 Persalinan Lama Gangguan pada satu atau lebih faktor P Kelambatan /gangguan jalannya persalinan Persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam untuk multigravida

4 Penyebab dari Distosia Kelainan tenaga (kelainan his). Kelainan janin Kelainan jalan lahir Pengenalan dini Penanganan tepat PROGNOSIS

5 Distosia Karena Kelainan Tenaga (His) 1.Inersia uteri primer (Hipotonic uterine contraction) dan sekunder, 2.His Terlampau Kuat (Hipertonic uterine contraction / coordinated hypertonic uterine contraction), dan 3.Incoordinate uterine contraction.

6 DISTOSIA KARENA KELAINAN JALAN LAHIR DISPROPORSI FETOPELVIK Timbul karena berkurangnya ukuran panggul, ukuran janin terlalu besar, atau yang lebih umum, kombinasi keduanya. Penyempitan pintu atas panggul Penyempitan pintu tengah panggul Penyempitan pintu bawah panggul Fraktur Panggul & Kontraktur yang Jarang Distosia Akibat Jalan Lahir Lunak

7 Penyempitan Pintu Atas Panggul Apabila : - Diameter anteroposterior terpendeknya < 10,0 cm - Diameter transversa < 12 cm Sering terjadi peristiwa Ketuban Pecah Dini-KPD pada kasus penyempitan Pintu Atas Panggul. Berperan penting dalam menimbulkan kelainan presentasi. Angka kejadian letak muka dan letak lintang meningkat 3 kali lipat dan angka kejadian prolapsus talipusat meningkat 5 – 6 kali lipat.

8 Penyempitan Pintu Tengah Panggul Sering menyebabkan terhentinya kepala janin pada bidang transversal PTP dikatakan sempit apabila jumlah Ø interspinarum + Ø sagitalis posterior < 13,5 cm (N= 15,5 cm) Ø interspinarum kurang dari 10 cm  perlu dicurigai Penyempitan PTP Ø interspinarum <8 cm, panggul tengah sudah pasti dikatakan sempit.

9 Penyempitan Pintu Bawah Panggul Pemendekan Ø intertuberosum hingga 8 cm atau kurang Penyempitan segitiga anterior Mendorong kepala janin ke posterior Robekan perineum

10 Fraktur Panggul dan Kontraktur yang Jarang Trauma akibat kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab tersering fraktur panggul Fraktur bilateral ramus pubis, sangat sering terjadi penyusutan kapasitas jalan lahir akibat pembentukan kalus atau malunion. Riwayat fraktur panggul perlu foto sinar-X sebelumnya dan mungkin CT pelvimetri pada tahap akhir kehamilan.

11 Distosia Akibat Jalan Lahir Lunak Kelainan dapat meliputi : uterus- servix – vagina – VU – rektum dan massa dalam adneksa serta parametrium (kista ovarium, mioma uteri). Kelainan Uterus: – Kelainan bentuk uterus (uterus bicornu, uterus septus) – Prolapsus uteri – Torsi uterus Kelainan serviks uteri: jaringan sikatrik  stenosis servik. Kelainan vulva - vagina : Septum vagina, sikatrik vulva dan vagina, “Giant Condyloma Accuminata”.

12 Distosia Karena Kelainan Letak dan bentuk Janin  Malpresentasi dan Malposisi Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain presentasi belakang kepala. Malposisi adalah posisi abnormal ubun- ubun kecil relatif terhadap panggul ibu. Kesulitan persalinan terjadi oleh karena diameter kepala yang harus melalui panggul menjadi lebih besar.

13

14  Ukuran Janin Terlalu Besar American College of Obstetricians and gynecologist menyimpulkan SC elektif  menghindari distosia bahu  untuk wanita diabetes  janin dengan berat melebihi 4250 sampai 4500 g. Penetapan ambang ukuran janin u/ memperkirakan CPD dan mencegah partus macet tidak dapat dilakukan karena sebagian besar kasus disproporsi terjadi pada janin yang beratnya berada dalam kisaran populasi obstetris umum.

15 Kelainan Persalinan Yang Dapat Terjadi Pada Partus lama Kelainan Kala I – Fase Laten Memanjang Friedman dan Sachtleben mendefinisikan fase laten berkepanjangan apabila lama fase ini lebih dari 20 jam pada nulipara dan 14 jam pada ibu multipara. Faktor-faktor yang mempengaruhi durasi fase laten antar lain adalah anesthesia regional atau sedasi yang berlebihan, keadaan serviks yang buruk (misal tebal, tidak mengalami pendataran, atau tidak membuka), dan persalinan palsu.

16 Kelainan Kala I – Fase Aktif Memanjang ibu nulipara yang masuk ke fase aktif dengan pembukaan 3-4 cm dapat diharapkan mencapai pembukaan 8 - 10 cm dalam 3 - 4 jam. Kelainan persalinan fase aktif sering dijumpai. Sokol dan rekan melaporkan bahwa 25% persalinan nulipara dipersulit kelainan fase-aktif, sedangkan pada multigravida adalah 15%.

17 Menurut American College of Obstetricians and Gynecologist menyimpulkan bahwa klasifikasi yang lebih praktis membagi kelainan persalinan menjadi lebih lambat dari normal (partus lama, protraction disorders), atau penghentian total kemajuan (partus macet, arrest disorder).

18 Pola PersalinanNuliparaMultipara Persalinan lama (protraction disorders) Pembukaan< 1,2 cm/jam< 1,5 cm/jam Penurunan< 1,0 cm/jam< 2,0 cm/jam Persalinan macet (arrest disorders) Tidak ada pembukaan> 2 jam Tidak ada penurunan> 1 jam Sumber: The American College of Obstetricians and Gynecologist (1995)

19 Kelainan Kala Dua – Kala Dua Memanjang Tahap ini berawal saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir dengan keluarnya janin. Median durasinya adalah 50 menit untuk nullipara dan 20 menit untuk multipara.

20 Dampak persalinan lama pada ibu-janin Infeksi Intrapartum Ruptura Uteri Cincin retraksi patologis Pembentukan fistula Cedera Otot-otot Dasar Panggul Efek pada janin – Kaput suksedaneum – Molase kepala janin

21 Infeksi Intrapartum Bahaya yang serius yang mengancam ibu dan janinnya pada partus lama, terutama bila disertai pecahnya ketuban Terjadi bakteremia dan sepsis pada ibu dan janin Pneumonia pada janin Pemeriksaan serviks dengan jari tangan akan memasukkan bakteri vagina ke dalam uterus

22 Ruptura Uteri Penipisan abnormal segmen bawah uterus  bahaya serius  t.u ibu dengan paritas tinggi & riwayat SC Disproporsi antara kepala janin dan panggul sedemikian besar  kepala tidak engaged dan tidak terjadi penurunan, SBR menjadi sangat teregang  ruptur.

23 Cincin retraksi patologis Tipe yang paling sering adalah cincin retraksi patologis Bandl, pembentukan cincin retraksi normal yang berlebihan Akibat persalinan yang terhambat, disertai peregangan dan penipisan berlebihan segmen bawah uterus. Ancaman ruptur segmen bawah uterus.

24 Pembentukan fistula – Bagian terendah janin menekan kuat ke PAP, tapi tidak maju untuk waktu lama, bagian jalan lahir yang terletak diantaranya dan dinding panggul dapat mengalami tekanan yang berlebihan. – Gangguan sirkulasi, dapat terjadi nekrosis dalam beberapa hari setelah melahirkan dengan munculnya fistula vesikovaginal, vesikoservikal, atau rektovaginal.

25 Cedera Otot-otot Dasar Panggul. Saat persalinan, dasar panggul mendapat dari kepala janin serta tekanan ke bawah akibat usaha mengejan ibu. Gaya-gaya ini meregangkan dan melebarkan dasar panggul sehingga terjadi perubahan fungsional dan anatomi otot, saraf, dan jaringan ikat.

26 Kaput suksedaneum – Sering terjadi pada panggul sempit – Biasanya akan menghilang dalam beberapa hari bahkan yang besar sekalipun Molase kepala janin – Dapat menyebabkan robekan tentorium, laserasi pembuluh darah janin, dan perdarahan intrakranial pada janin. – Kepala yang mengalami osifikasi tahap lanjut tetap mempertahankan bentuknya sehingga terjadi distosia. – Fraktur tengkorak kadang dijumpai, biasanya setelah dilakukan upaya paksa pada persalinan.


Download ppt "Persalinan Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor P utama, yaitu : 1. Kekuatan ibu (power), termasuk salah satunya his. 2. Keadaan jalan lahir (passage)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google