Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KELOMPOK 5: JIT, TARGET COST, QUALITY COST. BIAYA TARGET ( TARGET COST )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KELOMPOK 5: JIT, TARGET COST, QUALITY COST. BIAYA TARGET ( TARGET COST )"— Transcript presentasi:

1 KELOMPOK 5: JIT, TARGET COST, QUALITY COST

2 BIAYA TARGET ( TARGET COST )

3 Apa arti dari Target Cost? metode penentuan biaya produksi dimana perusahaan terlebih dahulu menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan harga kompetitif, untuk memperoleh laba yang diharapkan Target Cost

4 Harga menetukan biaya (price – led costing) Fokus pada pelanggan (Focus on the customer) Fokus pada desain produk dan proses (Focus on product design) Cross Functional Team, Kelompok ini bertanggungjawab atas keseluruhan produk Orientasi daur hidup produk (Life-cycle costs) PRINSIP-PRISIP BIAYA TARGET Kerterlibatan Rantai Nilai (Value-chain orientation) PRINSIP-PRINSIP TARGET COSTING

5 1. menentukan harga pasar 2. menentukan laba yang diharapkan 3. menghitung target biaya 4.menggunakan rekayasa nilai untuk mengidentifikasi cara yang dapat menurunkan biaya produk. 5. menggunakan kaizen costing dan pengendalian operasional untuk terus menurunkan biaya. TAHAPAN IMPLEMENTASI TARGET COSTING

6 Pengelolaan Biaya dengan Menggunakan Biaya Kualitas (Cost of Quality)

7 Pengertian Biaya Kualitas Biaya Kualitas (Biaya Mutu)Quality Cost = Biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah Kualitas (Mutu), baik dalam rangka meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul akibat Kualitas yang buruk (Cost of Poor Quality).

8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk a. Aman dan nyaman bagi konsumen. b.Baik bila kita menggunakan atau memilihnya sebagai pilihan terbaik. c.Penampilan dari produk itu mengundang daya tarik tersendiri.

9 Feigenbaum (1961) dalam bukunya yang berjudul “Total Quality Control” menyebutkan bahwa Biaya Kualitas terdiri dari 3 kategori utama, yaitu 1.Biaya Pencegahan (Preventive Cost), Biaya Penilaian (Appraisal Cost) 2.Biaya Kegagalan (Failure Cost). Biaya Kegagalan kemudian dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu 3.Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cost) dan 3.Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Cost).

10 3 Kategori Utama Biaya Kualitas (Quality Cost) beserta contoh biaya-biaya yang akan timbul dari Biaya Kualitas tersebut.

11 KategoriContoh Biaya yang Dikeluarkan Biaya Pencegahan (Preventive Cost) 1. Biaya Pelatihan (training Cost) 2. Proses Capability Studies (Penelitian Kepabilitas Proses) 3. Vendor Survey 4. Quality Planning Design Biaya Penilaian(Appraisal Cost) 1. Segala Jenis Pengujian (testing) dan Inspeksi 2. Pembelian Peralatan Pengujian dan Inspeksi 3. Peninjauan Kualitas dan Audit (Quality Audit and Review) 4. Biaya Laboratorium Biaya Kegagalan(Failure Cost)Internal 1. Biaya Scrap dan pengerjaan ulang (Rework) 2. Biaya Perubahan Desain (Design Change) 3. Biaya Kelebihan Persedian (Excess Inventory Cost) 4. Biaya Pembelian Bahan Biaya Kegagalan(Failure Cost)Eksternal 1. Biaya Purna Jual / Jaminan (Warranty) 2. Biaya Pengembalian Produk (Return and Recall) 3. Biaya Penangan Keluhan Pelanggan 4. Biaya Ganti Rugi

12 Strategi Pengurangan Biaya Kualitas 1. Lakukan serangan langsung terhadap biaya-biaya kegagalan hingga hingga mencapai titik nol. 2. Lakukan investasi dalam aktivitas-aktivitas pencegahan yang benar untuk membawa perbaikan. 3. Kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang dicapai. 4. Lakukan evaluasi secara berkelanjutan. 5. Secara tidak langsung lakukan usaha-usaha pencegahan untuk mendapatkan keuntungan dari perbaikan selanjutnya”.

13 Biaya akibat Kualitas Buruk / Cost of Poor Quality (COPQ)

14

15  Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahanbaku, WIP, dan produk jadi.  Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan padaaktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.

16 JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut: 1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus di eliminasi. 2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi 3. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous Improvement) dalam meningkatkan efisiensi kegiatan. 4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah. JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti misalnya pembelian, produksi, distribusi, administrasi dan sebagainya.

17 Tujuan strategis JIT adalah : 1.Meningkatkan laba 2.Memperbaiki posisi persaingan perusahaan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara : 1.Mengeliminasi atau mengurangi persediaan 2.Meningkatkan mutu 3.Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan harga jualrendah dan laba meningkat) 4.Memperbaiki kinerja pengiriman.

18 JIT pemanufakturan didasarkan pada konsep : 1.Hanya memproduksi produk sejumlah yang diminta oleh konsumen (tepat kuantitas) 2.Memproduksi produk bermutu tinggi 3.Memproduksi produk berbiaya rendah 4.Memproduksi produk berdaur waktu yang tepat 5.Mengirimkan produk pada konsumen tepat waktu JIT pembelian didasarkan pada konsep : 1.Hanya membeli sejumlah barang yang diperlukan untuk produksi 2.Membeli barang bermutu tinggi 3.Membeli barang berharga murah 4.Pengiriman barang yang dibeli tepat waktu

19 II. ELEMEN-ELEMEN KUNCI SISTEM JIT Lima Elemen kunci demi keberhasilan JIT : 1.Jumlah Pemasok yang terbatasTingkat persediaan 2.Pembenahan Tata Letak Pabrik 3.Pengurangan Setup Time 4.Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control) 5.Tenaga kerja yang fleksibel

20 III. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN SISTEM JIT A.Keuntungan JIT 1.seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien 2.Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya. 3.Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali. 4.kertas kerja dapat lebih simple 5.Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebihtinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan. B. Kelemahan JIT Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.

21 IV. PERBEDAAN SISTEM JIT DAN SISTEM TRADISIONAL JITTradisional 1.Sistem Tarikan 2.Persedian tidak signifikan 3.Basis pemasok sedikit 4.Kontrak jangka panjang dengan pemasok 5.Pemanukfaturan berstruktur selulur 6. Karyawan berkeahlian ganda 7.Jasa terdesentralisasi 8.Keterlibatan karyawan tinggi 9.Gaya manajemen sebagai penyedia fasilitas 10.Total Quality Control (TQC) 1.Sistem Dorongan 2.Persediaan signifikan 3.Basis pemasok banyak 4.Kontrak jangka pendek dengan pemasok 5.Pemanukfakturan berstruktur departemen 6.Karyawan terspesialisasi 7.Jasa tersentralisasi 8.Keterlibatan karyawan rendah 9.Gaya manajemen sebagai pemberi perintah 10.Acceptable Quality Level (AQL)

22 V. PEMBELIAN JIT Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan. Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara: 1.Mengurangi jumlah pemasok 2.Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok. 3.Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan. 4.Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah. 5.Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.

23 Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut: 1.Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan. 2.Perubahann “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya. 3.Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyak biayatidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung. 4.Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secaraindividual 5.Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.

24 VI. PRODUKSI JIT Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnyaatau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan. Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara: 1.Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation (stasiunkerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol). 2.Mengurangi atau meniadakan “ Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu tunggu nol). 3.Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biaya setupmesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation). 4.Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksiyang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.

25 Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam bidang: 1.Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan 2.Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai 3.Waktu perpindahan 4.Tenaga kerja langsung dan tidak langsung 5.Ruangan pabrik 6.Biaya mutu 7.Pembelian bahan

26 KESIMPULAN JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi penting dalammanajemen biaya. Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila ada permintaan(pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta dan hanyasebesar kuatitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dan kemudiandiadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang.Bila JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan.Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan caranenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui produk.

27 Just In Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu 1.menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan. 2.memproduksi dengan jumlah kecil 3.menghilangkan pemborodan 4.memperbaiki aliran produksi 5.menyempurnakan kualitas produk 6.orang-orang yang tanggap 7.menghilangkan ketidakpastian 8.penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.

28

29  Nama Perusahaan Reddy Heaters, Inc.  Produk yang dihasilkan insert pemanas yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari coffepost hingga kapal selam.  Karena berbagai macam pemanas insert yang diproduksi, reddy menggunakan sistem Job Order Costing pesanan pekerjaan.  Jenis produknya dibedakan berdasarkan ukuran pemanas.

30 Masalah Yang Dihadapi Reddy Heaters, Inc beberapa tahun terakhir, keuntungan telah menurun, dan perusahaan kehilangan pangsa pasar

31 Presdent Doug Young. meminta Sheri Butler, pemimpin departemen audit internal Menyelidiki

32 . Masalah Yang Dihadapi Reddy Heaters, Inc beberapa tahun terakhir, keuntungan telah menurun, dan perusahaan kehilangan pangsa pasar

33 HASIL PENYELIDIKAN A.Pembatalan disebabkan kebosanan pekerja B.pangsa pasar kita telah direbut oleh pesaing asing Karna waktu pesanan lama dan kualitas menurun

34 REKOMENDASI A.PENERAPAN JIT B.MENYEWA KONSULTAN

35 Berbagai departemen tersebar di seluruh pabrik. Buruh khusus dan terlatih untuk mengoperasikan mesin di departemen masing- masing. Selain itu, perusahaan memiliki area toko terpusat yang menyediakan bahan baku untuk produksi, departemen perawatan terpusat yang memiliki tanggung jawab untuk memelihara semua peralatan produksi, dan sekelompok pekerja yang bertanggung jawab untuk memindahkan unit yang sebagian selesai selesai dari departemen ke departem

36 Di bawah menthod produksi saat ini, pemanas kecil melewati beberapa departemen, di mana masing-masing departemen memiliki koleksi mesin yang sama. Departemen pertama memotong pipa logam menjadi salah satu dari panjangnya: panjang tiga, empat, atau lima inci. Pipa yang dipotong kemudian dibawa ke departemen laser, di mana nomor bagian dicetak pada pipa. Di departemen lain, silinder keramik dipotong lebih kecil dari pipa yang dibungkus dengan kawat halus (menggunakan mesin pembungkus). Pipa dan keramik yang dibungkus, silinder ditempatkan di dalam pipa berpusat, dan diisi dengan substansi listrik untuk mencapai pipa mental. Akhirnya, ujung-ujung pipa dilas ditutup dengan dua kawat mengarah menonjol dari satu ujung. Pemanas yang lengkap ini kemudian ditransfer ke departemen pengujian, yang menggunakan peralatan khusus untuk melihat apakah pemanas berfungsi dengan baik.

37 Pemanas kecil diproduksi dalam batch 300. Dibutuhkan 50 jam untuk memotong 300 pipa logam dan menyiapkan 300 silinder keramik (1/6 jam per unit, kedua proses terjadi pada waktu yang sama). Setelah 50 jam waktu proses, 300 pipa logam diangkut ke laser depertment (20 menit waktu pengangkutan), dan 300 silinder keramik diangkut ke departemen pengelasan (20 menit waktu pengangkutan). Di departemen laser, dibutuhkan 50 jam untuk mencetak nomor bagian (1/6 jam per pipa). 300 pipa logam kemudian diangkut ke departemen pengelasan. Di departemen pengelasan, pipa keramik dan logam bergabung dan dilas. Proses pengelasan memakan waktu 50 jam (1/6 jam per pipa). Akhirnya, 300 unit diangkut (20 menit) ke departemen pengujian. Setiap unit membutuhkan 1/6 jam untuk pengujian, atau total 50 jam untuk 300 unit. Dari awal hingga selesai, total waktu produksi untuk

38  Pemotongan dan Keramik : 50 jam  Laser : 50 jam  Pengelasan : 50 jam  Menguji : 50 jam  Bergerak : 1 jam  Total waktu : 201 Jam  Perhatikan bahwa laser harus menunggu 50 jam sebelum dapat mulai dicetak. Demikian pula, pengelasan harus menunggu 100 jam sebelum dapat mulai bekerja pada batch dan akhirnya, pengujian harus menunggu 150 jam sebelum dapat mulai bekerja pada batch.  Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kim memperkirakan bahwa waktu produksi untuk 300 unit dapat dikurangi dari 201 jam menjadi sekitar 50 jam dengan membuat sel pabrikan pemanas kecil.

39 PERTANYAAN  1. Salah satu tindakan pertama yang diambil oleh Reddy Heaters adalah mengatur sel manufaktur untuk jalur pemanas kecil. Gambarkan bagaimana Anda akan mengatur sel manufaktur. Apa bedanya dengan pengaturan tradisional? Apakah biaya pelatihan akan dikaitkan dengan transisi ke JIT? menjelaskan

40 JAWABAN  Sel pabrikan harus diatur dengan pemotong, laser, pembungkus, mesin, tukang las dan peralatan pengujian sehingga satu pemanas dapat diproduksi dari awal hingga selesai di dalam sel. selain secara fisik mengelompokkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk produksi, pekerja dilatih untuk mengoperasikan dan memelihara setiap bagian dari peralatan sel. mereka mungkin melakukan perbaikan kecil, memindahkan barang jadi sebagian dari satu stasiun ke yang berikutnya, dan membersihkan.  Perbedaannya dengan pengaturan Tradisonal kalau di pengaturan tradisonal semua fungsi ini ditugaskan secara terpisah untuk departemen khusus. biasanya, batch unit (mis. 300 pipa logam) akan diproses sebelum diteruskan ke departemen berikutnya. kumpulan ini diangkut dari satu lokasi ke lokasi berikutnya oleh penangan bahan. Dengan JIT akan menghilangkan perpindahan dari satu departemen ke departemen lainnya.  Sudah tentu akan ada biaya pelatihan terkait dengan transisi ke JIT karena para pekerja harus dilatih untuk melakukan berbagai tugas yang bertentangan dengan orientasi tenaga kerja khusus yang sekarang digunakan.

41 PERTANYAAN  2. Jelaskan, dengan dukungan komputasi, bagaimana waktu produksi untuk 300 unit dapat dikurangi menjadi sekitar 50 jam. Jika ini benar-benar pengurangan waktu produksi, implikasi apa yang dimilikinya terhadap posisi kompetitif Reddys?

42 JAWABAN  dalam struktur sel, segera setelah unit selesai, ia dilewatkan pada proses selanjutnya. jadi, untuk unit pertama, laser harus menunggu 10 menit, pengelasan harus menunggu 20 menit, dan pengujian harus menunggu 30 menit. setelah unit pertama, tidak ada waktu tunggu untuk proses selanjutnya. produksi terjadi secara bersamaan untuk keempat proses. dengan demikian, satu unit diproduksi setiap 10 menit (1/6 jam). waktu produksi untuk batch 300 sekarang 50 jam (1/6 x 300) ditambah waktu tunggu 30 menit awal. Dengan menggunakan JITwaktu tunggu untuk 300 unit telah dipotong hampir 75%.  JIT meningkatkan posisi kompetitif reddy yaitu mengurangi waktu tunggu, meningkatkan daya tanggap, dan menghasilkan pengurangan dalam biaya-khususnya biaya terkait persediaan. biaya yang lebih rendah dan waktu respons yang lebih cepat.

43 PERTANYAAN  3. Menjabarkan kegiatan organisasi dan operasional yang harus dikelola untuk mengurangi waktu produksi. Apa pendorong biaya yang terkait dengan kegiatan ini? Untuk driver Operasional, tunjukkan efek yang diharapkan pada biaya aktivitas

44 JAWABAN  kegiatan struktural: pengelompokan karyawan dan pemilihan teknologi proses. kegiatan prosedural: menggunakan karyawan, memberikan kualitas dan menyediakan tata letak pabrik. kegiatan operasional: perpindahan material, menggunakan tenaga kerja, memeriksa batch. pendorong untuk mengelompokkan karyawan adalah jumlah dan jenis unit kerja

45 PERTANYAAN  4. Awalnya, karyawan memperbarui perubahan ke JIT. Namun, setelah periode waktu yang singkat, semangat kerja meningkat secara signifikan. Jelaskan mengapa perubahan ke JIT meningkatkan moral karyawan. . merasakan kepuasan yang lebih besar dari tugas yang lebih menantang dan beragam  mengurangi kebosanan yang disebabkan oleh hanya melakukan satu tugas khusus sepanjang waktu  Rasa harga diri mereka meningkat karena mereka telah mengembangkan keterampilan

46 PERTANYAAN  5. JIT yang mungkin telah membuat harga lebih rendah dan keuntungan lebih tinggi. JAWABAN  menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi, lead time yang lebih pendek, dan biaya produksi yang lebih rendah dan lebih akuratmengurangi kebosanan yang disebabkan oleh hanya melakukan satu tugas khusus sepanjang waktu  Biaya biasanya dikurangi oleh JIT karena reorganisasi

47 PERTANYAAN  6. Dalam satu tahun instalasi JIT, Reddy controller berkomentar. "Kami memiliki ide yang jauh lebih baik daripada sebelumnya tentang berapa biaya kami untuk memproduksi pemanas inset kecil ini." Tawarkan beberapa pembenaran untuk pernyataan pengendali. JAWABAN  JIT dapat berarti bahwa lebih banyak biaya produksi dapat dilacak ke masing-masing produk, sehingga meningkatkan akurasi penetapan biaya produk

48 PERTANYAAN  7.dampak yang JIT miliki terhadap praktik akuntansi manajemen lainnya. JAWABAN  Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi  menyederhanakan proses akuntansi, membuatnya lebih mudah untuk memahami dan menggunakan informasi akuntansi.


Download ppt "KELOMPOK 5: JIT, TARGET COST, QUALITY COST. BIAYA TARGET ( TARGET COST )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google