Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHabib nashrulloh habib Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
SEMINAR PROPOSAL MANAGEMENT PROJECT HABIB NASHRULLOH AL ASY’ARI HABIB NASHRULLOH AL ASY’ARI D 100 17 00 70 D 100 17 00 70 Bendung karet merupakan hasil pengembangan jenis bendung tetap menjadi bendung gerak dengan membuat tubuh bendung dari tabung karet yang dikembangkan. Bendung karet berfungsi meninggikan muka air dengan cara menggembungkan tubuh bendung dan menurunkan muka air dengan cara mengempiskannya. Pembukaan bendung bisa dilakukan secara otomatis dengan pengempisan tabung karet tersebut, sedangkan pengembangannya hanya bisa dilakukan secara manual. 1
2
1 2 3 4 5 LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN BATASAN MASALAH Manajemen Biaya dan Waktu Pengendalian Proyek Bendung Karet Tirtonadi Menggunakan Metode Jaringan Kerja Critical Path Method (CPM) TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TINJAUAN PUSTAKA
3
1.Latar Belakang Dalam pembangunan bangunan terutama bangunan air diperlukan pedoman dalam pelaksaanan, baik dari segi waktu, biaya, maupun dari segi metode kerja yang digunakan. Supaya Pelaksanaan pekerjaan bendung karet dapat terlaksana dengan baik, efesien, dan Tepat Waktu maka harus menggunakan metode pelaksanaan yang tepat karena dalam pelaksanaan dilapangan curah hujan dan aliran air yang mengalir dapat berpengaruh besar di dalam pelaksanaan tersebut. TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
4
2.Rumusan Masalah Bill Of Quantity Menghitung Bill Of Quantity dalam pekerjaan proyek bendung karet tirtonadi di Surakarta. Biaya Menghitung Biaya dalam pekerjaan proyek bendung karet tirtonadi di Surakarta. Waktu Merencanakan waktu penyelesaian pekerjaan proyek bendung karet tirtonadi di Surakarta menggunakan Metode CPM Metode Pelaksanaan Merencanakan metode pelaksanaan pekerjaan proyek bendung karet tirtonadi di Surakarta. TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
5
5 Tujuan pembangunan bendung karet tirtonadi Menurunkan elevasi muka air banjir pada Q50TH = 391,71 m3/d, dari semula +95,50 menjadi +93,35 (titik tinjau Bendung Tirtonadi). Menambah Kapasitas Debit Bendung Tirtonadi 715 m3/d (semula 325 m3/d menjadi 1040 m3/d) Mempunyai kapasitas tampungan (long storage) sebesar 710 ribu m3 Pariwisata Tujuan penyusunan penelitian Merencanakan metode pelaksanaan pekerjaan Bendung Karet Tirtonadi. Menghitung Rencana Anggaran Pelaksanaan dengan efisien. Menentukan lama waktu pelaksanaan pekerjaan Bendung Tirtonadi. TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 3.Tujuan Penelitian
6
4.Batasan Masalah Bendung Karet Tirtonadi Surakarta Studi kasus dilakukan pada pelaksanaan Proyek Penanganan Banjir Kota Surakarta Paket -3 yang hanya dibatasi dengan pembahasan Bendung Karet Tirtonadi. Manajemen Manajemen proyek meliputi susunan organisasi proyek, tugas dan wewenang, unsur-unsur organisasi proyek, hubungan kerja dan koodinasi pihak-pihak terkait. Pelaksanaan Pekerjaan Membahas tentang pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi, pekejaan penulangan, pekerjaan bekisting, pekerjaan pengecoran, pemasangan karet bendung dan pekejaan akhir. Biaya Analisa biaya menggunakan Rencana Anggaran Biaya dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) harga material dan upah pekerja di Kota Surakarta pada tahun 2018 6 Waktu Analisa waktu menggunakan Kurva S. TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
7
5.Tinjauan Pustaka Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya Biaya Pengendalian merupakan tindakan pengukuran kualitas dan evaluasi kinerja. Tindakan ini juga diikuti dengan perbaikan yang harus dimnbil terhadap penyimpangan yang terjadi, khususnya diluar batas-batas toleransi Pengendalian Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengarahan, dan pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, bahan baku) untuk mempertemukan bagian teknik, biaya dan waktu suatu proyek Manajemen Proyek Waktu merupakan sesuatu yang selalu bergerak dan tidak dapat mundur. Oleh karena itu manajemen waktu merupakan hal yang sangat penting di dalam manajemen proyek TI. Tahapan-tahapan di dalam proyek TI membutuhkan waktu yang spesifik dan jelas. Pengalokasian waktu ke setiap sumber daya yang ada membutuhkan suatu pengukuran dan evaluasi di setiap kegiatan dan aktivitas yang akan dilakukan Waktu Repeat TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
8
PERENCANAAN JARINGAN KERJA Network Planning adalah sebuah pernyataan secara grafis dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan akhir. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan simbol-simbol, yang terdiri atas: 1.Anak panah / Busur : Mewakili sebuah kegiatan atau aktivitas yaitu tugas yang dibutuhkan oleh proyek. 2.Lingkaran kecil / Simpul/ Node : Mewakili sebuah kejadian atau peristiwa atau event. 3.Anak panah terputus-putus : Menyatakan kegiatan semu atau dummy activity. Network Planning adalah sebuah pernyataan secara grafis dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan akhir. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan simbol-simbol, yang terdiri atas: 1.Anak panah / Busur : Mewakili sebuah kegiatan atau aktivitas yaitu tugas yang dibutuhkan oleh proyek. 2.Lingkaran kecil / Simpul/ Node : Mewakili sebuah kejadian atau peristiwa atau event. 3.Anak panah terputus-putus : Menyatakan kegiatan semu atau dummy activity. TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
9
METODE CPM Critical Path Method (CPM) adalah teknik menajemen proyek yang menggunakan hanya satu faktor waktu per kegiatan. Merupakan jalur tercepat untuk mengerjakan suatu proyek, dimana setiap proyek yang termasuk pada jalur ini tidak diberikan waktu jeda/istirahat untuk pengerjaannya. Jalur kritis merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang bila terlambat akan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek. Lintasan kritis (critical path) mengandung makna bahwa aktifitas-aktifitas yang ada pada lintasan itu tidak boleh terlambat dikerjakan dan butuh perhatian khusus dari manajemen. untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur, lingkaran dibagi (3) bagian antara lain : EET : Waktu /kegiatan paling awal LET: Saat kejadian paling lambat yang boleh terjadi N: Nomer peristiwa A: Kegiatan B: Durasi Kegiatan Critical Path Method (CPM) adalah teknik menajemen proyek yang menggunakan hanya satu faktor waktu per kegiatan. Merupakan jalur tercepat untuk mengerjakan suatu proyek, dimana setiap proyek yang termasuk pada jalur ini tidak diberikan waktu jeda/istirahat untuk pengerjaannya. Jalur kritis merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang bila terlambat akan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek. Lintasan kritis (critical path) mengandung makna bahwa aktifitas-aktifitas yang ada pada lintasan itu tidak boleh terlambat dikerjakan dan butuh perhatian khusus dari manajemen. untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur, lingkaran dibagi (3) bagian antara lain : EET : Waktu /kegiatan paling awal LET: Saat kejadian paling lambat yang boleh terjadi N: Nomer peristiwa A: Kegiatan B: Durasi Kegiatan TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
10
Bagan Kegiatan & Aktifitas TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
11
Bagan Kegiatan & Aktifitas TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
12
KURVA S Kurva “S” dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai presentase komulatif dari seluruh kegiatan proyek. TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
13
LOKASI PENELITIAN Objek Penelitian :Bendung Karet Tirtonadi Surakarta Tempat Lokasi :Proyek Penanganan Banjir Kota Surakarta Paket -3 ( Gilingan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah) Objek Penelitian :Bendung Karet Tirtonadi Surakarta Tempat Lokasi :Proyek Penanganan Banjir Kota Surakarta Paket -3 ( Gilingan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah) TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
14
TAHAPAN PENELITIAN Tahap I: Melakukan studi pustaka Tahap II: Melakukan pengumpulan data Tahap III : Menghitung Perhitungan Kuantitas (Calculation Sheet) Tahap IV: Menghitung Bill Of quantity (RAP) Tahap V: Membuat Jadwal Penyelesaian Proyek Tahap VI:Pembuatan Metode Kerja Pelaksaanan Proyek Tahap VII: Pembahasan dan kesimpulan TAHAPAN PENELITIAN Tahap I: Melakukan studi pustaka Tahap II: Melakukan pengumpulan data Tahap III : Menghitung Perhitungan Kuantitas (Calculation Sheet) Tahap IV: Menghitung Bill Of quantity (RAP) Tahap V: Membuat Jadwal Penyelesaian Proyek Tahap VI:Pembuatan Metode Kerja Pelaksaanan Proyek Tahap VII: Pembahasan dan kesimpulan TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
15
WAKTU PENGERJAAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
16
Sekian dan Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.