Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)"— Transcript presentasi:

1 PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)
OLEH: Dr. CHRISTINA ISMANIATI, M.Pd. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

2 PENDAHULUAN Dalam kehidupan sosial dan budaya demokratis, memahami dan selalu menerapkan nilai-nilai dalam berperilaku sosial merupakan suatu tuntutan atau keharusan Pelaksanaan proses pendidikan di kampus harus diorientasikan juga pada penguasaan atau pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan demokratis, di samping tujuan-tujuan kognitif.

3 PENDAHULUAN Kampus bukan hanya tempat di mana mahasiswa belajar ilmu dasar (membaca, menulis, dan matematika), tetapi juga tempat mahasiswa belajar bergaul dengan baik dan belajar mengembangkan kemampuan sosial (Lawson, 2000) . Dosen pendidik dan kampus sekarang harus mencari strategi atau cara-cara yang efektif untuk mengurangi timbulnya problem-problem sosial dan problem-problem perilaku dalam kelas, sementara di waktu yang sama harus meningkatkan kemampuan kognitif, kemampuan berperilaku (behavioral), dan kemampuan sosial anak (Miller dan Nunn, 2001).

4 PENDAHULUAN Pelaksanaan pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai dapat dilakukan melalui pengintegrasian nilai-nilai tersebut dalam pelaksanaan proses pembelajaran setiap bidang studi di dalam kelas. Pembelajaran kooperatif merupakan model atau strategi pembelajaran yang memungkinkan pengintegrasian nilai-nilai (sosial afektif) dalam bidang studi di kelas.

5 PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana mahasiswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara 4-5 orang secara hiterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

6 karakteristik pembelajaran kooperatif
mahasiswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai enam anggota dengan level dan latar belakang yang bervariasi, mahasiswa melakukan interaksi sosial satu sama lain dalam bentuk diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya, tiap-tiap individu memiliki tanggungjawab dan sumbangannya bagi pencapaian tujuan belajar baik tujuan individu maupun kelompok, dan Dosen/pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan coacher dalam proses pembelajaran.

7 Elemen-elemen saling ketergantungan positif (positive interdependence), interaksi tatap muka (face-to-face promotive interaction), tanggungjawab individual (individual accountability, keterampilan-keterampilan kooperatif (cooperative skills), proses kelompok (group proces), pengelompokan siswa secara heterogen, dan kesempatan yang sama untuk sukses (equal opportunities for success).

8 Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berpijak pada pendekatan yang diasumsikan mampu meningkatkan proses dan hasil belajar mahasiswa. Pendekatan yang dimaksud adalah: 1)belajar aktif, 2) belajar konstruktivistik, dan 3) belajar kooperatif.

9 Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif
Belajar aktif, ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan emosional yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktifitas fisik semata. Mahasiswa diberi kesempatan untuk berdiskusi, mengemukakan pendapat dan idenya, melakukan eksplorasi terhadap materi yang sedang dipelajari serta menafsirkan hasilnya secara bersama-sama di dalam kelompok. Mahasiswa dibebaskan untuk mencari berbagai sumber belajar yang relevan  kegiatan yang memungkinkan siswa berinteraksi aktif dengan lingkungan dan kelompoknya, sebagai media untuk mengembangkan pengetahuannya.

10 Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif
Pendekatan konstruktivistik, siswa didorong untuk mampu : membangun pengetahuannya secara bersama-sama di dalam kelompok. menemukan dan mengkonstruksi materi yang sedang dipelajari melalui diskusi, observasi atau percobaan. menafsirkan bersama-sama apa yang ditemukan atau dibahas, bukan merupakan transfer dari guru. membentuk pengetahuan bersama berdasarkan pengalaman serta interaksinya dengan lingkungan di dalam kelompok belajar, sehingga terjadi saling memperkaya di antara anggota kelompok. Membangun makna dari pengalamannya, sehingga pemahaman terhadap fenomena yang sedang dipelajari meningkat. memunculkan berbagai sudut pandang terhadap materi atau masalah yang sama, untuk kemudian membangun sudut pandang atau mengkonstruksi pengetahuannya secara bersama pula. Hal tsb merupakan realisasi dari hakikat konstruktivisme dalam pembelajaran.

11 Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif mendorong dan memberi kesempatan kepada siswa untuk: trampil berkomunikasi: menyatakan pendapat atau idenya dengan jelas, mendengarkan dan menanggapi orang lain dengan tepat, meminta feedback serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan baik. mampu membangun dan menjaga kepercayaan, terbuka menerima dan memberi pendapat, mau berbagi informasi dan sumber, dan mau memberi dukungan pada orang lain dengan tulus. mampu memimpin dan trampil mengelola kontroversi (managing controvercy) menjadi situasi problem solving, mengkritisi ide bukan persona orangnya.

12 Kompetensi yang dapat dicapai
1) pemahaman terhadap nilai, konsep atau masalah- masalah yang berhubungan dengan disiplin ilmu tertentu, 2) kemampuan menerapkan konsep/memecahkan masalah, dan 3) kemampuan menghasilkan sesuatu secara bersama-sama berdasarkan pemahaman terhadap materi yang menjadi objek kajiannya, 4) softskills kemampuan berfikir kritis, berkomunikasi, bertanggung jawab, serta bekerja sama.

13 Materi yang sesuai Materi-materi yang menuntut pemahaman tinggi terhadap nilai, konsep, atau prinsip, serta masalah- masalah aktual yang terjadi di masyarakat. Materi keterampilan untuk menerapkan suatu konsep atau prinsip dalam kehidupan nyata juga dapat diberikan. Materi dapat berasal dari berbagai bidang studi, seperti bahasa, masalah-masalah sosial ekonomi, masalah kehidupan bermasyarakat, peristiwa-peristiwa alam, serta ketrampilan dan masalah-masalah lainnya.

14 Prosedur (umum) Pembelajaran
Orientasi Kerja kelompok Tes/Kuis Penghargaan kelompok

15 Evaluasi belajar Evaluasi belajar dilakukan pada awal pelajaran sebagai prates, selama pembelajaran, serta hasil akhir belajar mahasiswa baik individu maupun kelompok Sedangkan prosedur evaluasi: Penilaian individu adalah evaluasi terhadap tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang dikaji, meliputi ranah kognitif, afektif, dan ketrampilan. Penilaian kelompok meliputi berbagai indikator keberhasilan kelompok seperti, kekohesifan, pengambilan keputusan, kerjasama, dsb.

16 Kelemahan dan Kekuatan
Pemahaman pendidik/dosen dan mahasiswa tentang pembelajaran kooperatif Perlu waktu lama untuk pelaksanaan Kekuatan mengembangkan softskills mahasiswa membuahkan proses dan hasil belajar yang dapat memacu peningkatan potensi mahasiswa scr optimal.

17 TIPE-TIPE PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STAD Jigsaw TGT Dst.

18 MODEL KOOPERATIF STAD (KO-STAD)
Syntax KO-STAD (Slavin, 1995; Arends, 1997, 2004) Fase 1: Teach, Penyampaian tujuan dan materi Fase2: Team study, Kelompok berdiskusi / belajar dan bekerjasama untuk menyelesaikan tugas Fase 3: Pemberian dan Pengerjaan Tes (Kuis) Fase 4: Pemberian penghargaan

19 MODEL KOOPERATIF STAD (KO-JIGSAW)
Syntax KO-JIGSAW (Slavin, 1995; Arends,1997; 2004) Fase 1: Reading, siswa membaca materi Fase 2: Expert Gorup Discussion, siswa berdiskusi dengan kelompok “ahli” Fase 3: Group report, siswa kembali ke kelompoknya untuk menjadi penceramah “ahli” Fase 4: Quizes, siswa mengerjakan kuis Fase 5: Pemberian penghargaan

20

21 TERIMA KASIH….


Download ppt "PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google