Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehmaster kesmavet Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Efek Biologi dari Aksi Toksin - Cara lain klasifikasi toksin: - Perspektif sel target, toksin dikelompokkan tergantung hasil kerja toksin - In vitro: fokus pada efek toksisitas akut - In vivo: pada dosis maksimal toksin dan dpt menimbulkan efek berbeda, secara cepat dan lebih panjang - Diskusi membahas efek seluler toksin - Cara lain klasifikasi toksin: - Perspektif sel target, toksin dikelompokkan tergantung hasil kerja toksin - In vitro: fokus pada efek toksisitas akut - In vivo: pada dosis maksimal toksin dan dpt menimbulkan efek berbeda, secara cepat dan lebih panjang - Diskusi membahas efek seluler toksin
2
Kematian Sel Banyak toksin menyebabkan kematian sel dgn cara menghambat sintesis protein atau pembentukan pori-pori shg menimbulkan kehilangan membran dan kebocoran komponen seluler Beberapa toksin menyebabkan nekrosis seluler dan jaringan Toksin menginduksi apoptosis, cukup mendukung kerusakan dan lanjutan sel mati sendiri Toksin diphteria, toksin shiga, toksin S. aureus: toksin yang menginaktifkan protein Rho dan toksin Bordetella syclase Banyak toksin menyebabkan kematian sel dgn cara menghambat sintesis protein atau pembentukan pori-pori shg menimbulkan kehilangan membran dan kebocoran komponen seluler Beberapa toksin menyebabkan nekrosis seluler dan jaringan Toksin menginduksi apoptosis, cukup mendukung kerusakan dan lanjutan sel mati sendiri Toksin diphteria, toksin shiga, toksin S. aureus: toksin yang menginaktifkan protein Rho dan toksin Bordetella syclase
3
Transmisi Syaraf Secara klasik, toksin diberi nama: neurotoksin (termasuk toksin diphteria dan Shiga) Toksi tetanus dan botulinum Toksin menyerang sgt spesifik yg berhubungan dgn transmisi impuls syaraf. Transduksi sinyal Banyak toksin tipe I dan tipe III mengganggu mekanisme signalling Satu kelompok toksin mempengaruhi sitoskeleton yg merupakan kesatuan penting proses seluler Secara klasik, toksin diberi nama: neurotoksin (termasuk toksin diphteria dan Shiga) Toksi tetanus dan botulinum Toksin menyerang sgt spesifik yg berhubungan dgn transmisi impuls syaraf. Transduksi sinyal Banyak toksin tipe I dan tipe III mengganggu mekanisme signalling Satu kelompok toksin mempengaruhi sitoskeleton yg merupakan kesatuan penting proses seluler
4
Beberapa toksin menyerang aktin utk mencegah polimerisasi, sedangkan yg lain merangsang atau menghambat anggota famili Rho yg sangat dekat hubungan dgn pengaturan sitoskeleton contoh: Cl. difficile dan terkait bakteri dan toksin ADP-ribosilating C3 dan EDIN Semua inaktivasi Rho dgn mengganggu kemampuan utk interaksi dgn efektor proteinnya. Beberapa hasil kerja toksin meningkatkan konsentrasi second messenger, c AMP, merangsang protein kinase A. Cholera dan LT menyebabkan akumulasi cairan dan diare. Beberapa toksin berinteraksi sinergis merangsang mitogenesis contoh: toksin cholera tdk meningkatkan mitosis, tetapi potensial signal Transgenik ekspresi toksin kolera menginduksi pertumbuhan hiperplastik Toksin P. multocida sangat mitogenik Beberapa toksin menyerang aktin utk mencegah polimerisasi, sedangkan yg lain merangsang atau menghambat anggota famili Rho yg sangat dekat hubungan dgn pengaturan sitoskeleton contoh: Cl. difficile dan terkait bakteri dan toksin ADP-ribosilating C3 dan EDIN Semua inaktivasi Rho dgn mengganggu kemampuan utk interaksi dgn efektor proteinnya. Beberapa hasil kerja toksin meningkatkan konsentrasi second messenger, c AMP, merangsang protein kinase A. Cholera dan LT menyebabkan akumulasi cairan dan diare. Beberapa toksin berinteraksi sinergis merangsang mitogenesis contoh: toksin cholera tdk meningkatkan mitosis, tetapi potensial signal Transgenik ekspresi toksin kolera menginduksi pertumbuhan hiperplastik Toksin P. multocida sangat mitogenik
5
PMT adalah unik: kemampuannya merangsang mitogenesis Paling potensial diidentifikasi utk kultur sel dan pd konsentrasi picomolar, merangsang sintesis DNA dan menginduksi jumlah sel. PMT juga berpotensi menginduksi hiperplasia PMT adalah unik: kemampuannya merangsang mitogenesis Paling potensial diidentifikasi utk kultur sel dan pd konsentrasi picomolar, merangsang sintesis DNA dan menginduksi jumlah sel. PMT juga berpotensi menginduksi hiperplasia Toksin Pasteurella multocida (PMT)
6
Toksin Bakteri dan Cancer Carcinogenesis adalah proses multi-stage Sel akumulasi mutasi sehingga menjadi meningkat, tidak dpt membatasi pertumbuhannya sendiri atau respon signal external yang diterima Virus telah lama dan pertama diidentifikasi sbg proto-oncogenes Infeksi Hel. pylori berpotensi thdp bbrp kanker stomach Toksin kolera yg meningkatkan intraseluler cAMP menjadi penyebab hiperplasia Toksin bakteri yg langsung bekerja pada pengaturan pertumbuhan sel PMT sangat efektif meniru kerja faktor pertumbuhan, dgn induksi pertumbuhan, atau bekerja pada sel kontak-inhibisi. Toksin juga meniru kerja beberapa tumor promoter pd efek stimulator pd jalur signal transduksi Bakteri lain yg menimbulkan perubahan hiperplastik in vivo atau merangsang mutagenesis, contoh: Bartinella henselae, Citrobacter freundii dan bbrp faktor yg diekspresikan oleh bakteri yg berhubungan dg penyakit oral (mis: Por. gingivalis) Dua anggota lain kelompok toksin ini DNT dr Bordetella sp dan E. coli CNF, kedua toksin merangsang sintesis DNA tetapi block sitokinesis. Toksin ini beroperasi oleh aktivasi Rho, yg berimplikasi pada transformasi oncogenic. Modifikasi induksi toksin dr Rho pd level sublethal juga berperan penting pd kanker Inaktivasi Rho oleh C3 dan EDIN dilaporkan menyebabkan efek proliferatif yg dapat penentu promosi kanker Carcinogenesis adalah proses multi-stage Sel akumulasi mutasi sehingga menjadi meningkat, tidak dpt membatasi pertumbuhannya sendiri atau respon signal external yang diterima Virus telah lama dan pertama diidentifikasi sbg proto-oncogenes Infeksi Hel. pylori berpotensi thdp bbrp kanker stomach Toksin kolera yg meningkatkan intraseluler cAMP menjadi penyebab hiperplasia Toksin bakteri yg langsung bekerja pada pengaturan pertumbuhan sel PMT sangat efektif meniru kerja faktor pertumbuhan, dgn induksi pertumbuhan, atau bekerja pada sel kontak-inhibisi. Toksin juga meniru kerja beberapa tumor promoter pd efek stimulator pd jalur signal transduksi Bakteri lain yg menimbulkan perubahan hiperplastik in vivo atau merangsang mutagenesis, contoh: Bartinella henselae, Citrobacter freundii dan bbrp faktor yg diekspresikan oleh bakteri yg berhubungan dg penyakit oral (mis: Por. gingivalis) Dua anggota lain kelompok toksin ini DNT dr Bordetella sp dan E. coli CNF, kedua toksin merangsang sintesis DNA tetapi block sitokinesis. Toksin ini beroperasi oleh aktivasi Rho, yg berimplikasi pada transformasi oncogenic. Modifikasi induksi toksin dr Rho pd level sublethal juga berperan penting pd kanker Inaktivasi Rho oleh C3 dan EDIN dilaporkan menyebabkan efek proliferatif yg dapat penentu promosi kanker
7
Toksin dr semua tipe induksi pembentukan sitokin Termasuk toksin pembentuk pori-pori, toksin yg bekerja pada membran, dan intraseluler Pada kasus perubahan sitokin menjadi aspek yg bermakna dr efek toksin pada sel dan semua organisme Toksin dr semua tipe induksi pembentukan sitokin Termasuk toksin pembentuk pori-pori, toksin yg bekerja pada membran, dan intraseluler Pada kasus perubahan sitokin menjadi aspek yg bermakna dr efek toksin pada sel dan semua organisme Interaksi dengan Sitokin
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.