Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYenny Hardja Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
DESAIN MESIN TETAS DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN LABORATORIUM
Laeli Komalasari, SP, MSi FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2018
2
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN TUJUAN IMPLEMENTASI SIMPULAN & SARAN
3
LATAR BELAKANG Penetasan telur secara alami 21 hari
4
Jumlah telur yang dierami induk terbatas
Jika telur banyak ???
5
Perlu penetasan buatan
5
6
PERMASALAHAN Intensitas kejadian listrik padam
7
TUJUAN Pengembangan alat melalui inovasi mesin tetas yang tetap dapat beroperasi meskipun listrik padam
8
METODOLOGI Perakitan mesin tetas 1 Uji coba mesin tetas 2
9
Mesin tetas kapasitas 200 butir
Perakitan mesin tetas Desain Bahan Sumber panas Pengatur suhu Pengukur suhu Sumber RH Pengukur RH Kipas Ventilasi Pemutar telur Pengganti sumber listrik Mesin tetas kapasitas 200 butir
10
Uji coba mesin tetas Setting dan pengelolaan telur dalam mesin tetas
Fumigasi Setting suhu dan keembapan Seleksi telur tetas Setting dan pengelolaan telur dalam mesin tetas
11
Listrik dimatikan : Hari ke-5 1 jam Hari ke-10 2 jam Hari ke-19 3 jam
12
Peubah yang diamati : Fertilitas (%) = jumlah telur yang fertil x 100%
Jumlah telur tetas Daya tetas (%) = jumlah telur yang menetas x 100% Jumlah telur fertil
13
Mesin tetap beroperasi walaupun listrik padam
Pada saat listrik padam secara otomatis sumber panas dari lampu didapatkan dari alat inverter yang bersumber dari batere SOP Hubungkan alat dengan sumber listrik Nyalakan inverter dengan menekan tombol ON Hubungkan kabel inverter dengan ACU Nyalakan mesin tetas dengan menekan tombol ON
14
Desain Mesin Tetas
16
IMPLEMENTASI Pemutaran telur manual
Mesin Tetas Manual yang Ada Mesin Tetas Inovasi Pemutaran telur manual Pemutaran telur dilakukan dengan membuka mesin, sehingga mempengaruhi suhu dan kelembaban Posisi telur horisontal Pemutaran telur dengan handle turning Suhu dan kelembaban stabil Posisi telur vertikal?
17
Hasil pengamatan suhu dan kelembapan mesin tetas
Hari Suhu (°C) Kelembapan (%) 1 37,50 63,00 2 37,67 62,56 3 37,60 62,80 4 37,75 62,75 5 37,70 63,75 6 37,76 7 64,00 8 63,33 9 63,50 Hari Suhu (ºC) Kelembapan (%) 10 37,65 63,50 11 37,88 64,00 12 37,80 62,67 13 37,83 62,00 14 37,85 62,50 15 37,84 16 17 37,70 61,00 18 63,00 Rataan suhu = 37,72±0,12 Rataan RH = 62,84±0,78
18
Hari Suhu ( °C) Kelembapan (%) 19 37,60 64,00 20 37,54 65,50 21 37,65 69,40 Rataan suhu = 37,60±0,06 Rataan RH = 66,30±2,79
19
Hasil Pengamatan Fertilitas
dan Daya Tetas Fertilitas = 95% Daya tetas = 86,84%
20
Dampak keberlanjutan Terus digunakan untuk menunjang praktikum, penelitian dan pengabdian masyarakat Penyempurnaan desain dan pemilihan bahan, dapat diaplikasikan di peternak kecil
21
SIMPULAN Mesin tetas inovasi ini dapat digunakan untuk menetaskan telur unggas yang tetap dapat dapat beroperasi saat listrik padam. Suhu pada setter 37,72 °C dan 37,60 ºC pada hatcher. Kelembaban periode setter dan hatcher adalah 62,84% dan 66,30% Fertilitas 95% dan daya tetas 86,84%
22
Ir. Akhmad Akhir dan Dr. Ir. Niken Ulupi, MS
Ucapan terima kasih Ir. Akhmad Akhir dan Dr. Ir. Niken Ulupi, MS
24
Kematian embrio mencapai 47%
Hasil Pengamatan Namun Suhu mesin tetas antara 37,5– 37,9 ºC Kelembapan : Setter : 62 – 65% Hatcher : 64 – 70% Pada hari ke 15 listrik padam selama 4 jam Pada hari ke 17 listrik padam selama 3 jam Kematian embrio mencapai 47%
25
Kematian embrio umur 18 hari
27
Blok Diagram Kelistrikan Sederhana
switch INVERTER ACU NC NO C Otomatis Inverter TH Switch NO C Otomatis Inverter TH NC INVERTER ACU Kondisi Sumber PLN Kondisi pada saat Listrik Padam
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.