Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi. REMAJA? Menurut Kartono (1990) senada dengan pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004) 1.Remaja.

Presentasi berjudul: "Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi. REMAJA? Menurut Kartono (1990) senada dengan pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004) 1.Remaja."— Transcript presentasi:

1 Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi

2 REMAJA? Menurut Kartono (1990) senada dengan pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004) 1.Remaja Awal (12-15 Tahun) 2.Remaja Pertengahan (15-18 Tahun) 3. Remaja Akhir (18-21 Tahun)

3 Gilmer dalam Sulaeman (1995) pada Laki-laki Pre adolesen, yaitu antara usia 10-13 tahun Masa adolesen awal, yaitu antara usia 13-17 tahun Masa adolesen akhir, dari usia 18-21 tahun Menurut WHO Remaja berada pada usia 10-20 th

4 Gilmer dalam Sulaeman (1995) pada perempuan Pre adolesen datang pada usia 10-11 tahun Masa adolesen awal antara usia 12-16 tahun Masa adolesen akhir antara 17-21 tahun

5

6 Remaja -Hak-hak seksual dan reproduksi remaja -Risiko reproduksi

7 Apa bedanya kesehatan seksual dan, kesehatan reproduksi ?

8 Pengertian Kesehatan Reproduksi menurut Konferensi Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) tahun 1994 di Kairo, Mesir : yaitu "Kondisi utuh sehat sejahtera fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas penyakit atau kecacatan, dalam sistem, fungsi, dan proses reproduksi".

9 Menurut WHO, Kesehatan Seksual adalah "Kombinasi dari bagian kegiatan seksual yang bersifat fisik, emosional, intelektual dan sosial, sehingga seks adalah pengalaman positif yang dapat meningkatkan kualitas hidup, menjadikan lingkungan kita lebih baik untuk kehidupan.

10 KNPI Perilaku seksual atau reproduksi? 1.Kissing 2.Necking 3.Petting 4.Intercourse

11 Hak-Hak Seksual dan Reproduksi 1. Hak untuk hidup, 2. Hak atas kebebasan dan keamanan, 3. Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi, 4. Hak atas kerahasiaan pribadi, 5. Hak kebebasan berpikir, 6. Hak informasi dan pendidikan,

12 7. Hak untuk menikah atau tidak menikah serta membentuk dan merencanakan keluarga. 8. Hak untuk memutuskan kapan dan akan punya anak. 9. Hak memperoleh pelayanan dan perlindungan kesehatan, termasuk atas informasi keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, harga diri, kenyamanan, keseimbangan pelayanan dan hak mengeluarkan pendapat.

13 10. Hak untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan, 11. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik, 12. Hak untuk bebas dari penganiyaan dan perlakukan buruk. Termasuk perlindungan dari eksploitasi dan penganiayaan seksual serta hak setiap orang untuk dilindungi dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan dan pelecehan seksual

14 Risiko Reproduksi Dorongan seksual, Daya Tarik Lawan/sama jenis Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV&AIDS Kehamilan Tak Diinginkan (KTD) dan Aborsi Kekerasan Seksual Perilaku reproduksi yang berisiko

15 Sudah kenal belum organ reproduksimu?

16

17 Risiko reproduksi adalah keadaan dimana proses dan fungsi reproduksi terganggu akibat perilaku reproduksi yang berisiko, a.l: Hub. seks berganti-ganti pasangan Hub. seks tanpa pengaman Pengobatan IMS tidak tuntas Hub. seks usia dini Hub seks saat menstruasi Tidak mengganti pembalut saat menstruasi

18 Bagaimana menjelaskan tentang hal ini? Hub. seks berganti-ganti pasangan Hub. seks tanpa pengaman Pengobatan IMS tidak tuntas Hub. seks usia dini Hub seks saat menstruasi Tidak mengganti pembalut saat menstruasi

19 Let’s Practice!

20 Konseling Risiko Reproduksi Kasus: Mira (bukan nama sebenarnya) adalah seorang mahasiswa semester I berumur 18 Tahun. Ia sudah berkali-kali melakukan (menurut dia) percumbuan berat. Waktu itu, baik mira maupun pacarnya tidak menyadari bahwa masing-masing sudah tidak berpakaian. Mereka memang tidak sampai melakukan hubungan seks. Mereka saling menggesekkan kelamin hingga pacar Mira mengeluarkan sperma. Mira datang ke tempat konseling karena sangat bingung, apakah hal tersebut bisa mempengaruhi perilakunya dan menyebabkan kehamilan?

21 INGAT fase-fasenya! 1.Persiapan 2.Pembukaan 3.Memulai proses 4.Mendengarkan dengan aktif 5.Mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah 6.Memfasilitasi perubahan perilaku 7.Mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan dan memfasilitasi tindakan 8.Terminasi