Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehariska anmsung Telah diubah "5 tahun yang lalu
2
Erosi peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Media alami yang umumnya melakukan pengangkutan atau pemindahan tanah tersebut adalah air dan angin atau gravitasi
3
THE SOIL WATER EROSION PROCESS
4
WIND EROSION WIND CREEP SUSPENSION SALTATION SALTATION DETACHES PARTICLES SMALLER PARTICLES SUSPENDED LARGER PARTICLES CREEP SANDY AND SILTY SOILS MOST SUSCEPTIBLE SOIL ACCUMULATION IN DITCHES AND FENCE ROWS
6
Ada dua macam erosi, erosi normal atau erosi alami (erosi geologi) erosi dipercepat.
7
Erosi normal merupakan proses-proses pengangkutan tanah yang terjadi di bawah keadaan vegetasi alami. Biasanya terjadi dengan laju yang lambat yang memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan vegetasi secara normal.
8
Erosi dipercepat adalah pengangkutan tanah yang menimbulkan kerusakan tanah sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara proses pembentukan dan pengangkutan tanah.
9
Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain sebagai berikut : Merosotnya produktifitas tanah pada lahan yang tererosi, disertai dengan merosotnya daya dukung serta kualitas lingkungan hidup. Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal, sehingga daya guna dan basil guna berkurang. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah.
10
Menurut bentuknya, erosi dibedakan menjadi : erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal dan tanah longsor.
11
Erosi Percik (Splash erosion) Erosi Percik adalah proses terkelupasnya patikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel tanah ditentukan oleh kemiringan lereng,, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran permukaan tanah, dan penutupan tanah. Erosi Lembar (Sheet erosion) Erosi Lembar adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff). Pengkikisan lembar ditandai oleh, warna air yang mengalir berwarna coklat, warna air yang terkikis menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang.
12
Erosi Alur (Rill erosion) Erosi Alur adalah lanjutan dari erosi lembar. Pada erosi lembar terjadi pengelupasan lapisan tanah yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran- saluran air. Alur-alur yang terjadi masih dangkal dan dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah Jadi, ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air
13
Erosi Parit (Gully erosion) Erosi Parit, proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi saluran yang terbentuk sudah sedemikian dalamnya, membentuk parit-parit atau lembah, sehingga bila erosi parit terus berlanjut, maka akibat dari erosi ini, tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Pada tahap ini, tanah sudah rusak dan akibat berikutnya, luas lahan kritis akan meluas,
14
Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion) Erosi Tebing Sungai adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan pengerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Erosi tebing akan lebih hebat, jika vegetasi penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing.
15
Tanah Longsor (Landslide) Tanah Longsor adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam, volume yang besar.
16
Longsor
17
Terjadinya longsor : Terpenuhi 3 keadaan : 1. lereng yang cukup curam sehingga volume tanah dpt bergerak atau meluncur ke bawah 2. terdapat lapisan dibawah permukaan tanah yang kedap air dan lunak yang merupakan bidang luncur 3. terdapat cukup air dalam tanah sehingga lapisan tanah tepat di atas lapisan kedap air tadi menjadi jenuh
18
Erosi Internal (Internal or subsurface erosion Erosi Internal adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah ke dalam celah-celah atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran permukaan meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi lembar atau erosi alur.
19
Bentuk lain erosi Erosi terowongan atau pipa Erosi lapik Erosi mercu
20
Erosi Trowongan Erosi trowongan merupakan bentuk erosi di mana tanah diangkut ke bagian bawah dan terbentuk suatu pipa atau trowongan yang memanjang dari lapisan permukaan ke lapisan bawah permukaan. Erosi ini biasanya terjadi pada daerah-daerah tertentu yang biasanya tidak cocok untuk pertanian. Erosi Lapik Erosi lapik merupakan erosi yang terjadi di sekitar pepohonan atau batuan. Oleh karena di sekitar pangkal pohon atau batu itu tererosi oleh percikan butiran hujan, sedangkan tanah yang dekat akar pohon atau bnatu itu terlindungi dari percikan dan tidak tererosi. Erosi Mercu Erosi mercu merupakan erosi yang terjadi pada tanah/batu yang hasil erosinya akan meninggalkan tongak-tonggak tanah dan merupakan bagian tanah resisten. Umumnya tanah-tanah kaya natrium.
21
Pengukuran erosi dapat dilakukan dengan dua cara : - Pengukuran di daerah yang mengalami erosi - Pengukuran sedimen hasil erosi pada sungai Pengukuran di daerah yang mengalami erosi Dapat dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif.
22
a. Secara kualitatif Dengan melakukan observasi atau pengamatan ada / tidaknya kehilangan tanah. Pengamatan tersebut antara lain dengan melihat: Adanya gejala erosi (pada gejala erosi yang sifatnya telah lanjut mudah diamati misalnya ada erosi alur, erosi parit) Adanya perubahan warna tanah yang memucat, sebagai tanda adanya erosi lembar. Adanya pemunculan tanah bawah ( tanah induk) atau muncul akar tanaman. Selain dengan observasi seperti tersebut diatas, dapat dilakukan dengan cara kuantitiatif atau pengukuran kasar. Cara ini misalnya ; Mengukur botol yang dibalik/tongkat ukur yang ditanam dalam tanah, lalu pada waktu kemudian diamati. Cara ini hanya dilakukan pada daerah yang cukup besar erosinya. Mengukur elevasi muka tanah dan membandingkan dengan titik atau tempat yang tetap, akan diketahui ketinggiannya sehingga erosi yang terjadi dapat ditentukan.
23
b. Secara kuantitatif Cara ini yang sering dilakukan karena dapat menghitung besarnya erosi secara kuantitatif, yaitu dengan menampung tanah dan air pada areal teryentu. Cara ini dibedakan menjadi dua, yaitu menanpung tanah dan air pada suatu lahan dan menampung tanah dan air pada suatu plot standar. Penampungan tanah dan air pada suatu areal lahan. Pertama-tama ditentukan areal lahannya, lalu pada outlet dipasang penampung. Kelemahan cara ini adalah penampung yang dipasang sangat besar sehingga mengganggu kerja lapangan disamping biayanya mahal juga mengurangi luasan lahan.Selain itu kita tidak tahu pasti asal atau bagian mana yang mengalami erosi. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan cara kedua, yaitu : Penampungan tanah dan air dengan plot standar Ukuran plot standar, lebar 6 ft dan panjang 72,6 ft. plot standar dilengkapi dengan tempat pengumpulan (collector) yang tertutup. Plot standar dibatasi dengan seng selebar kurang lebih 30 cm, bagian dari seng yang ditanam sedalam 20 cm sehingga yang diatas muka tanah setinggi 10 cm. dengan plot standar selain untuk mengatasi cara pertama, juga dapat untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi erosi secara kuantitatif sesuai dengan kejadian hujannya. Dalam hal ini plot standar dilengkapi pula dengan alat penangkar hujan.
24
Pengukuran sedimen hasil erosi pada sungai Pengukuran besarnya erosi dari suatu daerah denga mengukur besarnya sedimen pada sungai banyak dilakukan untuk mengukur umur waduk. Sedimen pada sungai terdiri dari muatan suspensi ( suspended load) dan muatan dasar ( bed load). Di sini yang dihitung sebenarnya adalah besarnya tanah yang hilang yang sampai ke saluran atau sungai. Cara ini digunakan untuk satu periode, tidak seperti plot standar yang menghitung besarnya kehilangan tanah setiap kejadian hujan. Jadi yang terlihat pada pengukuran ini adalah tendensi dari keseluruhan area.
25
a. Pengukuran muatan suspensi pengukurannya dilakukan dengan mengambil contoh air sungai dengan alat khusus misalnya alat yang disebut The DH-48 depth-intergrating hand sampler. b. pengukuran muatan dasar pengukuran muatan dasar dapat dilakukan dengan cara memasang trap (perangkap) pada sungai kecil. Untuk sungai besar dengan menggunakan alat bedload sampler, yang berupa kantong perangkap sedimen. Selain muatan suspensi dan muatan dasar, masih ada sebagian lagi yang terlarut dalam air sungai
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.