Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Anggaran Sektor Publik Pertemuan 6 KELOMPOK 6 : Ni Made Mia Damayanti Ni Putu Santa Oktaviani

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Anggaran Sektor Publik Pertemuan 6 KELOMPOK 6 : Ni Made Mia Damayanti Ni Putu Santa Oktaviani"— Transcript presentasi:

1 Anggaran Sektor Publik Pertemuan 6 KELOMPOK 6 : Ni Made Mia Damayanti 1707312062 Ni Putu Santa Oktaviani1707312063

2 Rincian Materi Penganggaran Sektor Publik Pengertian dan Fungsi Anggaran Sektor Publik 01 Perbedaan Anggaran Kinerja dan Anggaran Tadisional 02 Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik 03 Anggara berbasis Kinerja Analisa Standar Biaya 04 05 Penyusunan Proses Penyusunan APBD dengan Pendekatan Kinerja 06

3 Pengertian Anggaran Sektor Publik Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi pendapatan, belanja, dan aktifitas. Anggaran berisi estmasi mengenai apa yang akan dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana financial yang menyatakan : 1.Estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam merealisasi rencana yang dibuat 2.Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan).

4 Fungsi Anggaran  Alat perencanaan, Anggaran merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan orgsnisasi. Anggaran dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.  Alat pengendalian, Memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

5 Fungsi Anggaran  Alat kebijakan fiskal, Digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.  Alat politik, Anggaran bukan sekedar masalah teknis akan tetapi lebih merupakan alat politik. Oleh Karena itu pembuatan anggaran public membutuhkan kemampuan berpolitik. Manajer public harus sadar sepenuhnya bahwa kegagalan dalam melaksanakan anggaran yang telah disetujui dapat menjatuhkan kepemimpinan atau paling tidak menurunkan kredibilitas pemerintah.  Alat Koordinasi dan Komunikasi,Setiap unit kerja pemerintah terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran public merupakan koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran public disusun untuk mendeteksi terjadinya inkonsistensi unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi

6 Fungsi Anggaran  Alat motivasi, Alat untuk memotivasi manajer dan staff nya agar bekerja secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.

7 Fungsi Anggaran  Alat penilaian kinerja, Kinerja manajer public dinilai berdasarkan beberapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja.  Alat menciptakan ruang publik, Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik. Kelompok lain dari masyarakat yang kurang teroganisasi akan mempercayakan aspirasinya melalui proses politik yang ada. Jika tidak ada suara mereka, maka mereka akan mengambil tindakan dengan jalan lain seperti dengan tindakan massa, melakukan boikot, vandalisme dan sebagainya.

8 PERBEDAAN ANGGARAN KINERJA DAN ANGGARAN TRADISIONAL Anggaran tradisional sebelumnya merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang. Anggaran ini memiliki ciri, yakni ; incrementalisme, struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item, cenderung sentralistis, bersifat spesifikasi, tahunan, dan menggunakan prinsip anggaran bruto. Anggaran tradisional dicirikan sebagai incrementalisme karena dalam pendekatan penganggaran ini hanya ada istilah mengurangi maupun menambah jumlah rupiah pada item-item penganggaran yang ada sebelumnya dengan berpatokan pada penganggaran tahun lalu sebagai dasar penentuan jumlah besarnya penambahan maupun pengurangan tanpa ada kajian mendalam mengenai tingkat kebutuhan pada saat ini.

9 PERBEDAAN ANGGARAN KINERJA DAN ANGGARAN TRADISIONAL pendekatan penganggaran tradisional jauh akan konsep value for money yang identik dengan 3e (ekonomis, efektif, dan efisien) karena terkesan lebih berorientasi pada input daripada output. Dampak lebih lanjut dari hal ini adalah kesulitan untuk melakukan penilaian/pengukuran kinerja secara akurat karena tidak ada landasan yang kuat sebagai tolak ukurnya, hanya berpedoman pada ketaatan dalam menggunakan dana yang diusulkan.

10 PERBEDAAN ANGGARAN KINERJA DAN ANGGARAN TRADISIONAL Sementara itu, pendekatan anggaran berbasis kinerja hadir sebagai suatu konsep yang mengatasi berbagai kelemahan pada anggaran tradisional. Anggaran ini didasarkan pada tujuan maupun sasaran kinerja. Pelaksanaan kinerja sudah dapat diukur lebih baik dan akurat dengan berpatokan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output sehingga pemerintah didorong agar menggunakan dana secara ekonomis, efisien, dan efektif (tepat sasaran) dalam pencapaian tujuan.

11 PERBEDAAN ANGGARAN KINERJA DAN ANGGARAN TRADISIONAL Oleh karena itu, maka yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam anggaran berbasis kinerja ini adalah perumusan program serta penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan program tersebut. Penentuan dan penempatan satker/unit kerja yang memang sesuai dengan keahlian dan bertanggung jawab atas pelaksanaan program, serta penentuan indicator kinerja berdasarkan fungsi setiap unitnya dalam rangka pencapaian tujuan program yang telah ditetapkan.

12 JENIS – JENIS ANGGARAN Anggaran operasional (current budget) adalah anggaran yang digunakan untuk merencanakan kebutuhan dalam menjalankan operasi sehari-hari dalam kurun waktu satu tahun. Anggaran ini dapat dikelompokkan juga sebagai Revenue Expenditure (Pengeluaran yang bersifat rutin dan jumlahnya kecil) Anggaran modal (capital budget) adalah anggaran yang menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya.

13 Anggaran Berbasis Kinerja  Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik.  Pendekatan ini menggeser penekanan penganggaran dari sebelumnya yang sangat menekankan pos belanja (object of expenditure) kepada kinerja terukur dari aktivitas dan program kerja.  Fokus utama dari pendekatan ini adalah pada tingkat efisiensi penyelenggaraan aktivitas.

14  Akun akun dalam anggaran diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan aktivitas dan juga berdasarkan unit organisasi dan rincian belanja.  Aktivitas diukur guna mendapatkan efisiensi maksimum dan untuk mendapatkan standar biaya.  Anggaran untuk periode yang akan datang didasarkan atas biaya per unit standar dikalikan dengan jumlah unit aktivitas yang diperkirakan harus dilakukan pada periode tersebut. Total anggaran untuk suatu lembaga adalah jumlah dari perkalian dari biaya standar per unit dengan jumlah unit aktivitas yang diperkirakan pada periode yang akan datang. Karakteristik Pendekatan Kinerja

15  Anggaran disusun berdasarkan aktivitas, dengan permintaan yang didukumg oleh estimasi biaya dan pencapaian yang diukur secara kuantitatif.  Penekanannya pada kebutuhan untuk mengukur output dan juga input.  Menyediakan kepala eksekutif yang lebih terhadap bawahannya. Kelebihan Pendekatan Kinerja

16  Hanya sedikit staf anggaran atau akuntansi yang memiliki kemampuan memadai untuk mengidentifikasi unit pengukuran dan melaksanakan analisis biaya.  Kadang kala, aktivitas langsung diukur biayanya secara detil dan dilakukan pengukuran secara detil lainnya tanpa adanya pertimbangan memadai yang diberikan kepada perlu atau tidaknya aktivitas itu sendiri. Dengan kata lain, tidak ada pertimbangan untuk menentukan apakah aktivitas tersebut merupakan alat terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Kelemahan Pendekatan Kinerja

17 ANALISIS STANDAR BIAYA Standar biaya yang digunakan merupakan standar biaya masukan pada awal tahap perencanaan anggaran berbasis kinerja, dan nantinya menjadi standar biaya keluaran. Pengertian tersebut diterjemahkan berupa Standar Biaya Umum (SBU) dan Standar Biaya Khusus (SBK). SBU digunakan lintas kementerian negara/lembaga dan/atau lintas wilayah, sedangkan SBK digunakan oleh Kementerian Negara/Lembaga tertentu danatau di wilayah tertentu. Dalam konteks penerapan PBK di Indonesia, standar biaya mempunyai peran unik. Standar biaya tidak dikenal oleh negara negara yang telah terlebih dahulu menerapkan PBK. PBK menggunakan standar biaya sebagai alat untuk menilai efisiensi pada masa transisi dari sistem penganggaran yang bercorak “input base” ke penganggaran yang bercorak “output base”.

18 Proses Penyusunan APBD dengan Pendekatan Kinerja Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan merupakan rangkaian proses anggaran. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu : 1.Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintahan. 2.Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan. 3.Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja. 4.Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/DPRD dan masyarakat luas.

19 Siklus Anggaran

20 Faktor yang dominan dalam proses penganggaran adalah : Tujuan dan target yang hendak dicapai Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah) Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam,dan sebagainya. Proses Penyusunan APBD dengan Pendekatan Kinerja

21 Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu: aspek penganggaran aspek akuntansi aspek pengendalian aspek auditing. Aspek penganggaran mengantisipasi pendapat dan belanja, aspek akuntansi terkait denga proses mencatat, mengolah dan melaporkan segala aktivitas peneriman dan pengeluaran atas dana pada saat anggaran dilaksanakan. Aspek akuntansi lebih bersifat pencatat masa lalu maka aspek penganggaran lebih bersifat perencanaan masa yang akan datang. Karena aspek penganggaran dianggap sebagai isu sentral, maka para manajer public perlu mengetahui prinsip- prinsip pokok yang ada dalam siklus anggaran. Proses Penyusunan APBD dengan Pendekatan Kinerja

22

23


Download ppt "Anggaran Sektor Publik Pertemuan 6 KELOMPOK 6 : Ni Made Mia Damayanti Ni Putu Santa Oktaviani"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google