Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SISTEM INFORMASI PERENCANAAN
KULIAH 4 DECISION SUPPORT SYSTEMS & NEGOTIATION SUPPORT SYSTEMS
2
DEFINISI Decision Support Systems :
Suatu sistem yang dapat membantu Pengambil Keputusan ketika menghadapi situasi: Terdapat Masalah Penentuan / Pengambilan Keputusan. Penilaian Manusia (Value Jugdement) merupakan kontributor yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan. Kemampuan manusia untuk memproses data dan informasi membatasi proses pengambilan keputusan. Dalam kondisi di atas, Pengambil Keputusan menghadapi Decision Problem, dimana dia harus mengevaluasi alternatif yang ada dan menentukan langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan permasalahan.
3
DECISION PROBLEM Decision Problem adalah sebuah situasi dimana seseorang atau kelompok mengalami perbedaan antara kondisi sekarang dengan kondisi yang diinginkan, dimana: Individu atau kelompok tersebut memiliki beberapa pilihan yang dapat diambil. Pilihan yang diambil memiliki dampak yang signifikan terhadap capaian yang akan diperoleh. Individu atau kelompok tersebut tidak memiliki kepastian akan plihan mana yang harus diambil. (Ackoff, 1981, The art and science of mess management, Interfaces 11(1) pp )
4
DECISION PROBLEM NO DECISION PROBLEM !!! Variabel Nebeng Motor
Contoh (1): Transportasi Bungurasih - ITS Variabel Nebeng Motor Angkutan Umum Waktu 30 Menit 2 Jam Biaya Gratis Rp ,- Kenyamanan Cukup Payah Penampilan Lumayan !!??* NO DECISION PROBLEM !!!
5
DECISION PROBLEM EXISTS !!!
Contoh (2): Transportasi Bungurasih - ITS Variabel Taksi Angkutan Umum Waktu 20 Menit 2 Jam Biaya Rp ,- Rp ,- Kenyamanan Mantap Payah Penampilan Keren !!??* DECISION PROBLEM EXISTS !!!
6
DECISION MAKER Seseorang disebut sebagai Pengambil Keputusan, ketika ia tidak yakin akan suatu keputusan yang harus diambil, dimana: Terdapat satu atau lebih hasil yang diinginkan Terdapat dua atau lebih pilihan yang sama-sama efektif dan efisien. Terdapat faktor-faktor eksternal yang akan mempengaruhi hasil yang diinginkan.
7
DECISION MAKER Mengapa perlu DSS dalam Perencanaan Wilayah dan Kota ?
KARENA DECISION MAKER: Memiliki Keterbatasan dalam mengolah informasi Memiliki batasan Waktu yang tersedia untuk menentukan keputusan yang terbaik Harus dapat mengakomodasi stakeholders yang terlibat dalam perencanaan.
8
DECISION MAKING Pengambilan Keputusan adalah proses mengubah informasi menjadi perintah / kebijakan Perintah/kebijakan adalah pesan yang ditujukan untuk mempengaruhi perilaku sistem yang ada sehingga meningkatkan performa sistem tersebut. Pengambilan keputusan adalah proses mengevaluasi alternatif yang ada dan menentukan langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan.
9
DEFINISI DSS Finlay (1994) and others define a DSS rather broadly as "a computer-based system that aids the process of decision making.” Turban (1995) defines it more specifically as "an interactive, flexible, and adaptable computer-based information system, especially developed for supporting the solution of a non-structured management problem for improved decision making. It utilizes data, provides an easy-to-use interface,and allows for the decision maker's own insights." For Keen and Scott Morton (1978),a DSS couples the intellectual resources of individuals with the capabilities of the computer to improve the quality of decisions ("DSS are computer-based support for management decision makers who are dealing with semi-structured problems"). For Sprague and Carlson (1982), DSS are "interactive computer-based systems that help decision makers utilize data and models to solve unstructured problems."
10
DEFINISI DSS Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993): Sistem yang berbasis komputer; Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan; Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual; Melalui cara simulasi yang interaktif; Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama. Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
11
PERANAN DSS Perintis DSS yang lain di MIT, Peter G. W. Keen, bekerja sama dengan Scoot Morton untuk mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus: Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya. Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS – struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
12
Simon’s Decision Process Model
TAHAPAN DSS Simon’s Decision Process Model Intelligence phase Find a problem Searching the environment calling for a decision Design phase Find solutions Developing and analyzing possible courses of actions Make a choice Choice phase Selecting a course of action
13
TAHAPAN DSS
14
Mintzberg’s Decision Process Model
TAHAPAN DSS Mintzberg’s Decision Process Model Personal judgement Identification Development Selection Eliminate solutions? Understand the problem Search Screen Judgement Evaluation/choice Authori- zationtion Diag-nosis Design Recogni- tion Ready made solutions? Analysis/ evaluation Approval by other parties Threats, Opportunities? Develop custom-made solutions? Bargaining Evaluation/ choice Technical evaluation by analyst Conflicting opinions
15
Contoh: Linear Decision Making
TAHAPAN DSS Contoh: Linear Decision Making Search Screen Judgement Evaluation/choice Authori- zationtion Diag-nosis Design Recogni- tion Analysis/ evaluation Bargaining Evaluation/ choice
16
KOMPONEN DSS Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
17
Level Teknologi Kerangka kerja untuk memahami konstruksi DSS mengidentifikasikan 3 level teknologi DSS: Specific DSS (DSS applications). “Final product” atau aplikasi DSS yang nyata-nya menyelesaikan pekerjaan yang kita inginkan disebut dengan specific DSS DSS Generators (atau Engines). Adalah software pengembangan terintegrasi yang menyediakan sekumpulan kemampuan untuk membangun specific DSS secara cepat, tak mahal, dan mudah. Contoh: Lotus 1-2-3, Microsoft Excel.
18
Level Teknologi DSS Tools.
Level terendah dari teknologi DSS adalah software utility atau tools. Elemen ini membantu pengembangan baik DSS generator atau SDSS. Contoh: grafis (hardware dan software), editors, query systems, random number generator, dan spreadsheets. Relasi diantara 3 level di atas dapat digambarkan pada diagram di bawah ini:
19
Proses Pengembangan DSS
20
DSS + GIS SDSS SDSS Decision Support System
Geographic Information System SDSS Spatial Decision Support System
21
SDSS
22
FRAMEWORK SDSS
23
CONTOH SDSS Tahun 2004 Tahun 2009 Tahun 2013 Skenario-1 Skenario-2
Y 2034 Y 2034 Y 2034 Y 2034
24
CONTOH SDSS Pola Ruang Eksisting Rencana yang diakomodasi
Waterfront Development Pel. Teluk Lamong CBD Tol Gate DryPort Pola Ruang Eksisting Rencana yang diakomodasi RTH dan Bozem Asumsi prediksi pola ruang Rencanan Waterfront yang berasal dari rencana KSE Surabaya diadopsi pada kawasan terpilih, sehingga tidak ada perubahan melainkan sesuai dengan rencana yang ada. RTH dan Bozem yang ditetapkan pada dokumen rencana detail sekitar teluk Lamong, hanya diakomodasi pada lahan yang belum menjadi lahan terbangun. Pelabuhan, rencana dryport dan rencana CBD direncanakan sebagai bagian pengembangan disekitar waterfront Teluk Lamong.
25
CONTOH SDSS Prediksi Perubahan Land Use dengan Skenario-4 Y-2019
26
METODE ANALISA UNTUK DSS
(Raiffa 1982)
27
(Government, Planner, etc.)
INDIVIDUAL DECISION MAKING Decision Maker 1 Decision Maker 2 Decision Maker 3 Decision Maker 1 Decision Maker 2 Decision Maker 3 Preferences Preferences Preferences Preferences Preferences Preferences Decision A Decision B Decision C Supra Decision-Maker (Government, Planner, etc.) Final Decision Pada Individual Decision Making, tiap Decision Makers menentukan keputusannya sendiri-sendiri. Individual Decision making juga dapat menghasilkan satu keputusan yang ditentukan oleh supra-decision maker seperti perencana / pemerintah.
28
Observation or Prediction
SEPARATE AND INTERACTIVE DECISION MAKING Decision A Decision Maker 1 Decision Maker 2 Observation or Prediction of Others’ Decision Decision Maker 3 Decision B Decision C Pada Separate and Interactive Decision Making, tiap Decision Makers menentukan keputusannya sendiri-sendiri berdasarkan pengamatan atau prediksi atas keputusan yang diambil stakeholders lainnya.
29
JOINT DECISION MAKING Decision Maker 2 Preferences Decision Maker 1 Negotiation Decision Maker 3 Preferences Preferences Final Decision Pada Joint Decision Making, keputusan akhir merupakan hasil dari proses negosiasi diantara Stakeholders.
30
NEGOTIATION SUPPORT SYSTEM
NSS adalah salah satu bentuk dari Group Support Systems yang bertujuan untuk membantu pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi dalam mencapai keputusan, dengan menyediakan protokol komunikasi dan analisa terhadap informasi
31
KOMPUTER DAN NEGOSIASI
Pada era Teknologi Informasi, NSS selalu dikaitkan dengan pemanfaatan komputer dalam mendukung proses negosiasi. Ada dua jenis pemanfaatan komputer dalam negosiasi, yaitu Computer-Supported Negotiation dan Computer-Mediated Negotiation.
32
COMPUTER-SUPPORTED NEGOTIATION
Tujuan pemanfaatan sistem komputer pada tipe NSS ini adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan kepada Stakeholders, yang tidak dapat/sulit diperoleh tanpa dukungan komputer. Available Alternatives Possible Consequences Parameters NEGOTIATION Constraints
33
COMPUTER-MEDIATED NEGOTIATION
Saran Saran Stakeholder Stakeholder Usul Negotiation Support System Usul Usul Usul Saran Saran Stakeholder Stakeholder Komputer berperan sebagai mediator, yang secara aktif mempengaruhi proses negosiasi. Pada tipe NSS ini, komputer mengidentifikasi perbedaan antara Stakeholders, kemudian memberikan saran untuk mengurangi perbedaan tersebut.
34
KESIMPULAN Saat ini DSS telah berkembang pada 2 platform utama, Desktop dan Web Saat ini pula kebutuhan akan DSS sangat diperlukan, namun minimnya pengembangan DSS memaksa manager/planner untuk membangun dengan model/framework yang lebih sederhana SDSS telah berkembang menjadi alat yang berguna bagi bisnis maupun perencanaan spasial Perkembangan Spatial Decision Support System saat ini mendapat perhatian khusus terutama terkait fakta minimnya DSS untuk ranah spasial baik berbasis 2D maupun 3D. Jenis Pengambilan Keputusan (Individual Vs. Plural) sangat berpengaruh terhadap bentuk SDSS.
35
SEKIAN, TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.