Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

VISKOSITAS DAN RHEOLOGI Kelompok 3 : Rizky ananda ( AF) Jusmawanti ( AF) Marfua isnaeni ( AF) Muh.Ikbal T( AF) Reynaldi agustiawan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "VISKOSITAS DAN RHEOLOGI Kelompok 3 : Rizky ananda ( AF) Jusmawanti ( AF) Marfua isnaeni ( AF) Muh.Ikbal T( AF) Reynaldi agustiawan."— Transcript presentasi:

1

2 VISKOSITAS DAN RHEOLOGI Kelompok 3 : Rizky ananda ( 17.170 AF) Jusmawanti (17.156 AF) Marfua isnaeni ( 17.157 AF) Muh.Ikbal T(17.159 AF) Reynaldi agustiawan ( 17. 167 AF) Misrawati ( 17.158 AF) Supra ( 17.175 AF) Herlin ( 17.151 AF)

3 VISKOSITAS Ukuran resistensi zat cair untuk mengalir. Makin besar resistensi suatu zat cair untuk mengalir makin besar pula viskositasnya.

4 RHEOLOGI Rheologi berasal dari kata yunani yaitu RHEO yang berarti mengalir dan LOGOS yang berarti ilmu Jadi Rheologi adalah ilmu yang mempelajari sifat zat cair atau deformasi zat padat. Pada dasarnya Rheologi mempelajari hubngan antara tekanan gesek ( shearing stress ) dengan kecepatan gesek (shearing rate ) pada cairan.

5 Penggolongan bahan menurut aliran tipe dan deformasi 1.Cairan newton tipe cairan yang mengikuti hukum Newton dimana nilai tekanan gesek sebanding dengan nilai kecepatan geser sehingga vikositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser, jadi viskositasnya cukup di tentukan pada satu kecepatan geser.

6 2. Cairan non Newton ahli farmasi kemungkinan lebih sering menghadapi cairan non newton dibanding cairan biasa. Cairan non Newton adalah cairan yang tidak mengikuti persamaan aliran Newton, disperse heterogen cairan, dan padatan contonya seperti emusi, suspensi cair, dan salep.

7 Pembagian cairan non Newton Berdasarkan grafik sifat aliran cairan non Newton terbagi atas dua kelompok yaitu: 1.Cairan yang sifat alirannya tidak di pengaruhi oleh waktu. Kelompok ini terbagi atas 3 bagian yaitu

8  Aliran plastik Berhubungan dengan adanya partikel- partikel yang terflokulasi dalam suspensi pekat. Akibatnya terbentuk struktur kontinue di seluruh sistem. Contohnya :

9  Aliran pseudoplastik Viskositas cairan pseudoplastik akan berkurang dengan naiknya kecepatan geser, berbeda dengan aliran plastik, disini ada yield value karna kurva tidak mempunyai bagian yang linier maka cairan yang mempunyai aliran pseudoplastik tidak mempunyai nilai viskositas yang absolut.

10  Aliran dilatan Viskositas cairan akan naik dengan naiknya kecepatan geser karena volumenya akan naik bila bergeser.

11 2. Cairan yang sifat alirannya di penagruhi oleh waktu. Kelompok ini terbagi atas 4 bagian yaitu:  Aliran plastik Berhubungan dengan adanya partikel-partikel yang terflokulasi dalam suspensi pekat. Akibatnya terbentuk struktur kontinue di seluruh sistem.

12  Aliran Rheopeksi Pada aliran rheopeksi kurva menurun berada disebelah kanan kurva menaik. Hal ini terjadi karena pengocokan yang perlahan-lahan dan teratur akan mempercepat pemadatan suatu sistem dilatan.  Aliran viskoelastis Pada aliran ini jika cairan diberikan tekanan diatas yield value static maka akan mengalir sebagai cairan. Tetapi bila tekanan dihilangkan, sistem tidak kembali dengan sempurna ke keadaan semula.

13  Aliran tiksotropik pada aliran tiksotropik kurva menurun berada dis ebelah kiri kurva menaik. Hal ini umumnya dijumpai pada zat yang mempunyai aliran plastik dan pseudoplastik. Hal ini disebabkan karna terjadinya perubahan struktur yang tidak dapat kembali ke keadaan semula dengan gejala apabila tekanan dikurangi.

14 Viskometer Viskometer adalah alat untuk mengukut viskositas dan rheologi. Viskometer terbagi menjadi 2 macam yaitu:

15 1. Viskometer satu titik Viskometer ini bekerja pada sau titik kecepatan geser saja, sehingga hanya dihasilkan satu titik pada rheogram. Ektrapolasi dari titik ini ke titik nol akan menghasilkan garis lurus. Alat ini hanya dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan Newton.

16 2. Viskometer bola jatuh Mempunyai prinsip mengukur kecepatan bola jatuh melalui cairan dalam tabung pada temperatur tetap. Viskometer ini baik digunakan untuk mengukur cairan yang mempunyai viskositas tinggi dan sukar di ukur dengan viskometer kapiler.

17 Cara pemakaiaan Isi tabung yang ada di dalam alat dengan cairan yang akan di ukur viskositasnya sampai hampir penuh Masukan bola yang sesuai Tambahkna cairan sampai tabung penuh dan tutuplah sedemikiaan rupa sehingga tidak terdapat gelumbung udara di dalam tabung Bila bola sudah turun melampaui garis awal, kembalikan bola keposisi semula dengan cara membalikan tabung. Hitung waktu yang di perlukan oleh bola melalui tabung mulai dari garis M1 sampai garis M3 dalam detik. Tentukan bobot jenis cairan dengan menggunakan piknometer Hitung viskositas cairan dengan menggukan rumus sebagai berikut

18 N=B(p1-p2)t Keterangan: N=viskositas cairan B=konstanta bola P1=bobot jenis bola P2=bobot jenis cairan t=waktu yang diperlukan bola untuk jatuh(detik)

19 Viskometer oswald Viscometer Oswald untuk mengukur sampel yang encer atau kurang kental. Berdasarkan persamaan poisseulle, dengan membandingkan wakltu alir cairan sampel dan cairan pembanding menggunakan alat yang sama. Rumus :

20 TUJUAN PERCOBAAN 1.Untuk menentukan viskositas berbagai cairan dengan Metode Oswald. 2. Mengetahui hubungan antara viskositas dengan fluiditas waktu alir dari cairan atau berbagai larutan. 3. Mengetahui hubungan antara koefisien viskositas, massa jenis, dan waktu antara suatu cairan tertentu dengan cairan pembandingnya. 4. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari percobaan viskositas berbagai larutan dengan metode Ostwald.

21 Berikut adalah contoh dari bentuk viskometer oswald : Prosedur Kerja 1. Buat larutan gliserin 1M dalam labu ukur, serta encerkan cairan hingga konsentrasi yang di tentukan dan tempatkan pada masing-masing gelas piala. 2. Masukkan 5 ml cairan ini ke dalam viskometer oswald. 3. Ukur waktu yang dibutuhkan masing-masing cairan. Lakukan beberapa kali percobaan. 4. Tentukan massa jenis masing-masing cairan yang telah di buat dengan piknometer. 5. Lakukan percobaan yang sama untuk cairan pembanding. 6. Hitung viskositas masing-masing cairan.

22 PENETROMETER Adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk menentukan konsistensi sediaan setengah padat baik dibidang farmasi maupun non farmasi, seperti penentuan konsistensi aspal, vaselin lemak pelumas. dinyatakan dalam satuan persepuluh milimeter merupakan ukuran kerucut atau jarum standar menembus tegak lurus sampai pada waktu dan temperatur 25 C selama 5 menit.

23 Cara kerja Atur letak meja penetrometer sedemikian rupa sehingga horizontal Letakkan wadah yang berisi sampel diatas meja penetrometer dan atur ujung kerucut sampai menyentuh permuakaan sampel. Siapkan stopwatch. Tekan klep pendorong sehingga kerucut menembus sampel. Baca angka penetrasi setelah 5 menit.

24 Viskometer banyak titik Pada jenis pengukuran dapat dilakukan pada beberapa harga geser sehingga dapat diperoleh rheologom yang sempurna. Viscometer jenis ini dapat digunakan ntuk menentukan viskositas dan rheologi cairan Newton dan non Newton.

25 Viskometer rotasi Viskometer jenis ini dapat digunakan untuk mengukur viskositas dan sifat aliran cairan. Terdiri dari dua bahan yaitu: mangkuk (wadah ) yang berisi cairan yang akan diukur dan silinder. Berdasarkan hal tersebut maka viskometer rotasi terbagi atas dua jenis yaitu:  Jenis Coutte, yang berputar adalah mangkuknya  Jenis Searlr, yang berputar adalah siliadernya. Contoh viskometer ini adalah viskometer Strimer dan viscometer Brookfield.

26 CARA KERJA 1.Isi mangkuk dengan cairan yang akan diukur viskositasnya. 2.Naikkan alas sedemikian rupa sehingga silinder berada tepat di tengah-tengah mangkuk. 3.Atur skala sehingga menunjukan angka nol 4.Berikan beban tertentu dan lepaskan kunci sehingga bandul turun dan mengakibatkan silinder berputar sampai mencapai skala tertentu. 5.Catat waktu yang diperlukan oleh bandul untuk mencapai skala tersebut dan hitung RPMnya 6.Dengan menaikkan dan menurunkan pengukuran harus dimulai dari skala ukuran pada berbagai RPM.

27 Untuk menghitung viskositas digunakan persamaan sebagai berikut. Aliran Newton: N = Kv x W/ RPM Keterangan : N = viskositas Kv = konstanta alat W= beban yang diberikan Untuk menghitung Kv biasanya digunakan cairan pembanding yang telah antara RPM dengan bebab yang diberikan

28 Terima kasih inspiration : ‘’ jangan pernah menyerah dengan hidup anda, lakukanlah yang terbaik’’. # sukses untuk kita semua.


Download ppt "VISKOSITAS DAN RHEOLOGI Kelompok 3 : Rizky ananda ( AF) Jusmawanti ( AF) Marfua isnaeni ( AF) Muh.Ikbal T( AF) Reynaldi agustiawan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google